Bisnis Bertanam Tomat Di Lahan Satu Hektare

- September 19, 2017

Bisnis Bertanam Tomat Di Lahan Satu Hektare

 

A. Prospek Bisnis Bertanam Tomat

bisnis bertanam tomatTomat adalah satu dari sekian banyaknya sayuran buah yng tidak sedikit dimanfaatkan oleh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Tomat bisa dikonsumsi secara langsung menjadi buah serta jus maupun menjadi pelengkap dalam masakan. Permintaan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat terhadap komoditas ini cenderung meningkat. Berlebi, permintaan industri pengolahan saus tomat pula meningkat.
Harga tomat agak berfluktuatif. Beberapa waktu sudah berlangsung kenaikan harga tomat. Hal ini penyebabnya yaitu oleh sedikitnya petani yng tengah menggarap tomat, menjadikan hasil panen tak mencukupi bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan serta permintaan dalam negeri. Lantaran itu, kesempatan agrobisnis tanaman sayuran semisal tomat pula cukup menjanjikan.

B. Persiapan Perlengkapan Bertanam Tomat

  1. Siapkan benih tomat unggul yng bersertifikat sebanyk 100—120 gram/hektare.
  2. Siapkan kompos ataupun pupuk sangkar sebanyk 10 ton serta kapur pertanian sebanyk 2 ton.
  3. Siapkan pupuk urea 300 kg, SP-36 300 kg, KCl 250 kg, serta ZA 200 kg. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk susulan, siapkan pupuk NPK sebanyk 400 kg.
  4. Siapkan alat pertanian semisal cangkul, bambu garu, kored, ember, serta gembor.
  5. Siapkan alat panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, serta tali rafia.

C. Persiapan Lahan Menanam Tomat

  1. Pilih lahan yang dengannya tipe tanah gembur, subur, serta memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik.
  2. Tempat lahan sebaiknya berada di ketinggian 700—1.500 meter dpl serta memperoleh sinar matahari langsung. Hindari penggunaan lahan bekas tanaman tomat serta tanaman lain yng satu famili semisal cabai, terung, serta tembakau yng sudah terserang hama serta penyakit.
  3. Bersihkan lahan dari gulma serta sisa pertanaman sebelumnya.
  4. Andai pH tanah tidak lebih dari 5,8—6,5, taburkan kapur pertanian yang dengannya dosis minimum 2 ton.
  5. Cangkul ataupun bajak lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan serta membalikkan tanah.
  6. Buat bedengan yang dengannya tinggi 15—20 cm, lebar 110 cm, serta panjang sesuai kondisi lahan. Pisahkan setiap bedengan yang dengannya selokan berukuran 50 cm.
  7. Taburkan pupuk sangkar matang di atas bedengan.
  8. Campurkan pupuk sesuai dosis serta taburkan di atas bedengan yng sudah dibuat, lantas ratakan.
  9. Cangkul selokan yng berada di kiri serta kanan bedengan menjadikan tinggi bedengan menjadi 30—40 cm.
  10. Ratakan tanah di atas bedengan serta pasang mulsa plastik hitam perak.
  11. Buat lubang tanam mempergunakan kaleng bekas berdiameter 6—10 cm. Jarak tanam antarbaris sekitar 60—70 cm serta jarak dalam baris sekitar 50—60 cm. Yang dengannya pola tanam semisal ini, jumlah populasi dalam satu hektare sebanyk 16.000—17.000 tanaman.
  12. Lakukan pengairan yang dengannya system penggenangan selokan (leb) bagi atau bisa juga dikatakan untuk melarutkan pupuk serta melembapkan tanah sebelum proses penanaman.
  13. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari genangan air tatkala musim hujan, pastikan drainase terjaga yang dengannya baik serta buat bedengan lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara itu, pastikan irigasi bisa atau mampu mengairi lahan pada musim kemarau.

