Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit | Peluang Usaha

- September 20, 2017

Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit | Peluang Usaha

 

A. Prospek Menguntungkan Bisnis Kebun Kelapa Sawit

bisnis perkebunan kelapa sawitBisnis Perkebunan Kelapa Sawit. Kelapa sawit adalah komoditas unggulan yng memberikan kontribusi penting bagi pengembangan agrobisnis di Indonesia. Berlebi, tatkala ini Indonesia menjadi pemain terbesar kelapa sawit yang dengannya menguasai pangsa pasar sekitar 45% dari total produksi CPO (crude palm oil) dunia. Yang dengannya luas areal diperkirakan mencapai 7,82 juta hektare, produksi minyak mentah diharapkan bisa melebihi 22 juta ton serta lebih dari 16 juta ton akan diekspor ke mancanegara.
Dari total luas areal penanaman kelapa sawit yang telah di sebutkan, sebanyk 42,4% di antaranya adalah perkebunan rakyat yang dengannya system kemitraan. System kemitraan kelapa sawit ini mulai menjamur di warga atau juga bisa dikatakan masyarakat lantaran terbukti menguntungkan. Pasalnya, terdapat jaminan penerimaan hasil panen pekebun oleh pabrik kelapa sawit (PKS). Berlebi, adanya pabrik kelapa sawit skala kecil yang dengannya kapasitas 30 ton/jam setidaknya butuh suplai kelapa sawit dari lahan 6.000 hektare. Kondisi yang telah di sebutkan tentu membuka kesempatan bisnis berkebun kelapa sawit skala kecil yang dengannya modal lahan seluas 2—5 ha.

B. Persiapan Lahan Kebun Kelapa Sawit

  1. Pilih tempat tanam sesuai yang dengannya persyaratan tumbuh kelapa sawit. Pasalnya, kelapa sawit adalah tanaman tahunan yng bisa berproduksi sampai-sampai 25—30 tahun. Lantaran itu, andai lahan yng dipakai tak sesuai, akan memicu produktivitas kelapa sawit akan berkurang.
    Tabel 1. Kesesuaian lahan kelapa sawit
    Persyaratan Kelas Kesesuaian Lahan
    S1 S2 S3 N
    Temperatur (o C) 25—28 25—25/
    28—32
    20—22/
    32—35
    <20/
    >35
    Curah hujan (mm/tahun) 1700—2500 1450—1700/
    2500—3500
    1250—1450/
    3500—4000
    <1250/ >4000
    Defisit air (mm/tahun) 0—150 150—200 250—400 >400
    Hari terpanjang tak hujan <10 <10 < 10 > 10
    Jeluk (cm) >100 50—100 25—50 < 25
    Lereng (%) <8 8—16 16—30 > 30
    pH 5,0—6,5 4,2—5,0 < 4,2
    Penyinaran (jam) > 6 > 6 < 6 < 6
    Kelembapan (%) > 80 > 80 < 80 < 80

    Tabel 2. Kecocokan tempat kebun didasari sifat fisik tanah
    Sifat Tanah Baik Tengah Tidak lebih
    Kemiringan lahan (derajat) Tidak lebih dari 12 12—23 Lebih dari 23
    Kedalaman tanah (cm) Lebih dari 75 37,5—75 Tidak lebih dari 37,5
    Ketinggian air tanah (cm) Lebih dari 75 37,5—75 Tidak lebih dari 37,5
    Tekstur Lempung Berpasir Pasir
    Struktur Kuat Tengah Lemah
    Konsistensi Gembur Teguh Amat teguh

    Sumber: Sunarko (2009)
  2. Usahakan lahan milik pribadi, bukan lahan sewa. Selain itu, tempat kebun sebaiknya berada dekat yang dengannya pabrik pengolahan kelapa sawit. Pasalnya, hasil panen tandan buah segar (TBS) Perlu segera diolah supaya minyak kelapa sawit ataupun crude palm oil (CPO) yng diperoleh tetap baik (kadar asam lemak bebas rendah).
  3. Lakukan persiapan lahan kelapa sawit semisal pembersihan lahan (land clearing), pembuatan jalan, saluran drainase, serta penanaman legum cover crops (LCC).

