Bisnis Dan Cara Bertanam Kubis | Peluang Usaha

- Oktober 06, 2017

Bisnis Dan Cara Bertanam Kubis | Peluang Usaha

 

A. Kesempatan Agrobisnis Kubis

bisnis bertanam kubisBisnis dan Cara Bertanam Kubis. Kubis adalah sayuran daun yng ternama di Indonesia. Kubis mempunyai tanda khas membentuk krop. Kubis ataupun kol ataupun kobis bisa dimakan segar menjadi lalapan ataupun diolah. Menjadi lalapan, kubis umumnya disertakan bersama yang dengannya sambal. Selain itu, kubis bisa diolah bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat masakan capcay. Kebutuhan kubis cenderung mengalami peningkatan seiring yang dengannya pertumbuhan jumlah penduduk dan kesadaran warga atau juga bisa dikatakan masyarakat terhadap pentingnya gizi bagi kebugaran atau kesehatan. Pasalnya, kubis adalah satu dari sekian banyaknya jenis sayuran daun yng mempunyai kandungan vitamin C cukup tinggi.

B. Persiapan Perlengkapan Bertanam Kubis

  1. Siapkan benih kubis bersertifikat sebanyk 40—50 gram bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas lahan 2.000 m².
  2. Siapkan kompos ataupun pupuk sangkar yang dengannya dosis 1 ton dan kapur pertanian minimum 400 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan 2.000 m².
  3. Siapkan media semai yang dengannya perbandingan tanah dan pupuk sangkar sebanyk 2 : 1.
  4. Siapkan pupuk urea sebanyk 70 kg, SP-36 30 kg, KCl 40 kg, dan NPK 10 kg.
    Jenis Pupuk Jumlah pupuk per 2.000 m²
    Pemupukan I Pemupukan II Pemupukan III
    Pupuk sangkar 1 ton - -
    Urea 20 kg 30 kg 20 kg
    SP-36 30 kg - -
    KCl 10 kg 20 kg 10 kg

  5. Siapkan alat pertanian semisal cangkul, garu, kored, ember, dan gembor.
  6. Siapkan alat semai berupa tray, polibag, ataupun plastik.
  7. Siapkan alat panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, dan tali rafia.

C. Persiapan Lahan Bertanam Kubis

  1. Pilih lahan yang dengannya tipe tanah gembur, subur, dan memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik.
  2. Tempat lahan sebaiknya berada di ketinggian 500—1.800 meter dpl dan memperoleh sinar matahari langsung. Hindari mempergunakan lahan bekas tanaman kubis dan tanaman lain yng satu famili yng terserang hama dan penyakit.
  3. Bersihkan lahan dari gulma dan sisa pertanaman sebelumnya.
  4. Andai pH tanah tidak lebih dari 6,0—6,8, taburkan kapur pertanian yang dengannya dosis 400 kg.
  5. Cangkul ataupun bajak lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan dan membalikkan tanah.
  6. Buat bedengan yang dengannya tinggi 17—20 cm, lebar 100 cm, dan panjang sesuai kondisi lahan. Pisahkan setiap bedengan yang dengannya selokan berukuran 40—50 cm.
  7. Taburkan pupuk sangkar secukupnya di atas bedengan.
  8. Campurkan pupuk sesuai dosis pemupukan I dan taburkan di atas bedengan. Ratakan supaya tercampur sempurna
  9. Cangkul selokan yng berada di kiri dan kanan bedengan menjadikan tinggi bedengan menjadi 20—25 cm.
  10. Ratakan tanah di atas bedengan mempergunakan batang kayu ataupun bambu yng ditarik melintang.
  11. Genakan system pengairan yang dengannya tatacara penggenangan selokan (leb) bagi atau bisa juga dikatakan untuk melarutkan pupuk dan melembapkan tanah sebelum proses penanaman.
  12. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari genangan air tatkala musim hujan, pastikan drainase terjaga yang dengannya baik dan buat bedengan lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara itu, pastikan irigasi berjalan baik pada musim kemarau.

