Pembuatan Dan Pemeliharaan Piringan Kelapa Sawit

- November 04, 2017

Pembuatan Dan Pemeliharaan Piringan Kelapa Sawit

 
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak kelapa mentah ataupun CPO (Crude Palm Oil). Bagi Negara Indonesia khususnya, ini adalah tanaman yng Amat penting lantaran menghasilkan devisa negara yng begitu besar selain tanaman kopi dan tanaman karet. Fakta ini sebetulnya tak terlalu mengagetkan karena perkebunan kelapa sawit di Indonesia begitu luas dan hampir mampu ditemui di seluruh pulau. Tidak heran, kini Indonesia diklaim menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Dalam membudidayakan kelapa sawit dikenal dua fase tanaman yakni TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan TM (Tanaman Menghasilkan). Fase TBM berguna tanaman percis sekali belum menghasilkan tandan buah kelapa sawit. Ada tiga tahap dalam fase TBM ini antara lain TBM 1 tatkala tanaman berumur 0-12 bulan, TBM 2 disaat tanaman berusia 13-24 bulan, dan TBM 3 waktu tumbuhan ini berumur 25-30 sampai-sampai 36 tahun.
pembuatan-piringan-kelapa-sawit.jpg
Supaya lebih efektif dalam merawat kelapa sawit, butuh dibuatkan piringan di sekeliling batang tanaman yang dengannya diameter tertentu. Disebut piringan lantaran area ini berbentuk lingkaran menjadikan menyerupai piring. Piringan berfungsi menjadi tempat menaburkan pupuk menjadikan bisa diserap oleh tanaman secara maksimal. Piringan pula menjadi tempat jatuhnya buah kelapa sawit. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung peranannya yang telah di sebutkan, kondisi piringan Perlu di awasi kebersihannya dan bebas dari tanaman gulma.
Pemeliharaan piringan mampu di lakukan secara manual memakai tenaga kita-kita ataupun mempergunakan bahan-bahan kimia semisal herbisida. Kebanykan pekerja membentuk area piringan ini secara manual berlebi dahulu yang dengannya mencabuti gulma-gulma yng tumbuh di area yang telah di sebutkan. Barulah lantas sesudah pekerjaan tadi selesai, area piringan akan disemprot memakai herbisida secukupnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menekan pertumbuhan gulma. Sedangkan luas area piringan butuh disesuaikan yang dengannya umur tanaman kelapa sawit.
  • Tanaman berumur 2-6 bulan maka jari-jari piringannya 60 cm
  • Tanaman berumur 6-12 bulan maka jari-jari piringannya 75 cm
  • Tanaman berumur 12-24 bulan maka jari-jari piringannya 100 cm
  • Tanaman berumur 24-36 bulan maka jari-jari piringannya 100-125 cm
  • Tanaman berumur lebih dari 24 bulan maka jari-jari piringannya 200 cm
Seusai piringan sudah selesai dibuat yang dengannya benar, Kamu butuh memberikannya perawatan secara rutin. Tujuan dari pemeliharaan piringan ini agar bisa fungsinya menjadi prasarana pemupukan dan panen bisa tercapai. Dasarnya memang, upaya yng butuh di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merawat piringan adalah memastikannya bebas dari gulma dan sampah. Area piringan yng tak dirawat yang dengannya baik pula akan menaikan kelembaban media tanam menjadikan berisiko besar menjadi sarang bibit penyakit dan jamur/cendawan.


Sumber rujukan dan gambar : http://klpswt.blogspot.com/2017/05/pembuatan-dan-pemeliharaan-piringan.html.

Seputar Pembuatan Dan Pemeliharaan Piringan Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pembuatan Dan Pemeliharaan Piringan Kelapa Sawit