Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan

- Oktober 06, 2017

Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan

 
Pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan tanaman-tanaman yng memiliki tingkat produktivitas tinggi. Biaya yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuka lahan perkebunan sawit Perlu dicatat serta diperhatikan supaya bisa ditekan seminim barangkali. Begitu juga yang dengannya perawatan tanaman serta infrastruktur kebun diusahakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempergunakan serta memanfaatkan biaya secara efektif serta di lakukan yang dengannya memperhatikan keramahan terhadap lingkungan.
Biasanya, kelapa sawit akan mulai berproduksi disaat umurnya telah mencapai 3 tahun. Pada usia yng demikian biaya awal yng diinvestasikan bakal tertutupi oleh penghasillan dari buah-buah sawit. Kelapa sawit yng dipelihara yang dengannya baik umumnya bisa atau mampu menghasilkan tandan buah yng lebih melimpah. Menjadikan malah tak efektif andai biaya perawatan dalam tahap ini dikurangi.
kelapa-sawit-menghasilkan.jpg
1. Sensus Tanaman Kelapa Sawit
Sensus di lakukan secara terencana bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui kondisi seluruh tanaman budidaya. Setiap tanaman sawit yng mati butuh dikumpulkan serta didata yang dengannya benar. Begitu juga tanaman sawit yng diselingi sisipan TBM ataupun titik tanam yng kosong butuh dicatat bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimasukkan di dalam data.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempermudah, sensus dimulai dari kebun bagian barat menuju ke timur. Ada seorang kepala penyensus yng bertugas bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatur kinerja sensus supaya tak saling tumpang tindih. Setiap penyensus mengamati setiap dua barisan tanaman. Hasil sensus lantas diserahkan kepada manajer prakiraan.
Sensus populasi tanaman Perlu di lakukan secara rutin agar bisa tingkat pertumbuhannya terkendali. Sensus tahap pertama di lakukan selama penanaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk memetakkan titik tanam. Selanjutnya sensus dikerjakan pada usia tanam 6 bulan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan tingkat produktivitas tanaman. Lantas setiap setahun sekali sensus di lakukan guna memantau jumlah tanaman yng produktif serta tak produktif per tahun.
2. Membuat Peta Pohon di Perkebunan Sawit
Peta pohon adalah peta yng menggambarkan kondisi riil dari perkebunan kelapa sawit. Tujuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan berita tanaman yng siap panen, menyediakan peta dasar bagi atau bisa juga dikatakan untuk sensus selanjutnya, serta membantu menentukan kelayakan panen kelapa sawit.
Standar peta pohon yng baik Perlu memuat berita mengenai titik yng tak ditanami, tanaman belum menghasilkan, tanaman menghasilkan, jalan, jembatan, sungai, serta topografi tanah. Peta pohon dirancang di kertas mempergunakan tinta serta pensil khusus, meja gambar, rak peta, dan alat bantu hitung.
Proses pembuatan peta pohon diawali yang dengannya mensurvei lahan budidaya. Setiap tanaman digolongkan menjadi tanaman belum menghasilkan (simbol titik) serta tanaman menghasilkan (simbol lingkaran). Hasil dari survei yang telah di sebutkan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan kelayakan panen perkebunan sawit. Luas blok dihitung didasari titik tanam yng bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghitung prakiraan kapasitas produksi sawit. Pekerjaan pemetaan ini di lakukan setiap setahun sekali.
3. Penunasan Tanaman Kelapa Sawit
Penunasan di lakukan yang dengannya melindungi tajuk tanaman yng sehat, membuang pelepah yng berlebihan, serta mempertahankan luas daun kelapa sawit. Daun yng memperhalang kegiatan pemanenan serta yng tak dibuang selama pemanenan pula sebaiknya turut ditunas. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan pekerjaan ini dibutuhkan perlengkapan berupa dodos, egrek, serta batu asah.
Tanaman kelapa sawit muda yng pemanenannya mempergunakan dodos, maka penunasannya yang dengannya memotong seluruh pelepah daun yng terdapat atau terletak di bawah tiga lingkaran daun bawah tandan yng akan dipanen selanjutnya. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng dipanen memakai egrek, penunasannya dikerjakan pada 1-2 lingkaran pelepah daun di atas tandan yng akan dipanen selanjutnya. Serabut yng berpotensi mengganggu kegiatan panen dibuat memakai dodos serta egrek.
Jangan tidak ingat bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkan tumbuhan saprofit yng berada di pangkal pelepah. Begitupun yang dengannya tanaman parasit yng tumbuh begitu cepat Perlu segera dibinasakan. Sedangkan tanaman yng tak produktif pula butuh ditunas supaya produksinya membaik. Idealnya penunasan dikerjakan setahun sekali lebih-lebih andaikan hasil panen perkebunan cukup rendah.
4. Pengendalian Gulma, Hama, serta Penyakit
Tahap ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan kualitas lahan budidaya demi mempermudah kanal terhadap pemupukan, penunasan, pemeliharaan, pemanenan, serta pengumpulan buah. Gulma pula butuh dikendalikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kompetisi tanaman budidaya khususnya dalam memperoleh nutrisi, air, serta sinar matahari. Proses pengendalian gulma, hama, serta penyakit ini bisa di lakukan yang dengannya metode mekanik, biologis, ataupun kimiawi. Pengendalian dikerjakan secara teratur serta tak terikat oleh waktu.


Sumber rujukan dan gambar : http://klpswt.blogspot.com/2015/12/pemeliharaan-tanaman-kelapa-sawit.html.

Seputar Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan