Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah
Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah | Referensi terbaru di 2017 via web Kelapa Sawit. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kelapa Sawit. Artikel ini di beri judul Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kelapasawit7.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kelapa Sawit dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kelapa Sawit di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah di bawah ini dari situs web Kelapa Sawit.A. Kesempatan Agrobisnis Bawang Merah
Bisnis dan Cara Menanam Bawang Merah. Bawang merah adalah satu dari sekian banyaknya komoditas hortikultura yng tak terlepas dari ke hidup-an sehari-hari. Hampir seluruh masakan mempergunakan bawang merah menjadi bumbu utama. Tak cuma itu, industri pengolahan makanan pula mempergunakan bawang merah menjadi satu dari sekian banyaknya bahan bakunya. Tak heran, andai permintaan pasar terhadap komoditas ini Amat tinggi. Malah, terus meningkat setiap 12 bulan. Pada tahun 2010, konsumsi bawang merah mencapai 974.284 ton dan terus meningkat menjadi 1.046.325 ton pada tahun 2011. Di sayangkan, jumlah permintaan yng terus meningkat tak bisa diimbangi oleh produksi dalam negeri. Kondisi ini bisa dijadikan menjadi kesempatan bisnis bertanam dan usaha bawang merah.B. Persiapan Perlengkapan Menananm Bawang Merah
- Siapkan benih bawang merah mempunyai kualitas unggul dan mempunyai daya tumbuh yng tinggi.
- Siapkan kompos ataupun pupuk sangkar yang dengannya dosis 5 ton/ha dan kapur pertanian yang dengannya dosis minimum 2 ton/ha.
- Siapkan media semai yang dengannya perbandingan tanah dan pupuk sangkar sebanyk 2 : 1.
- Siapkan banyak sekali pupuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktivitas tanaman, semisal 300 kg urea, 200 kg SP-36, 200 kg KCl, dan 200 kg ZA. Menjadi tambahan, siapkan pupuk NPK sebanyk 50 kg/ha.
- Siapkan alat pertanian semisal cangkul, garu, kored, ember, dan gembor.
- Siapkan alat panen berupa karung, timbangan, pisau, tali rafia, alas bambu, penutup plastik, dan para-para dari bambu.
- Pastikan benih adalah benih bermutu dari penangkar benih yng terpercaya.
- Pilih benih siap tanam yng sudah disimpan 2—3 bulan.
- Andai 80% tunas telah muncul daun pertama, ujung benih tak butuh dirompes ataupun dipotong.
- Andai persentase tunas yng muncul cuma 50—60%, potong 1/3 bagian ujung benih mempergunakan pisau yng tajam. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempermudah keluarnya tunas.
- Pisahkan benih yng di kenai hama dan penyakit. Bersihkan benih dari kotoran dan kulit kering.
- Pilih lahan yang dengannya tipe tanah gembur dan memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik.
- Kondisi lahan sebaiknya tak ternaungi yang dengannya ketinggian 25—500 meter dpl. Selain itu, suhu lingkungan sekitar 25—32° C.
- Lakukan pembersihan lahan dari gulma dan sisa pertanaman sebelumnya.
- Andaikan pH tanah agak asam (tidak lebih dari 5,5—6,5), taburkan kapur pertanian.
- Cangkul ataupun bajak lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan dan membalikkan tanah.
- Buat bedengan yang dengannya lebar 180—200 cm, panjang sesuai kondisi lahan. Pisahkan setiap bedengan oleh selokan berukuran 50—60 cm dan kedalaman 50 cm. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan bertipe kering, kedalaman selokan boleh agak dangkal. Selain itu, buat pematang lahan ataupun galengan.
- Taburkan pupuk sangkar di atas bedengan sebanyk 10 ton/ha.
- Lakukan penyiraman secukupnya supaya tanah di bedengan menjadi lembap .
- Buat lubang tanam yang dengannya jarak antarbaris sesuai standar. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pengaturan jarak antarbaris, genakan tali rafia yng sudah diberi ciri jarak tanam antarbaris 15—20 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk benih berukuran kecil ataupun 20—25 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk benih yng berukuran besar. Sementara itu, pengaturan jarak dalam baris bisa mempergunakan kayu yng sudah ditandai setiap 10—15 cm.
- Sebelum pembuatan lubang tanam, campurkan 10 ton pupuk sangkar, 50 kg urea, 300 kg SP-36, dan 100 kg KCl bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas lahan satu hektare. Taburkan pupuk ke dalam lubang tanam secukupnya.