B. Pastikan Bibit Kelapa Sawit Mempunyai kualitas

  1. Pastikan bibit yng ditanam berasal dari benih bersertifikat yng bisa diperoleh dari instansi resmi yng memperoleh izin bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjual bibit. Umumnya, benih dilengkapi dokumen-dokumen resmi semisal surat DO, surat daftar persilangan, serta surat ciri serah terima.
  2. Hindari penggunaan bibit asalan yng berasal dari jatuhan buah (kongkowak) ataupun bibit palsu. Pasalnya, umur produksi kelapa sawit Amat panjang menjadikan dikhawatirkan penggunaan bibit asalan bahkan bisa menurunkan produksi kelapa sawit.
  3. Hitung jumlah kebutuhan bibit per hektare. Menjadi patokannya, dalam satu hektare lahan, yang dengannya jarak tanam 9 x 9 meter, dibutuhkan bibit sebanyk 143 bibit ditambah bibit sulam seba-nyak 5% dari total kebutuhan bibit.

Waspada Benih Kelapa Sawit Palsu!

Beberapa tahun yang terakhir, isu peredaran benih palsu Suka kali terdengar di kalangan pebisnis kelapa sawit. Benih yng tak terang asal-usulnya ini diperjualbelikan lantaran permintaan yng terus meningkat, sementara ketersediaan benih kelapa sawit dibatasi. Kondisi ini lantas dimanfaatkan oleh oknum yng tak bertanggung jawab bagi atau bisa juga dikatakan untuk memproduksi benih palsu serta mengedarkannya. Padahal, benih palsu Amat merugikan lantaran pertumbuhannya lambat serta produktivitasnya pun jauh lebih rendah dibandingkan yang dengannya bibit hasil persilangan yng bersertifikat. Lantaran itu, sebelum bertanam pastikan benih kelapa sawit Kamu berasal dari sumber benih legal dari instansi ataupun perusahaan yng sudah mempunyai legalitas dari pemerintah.
Berikut beberapa instansi serta perusahaan penghasil benih kelapa sawit bersertifikat.
  • Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
  • PT Socfindo
  • PT PP London Sumatra Indonesia
  • PT Bina Sawit Makmur
  • PT Tunggal Yunus Estate
  • PT Dami Mas Sejahtera
  • PT Tania Selatan
  • PT Bakti Tani Nusantara

C. Penanaman Bibit Kelapa Sawit Sesuai Prosedur

  1. Sebelum penanaman, tentukan titik tanam sesuai yang dengannya jarak tanam yng dipakai. Biasanya, jarak tanam berukuran 9 x 9 meter yang dengannya jumlah populasi 143 pohon/hektare. Jarak tanam mampu lebih rapat, asalkan pada 5—10 tahun dijarangkan supaya produktivitas tanaman tetap optimal.
  2. Buat lubang tanam dua minggu sebelum penanaman pada titik tanam yng sudah ditandai sebelumnya. Tatacaranya, gali tanah sampai-sampai berukuran 60 x 60 x 60 cm.
  3. Dua minggu lantas, tanam bibit di lubang tanam. Tatacaranya, sobek polibag, lantas tempatkan bibit tepat di bagian sedang lubang tanam. Posisi bibit Perlu tegak lurus serta tak boleh miring.
  4. Tutup lubang tanam mempergunakan sisa tanah penggalian, lantas padatkan tanah di sekeliling bibit supaya tertanam kokoh.
  5. Buatkan piringan di sekeliling titik tanam yang dengannya tips membersihkan gulma ataupun tanaman pengganggu sampai-sampai radius 50 cm dari titik tanam.