D. Penyemaian Benih Kubis

cara menanam kubis
  1. Lakukan penyemaian benih 18—20 hari sebelum waktu pemindahan ke lahan.
  2. Campur media semai antara tanah dan pupuk sangkar (2 : 1), lantas ayak mempergunakan ayakan pasir.
  3. Masukkan media semai ke dalam wadah penyemaian. Wadah penyemaian bisa berupa polibag, tray, gelas plastik, ataupun bumbungan semai yng terbuat dari daun pisang.
  4. Atur wadah penyemaian di bedeng semai berukuran lebar 100 cm dan tinggi 15—20 cm. Kasih pembatas pada bagian sisi bedengan berupa beberapa bilah bambu.
  5. Tanam benih ke setiap lubang tanam wadah semai. Usahakan penanaman tak terlalu dalam.
  6. Siram permukaan media semai mempergunakan hand sprayer, lantas tutup mempergunakan daun pisang, karung, ataupun plastik hitam selama 3—4 hari. Hal ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembapan media sampai-sampai benih berkecambah.
  7. Seusai penutup ataupun sungkup dibuka, lakukan penyiraman rutin supaya bibit yng tumbuh tak mengalami kekeringan.
  8. Segera cabut dan pisahkan bibit yng mengalami penyakit rebah semai (dumping off) supaya tak menular ke bibit lain. Andai serangan cukup parah, lakukan penyemprotan mempergunakan Benlate ataupun Delsene yang dengannya dosis 1/2 dari yng dianjurkan dalam kemasan.
  9. Lakukan uji ketahanan bibit yang dengannya membuka sungkup menjelang pemindahan bibit ke lapang.
  10. Bibit siap tanam umumnya berumur 16—18 hari. Pilih bibit yng sehat, tumbuh normal, dan mempunyai jumlah daun sebanyk 3—4 helai.

E. Penanaman dan Pemeliharaan Kubis

  1. Tanam bibit pada pagi hari tatkala udara sejuk. Hindari penanaman pada siang hari. Pasalnya, bibit berisiko stres, layu, dan mati. Andai penanaman tak selesai pada pagi hari, lanjutkan pada sore harinya.
  2. Buat lubang tanam mempergunakan tugal yang dengannya jarak tanam antarbaris sepanjang 60 cm dan dalam baris sekitar 50 cm. Didasari pola tanam yang telah di sebutkan, jumlah populasi dalam satu hektare sebanyk 22.000—25.000 ataupun 4.400—5.000 per 2.000 m².
  3. Lepaskan bibit dari tempat penyemaian secara hati-hati. Usahakan media tanam tak pecah supaya perakarannya tak terganggu.
  4. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam. Usahakan tak ada rongga antara ujung media semai yang dengannya permukaan tanah di dalam lubang tanam.
  5. Timbun yang dengannya tanah sampai-sampai ketinggian 1—2 cm dari batas bawah daun. Usahakan daun tak menyentuh permukaan tanah.
  6. Siram bibit secara rutin bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat proses adaptasi dan mengurangi stres akibat penanaman.
  7. Lakukan pengamatan pertumbuhan bibit secara rutin. Andai ada bibit yng mati, segera ubah bibit yang dengannya yng baru.
  8. Pada umur 10 HST, genakan pupuk NPK yang dengannya konsentrasi 5 gram/liter air sebanyk 200 ml per tanaman. Usahakan penyiraman tak mengenai daun secara langsung.
  9. Pada umur 25 HST, lakukan pemupukan kembali yang dengannya membuat alur yang dengannya jarak 17—20 cm di samping pokok tanaman. Campurkan pupuk sesuai dosis yng direkomendasikan, lantas tebarkan secara merata di dalam alur yang telah di sebutkan. Segera tutup alur disaat pupuk sudah selesai ditebar. Pupuk yng dipakai berupa urea dan KCl yng masing-masing sebanyk 30 kg dan 20 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas lahan 2.000 m².
  10. Pada umur 45 HST, lakukan pemupukan lagi yang dengannya tatacara yng percis semisal sebelumnya. Pupuk yng dipakai yakni urea dan KCl yng masing-masing sebanyk 20 kg dan 10 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas lahan 2.000 m².
  11. Siram kubis secara rutin supaya pertumbuhan tetap optimal. Jaga selalu sanitasi lahan yang dengannya membersihkan gulma dan memberantas hama.
  12. Lakukan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman, kondisi lingkungan, dan serangan hama dan penyakit secara rutin. Andai terlihat ada serangan hama dan penyakit yng merusak tanaman, lakukan pengendalian secara manual. Akan tetapi, andaikan serangan relatif parah, lakukan penyemprotan pestisida sesuai yang dengannya anjuran yng tepat jenis, dosis, tatacara, dan waktu aplikasinya.

