Penanaman Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

- Agustus 21, 2017

Penanaman Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

 
I. BATASAN
Keteraturan tanaman dalam posisi ataupun kerapatan tiap hektar Amat dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pengelolaan tanaman, lebih-lebih dalam hal pemanenan, pemeliharaan serta perlakuan teknis argonomisnya. Pada areal bebukit yang dengannya kemiringan serta panjang lereng yng bervariasi dibutuhkan sistematika khusus supaya diperoleh keteraturan yang telah di sebutkan.
Yang dengannya riset mencobakan system penanaman pendapat dari kontur yng memodifikasi dari system IRHO, diaral kebun kandista sari seluas 10 Ha, hasil uji coba pada areal bergelombang yang dengannya kewmiringan rata-rata 30-60% seluas 10 Ha diperoleh kerapatan rata-rata : 135.4 pohon/Ha. Bagaimana pembukaan areal baru menunjukkan bahwasanya ketidakaturan letak tanaman pada areal berbukut, baru akan menunjukkan kesulitan andaikan produksi mulai meningkat (umur > 7 tahun). Lantaran pada tatkala penanaman, tips penanaman yng tepat Suka disesuaikan lebih-lebih andaikan areal yng Perlu dibuka cukup luas.
Diharapkan pedoman ini bisa membakukan tips penanaman pada areal berlereng yng selama ini masih berbeda beda antara satu kebun yang dengannya kebun lain-lainnya.
Ketentuan umum.
Tatacara ini dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk :
  • Kemiringan lereng rata-rata lebih dari 20 derajat ataupun 36%.
  • Posisi tanaman mengikuti garis kontur.
  • Kerapatan populasi 136 pohon/Ha.
  • Jarak antar kontur ataupun teras minimum 6 m serta maksimum 12 m.
  • Modifikasi bisa di lakukan sesuai kondisi dilapangan.
Prinsip.
Andai populasi tanaman diusahakan ataupun ditetapkan rata-rata 136 pohon/Ha,maka :
Cakupan areal rata-rata bagi tiap tanaman :
10.000 +- 73,5 m2
136
  • Setara yang dengannya jarak tanam : 8 m x 9,2 m pada areal datar.
Lantaran bentuk areal tak datar yng dipakai menjadi pedoman merupakan luas areal tiap pokok Perlu tetap yakni : +/- 73,5 m2. Jarak kontur bervariasi sesuai yang dengannya kemiringan lereng menjadikan jarak tanaman pula bervariasi.Luas cakupan areal bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiap tanam kira-kira berbentuk mendekati jajaran genjang yang dengannya jarak tinggi merupakan jarak kontur serta alas jajaran genjang adalah jarak antar tanamaqn dalam kontur. : Luas cakupan tanaman = luas jajaran genjang = alas x tinggi.
A. Memancang
1. Persiapan
  • Pemancangan di lakukan sesudah selesai pembukaan lahan
  • Norma kebutuhan tenaga : 6 HK/ha
  • Pedoman arah barisan merupakan U- S
Pemancangan di lakukan sesuai yang dengannya jarak tanamnya (sistim segi tiga samasisi) . Jarak antar barisan tanaman serta jumlah populasi per ha dilihatJarak Antar Barisan Serta Populasi
Jarak Tanam( m ) Jarak Antar Barisan( m ) Jumlah Pohon/ ha Keterangan ( Bagi atau bisa juga dikatakan untuk Menanam Bahan Tanaman )
9,0 7,80 143 Berpelepah pendek
9,4 8,14 130 Batang besar, pelepah panjang
9,5 8,22 128 Batang besar, pelepah panjang

  • Jarak antar barisan = 0,86 x jarak tanam.
  • Bahan / alat pancang : pancang tanaman dibuat dari bambu kecil panjang 1 meter, pancang kepala panjang 2,5 m di cat bagian atasnya.
  • Kawat diameter 2 – 3 mm sebanyk 2 utas masing – masing sepanjang 100 M Tiap – tiap kawat diberi ciri menjadi berikut.
  1. Kawat I : Diberi ciri tiap jarak tanam ( cnth 9 m ); ujung ditambah 4,5 meter bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengukur jarak pancang hidup & mati.