D. Penyemaian Benih Tomat

cara menanam tomat
  1. Semai benih tiga minggu sebelum jadwal pemindahan ke lahan.
  2. Rendam benih tomat di dalam air Anget selama enam jam. Tiriskan benih, lantas bungkus mempergunakan kain lembap yng Anget. Diamkan selama 18 jam.
  3. Siapkan media semai yng terdiri dari campuran tanah serta pupuk sangkar yang dengannya perbandingan 2 : 1.
  4. Masukkan media semai yng sudah tercampur rata ke dalam wadah. Wadah bisa mempergunakan polibag, tray, gelas plastik, ataupun nampan plastik.
  5. Tanam benih sebanyk satu benih bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap lubang tanam.
  6. Siram permukaan media mempergunakan hand sprayer ataupun gembor. Penggunaan gembor sebaiknya yng mempunyai lubang nozzle yng kecil supaya benih tak berantakan.
  7. Tutup permukaan media mempergunakan daun pisang, karung, ataupun plastik hitam selama 3—4 hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembapan.
  8. Seusai penutup dibuka, lakukan penyiraman secara rutin supaya bibit tumbuh optimal.
  9. Cabut serta pisahkan bibit yng mengalami penyakit rebah semai (dumping off) supaya tak menular ke bibit yng lain. Andai serangan cukup parah, lakukan penyemprotan mempergunakan Benlate ataupun Delsene yang dengannya dosis 1/2 dari yng dianjurkan dalam kemasan.
  10. Lakukan hardening ataupun uji ketahanan bibit yang dengannya membuka sungkup menjelang pemindahan bibit ke lapangan.
  11. Pemindahan bibit di lakukan seusai 16—18 hari di media semai. Pilih bibit yng sehat, tumbuh normal, serta mempunyai jumlah daun sebanyk 3—4 helai.

E. Penanaman serta Pemeliharaan Tomat

  1. Lakukan penanaman bibit tomat pada pagi hari. Penanaman pada siang hari berisiko memicu bibit menjadi stres ataupun layu. Andaikan penanaman tak selesai pada pagi hari, sebaiknya lanjutkan pada sore hari.
  2. Buat lubang tanam mempergunakan batang kayu berdiameter 6—10 cm.
  3. Lepaskan bibit tomat dari tempat penyemaian secara hati-hati. Usahakan media tanam tak pecah supaya perakarannya tak terganggu.
  4. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam. Usahakan tak ada rongga antara ujung media semai yang dengannya permukaan tanah dalam lubang tanam.
  5. Timbun yang dengannya tanah sampai-sampai ketinggian 2—3 cm di bawah daun. Usahakan daun tak menyentuh permukaan mulsa.
  6. Lakukan penyiraman di sekitar bibit bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi tingkat stres bibit serta mempercepat proses adaptasi.
  7. Amati pertumbuhan bibit secara rutin. Andai ada bibit yng mati, segera lakukan penyulaman supaya populasi tomat di lapangan tetap seragam.
  8. Lakukan pewiwilan tunas samping yng tumbuh di ketiak daun seusai tiga minggu. Pewiwilan di lakukan sebanyk 2—3 kali sampai-sampai terbentuk percabangan utama.
  9. Pasang ajir maksimum tiga minggu seusai tanam. Pengajiran yng terlambat akan merusak akar tanaman.
  10. Pasang ajir bagi atau bisa juga dikatakan untuk menopang tanaman tomat. Ukuran ajir biasanya panjang 225—250 cm serta lebar 3—4 cm. Pasang dua ajir secara miring ke dalam yang dengannya posisi silang. Kedua ajir yng saling berhadapan membentuk huruf “x”. Di titik persilangan, sebaiknya diberi tambahan sebilah bambu memanjang sesuai yang dengannya panjang bedengan. Seusai itu, ikat mempergunakan tali rafia tepat di titik persilangan ajir supaya lebih kokoh.
  11. Pada umur 10—15 HST, lakukan pemupukan yang dengannya melarutkan NPK sebanyk 5 gram/liter air. Berikan pupuk ke masing-masing bibit tomat sebanyk 200 ml larutan kocoran ataupun setara yang dengannya satu gelas plastik. Siramkan pupuk di lubang tanam. Usahakan daun tak di kenai larutan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari daun layu serta terbakar.
  12. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang fase generatif, lakukan pemupukan kembali mempergunakan NPK yang dengannya dosis 50—100 kg/ha, yakni pada umur 55—60 HST serta 90—95 HST. Pemupukan bisa di lakukan yang dengannya tatacara membenamkan pupuk di sekitar lubang tanam.
  13. Pada tatkala tajuk tumbuh optimal, lakukan pewiwilan daun tua yng berada di bawah cabang utama.
  14. Lakukan seleksi buah. Sisakan 6—8 buah per tandan yng mempunyai bentuk sempurna. Umumnya, tanaman tomat mempunyai 10—12 buah per tandan.
  15. Lakukan pemangkasan pucuk tatkala tanaman mencapai ketinggian 220—230 cm.
  16. Jaga sanitasi lahan yang dengannya tatacara membersihkan gulma dan melakukan antisipasi serangan hama serta penyakit.
  17. Lakukan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman, kondisi lingkungan, serta serangan hama serta penyakit secara rutin.
  18. Andaikan serangan melewati ambang batas ekonomi, lakukan penyemprotan pestisida sesuai yang dengannya anjuran yng tepat jenis, dosis, tatacara, serta waktu aplikasinya.

F. Panen serta Pascapanen Tomat

panen tomat
  1. Umur panen tomat cukup bervariasi, bergantung pada varietas yng dipakai serta, ketinggian lahan. Ratarata umur panen tomat sekitar 75—90 HST. Panen selanjutnya bisa di lakukan 3—5 hari sekali sampai-sampai buah habis. Panen buah yng akan dipasarkan jarak dekat (waktu tempuh tidak lebih dari 24 jam) sebaiknya pada tingkat kematangan 70—80%. Sementara itu, buah yng akan dipasarkan jarak jauh (waktu tempuh lebih dari 24 jam) sebaiknya dipanen pada tingkat kematangan 50—60%. Tingkat kematangan bisa ditentukan didasari warna buah.
  2. Panen tomat yang dengannya tatacara memetik buah beserta tangkainya. Tatacaranya, pegang tangkai buah, lantas tarik ke atas sampai-sampai tangkai terlepas dari percabangan. Hindari menarik ke arah bawah lantaran bisa merusak cabang produktif tanaman. Selain dipetik secara manual mempergunakan tangan, pemanenan pula mampu mempergunakan alat bantu pisau ataupun gunting.
  3. Kumpulkan hasil panen ke dalam karung ataupun keranjang panen serta bawa ke tempat penampungan sementara.
  4. Sebelum penditribusian, bersihkan serta sortasi tomat. Pisahkan tomat yng busuk serta terserang penyakit supaya tak menular pada tomat lain-lainnya. Seusai itu, pisahkan tomat yng bebas hama serta penyakit sesuai grade. Grade A—B adalah tomat yng mempunyai ukuran 80—129 gram per buah. Sementara itu, grade C adalah tomat yng mempunyai ukuran 50—80 gram per buah.
  5. Andaikan panen di lakukan seusai hujan, sebaiknya keringanginkan berlebi dahulu tomat yng telah disortasi supaya tak memicu kebusukan buah.
  6. Kemas tomat ke dalam pengemasan yng sudah disiapkan, semisal boks plastik, peti kayu, kardus, karung, ataupun karung jaring.