F. Panen dan Pascapanen Kubis

  1. Panen kubis pada umur 65—85 HST (hari seusai tanam). Waktu panen bisa bervariasi sesuai yang dengannya ketinggian tempat. Kubis yng ditanam di dataran menengah biasanya lebih cepat panen dibandingkan yang dengannya kubis yng ditanam di dataran tinggi.
  2. Perhatikan krop kubis yng terbentuk. Segera panen kubis andai krop tampak penuh, kompak, dan padat. Tatacaranya, potong batang yng berada tepat di bawah krop mempergunakan pisau yng tajam.
  3. Kumpulkan hasil panen ke dalam karung ataupun keranjang panen dan bawa ke tempat penampungan sementara.
  4. Kupas lembaran daun yng berwarna hijau di bagian krop sampai-sampai tampak berwarna putih. Khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar tradisional, pengupasan krop cuma di lakukan secukupnya, tak hingga terlihat putih bersih. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari gesekan pada tatkala pengangkutan. Pengupasan sampai-sampai putih bersih umumnya di lakukan seusai hingga tujuan (pasar).
  5. Potong batang krop sampai-sampai rata yang dengannya dasar krop mempergunakan pisau yng tajam.
  6. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan pasar supermarket, bungkus krop mempergunakan plastik wrap, lantas susun rapi di dalam boks plastik. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar tradisional, susun krop yng sudah dibersihkan ke dalam karung, lantas siap didistribusikan.

G. Kendala dan Solusi Bertanam Kubis


Kendala Solusi
Tingginya tingkat serangan hama dan penyakit Genakan varietas unggul tahan hama dan penyakit dan lakukan teknik budi daya yang dengannya manajemen yng baik.
Musim dan cuaca yng tak menentu Lakukan perbaikan budi daya yang dengannya tatacara mencegah dan mengendalikan hama dan penyakit.

H. Analisis Bisnis

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai seluas 2.000 m² yang dengannya system sewa Rp200.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan setiap empat bulan.
  3. Panen kubis selama satu periode sebanyk 6.000 kg yang dengannya harga jual Rp1.000/kg

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi
Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 2 set 200.000 400.000
Ember plastik 4 buah 20.000 80.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 4 buah 100.000 400.000
Gembor 3 buah 75.000 225.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 1.615.000

— Biaya Tetap
Uraian Masa
Pakai
Harga
(Rp)
Penyusutan
(Rp)
Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 2.000 m² 4 bulan 200.000 800.000
Penyusutan alat pertanian 36 bulan 200.000 4/36 x 200.000 22.222
Penyusutan ember plastik 24 bulan 20.000 4/24 x 20.000 3.333
Penyusutan timbangan 36 bulan 100.000 4/36 x 100.000 11.111
Penyusutan boks panen 36 bulan 75.000 4/36 x 75.000 8.333
Penyusutan gembor 24 bulan 225.000 4/24 x 225.000 37.500
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000 4/60 x 350.000 23.333
Total Biaya Tetap 905.832

— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga(Rp) Total Biaya (Rp)
Benih 50 gram 4.200 210.000
Pupuk sangkar 1.000 kg 300 300.000
Pupuk urea 70 kg 1.400 98.000
Pupuk SP-36 30 kg 1.900 57.000
PupukKCl 40 kg 1.800 72.000
Pupuk NPK mutiara 10 kg 8.000 80.000
Kapur pertanian 200 kg 300 60.000
Fungisida 1 kg 75.000 75.000
Insektisida 1 liter 150.000 150.000
Tenaga kerja persemaian 15 HKW 15.000 225.000
Tenaga kerja pengolahan lahan 30 HKP 20.000 600.000
Tenaga kerja penanaman 6 HKW 15.000 90.000
Tenaga kerja pemeliharaan 15 HKP 20.000 300.000
Tenaga kerja pemeliharaan 15 HKW 15.000 225.000
Tenaga kerja panen dan pascapanen 50 HKW 15.000 750.000
Total Biaya Tak Tetap 3.292.000

Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp905.832 + Rp3.292.000
= Rp4.197.832

c. Pendapatan dan Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah kubis terjual x harga kubis
= 6.000 kg x Rp1.000/kg
= Rp6.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp6.000.000 – Rp4.197.832
= Rp1.802.168

d. Kelayakan Bisnis

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp6.000.000 : Rp4.197.832
= 1,43
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya kubis layak dijalankan. R/C 1,43 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,43.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.615.000 : Rp1.802.167) x 1 bulan
= 0,90 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya kubis bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,90 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-dan-cara-bertanam-kubis.html.

Seputar Bisnis Dan Cara Bertanam Kubis | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Dan Cara Bertanam Kubis | Peluang Usaha