C. Lakukan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit

  1. Lakukan penyulaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengganti tanaman yng rusak ataupun mati seusai penanaman. Sebaiknya, penyulaman di lakukan setiap 12 bulan sampai-sampai tanaman berumur tiga tahun.
  2. Kendalikan pertumbuhan ilalang, gulma, serta anak kayu yng bisa mengganggu pertumbuhan kelapa sawit. Tatacaranya, siangi gulma secara manual ataupun mempergunakan herbisida glyfosfat yang dengannya dosis 6—10 ml per hektare per rotasi yang dengannya konsentrasi 0,5%. Penyiangan di lakukan setiap 4—6 bulan sekali sampai-sampai tanaman berumur tiga tahun.
  3. Lakukan pemupukan sesuai hasil analisis kandungan hara serta dosis anjuran.
  4. Lakukan kastrasi (pembuangan bunga muda yng muncul) pada tanaman yng berumur 12—20 bulan sampai-sampai enam bulan sebelum panen pertama (umur tiga tahun). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng berumur lebih dari 20 bulan, umumnya kastrasi mempergunakan bantuan dodos kecil bagi atau bisa juga dikatakan untuk memotong serta membuang bunga yng tumbuh di belakang pelepah.

D. Pemanenan Kelapa Sawit

  1. Siapkan perlengkapan panen, semisal egrek, dodos, serta kapak. Penggunaan masing-masing alat menyesuaikan pada tinggi tanaman.
  2. Tentukan waktu panen yng tepat, yakni tatkala buah kelapa sawit berwarna merah ataupun oranye. Indikasi buah siap panen lain-lainnya merupakan adanya buah yng terlepas dari tangkai tandannya (brondolan) sebanyk 1—2 buah per kg TBS (satu buah sawit mempunyai berat 5—7 kg).
  3. Panen tandan kelapa sawit serta kumpulkan hasil panen di pinggir jalan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pengangkutan.
  4. Sesudah panen, angkut TBS serta brondolan ke pabrik kelapa sawit sesegera barangkali. Pasalnya, kandungan asam lemak bebas (ALB) pada buah akan meningkat seiring yang dengannya waktu. Di lain sisi, kualitas minyak sawit yng diperoleh pabrik pengolahan kelapa sawit Perlu mempunyai kadar ALB yng tetap rendah.
  5. Lakukan rotasi panen setiap 7—15 hari, bergantung pada luasan kebun serta jumlah tandan siap panen.

E. Kendala serta Solusi Bisnis Kelapa Sawit

Kendala Solusi
Pengendalian hama yng susah Hama yng Suka menyerang merupakan serangga, tikus, serta babi hutan. Genakan insektisida serta organisme predator bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikannya. Misalnya, memelihara burung hantu di sekeliling kebun bagi atau bisa juga dikatakan untuk memangsa hama tikus.

F. Analisis Biaya Bisnis Kelapa Sawit

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai adalah lahan pribadi seluas satu hektare.
  2. Reinvestasi di lakukan setiap lima tahun.
  3. Pemupukan di lakukan sesuai jenis serta dosis berikut.
    Komponen Jumlah Pupuk Tahun Ke- (Kg)
    1 2 3 4 5--22
    Urea - 131 139 54 679
    SP-36 - 178 193 72 715
    KCl - 103 83 143 1635
    Kieserite 8,25 41 49 72 715
    Bo - - - 3,6 30
    Pupuk majemuk 15-15-6-4 7,5 - - - -
    Pupuk majemuk 12-12-17-2 34,5 - - - -
  4. Masa produksi kelapa sawit selama 25 tahun serta mulai menghasilkan pada tahun ke-3.
  5. Jarak tanam yng dipakai berukuran 9 x 9 m, menjadikan jumlah bibit yng ditanam sebanyk 143 bibit.