  2. Kawat II : Diberi ciri jarak baris yakni tiap 7,8 m.
2. Tatacara memancang
a. Pada Areal Datar
  • Dimulai dari luasan 1 ha berlebi dahulu ( pancang hektaran ) ukuran 100 x 100 m. Semisal : Jarak tanam 9,0 segitiga samasisi ( 9 x 7,80 m )
    • Tentukan titik awal A berjarak 1.95 M (1/4 X7.80 M ) serta 2.25 m (1/4 x9.0 m ) dari pinggir areal yang dengannya pancang kepala. Titik A menjadi awal pancang hidup.
    • Kawat I ; direntangkan U – S secara lurus dari titik A. Pada tiap titik 9 m ditancapkan pancang kepala. Perentangan dibantu yang dengannya kompas.
    • Kawat II ; direntangkan arah Barat – Timur. Pada tiap jarak antar baris 7,8 m ditancapkan pancang kepala No ganjil pancang hidup , no genap pancangan mati.
    • Lantas kawat I digeser sejauh 7,8 m sejajar yang dengannya barisan ke arah Barat / Timur . Tancapkan pancang pada 4,5 ( pancang mati ) dari B 1 lantas tiap 9 meter.
    • Kawat I digeser lagi pada posisi B2 pada ciri pancangan hidup 9 meter. Buat seterusnya hingga 10 barisan.
    • Pada tatkala menanamkan pancang Perlu selalu dilihat lurus kesemua jurusan ( mata lima).
    • Bila pemancangan pada areal 1 ha ini telah selesai maka bisa dilanjutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memancang seluruh areal
  • Tim pemancang ; 1 tim terdiri dari atas 5 orang :
    • Peneropong 1 orang
    • Penarik tali 2 orang
    • Pemancang 1 orang .
    • Pembawa pancang 1 orang
b. Pada Areal Miring Teras Kontur
  • Jarak kontur; semisal sudah disampaikan pada "Pembukaan Areal"
  • Titik tanam dalam barisan kontur diusahakan percis yang dengannya jarak tanam sistim segi tiga percis sisi.
B. Kacangan Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah merupakan tumbuhan ataupun tanaman yng khusus ditanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi serta / ataupun bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki sifat kimia serta sifat fisik tanah.
Tanaman penutup tanah berperan:
  • menahan ataupun mengurangi daya perusak butir-butir hujan yng jatuh serta sirkulasi air di atas permukaan tanah,
  • menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting serta daun mati yng jatuh.
  • melakukan transpirasi, yng mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup tanah yang telah di sebutkan memicu berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah dan kecepatan sirkulasi permukaan serta membuat besar infiltrasi air ke dalam tanah, menjadikan mengurangi erosi.
Tumbuhan ataupun tanaman yng sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai menjadi penutup tanah serta dipakai dalam system pergiliran tanaman Perlu memenuhi syarat-syarat (Osche et al, 1961):
  • gampang diperbanyak, sebaiknya yang dengannya biji,
  • memiliki system perakaran yng tak memicu kompetisi berat bagi tanaman pokok, akan tetapi memiliki sifat pengikat tanah yng baik serta tak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yng tinggi,
  • tumbuh cepat serta tidak sedikit menghasilkan daun,
  • toleransi terhadap pemangkasan,
  • resisten terhadap gulma, penyakit serta kekeringan,
  • bisa atau mampu menekan pertumbuhan gulma,
  • gampang diberantas andai tanah akan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman tanaman semusim ataupun tanaman pokok lain-lainnya,
  • sesuai yang dengannya kegunaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk reklamasi tanah, serta
  • tak memiliki sifat-sifat yng tak menyenangkan semisal duri serta sulur-sulur yng membelit.
1. Jenis – jenis kacangan :
  • Pueraria javanica ( PJ )
  • Centrocema pubescens ( CP )
  • Calopogonium mucunoides ( CM )
  • Calopogonium caeruleum ( CC )
  • Peuraria phaseoloides ( PP )
Biasanya dipakai secara campuran ; perbandingan campuran bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan per ha sbb :
  • 3 kg PJ + 5 kg CM = 8 kg
  • 3 kg PJ + 3 kg CM + 4 kg CP = 10 kg
  • 3 kg PJ +5 kg CM stek CC 1250 polibag
  • 1 kg CC + 3 kg PJ = 4 kg
  • 3 kg PJ + 8 kg CP =11 kg
  • 1 kg CC + 8 kg CP = 9 kg
  • 2 kg PJ + 1 kg CP + 2 kg CM = 5 kg
2. Penanaman Kacangan
  • Benih kacangan dionokulasi yang dengannya Rhyzobium. Tiap 10 – 15 kg benih + air 250 cc + 1 bungkus rhyzobium, diaduk rata di tempat teduh serta dikering anginkan. Norma kerja 4 – 6 hk/ha.
