Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah

- Oktober 01, 2017

Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah

 

A. Kesempatan Agrobisnis Bawang Merah

bisnis beranam bawang merahBisnis dan Cara Menanam Bawang Merah. Bawang merah adalah satu dari sekian banyaknya komoditas hortikultura yng tak terlepas dari ke hidup-an sehari-hari. Hampir seluruh masakan mempergunakan bawang merah menjadi bumbu utama. Tak cuma itu, industri pengolahan makanan pula mempergunakan bawang merah menjadi satu dari sekian banyaknya bahan bakunya. Tak heran, andai permintaan pasar terhadap komoditas ini Amat tinggi. Malah, terus meningkat setiap 12 bulan. Pada tahun 2010, konsumsi bawang merah mencapai 974.284 ton dan terus meningkat menjadi 1.046.325 ton pada tahun 2011. Di sayangkan, jumlah permintaan yng terus meningkat tak bisa diimbangi oleh produksi dalam negeri. Kondisi ini bisa dijadikan menjadi kesempatan bisnis bertanam dan usaha bawang merah.
B. Persiapan Perlengkapan Menananm Bawang Merah
  1. Siapkan benih bawang merah mempunyai kualitas unggul dan mempunyai daya tumbuh yng tinggi.
  2. Siapkan kompos ataupun pupuk sangkar yang dengannya dosis 5 ton/ha dan kapur pertanian yang dengannya dosis minimum 2 ton/ha.
  3. Siapkan media semai yang dengannya perbandingan tanah dan pupuk sangkar sebanyk 2 : 1.
  4. Siapkan banyak sekali pupuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktivitas tanaman, semisal 300 kg urea, 200 kg SP-36, 200 kg KCl, dan 200 kg ZA. Menjadi tambahan, siapkan pupuk NPK sebanyk 50 kg/ha.
  5. Siapkan alat pertanian semisal cangkul, garu, kored, ember, dan gembor.
  6. Siapkan alat panen berupa karung, timbangan, pisau, tali rafia, alas bambu, penutup plastik, dan para-para dari bambu.
C. Persiapan Benih Bawang Merah
  1. Pastikan benih adalah benih bermutu dari penangkar benih yng terpercaya.
  2. Pilih benih siap tanam yng sudah disimpan 2—3 bulan.
  3. Andai 80% tunas telah muncul daun pertama, ujung benih tak butuh dirompes ataupun dipotong.
  4. Andai persentase tunas yng muncul cuma 50—60%, potong 1/3 bagian ujung benih mempergunakan pisau yng tajam. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempermudah keluarnya tunas.
  5. Pisahkan benih yng di kenai hama dan penyakit. Bersihkan benih dari kotoran dan kulit kering.
D. Persiapan Lahan Menananm Bawang Merah
cara menanam bawang merah
  1. Pilih lahan yang dengannya tipe tanah gembur dan memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik.
  2. Kondisi lahan sebaiknya tak ternaungi yang dengannya ketinggian 25—500 meter dpl. Selain itu, suhu lingkungan sekitar 25—32° C.
  3. Lakukan pembersihan lahan dari gulma dan sisa pertanaman sebelumnya.
  4. Andaikan pH tanah agak asam (tidak lebih dari 5,5—6,5), taburkan kapur pertanian.
  5. Cangkul ataupun bajak lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan dan membalikkan tanah.
  6. Buat bedengan yang dengannya lebar 180—200 cm, panjang sesuai kondisi lahan. Pisahkan setiap bedengan oleh selokan berukuran 50—60 cm dan kedalaman 50 cm. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan bertipe kering, kedalaman selokan boleh agak dangkal. Selain itu, buat pematang lahan ataupun galengan.
  7. Taburkan pupuk sangkar di atas bedengan sebanyk 10 ton/ha.
  8. Lakukan penyiraman secukupnya supaya tanah di bedengan menjadi lembap .
  9. Buat lubang tanam yang dengannya jarak antarbaris sesuai standar. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pengaturan jarak antarbaris, genakan tali rafia yng sudah diberi ciri jarak tanam antarbaris 15—20 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk benih berukuran kecil ataupun 20—25 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk benih yng berukuran besar. Sementara itu, pengaturan jarak dalam baris bisa mempergunakan kayu yng sudah ditandai setiap 10—15 cm.
E. Penanaman dan Pemeliharaan Bawang Merah
  1. Sebelum pembuatan lubang tanam, campurkan 10 ton pupuk sangkar, 50 kg urea, 300 kg SP-36, dan 100 kg KCl bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas lahan satu hektare. Taburkan pupuk ke dalam lubang tanam secukupnya.
    Kendala Solusi
    Tingginya tingkat serangan hama dan penyakit Genakan varietas unggul tahan hama dan penyakit dan lakukan teknik budi daya yang dengannya manajemen yng baik.
    Manajemen budi daya tidak lebih baik Memperdalam ilmu manajemen budi daya bawang merah yang dengannya tips mengikuti pelatihan, penyuluhan, ataupun ikut dan dalam kelompok tani, dan mencari berita dari buku, koran, majalah, televisi, dan internet.
    Ketersediaan air yng tidak lebih Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yng cukup. Andai terpaksa, buat saluran irigasi baru bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air ke lahan.
    Musim dan cuaca yng tak menentu. Lakukan perbaikan budi daya yang dengannya tips pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit yng menyerang.