b. Rincian Biaya

Biaya investasi bertanam kelapa sawit

Komponen Harga
(Rp)
Jumlah Satuan Investasi tahun ke-1
Hand sprayer 350.000 2 Buah 700.000
Cangkul 50.000 10 Buah 500.000
Garpu 50.000 8 Buah 400.000
Pompa air serta selang 1.000.000 1 Buah 1.000.000
Wheel barrow 200.000 3 Buah 600.000
Ember 25.000 10 Buah 250.000
Dodos 40.000 4 Buah 160.000
Egrek 15.000 4 Buah 60.000
Sabit 20.000 5 Buah 100.000
Ajir 500 150 Buah 75.000
Tali rafia 15.000 15 Gulung 225.000
Biaya investasi tahun pertama 4.070.000

Biaya reinvestasi

Komponen Tahun ke-5 Tahun ke-10 Tahun ke-15 Tahun ke-20
Hand sprayer 700.000 700.000 700.000 700.000
Cangkul 500.000 500.000 500.000 500.000
Garpu 400.000 400.000 400.000 400.000
Pompa air serta selang 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Wheel barrow 600.000 600.000 600.000 600.000
Ember 250.000 250.000 250.000 250.000
Dodos 160.000 160.000 160.000 160.000
Egrek 60.000 60.000 60.000 60.000
Sabit 100.000 100.000 100.000 100.000
Biaya reinvestasi 3.770.000 3.770.000 3.770.000 3.770.000
Total biaya investasi selama 20 tahun 19.150.000
Total biaya operasional = Total investasi + Total biaya variabel
= Rp19.150.000 + Rp267.902.750
= Rp287.052.750

c. Pendapatan serta Keuntungan Bisnis Kelapa Sawit

1. Pendapatan

Tahun Jumlah Harga Pendapatan Pengeluaran Keuntungan
ke- panen (kg) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 0 1.400 0 27.748.750 -27.748.750
2 0 1.400 0 11.538.600 -11.538.600
3 8.000 1.400 11.200.000 10.771.400 428.600
4 16.000 1.400 22.400.000 10.087.000 12.313.000
5 21.000 1.400 29.400.000 13.857.000 15.543.000
6 24.500 1.400 34.300.000 10.087.000 24.213.000
7 27.000 1.400 37.800.000 10.087.000 27.713.000
8 28.000 1.400 39.200.000 10.087.000 29.113.000
9 30.000 1.400 42.000.000 10.087.000 31.913.000
10 30.000 1.400 42.000.000 13.857.000 28.143.000
11 30.000 1.400 42.000.000 10.087.000 31.913.000
12 30.000 1.400 42.000.000 10.087.000 31.913.000
13 29.500 1.400 41.300.000 10.087.000 31.213.000
14 28.500 1.400 39.900.000 10.087.000 29.813.000
15 27.500 1.400 38.500.000 13.857.000 24.643.000
16 26.500 1.400 37.100.000 10.087.000 27.013.000
17 26.000 1.400 36.400.000 10.087.000 26.313.000
18 24.500 1.400 34.300.000 10.087.000 24.213.000
19 23.500 1.400 32.900.000 10.087.000 22.813.000
20 22.500 1.400 31.500.000 13.857.000 17.643.000
21 21.500 1.400 30.100.000 10.087.000 20.013.000
22 20.500 1.400 28.700.000 10.087.000 18.613.000
23 19.500 1.400 27.300.000 10.087.000 17.213.000
24 18.500 1.400 25.900.000 10.087.000 15.813.000
25 17.500 1.400 24.500.000 10.087.000 14.413.000
770.700.000 287.052.750 483.647.250

2. Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan – total biaya
= Rp 770.700.000 – Rp287.052.750
= Rp483.647.250

d. Kelayakan Bisnis

1. Rasio R/C

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp770.700.000 : Rp287.052.750
= 2,68
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,68 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,68.

2. Return of Investment (ROI)

ROI adalah perbandingan antara keuntungan serta biaya operasional bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal.
ROI = (Keuntungan : biaya operasional) x 100%
= (Rp483.647.250 : Rp287.052.750) x 100%
= 169%
Pengertiannya, setiap pengeluaran sebesar Rp1 akan memperoleh keuntungan sebesar Rp169.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-perkebunan-kelapa-sawit.html.

Seputar Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit | Peluang Usaha