  • Kacangan ditanam pada jalur / larikan yakni didalam gawangan. Arah sejajar yang dengannya baris U – S. Waktu menanam kacangan dicampur pupuk RP 10-15 kg/ha.
  • Penanaman yang dengannya tips campuran ataupun tiap larikan cuma terdiri dari 1 jenis kacangan saja. Larikan dibuat paliran maupun ditugal tiap jarak 15 cm.
  • Pemupukan larikan 125 kg RP/ha.
  • Secara normal dibutuhkan waktu 4-6 bln supaya kacangan 100 % menutup areal.
Mengingat dilema penanaman kacangan merupakan salah suatu produk bagaimana membangun perkebunan kelapa sawit, serta lantaran keterbatasan halaman, maka bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih jelasnya soal kacangan bisa di donload di link berikut :http://www.ziddu.com/download/19118221/KACANGANLCC.pdf.html
C. Lubang Tanam
  • Dibuat ± 1 minggu sebelum tanam.
  • Ukuran lubang 60 x 40 x 60 cm (lebar atas,bawah serta kedalaman )
  • Prestasi kerja 20 – 30 st/HK.
  • Tatacara membuat lubang :
    • Dibuat garis yang dengannya cangkul 60 x 60 cm (bujur sangkar) pada permukaan tanah titik pusatnya pancang yng telah ada.
    • Lantas tanah digali ukuran 60 x 40 x 60 cm
    • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan ukuran yng tepat dibantu yang dengannya mal/pola dari kayu serta papan
    • Lapisan atas tanah galian dijauhkan yang dengannya lapisan yng bawah.
    • Selesai membuat lubang pancang dikembalikan ke tempat semula.
D. Persiapan Bibit
  • umur bibit merupakan 9 – 12 bulan di pembibitan utama.
  • 1 – 2 minggu sebelum tanaman bibit diputar berlebi dahulu bagi atau bisa juga dikatakan untuk melepaskan akar yng telah masuk ke tanah. Kebutuhan norma 100 bbt/HK
  • Lakukan seleksi tahap akhir sesuai yang dengannya pedoman/standar. Kebutuhan norma 100 bbt/HK
  • Kumpulkan bibit sehat serta normal tiap 100 – 200 bibit.
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit tua daunnya dipangkas yang dengannya ketinggian 1 – 1,5 m dari pangkal pelepah, bentuk kerucut yang dengannya kemiringan 30 – 45ยบ
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk seluruh perluasan, konversi serta peremajaan cuma dibenarkan menanam bibit minimal berumur 6-8bulan dalam kantong plastik besar ataupun 10-12 bulan terhitung dari sejak ditanam baby bags.
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk sisipan cuma dibenarkan pemakaian bibit yng berumur lebih tua, yaitu minimum berumur 12 bulan dalam kantong besar ataupun 16-17 bulan sejak ditanam dalam babybags.
  • Pada pagi hari sebelum diangkat kelapangan, bibit Perlu disiram berat yang dengannya air serta diberi serta diberi Temik 10 gr per polybag.
  • Selama pengangkutan, baik dari bibitan ke alat transport ataupun serta yng yang terakhir ini kelapangan, bibitan jangan sekali-kali dipegang pada lehernya melainnkan Perlu diangkat pada dasar kantong.
E. Pengangkutan
Persiapan penanaman dilapangan butuh di lakukan yang dengannya membentuk beberapa tim yng terpisah bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakuakan pekerjaan-pekerjaan menjadi berikut :
  • Pemuatan bibit keatas kendaraan (dipembibitan).
  • Pembongkaran bibit pada setiap rintis yng ditentukan.
  • Pengeceran (pendistribusian) bibit ketitik tanam.
  • Pembuiatan lubang tanam serta pemberian pupuk dasar.
  • Penanaman kelapa sawit.
Penanaman kelapa sawit pada areal seluas 2.000 ha di lakukan dalam 5 bulan ataupun 125 hari bekerja (seratus hari efektif ataupun 20 ha/hari). Penanaman seluas 20 ha/hari memerlukan sarana transportasi bibit, berupa 7 unit truk yang dengannya kapasitas angkut 100 bibit/trip yng beroperasi minimum 4 trip/hari.