Kendala Solusi Tingginya tingkat serangan hama dan penyakit Genakan varietas unggul tahan hama dan penyakit dan lakukan teknik budi daya yang dengannya manajemen yng baik. Manajemen budi daya tidak lebih baik Memperdalam ilmu manajemen budi daya bawang merah yang dengannya tips mengikuti pelatihan, penyuluhan, ataupun ikut dan dalam kelompok tani, dan mencari berita dari buku, koran, majalah, televisi, dan internet. Ketersediaan air yng tidak lebih Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yng cukup. Andai terpaksa, buat saluran irigasi baru bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air ke lahan. Musim dan cuaca yng tak menentu. Lakukan perbaikan budi daya yang dengannya tips pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit yng menyerang. - Tanam benih yang dengannya tips membenamkan 1/3 bagian ke dalam lubang tanam, lantas siram.
- Pada 15 HST, lakukan pemupukan II sesuai tatacara dosis yng tertera di atas. Tatacaranya, aduk campuran pupuk, lantas taburkan pupuk di atas bedengan.
- Pada 25 HST, lakukan pemupukan III. Tatacaranya, taburkan campuran pupuk ZA dan KCl di atas bedengan.
- Pada 25 HST, lakukan pendangiran di sekeliling bedengan.
- Lakukan penyiraman sesuai yang dengannya jenis tanah di tempat. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah debu berpasir, lakukan pengairan yang dengannya tips penggenangan selokan (system leb) selama 15 menit, lantas Buang air di dalam selokan. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah lempung berpasir, lakukan penyiraman semisal biasa langsung ke area di sekitar tanaman.
- Pada umur 0—7 hari, lakukan penyiraman sehari-hari. Andai umur bibit bawang telah di atas 7 hari, penyiraman cukup di lakukan dua hari sekali. Penyiraman biasanya di lakukan sampai-sampai lima hari sebelum waktu panen.
- Lakukan penyiangan yang dengannya tips membersihkan lahan dari gulma.
- Lakukan pengamatan terhadap organisme pengganggu tanaman secara terjadwal. Pisahkan andaikan terdapat tanaman yng terserang hama dan penyakit. Segera musnahkan tanaman yng terserang. Andai kerusakan telah terlalu parah, lakukan pengendalian organisme pengganggu sesuai kondisi serangan dan teknik yng dianjurkan.
- Lakukan panen sesudah tanaman berumur 65—72 HST. Bawang merah siap panen bisa dilihat dari tanda fisiknya, yakni 80% daun rebah, menguning, leher batang daun kosong, dan umbi tersembul ke permukaan tanah dan berwarna merah.
- Congkel umbi bawang merah secara hati-hati, lantas cabut dan angkat umbi keluar dari dalam tanah.
- Siapkan alas bambu menjadi alas umbi tatkala proses pelayuan dan pengeringan.
- Jemur bawang merah selama 2—3 hari sampai-sampai daun menjadi layu dan 1/2 kering. Usahakan umbi tak di kenai sinar matahari secara langsung. Tatacaranya, jemur yang dengannya posisi umbi yng tertutupi daunnya. Jadi, cuma bagian daun dan leher yng layu.
- Seusai pelayuan, keringkan umbi yang dengannya proses yng hampir percis selama 7—14 hari. Pengeringan bisa pula di lakukan yang dengannya tips menggantungkan umbi di atas para-para yng terbuat dari bambu. Supaya umbi kering merata, balik posisi umbi setiap dua hari sekali.
- Andai panen di lakukan tatkala musim hujan, keringkan umbi bawang yang dengannya tips menghembuskan udara panas bersuhu 46o C selama 16 jam yang dengannya kelembapan 70—80%.
- Segera sortir umbi yng sudah kering. Pisahkan umbi yng baik yang dengannya umbi yng busuk. Satukan umbi yng baik mempergunakan tali, lantas ikat. Satu ikatan biasa dikenal yang dengannya sebutan satu gedengan.
- Hentakkan gedengan supaya kotoran semisal tanah yng melekat di umbi bisa terlepas.
- Ikat dua buah gedengan menjadi satu. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah digantung di para-para yng terbuat dari bambu.
- Simpen bawang merah yng sudah digantung di para-para ke dalam ruang penyimpanan.
- Kemas bawang yng akan didistribusikan mempergunakan karung jala. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengiriman jarak dekat, masing-masing karung berisi 90—100 kg bawang merah kering. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk jarak jauh, kemas bawang merah mempergunakan karung jala yang dengannya bobot masing-masing karung 20—25 kg. Ikat ujung karung jala mempergunakan tali rafia.
Kendala | Solusi |
Tingginya tingkat serangan hama dan penyakit | Genakan varietas unggul tahan hama dan penyakit dan lakukan teknik budi daya yang dengannya manajemen yng baik. |
Manajemen budi daya tidak lebih baik | Memperdalam ilmu manajemen budi daya bawang merah yang dengannya tips mengikuti pelatihan, penyuluhan, ataupun ikut dan dalam kelompok tani, dan mencari berita dari buku, koran, majalah, televisi, dan internet. |
Ketersediaan air yng tidak lebih | Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yng cukup. Andai terpaksa, buat saluran irigasi baru bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air ke lahan. |
Musim dan cuaca yng tak menentu | Lakukan perbaikan budi daya yang dengannya tips pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit yng menyerang. |
a. Asumsi
- Lahan yng dipakai seluas 10.000 m² yang dengannya system sewa Rp700.000/bulan.
- Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan setiap tiga bulan.
- Total panen bawang merah dalam satu periode diasumsikan sekitar 10.000 kg yang dengannya perincian grade A sebanyk 7.500 kg dan grade B sebanyk 2.500 kg. Grade A dihargai Rp6.000/kg dan grade B dihargai Rp4.000/kg.
— Biaya Investasi
Komponen | Satuan | Harga (Rp) | Jumlah (Rp) |
Alat pertanian | 3 set | 200.000 | 600.000 |
Ember plastik | 5 buah | 20.000 | 100.000 |
Timbangan | 2 buah | 80.000 | 160.000 |
Karung | 300 buah | 1.000 | 300.000 |
Gembor | 5 buah | 75.000 | 375.000 |
Sprayer | 1 buah | 350.000 | 350.000 |
Total Biaya Investasi | 1.885.000 |
Uraian | Masa Pakai | Harga (Rp) | Penyusutan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 10.000 m² | 3 bulan | 700.000 | 2.100.000 | |
Penyusutan alat pertanian | 18 bulan | 600.000 | 3/18 x 600.000 | 100.000 |
Penyusutan ember plastik | 12 bulan | 100.000 | 3/12 x 100.000 | 25.000 |
Penyusutan timbangan | 18 bulan | 160.000 | 3/18 x 160.000 | 26.667 |
Penyusutan karung | 3 bulan | 300.000 | 3/3 x 300.000 | 300.000 |
Penyusutan gembor | 12 bulan | 375.000 | 3/12 x 375.000 | 93.750 |
Penyusutan sprayer | 30 bulan | 350.000 | 3/30 x 350.000 | 35.500 |
Total Biaya Tetap | 2.680.917 |
Uraian | Satuan | Harga (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Benih bawang merah | 1.000 kg | 15.000 | 15.000.000 |
Pupuk sangkar | 10.000 kg | 300 | 3.000.000 |
Kapur Pertanian | 2.000 kg | 240 | 480.000 |
Pupuk SP-36 | 300 kg | 1.900 | 570.000 |
Pupuk urea | 100 kg | 1.400 | 140.000 |
PupukZA | 400 kg | 1.200 | 480.000 |
PupukKCl | 300 kg | 1.800 | 540.000 |
Pestisida Kalicron | 200 cc | 160 | 32.000 |
Decis | 300 cc | 260 | 78.000 |
Daconil | 200 cc | 160 | 32.000 |
PPC : Fertila | 100 g | 160 | 16.000 |
Herbisida | 500 g | 260 | 130.000 |
Pengolahan tanah | 10.000 m² | 210 | 2.100.000 |
luran pengairan ataupun irigasi | 1 musim | 75.000 | 75.000 |
Tenaga kerja penanaman | 20 HKW | 12.000 | 240.000 |
Tenaga kerja pemupukan | 40 HKP | 15.000 | 600.000 |
Tenaga kerja penyiangan | 40 HKW | 12.000 | 480.000 |
Tenaga kerja penyiraman | 125 HKP | 15.000 | 1.875.000 |
Tenaga kerja penyemprotan | 10 HKP | 15.000 | 150.000 |
Tenaga kerja bantuan umum | 15 HKP | 15.000 | 225.000 |
Tenaga kerja panen (borongan) | 15.000 kg | 75 | 1.125.000 |
Tenaga kerja pascapanen(borongan) | 15.000 kg | 50 | 750.000 |
Total Biaya Tak Tetap | 28.118.000 |
Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp2.680.917 + Rp28.118.000
= Rp30.798.917
c. Pendapatan dan Keuntungan
— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah terjual x harga bawang merah
Pendapatan hasil panen grade A = 7.500 kg x Rp6.000/kg = Rp45.000.000
Pendapatan hasil panen grade B = 2.500 kg x Rp4.000/kg = Rp10.000.000
Total pendapatan = Rp55.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp55.000.000 – Rp30.798.917
= Rp24.201.083
d. Kelayakan Bisnis
— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp55.000.000 : Rp30.798.917
= 1,79
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya bawang merah layak dijalankan. R/C 1,79 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,79.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000: Rp24.201.083) x 1 bulan
= 0,08 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya bawang merah bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,08 bulan).
Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-dan-cara-menananm-bawang-merah.html.
Seputar Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah
Terima kasih telah membaca Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah. Semoga pos dari situs web Kelapa Sawit berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Kelapa Sawit. Silakan berbagi ulasan Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Kelapa Sawit melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Kelapa Sawit untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Kelapa Sawit di bawah. Demikan dan sekian tentang Bisnis Dan Cara Menananm Bawang Merah. Dan Assalamualaikum pembaca Kelapa Sawit.
Advertisement