  2. Tanam benih yang dengannya tips membenamkan 1/3 bagian ke dalam lubang tanam, lantas siram.
  3. Pada 15 HST, lakukan pemupukan II sesuai tatacara dosis yng tertera di atas. Tatacaranya, aduk campuran pupuk, lantas taburkan pupuk di atas bedengan.
  4. Pada 25 HST, lakukan pemupukan III. Tatacaranya, taburkan campuran pupuk ZA dan KCl di atas bedengan.
  5. Pada 25 HST, lakukan pendangiran di sekeliling bedengan.
  6. Lakukan penyiraman sesuai yang dengannya jenis tanah di tempat. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah debu berpasir, lakukan pengairan yang dengannya tips penggenangan selokan (system leb) selama 15 menit, lantas Buang air di dalam selokan. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah lempung berpasir, lakukan penyiraman semisal biasa langsung ke area di sekitar tanaman.
  7. Pada umur 0—7 hari, lakukan penyiraman sehari-hari. Andai umur bibit bawang telah di atas 7 hari, penyiraman cukup di lakukan dua hari sekali. Penyiraman biasanya di lakukan sampai-sampai lima hari sebelum waktu panen.
  8. Lakukan penyiangan yang dengannya tips membersihkan lahan dari gulma.
  9. Lakukan pengamatan terhadap organisme pengganggu tanaman secara terjadwal. Pisahkan andaikan terdapat tanaman yng terserang hama dan penyakit. Segera musnahkan tanaman yng terserang. Andai kerusakan telah terlalu parah, lakukan pengendalian organisme pengganggu sesuai kondisi serangan dan teknik yng dianjurkan.
F. Panen dan Pascapanen Bawang Merah
harga bawang merah
  1. Lakukan panen sesudah tanaman berumur 65—72 HST. Bawang merah siap panen bisa dilihat dari tanda fisiknya, yakni 80% daun rebah, menguning, leher batang daun kosong, dan umbi tersembul ke permukaan tanah dan berwarna merah.
  2. Congkel umbi bawang merah secara hati-hati, lantas cabut dan angkat umbi keluar dari dalam tanah.
  3. Siapkan alas bambu menjadi alas umbi tatkala proses pelayuan dan pengeringan.
  4. Jemur bawang merah selama 2—3 hari sampai-sampai daun menjadi layu dan 1/2 kering. Usahakan umbi tak di kenai sinar matahari secara langsung. Tatacaranya, jemur yang dengannya posisi umbi yng tertutupi daunnya. Jadi, cuma bagian daun dan leher yng layu.
  5. Seusai pelayuan, keringkan umbi yang dengannya proses yng hampir percis selama 7—14 hari. Pengeringan bisa pula di lakukan yang dengannya tips menggantungkan umbi di atas para-para yng terbuat dari bambu. Supaya umbi kering merata, balik posisi umbi setiap dua hari sekali.
  6. Andai panen di lakukan tatkala musim hujan, keringkan umbi bawang yang dengannya tips menghembuskan udara panas bersuhu 46o C selama 16 jam yang dengannya kelembapan 70—80%.
  7. Segera sortir umbi yng sudah kering. Pisahkan umbi yng baik yang dengannya umbi yng busuk. Satukan umbi yng baik mempergunakan tali, lantas ikat. Satu ikatan biasa dikenal yang dengannya sebutan satu gedengan.
  8. Hentakkan gedengan supaya kotoran semisal tanah yng melekat di umbi bisa terlepas.
  9. Ikat dua buah gedengan menjadi satu. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah digantung di para-para yng terbuat dari bambu.
  10. Simpen bawang merah yng sudah digantung di para-para ke dalam ruang penyimpanan.
  11. Kemas bawang yng akan didistribusikan mempergunakan karung jala. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengiriman jarak dekat, masing-masing karung berisi 90—100 kg bawang merah kering. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk jarak jauh, kemas bawang merah mempergunakan karung jala yang dengannya bobot masing-masing karung 20—25 kg. Ikat ujung karung jala mempergunakan tali rafia.
G. Kendala dan Solusi Menananm Bawang Merah
Kendala Solusi
Tingginya tingkat serangan hama dan penyakit Genakan varietas unggul tahan hama dan penyakit dan lakukan teknik budi daya yang dengannya manajemen yng baik.