Asisten (staf) yng bertanggung jawab terhadap penanaman dilapangan Perlu membuat tanda-tanda dimana tempat pembongkaran bibit. Tempat pembongkaran ini dibuat pada ujung setiap rintis serta Perlu terperinci berapa jumlah bibit yng diturunkan pada setiap titik pembongkaran.
Diharapkan 2-3 orang tenaga kerja bagi atau bisa juga dikatakan untuk membongkar bibit, yakni 1 orang dikendaraan serta 1-2 orang menyusun bibit ditanah. Setiap pengiriman bibit kelapangan telah salah satunya pengiriman pupuk pospat (Rp ataupun TSP) serta CRF Meister dalam kantong-kantong yng diikatkan pada setiap bibit. Dosis rekomondasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemupukan lubang tanam ini yakni 125 g TSP/bibit serta 300 g Meister/bibit.
Pengeceran bibit dari tempat pembongkaran ketitik tanam bisa mencapai 125 bibit/HK. Yang dengannya jarak pengangkutan bibit kedalam blok maksimum 150 m (ataupun 300 m pulang pergi) ditambah yang dengannya 10-15% waktu bagi atau bisa juga dikatakan untuk meloncati batng-batng melintang maka rata-rata jarak yng di tempuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengeceran setiap bibit sekitar 195 m. Andai setiap tukang ecer bibit membawa 1 bibit yang dengannya kecepatan jalan 3-4 km/jam maka dalam satu hari kerja (7jam) bisa diecer sekitar 125 bibit/HK, bagi atau bisa juga dikatakan untuk memgecer 2.720 bibit (20 ha) per hari, dibutuhkan 22 orang. Pembongkaran serta pengeceran bibit ke dalam blok butuh diawasi oleh seorang mandor. Selam pengangkutan serta pengeceran kedalam blok, bibit Perlu diangkat pada dasar kantongnya.
Pengangkutan Perlu di lakukan pada bola tanahnya secara hati-hati supaya tak berlangsung kerusakan bibit. Pengangkatan sebaiknya tak di lakukan pada leher akarnya lantaran mampu memicu bibit ”patah pinggang”. Bibit Perlu diangkat dalam keadaan berdiri serta bagian bawah ditopang yang dengannya bahu. Tatkala meletakan bibit di sisi lubang, Perlu di lakukan yang dengannya hati-hati serta jangan dibanting.
Persyaratan umum
  • Pagi hari sebelum diangkat ke lapangan, bibit disirami.
  • Bibit yng baik serta normal (sesuai standart) diangkut yang dengannya truk. 1 truck ± 100 bbt/HK.
  • Hingga dilokasi, diturunkan dibeberapa tempat (titik ecer) sesuai kebutuhan.
  • Regu pengecer membawa bibit ketitik pancang, ingat tips mengangkat jangan dipegang lehernya namun diangkat pada dasar polibag. Norma kerja 50 bbt/HK.
F. PERSIAPAN PENANAMAN
  1. Lubang tanam minimal 6 bulan sesudah disisapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi keasaman tanah.
  2. Bibit Perlu sehari-hari tanam ditransport kelapangan serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk pekerjaan yang telah di sebutkan Perlu kontinue supaya pekerjaan menanam bisa berlangsung terus sepanjang keadaan curah hujan memungkinkan. Khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebun-kebun yng berada di Aceh Barat serta Selatan pekerjaan menanam bisa berlangsung sepanjang tahun relatip tinggi (4000 mm per tahun ) kecuali musim kemarau bulan Juli/Agustus.
  3. Lubang tanam Perlu ditimbun berlebi dahulu sebelum ditanami serta dipadatkan yang dengannya tips menginjak-nginjak. Waktu menimbun Perlu diperhatikan supaya sub soil tetap berada dibagian gawah serta Perlu bebas dari rerumputan, sampah-sampah dan akar-akar.
  4. Supaya penanaman jangan terlalu dalam, maka alat kontrol sewaktu menimbun lubang pertama dipakai bambu ataupun besi beton 3/8 ”.