G. Kendala serta Solusi Bertanam Tomat

Kendala Solusi
Tingginya tingkat serangan hama serta penyakit Genakan varietas unggul tahan hama serta penyakit dan lakukan teknik budi daya yang dengannya manajemen yng baik.
Fluktuasi harga tomat Ikut dan dalam kelompok tani yng memasarkan buah ke supermarket serta industri pengolahan saus tomat.
Musim serta cuaca yng tak menentu Lakukan perbaikan budi daya yang dengannya tatacara mencegah serta mengendalikan hama serta penyakit yng menyerang.

H. Analisis Bisnis Agrobisnis Tomat

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai seluas 10.000 m² yang dengannya system sewa Rp700.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan setiap enam bulan.
  3. Hasil panen tomat dibedakan menjadi dua grade, yakni grade A-B sebanyk 30.000 kg yang dengannya harga jual Rp2.000/kg, serta grade C sebanyk 20.000 kg yang dengannya harga jual Rp1.000/kg.

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi
Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 4 set 200.000 800.000
Ember plastik 10 buah 20.000 200.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 8 buah 100.000 800.000
Gembor 8 buah 75.000 600.000
Sprayer 2 buah 350.000 700.000
Total Biaya Investasi 3.260.000

— Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 6 bulan 700.000 4.200.000
Penyusutan alat pertanian 36 bulan 800.000 4/36 x 800.000 133.333
Penyusutan ember plastik 24 bulan 100.000 4/24 x 200.000 50.000
Penyusutan timbangan 36 bulan 160.000 4/36 x 160.000 26.667
Penyusutan boks panen 36 bulan 500.000 4/36 x 800.000 133.333
Penyusutan gembor 24 bulan 375.000 4/24 x 600.000 150.000
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000 4/60 x 700.000 70.000
Total Biaya Tetap 4.763.333

— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Benih 12 pak 75.000 900.000
Pupuk sangkar 10.000 kg 300 3.000.000
Pupuk urea 300 kg 1.400 420.000
Pupuk SP-36 300 kg 1.900 570.000
PupukZA 200 kg 1.200 240.000
PupukKCl 250 kg 1.800 450.000
Pupuk susulan NPK mutiara 400 kg 8.000 3.200.000
Kapur pertanian 2.000 kg 300 600.000
Insektisida 25 liter 150.000 3.750.000
Fungisida 25 kg 70.000 1.750.000
Tali rafia 15 rol 5.000 75.000
Ajir 20.000 batang 150 3.000.000
Sungkup plastik 75 meter 3.000 225.000
Polibag 15 kg 30.000 450.000
Mulsa plastik 11 rol 350.000 3.850.000
Tenaga kerja persemaian 60 HKW 15.000 900.000
Tenaga kerja pengolahan lahan 175 HKP 20.000 3.500.000
Tenaga kerja penanaman 50 HKW 15.000 750.000
Tenaga kerja pemeliharaan 250 HKP 20.000 5.000.000
Tenaga kerja pemeliharaan 200 HKW 15.000 3.000.000
Tenaga kerja panen serta pascapanen 50 HKP 20.000 1.000.000
Tenaga kerja panen serta pascapanen 100 HKW 15.000 1.500.000
Total Biaya Tak Tetap 38.130.000

Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp4.763.333+ Rp38.130.000
= Rp42.893.333

c. Pendapatan serta Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah tomat terjual x harga tomat
Pendapatan dari grade A—B = 30.000 kg x Rp2.000/kg = Rp60.000.000
Pendapatan dari grade C = 20.000 kg x Rp1.000/kg = Rp20.000.000
Total Pendapatan = Rp80.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp80.000.000 – Rp42.893.333
= Rp37.106.667

d. Kelayakan Bisnis

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp80.000.000 : Rp42.893.333
= 1,87
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya tomat layak dijalankan. R/C 1,87 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,87.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp3.260.000 : Rp37.106.667) x 1 bulan
= 0,09 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya tomat bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,09 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-tomat-di-lahan-satu.html.

Seputar Bisnis Bertanam Tomat Di Lahan Satu Hektare

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Tomat Di Lahan Satu Hektare