Manajemen budi daya tidak lebih baik Memperdalam ilmu manajemen budi daya bawang merah yang dengannya tips mengikuti pelatihan, penyuluhan, ataupun ikut dan dalam kelompok tani, dan mencari berita dari buku, koran, majalah, televisi, dan internet.
Ketersediaan air yng tidak lebih Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yng cukup. Andai terpaksa, buat saluran irigasi baru bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air ke lahan.
Musim dan cuaca yng tak menentu Lakukan perbaikan budi daya yang dengannya tips pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit yng menyerang.
H. Analisis Bisnis Menananm Bawang Merah
a. Asumsi
  1. Lahan yng dipakai seluas 10.000 m² yang dengannya system sewa Rp700.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan setiap tiga bulan.
  3. Total panen bawang merah dalam satu periode diasumsikan sekitar 10.000 kg yang dengannya perincian grade A sebanyk 7.500 kg dan grade B sebanyk 2.500 kg. Grade A dihargai Rp6.000/kg dan grade B dihargai Rp4.000/kg.
b. Perhitungan Biaya
— Biaya Investasi
Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 3 set 200.000 600.000
Ember plastik 5 buah 20.000 100.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Karung 300 buah 1.000 300.000
Gembor 5 buah 75.000 375.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 1.885.000
— Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 10.000 m² 3 bulan 700.000
2.100.000
Penyusutan alat pertanian 18 bulan 600.000 3/18 x 600.000 100.000
Penyusutan ember plastik 12 bulan 100.000 3/12 x 100.000 25.000
Penyusutan timbangan 18 bulan 160.000 3/18 x 160.000 26.667
Penyusutan karung 3 bulan 300.000 3/3 x 300.000 300.000
Penyusutan gembor 12 bulan 375.000 3/12 x 375.000 93.750
Penyusutan sprayer 30 bulan 350.000 3/30 x 350.000 35.500
Total Biaya Tetap 2.680.917
— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Benih bawang merah 1.000 kg 15.000 15.000.000
Pupuk sangkar 10.000 kg 300 3.000.000
Kapur Pertanian 2.000 kg 240 480.000
Pupuk SP-36 300 kg 1.900 570.000
Pupuk urea 100 kg 1.400 140.000
PupukZA 400 kg 1.200 480.000
PupukKCl 300 kg 1.800 540.000
Pestisida Kalicron 200 cc 160 32.000
Decis 300 cc 260 78.000
Daconil 200 cc 160 32.000
PPC : Fertila 100 g 160 16.000
Herbisida 500 g 260 130.000
Pengolahan tanah 10.000 m² 210 2.100.000
luran pengairan ataupun irigasi 1 musim 75.000 75.000
Tenaga kerja penanaman 20 HKW 12.000 240.000
Tenaga kerja pemupukan 40 HKP 15.000 600.000
Tenaga kerja penyiangan 40 HKW 12.000 480.000
Tenaga kerja penyiraman 125 HKP 15.000 1.875.000
Tenaga kerja penyemprotan 10 HKP 15.000 150.000
Tenaga kerja bantuan umum 15 HKP 15.000 225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 15.000 kg 75 1.125.000
Tenaga kerja pascapanen(borongan) 15.000 kg 50 750.000
Total Biaya Tak Tetap 28.118.000

Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp2.680.917 + Rp28.118.000
= Rp30.798.917
c. Pendapatan dan Keuntungan
— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah terjual x harga bawang merah
Pendapatan hasil panen grade A = 7.500 kg x Rp6.000/kg = Rp45.000.000
Pendapatan hasil panen grade B = 2.500 kg x Rp4.000/kg = Rp10.000.000
Total pendapatan = Rp55.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp55.000.000 – Rp30.798.917
= Rp24.201.083
d. Kelayakan Bisnis
— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp55.000.000 : Rp30.798.917
= 1,79
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya bawang merah layak dijalankan. R/C 1,79 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,79.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000: Rp24.201.083) x 1 bulan
= 0,08 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya bawang merah bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,08 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-dan-cara-menananm-bawang-merah.html.

Seputar Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah