Usaha Kelapa Sawit Pt. Astra Agro Lestari Tbk (aal)

- Juli 17, 2017

Usaha Kelapa Sawit Pt. Astra Agro Lestari Tbk (aal)

 
Astra Agro Lestari adalah perusahaan multinasional yng memproduksi perkebunan yng bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989. Perusahaan ini menghasilkan aneka macam macam-macam bahan perkebunan.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) merupakan satu dari sekian banyaknya produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di Indonesia. AAL tercantum di Bursa Efek Indonesia yang dengannya Astra International menjadi pemegang saham utama sebesar 79,7%.
Dalam menjalankan usahanya secara berkelanjutan AAL fokus bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktivitas serta rendemen (tingkat ekstraksi). Hal ini di lakukan yang dengannya menjalankan aneka macam program intensifikasi semisal penerapan mekanisasi dalam kegiatan pemupukan serta panen; riset serta pengembangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kualitas kebun serta memberi jaminan ketersediaan bibit kelapa sawit di masa depan serta program penanaman kembali yng sudah dimulai sejak tahun 2009 serta 2010.
AAL berada dalam posisi yng tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempergunakan serta memanfaatkan keterbatasan pasokan di pasar yng diakibatkan oleh meningkatnya kepedulian warga atau juga bisa dikatakan masyarakat terhadap masalah pemeliharaan lingkungan.
Sejarah Astra Agro Lestari Tbk bisa ditelusuri kembali ke sekitar 30 tahun yng lantas tatkala PT Astra International, mendirikan unit bisnis pertanian bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan perkebunan ubi kayu di areal seluas 2.000 hektare (ha).
Seiring permintaan pasar, unit bisnis itu melakukan alih bisnis berganti menjadi perkebunan karet. Selanjutnya, melihat prospek yng tidak jelek alias bagus di usaha kelapa sawit, anak bisnis Astra ini memutuskan menggarap usaha di segmen yang telah di sebutkan tahun 1984 yang dengannya mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yng mempunyai total luas 15.000 ha perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau.
Tonggak sejarah Astra Agro berlangsung pada 1988, disaat Astra International membuat segmen kelapa sawit dari unit usaha menjadi entitas baru yang dengannya nama PT Suryaraya Cakrawala. Selanjutnya, pada tahun 1989, nama anak perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Lantas pada tahun 1997, PT Astra Agro Niaga melakukan merger yang dengannya Suryalaya Bahtera serta berganti nama jadi Astra Agro Lestari.
Menjadi bagian dari grup besar, Astra Agro ingin menerapkan tata kelola perusahaan yng baik. Akhirnya pada Desember 1997, Astra Agro Lestari menjadi perusahaan publik yang dengannya mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) serta Bursa Efek Surabaya (BES), yng lantas merger serta bernama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain mewujudkan good corporat governance (GCG), langkah go public Astra Agro pula menjadi bentuk menggalang dana dari pasar modal. Tatkala penawaran umum perdana (IPO), Astra Agro menunjukkan 125.800.000 saham kepada warga atau juga bisa dikatakan masyarakat yang dengannya harga Rp1.550 per saham. Kini, saham emiten berkode AALI ini bertengger di kisaran Rp23.000.
Astra Agro Lestari adalah perusahaan panghasil minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) serta Kernel Palm Oil (KPO) yng adalah bahan dasar bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembuatan minyak goreng, margarine, sabun, perlengkapan kosmetik, ataupun pupuk.
Berawal dari 2.000-an ha lahan di Riau, lahan perkebunan kelapa sawit Astra Agro kini tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan serta Sulawesi.
Tatkala ini total pabrik pengolahan Astra Agro serta anak bisnis mempunyai kapasitas produksi 940 ton tandan buah per jam serta 600 ton kernel per hari serta 300 ton CPO per hari. Keseluruhan proses produksi itu dikerjakan melalui anak bisnis yng meliputi PT Sari Lembah Subur, PT Eka Dura Indonesia, PT Tunggal Perkasa Plantations, sampai-sampai PT Sawit Asahan Indah.
Total kapasitas produksi itu belum memperhitungkan dua pabrik baru yng dibangun pada tahun 2012 yng berlokasi di Kalimantan serta Sulawesi.
Direktur Astra Agro, Santosa mengungkapkan, pabrik itu dirancang berkapasitas 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Nilai investasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk satu pabrik berkisar Rp100 miliar sampai-sampai Rp120 miliar.
Pendapat dari Santosa, AALI butuh membangun pabrik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung sektor hulu. "Diharapkan, dua pabrik ini bisa beroperasi dalam lima tahun mendatang," kata dia.
Dua proyek ini adalah kelanjutan dari ekspansi produksi AALI pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pembangunan dua PKS di Kalimantan Selatan (Kalsel) serta Kalimantan Timur (Kaltim). Dua pabrik yng beroperasi penuh awal 2012 mempunyai kapasitas masing-masing 45 ton per jam, serta 30 ton per jam.
Melihat gerak ekspansi perusahaan, tidak heran sampai-sampai semester I-2012 Astra Agro Lestari membukukan pendapatan Rp5,65 triliun ataupun naik 6,6% dibanding periode yng percis tahun sebelumnya Rp5,3 triliun.
Dari total pemasukan yang telah di sebutkan, pendapatan yng sukses dibukukan dari penjualan minyak sawit mentah sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai Rp5,08 triliun. Nilai ini meningkat 11,89% dibanding periode yng percis tahun lantas sebesar Rp4,54 triliun.
Kenaikan pendapatan Astra Agro tak sekedar lantaran kenaikan harga CPO, melainkan beriringan yang dengannya bertambahnya volume. Sampai-sampai akhir semester pertama tahun 2012, Astra Agro sukses menaikan volume penjualan CPO sebesar 13,7 % menjadi 644.439 ton dibanding periode yng percis tahun sebelumnya se tidak sedikit 566.774 ton.
Beberapa anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). sudah mempergunakan kendaraan beroda empat FIN Komodo sebanyk lebih dari 50 (lima puluh unit) FIN Komodo, yng terus bertambah sesuai degan kebutuhan sejak pertengahan tahun 2012, dimana FIN Komodo dipakai menjadi operasional di Perkebunan Kelapa Sawit, lebih-lebih sekali dipakai menjadi perbaikan jalan di area perkebunan Kelapa Sawit.
Yang akan di sajikan kali ini merupakan testimoni dari pemakain FIN Komodo di di satu dari sekian banyaknya anak perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT Astra Agro Lestari, yng berlokasi di daerah Mamuang, serta dibandingkan yang dengannya tatacara perawatan jalan yng biasa di lakukan Group Astra Agro Lestari, yang dengannya mempergunakan FIN Komodo mampu menghemat hampir 90% ditinjau dari investasi serta biaya operasionalnya:
Dibawah ini merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk Perangkat lunak Penyiraman Pupuk Cair serta Penyiraman Cairan Pembunuh Gulma di Perkebunan Kelapa Sawit yang dengannya mempergunakan FIN Komodo


Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2013/04/usaha-kelapa-sawit-dari-pt-astra-agro.html.

Seputar Usaha Kelapa Sawit Pt. Astra Agro Lestari Tbk (aal)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Usaha Kelapa Sawit Pt. Astra Agro Lestari Tbk (aal)