  5. Sesudah tinggi/bola tanah/putaran bibitan (35 cm) sesuai yang dengannya sisa dalamnya lobang/sesudah ditimbun pertama maka kantong plastik dikoyak yang dengannya pisau cukur ataupun pisau tajam lantas bibitnya lantas bibitnya diletakan yang dengannya hati-hati kedalam lubang tanam.
  6. Sebelum ditimbun berlebi dahulu perhatikan/disesuaikan dulu bibit yang telah di sebutkan yang dengannya barisan tanaman serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk ini butuh/mutlak Perlu di senter kearah tiga jurusan.
  7. Andaikan posisi/duduknya sudah sesuai/cocok, maka lubang mulai ditimbun sekeliling bibit yang dengannya tanah bekas galian lubang tanam yang telah di sebutkan lebih tidak lebih 1/2, lantas diinjak-injak hingga padat. Butuh diawasi supaya bola tanahnya jangan terinjak supanya jangan hingga pecah serta berlangsung patah pinggang. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah patah pinggang yang telah di sebutkan, maka sewaktu transport bibit Perlu hati-hati.
  8. Lantas lubang tanam dipenuhi yang dengannya tanah bekas galian serta di injak-injak hingga padat menjadikan timbunan tanah yang telah di sebutkan persis pada leher akar serta tanaman betul-betul kuat berdiri.
  9. Pada areal yng baru ditanam doyong/miring andaikan berlangsung angin kencang ataupun hujan lebat, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi ini butuh dipasang kaki tiga (tripoda)bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyokong tanaman yang telah di sebutkan. Selanjutnya Perlu ada kontrol perbaikan (pengukuhan) pokok-pokok donyong yang telah di sebutkan secara rutin.
  10. Piringan Perlu dibuka 1.8 – 2.0 meter serta selalu dalam keadaan bersih.
G. Menanam
Sehari sebelum penanaman, bibit telah diecer kedalam blok bersama-sama yang dengannya kantong yng berisi 150 g pupuk TSP serta 300 g pupuk Meister. Pemberian pupuk pospat pada dasar dinding lubang tanam dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan akar. Sebelum di lakukan penanaman, lubang tanam Perlu ditimbun yang dengannya lapisan tanah bawah serta dipadatkan yang dengannya tips dinjak-injak, agar bisa penanamn bibit jangan terlalu dalam (terbenam) maka ketinggian tanah sewaktu penimbunan pertama ini Perlu dikontrol supaya kedalamannya Perlu tersisa 35 cm lagi. Pengontrolan bisa di lakukan yang dengannya bambu ataupun besi beton berdiameter 3/8” yang dengannya panjang 35 cm.
Sesudah lubang tanam ditimbun serta kedalamannya tinggal sekitar 35 cm (sesuai tinggi tanah dalam polybag), kantong plastik dikoyak yang dengannya pisau, lantas diletakan hati-hati dalam lubang. Sebelum ditimbun, possisi bibit Perlu diatur (di”senter”) menjadikan daunnya menghadap kearah tiga jurusan (system matalima).
Penimbunan likakukan yang dengannya lapisan tanah atas serta injak-injak hingga padat menjadikan timbunan tanah yang telah di sebutkan persis sejajar yang dengannya leher akar serta tanaman bisa berdiri tegak. Butuh diperhatikan, supaya bola tanah bibit jangan hingga terinjak (pecah) menjadikan bisa berlangsung ”patah pinggang”. Norma prestasi menanam berkisar 20-30 pokok/HK.
Kesalahan-kesalahan yng Perlu dihindari pada penanaman kelapa sawit menjadi berikut:
  • Bibit ditanam terlalu dalam.
  • Bibit ditanam terlalu tinggi.
  • Bibit ditanam miring/tak tegak.
  • Tanah pada large bag (bola tanah) dipecah serta dibuang.
  • Large bag dipotong serta ditiggal didalam lubang.
  • Large bag tak dibuka sebelum tanam.
Pengganti Lain

  • Periksa kembali kedalaman lubang dibandingkan yang dengannya tinggi polibag bibit, sesuai yang dengannya tips menimbun/menggali lagi. Norma 15-20 bibit/hk.
  • Taburkan pupuk RP 500 gr ataupun TSP 400 gr,seperdua dosis berlebi dahulu.
  • Bibit dimiringkan, alas polibagnya disayat keliling serta ditarik.
  • Bibit diturunkan ke dasar lubang, letaknya diserasikan yang dengannya barisan tanaman.
  • Sisi polibag kiri serta kanan disayat dari bawah ke atas, jangan dicabut dulu.
  • Masukan tanah lapisan atas berlebi dahulu, hingga bola tanah tidaK goyang lagi, lantas polibag ditarik pelan-pelan sembari tanah terus diisi tidak banyak demi tidak banyak hingga penuh/rata permukaannya.
  • Lantas didapatkan yang dengannya diinjak-injak, sembari diperhatikan posisi bibit Perlu mata lima kesemua jurusan.
  • Piringan dibuat keliling yang dengannya diameter 1,0 meter.
  • Sisa pupuk (seperdua dosis ) ditabur secara merata di piringan.
  • Tancapkan pancang disisi tanaman serta bekas polibagnya diujung pancang.
  • Sawit yng ditanam pada lembah yng curam seringkali mengalamai etiolasi. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu titik tanam awal berjarak horizontal 9 m dari pohon yang terakhir yng ditanam di tebing serta jarak selanjutnya mengikuti ketentuan standar.
  • Bila titik tanam jatuh pada jalan ataupun parit, maka Perlu dipindahkan minimal 1,5 m dari pinggir jalan ataupun parit, yang dengannya mempertimbangkan jarak pohon sawit yng berdekatan minimal 6 meter.
Tabel Jarak Antar Tanaman
Jarak Tanam( m ) Jarak AntarBarisan ( m ) JumlahPohon/Ha Keterangan (bagi atau bisa juga dikatakan untuk MenanamBahan Tanaman )
9,0 7,80 143 Berpelepah pendek
9,4 8,14 130 Batang besar,pelepah panjang
9,5 8,22 128 Batang besar,pelepah panjang

H. Peta Tanaman
  • Sesudah 1 – 2 minggu selesai menanam, dibuat peta tanaman/Raystaat.
  • Norma tenaga kerja 1 HK/blok
  • Alat :
    • Formulir yang dengannya sistim tanaman segitiga samasisi/chart well.
    • Alat tulis.
  • Tatacara :
    • Pemetaan di lakukan blok per blok.
    • Dimulai dari sudut blok, petugas pemetaan berjalan ditengah gawangan.
    • Petakan serta kasih ciri pada formulir, yang dengannya ciri :
    • 0 : tanaman ada.
    • = : Pancang tidak ditanam lantaran parit/lain-lain.
    • Sesudah selesai, 1 gawangan dibatas ujung blok petugas melanjutkan pemetaan yang dengannya arah berbalik serta tetap memetakan gawangan per gawangan.
    • Demikian seterusnya hingga selesai.
    • Peta di check kembali 1 kali/tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk inventarisasi tanaman.
I. Patok Blok
  • Tiap – tiap blok di kasih ciri batas blok yang dengannya blok kayu ataupun beton bertulang.
  • Patok ditempatkan pada 4 sudut blok.
  • Berita yng ditulis pada patok merupakan :
No blok :
Tahun Tanam :
Luas Areal : ha
Bahan Tanaman :
  • Penomoran blok ditulis warna putih yang dengannya latar belakang merah
  • Nama bahan tanaman :
  1. M : Marihat LS : Lonsum
  2. SC : Socfindo D : Dami
  3. DM : Dami Mas ASD : Costa Rica
  4. TC : Kultur Jaringan
J. Konsolidasi pokok doyong serta penyisipan.
Perawatan yng butuh di lakukan pada tanaman yng baru ditanam dilapangan cuma tidak banyak, disamping pekerjaan rutin. Pekerjaan rutin yng dimaksud yakni pengendalian gulma, pemupukan serta ablasi (pembuangan infloressen bunga serta tandan buah yng masih muda).
Pekerjaan konsolidasi (menegakan pokok doyong cuma di lakukan 1 rotasi (sesudah 1 minggu penanaman), bahjan tak butuh di lakukan kecuali andai angin kencang serta hujan lebat sesudah penanaman dilapangan. Terlalu Suka melakun konsolidasi pokok bisa memicu stagnasi lantaran akar yng baru terbentuk akan gampang rusak. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi hal ini butuh dipasang kaki tiga (tripoda) bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyokong tanaman yang telah di sebutkan. Selanjutnya Perlu ada kontrol serta pengukuhan pokok-pokok doyong yang telah di sebutkan secara rutin.
