8 Langkah Budidaya Kelapa Sawit Di Lahan Gambut

- Agustus 24, 2017

8 Langkah Budidaya Kelapa Sawit Di Lahan Gambut

 
Pemanfaatan lahan gambut menjadi tempat penanaman kelapa sawit seyogyanya menjadi opsi yang terakhir andai tak memungkinkan pembudidayaan di lahan mineral. Hal ini mengingat pentingnya keberadaan lahan gambut dalam mendukung keseimbangan ekologi serta ekonomi. Lahan gambut adalah tempat asal bagi keanekaragaman hayati, penyedia hasil hutan, dan penyimpan air tanah.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelestarian alam, pembukaan lahan gambut bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebun kelapa sawit cuma boleh di lakukan pada lahan-lahan yng sudah mengalami degradasi. Sedangkan daerah hutan gambut yng masih asri sebaiknya tetap di awasi kelestariannya. Jangan hingga demi memperoleh keuntungan pribadi, Kamu merugikan aneka macam pihak lain.
budidaya-kelapa-sawit.jpg
Di bawah ini langkah-langkah dalam menanam kelapa sawit di lahan gambut!
1. Survei Kelayakan Lahan
Sebelum proses penanaman kelapa sawit dimulai, Kamu butuh melakukan survei bagi atau bisa juga dikatakan untuk menilai kelayakan lahan gambut yang telah di sebutkan dipakai menjadi tempat pembudidayaan. Aspek-aspek yng butuh diperhatikan meliputi legalitas lahan serta karakteristik tanahnya. Lakukan pula penelitian guna mengetahui kematangan gambut, kedalaman gambut, frekuensi serta lama genangan, dan kedalaman lapisan pirit.
2. Pembukaan Lahan yng Benar
Yng benar, pembukaan lahan gambut wajib di lakukan yang dengannya metode zero burning atau juga percis sekali tak membakar hutan. Karena lahan yng dibakar malah akan menghasilkan tanahnya mengering serta tandus. Tidak sedikit unsur hara yng terkandung di dalam bahan organik musnah, hilangnya predator alami hama kelapa sawit, dan terjadinya pelepasan karbon yng rawan. Kondisi lingkungan pun turut mengalami degradasi seiring yang dengannya penurunan kualitas lahan gambut serta rusaknya siklus hidrologi.
3. Pengelolaan Air
Butuh diketahui, lahan gambut yng telah mengering akan susah sekali dibuat basah kembali. Oleh lantaran itu diharapkan tata pengelolaan sumber daya air yng tepat. Tatacaranya yakni membangun benteng menjadi penahan air laut, parit bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengumpulkan serta menyalurkan air ke kebun, dan pintu air bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan muka air. Tujuan dari pengelolaan air antara lain mempertahankan muka air sekitar 50-75 cm, mencegah pengeringan lahan, mencegah oksidasi pirit, mencegah akumulasi garam, serta menghilang-kan kandungan zat beracun.
4. Pemadatan Tanah Gambut
Pada biasanya, kondisi tanah di lahan gambut masih belum stabil menjadikan andai ditanami kelapa sawit, maka arah pertumbuhannya akan doyong. Oleh lantaran itu, tanah butuh dipadatkan berlebi dahulu supaya daya topangnya terhadap meningkat. Hal ini memungkinkan kedudukan kelapa sawit yng ditanam tak gampang goyah serta mempunyai postur yng tegak.
5. Pembangunan Sarana serta Prasarana
Pekerjaan pembangunan sarana serta prasarana pendukung kebun kelapa sawit meliputi pemasangan gambangan dari kayu, membran geoteks, serta penimbunan yang dengannya tanah mineral. Lantas lahan gambut pula Perlu diratakan, dipadatkan, dan dikeraskan memakai campuran kerikil, pasir, serta batu. Makin tidak jelek alias bagus kondisi jalan di dalam kebun, hal ini akan membuat mudah distribusi serta perawatan perlengkapan.
6. Pekerjaan Kultur Teknis yng Baik
Pekerjaan kultur teknis mencakup seluruh pekerjaan yng diberlakukan kepada tanaman kelapa sawit yng dibudidayakan. Di antaranya upaya penggalian produksi, penunasan, pemeliharaan masa TBM serta TM, pengendalian gulma, pemberantasan hama serta penyakit, serta pemanenan. Dibutuhkan pula pengaturan terhadap pemeliharaan jalan, perbaikan kualitas panen, serta perawatan sarana panen.
7. Pemupukan Tanaman
Secara garis besar, pupuk yng dipakai pada lahan gambut yng subur percis semisal lahan mineral. Akan tetapi pada lahan gambut yng memiliki kandungan Ca serta Mg lebih tinggi daripada K maka butuh di lakukan teknik pemupukan tertentu. Misalnya tak butuh di lakukan lagi pengapuran, pemberian KCL yang dengannya dosis 3-5 kg/pohon/tahun, dan penambahan pupuk mikro semisal Cu, Zn, Fe, serta B.
8. Pemantauan Terhadap Api
Lahan gambut Amat rentan mengalami kebakaran. Butuh pemantauan terhadap mungkin terjadinya kebakaran lahan. Beberapa sarana serta prasarana pendukung yng butuh dibangun antara lain menara pengawas, alat pemadam api, marka tingkat bahaya api, dan organisasi pengendali api.


Sumber rujukan dan gambar : http://klpswt.blogspot.com/2016/01/8-langkah-budidaya-kelapa-sawit-di.html.

Seputar 8 Langkah Budidaya Kelapa Sawit Di Lahan Gambut

Advertisement
 

Cari Artikel Selain 8 Langkah Budidaya Kelapa Sawit Di Lahan Gambut