Penyisipan adalah suatu pekerjaan penting diperkebunan kelapa sawit agar bisa seluruh titik tanam hidup serta menghasilkan produksi per ha yng maksimal dan menekan pertumbuhan lalang serta gulma lain-lainnya. Penyisipan Perlu di lakukan sedini barangkali, penyisipan yng terlambat akan menjadi percuma lantaran tanaman sisipan yang telah di sebutkan tak bisa mengejar pertunbuhan tanaman awal. Pekerjaan awal sisipan yng terpenting yakni sensus serta identifikasi pokok.
Prinsip palaksanaan teknis (bibit serta tanaman) penyisipan percis yang dengannya pekerjaan penanaman, akan tetapi perencanaan, persiapan serta penguasaan teknisnya butuh lebih telaah lantaran pekerjaan ini memiliki resiko kegagalan yng fatal, Sisipan sebetulnya adalah inventasi ulang akibat kegagalan pekerjaan awal penanaman (rework). Olehkarena itu, penyisipan yng dilaksanakan Perlu memberi jaminan kelangsungan hidup tanaman hingga yang dengannya berproduksi.
Penyisipan alternatif pokok-pokok abnormal ataupun mati Perlu di lakukan pada tatkala TBM serta telah selesai pada akhir tanhu ke 1 serta Perlu dipelihara secara intensif. Bibit yng ditanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng baru sebaiknya mempergunakan bibit yng seumur yang dengannya tanaman yng disisip. Pokok sisipan ditanam pada bekas tanaman yng telah dibongkar agar bisa bariasan tanaman tetap lurus.
Waktu penyisipan sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan serta melakukan yang dengannya mengantisipasi serangan hama serta panyakit yng barangkali berlangsung. Penyisipan biasanya telah Perlu selesai di lakukan 1 tahun sesudah penanaman. Jumlah tanaman yng Perlu disisipkan bisa beragam lantaran kondisi cuaca serta tips penanaman, akan tetapi pada penanaman yng baik biasa tak lebih dari 25%. Penyisipan salah satunya menganti pokok yng mati serta pokok pokok abnormal yng ”lolos” dari seleksi di pembibitan.
II. Penanaman Kelapa Sawit di Tanah Gambut
Persiapan Penanaman di Tanah Gambut
  • Drainase Perlu dibuat sesuai yang dengannya kebutuhan
  • Sesudah drainase dibuat, sebaiknya areal dibiarkan minimal 6 bulan supaya tanah mengalami penurunan serta pemadatan secara alami
  • Pemadatan tanah pada jalur tanam bisa di lakukan secara mekanis minimal 2 kali (yang dengannya tips dilindas bolak-balik) dilewati excavator PC 100 ataupun PC 200 bergantung kedalaman serta kematangan gambut
Lubang Tanam Di Tanah Gambut
  • Pembuatan lubang tanam di lakukan sesudah tanah pada jalur tanam dipadatkan. Lubang tanam dibuat secara mekanis yang dengannya Preplant Compactor :
    • Preplant Comapactor dipasang pada lengan excavator menjadi alternatif bucket excavator
    • Preplant compactor diarahkan tepat pada titik tanam
    • Pancang titik tanam menjadi as dari lubang titik tanam yng akan dibuat
    • Sesudah arah preplant compactor tepat pada titik tanam, lengan excavator menekan preplant compactor yang telah di sebutkan hingga seluruhnya masuk ke dalam tanah, lantas di tarik kembali menjadikan terbentuk lubang tanam sesuai yang dengannya ukuran yng dimau-kan
    • Pada tatkala excavator membuat lubang tanam, kegiatan ini pula berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memadatkan jakur panen.
  • Penanaman di areal yng tak terlalu luas ataupun terpencar, pembuatan lubang bisa di lakukan secara manual yang dengannya system lubang di dalam lubang (hole in hole)
  • Tahap awal dibuat lubang yang dengannya ukuran 120 cm x 100 cm x kedalaman 30 cm
  • Pada bagian sedang lubang tanam yang dengannya ukuran yng normal 60 cm x 60 cm x 40 cm
Rumus Jarak Tanam Kelapa Sawit bisa di download disini
  1. http://www.ziddu.com/download/10568250/rumusjaraktanam.pdf.html
Sumber: http://membangunkebunkelapasawit.webs.com/


Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/penanaman-kelapa-sawit.html.

Seputar Penanaman Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Penanaman Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit