Apa Itu Pupuk Organik Dan Kegunaannya

- Agustus 29, 2017

Apa Itu Pupuk Organik Dan Kegunaannya

 

A. Pengertian Pupuk Organik


apa itu pupuk organikApa Itu Pupuk Organik dan Kegunaannya? Pupuk adalah bahan yng ditambahkan ke dalam tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyediakan unsur hara yng penting bagi pertumbuhan tanaman. Penggolongan pupuk biasanya didasarkan pada sumber bahan yng dipakai, tatacara perangkat lunak, bentuk, dan kandungan unsur haranya. Didasari bentuknya, pupuk organik dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk cair dan padat. Pupuk cair merupakan larutan yng berisi satu ataupun lebih pembawa unsur yng dibutuhkan tanaman yng gampang larut. Kelebihan pupuk cair merupakan bisa atau mampu memberikan hara sesuai kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya bisa lebih merata dan kepekatannya bisa diatur sesuai kebutuhan tanaman. Apa saja jenis pupuk organik dan kegunaannya?
Didasari sumber bahan yng dipakai, pupuk bisa dibedakan menjadi pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk anorganik merupakan pupuk yng berasal dari bahan
mineral dan sudah diubah melalui proses produksi di pabrik menjadikan menjadi senyawa kimia yng gampang diserap tanaman.
Sementara itu, pupuk organik merupakan pupuk yng terbuat dari bahan organik ataupun mahluk hidup yng sudah mati. Bahan organik ini akan mengalami pembusukan oleh
mikroorganisme menjadikan sifat fisiknya akan berbeda dari semula. Pupuk organik salah satunya pupuk majemuk lengkap lantaran kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur
dan memiliki kandungan unsur mikro. Andai dilihat dari bentuknya, pupuk organik dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik padat dan cair.

a. Pupuk Organik Padat

Pupuk organik padat merupakan pupuk yng sebagian besar ataupun seluruhnya terdiri atas bahan organik yng berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan kita-kita yng berbentuk padat. Dari bahan asalnya, pupuk organik padat dibedakan lagi menjadi pupuk sangkar, humus, kompos, dan pupuk hijau.

1. Pupuk Sangkar

Pupuk sangkar merupakan pupuk yng bahan dasarnya berasal dari kotoran ternak, baik kotoran padat ataupun campuran sisa makanan dan air kencing ternak. Hampir seluruh kotoran hewan bisa dipakai menjadi bahan baku pupuk sangkar. Kotoran hewan semisal kambing, domba, sapi, dan ayam adalah kotoran yng paling Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijadikan pupuk sangkar.
Pupuk sangkar tak cuma membantu pertumbuhan, namun pula bisa membantu menetralkan racun logam berat di dalam tanah. Selain itu, pupuk sangkar bisa memperbaiki struktur tanah, membantu penyerapan hara, dan mempertahankan suhu tanah. Pupuk sangkar yng sudah siap dipakai mempunyai tanda dingin, remah, wujud aslinya telah tak tampak, dan baunya sudah berkurang. Andai belum mempunyai ciri-ciri yang telah di sebutkan, pupuk sangkar belum mampu dipakai. Para petani umumnya mempergunakan pupuk sangkar yang dengannya tatacara disebar dan dibenamkan. Akan tetapi, penggunaan yng paling baik merupakan yang dengannya tatacara dibenamkan. Pasalnya, penguapan unsur hara akibat proses kimia dalam tanah bisa dikurangi.

2. Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah pupuk yng berasal dari tanaman ataupun bagian tanaman tertentu yng masih segar, lantas dibenamkan ke dalam tanah. Bagian tanaman yng Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk hijau merupakan daun, tangkai, dan batang yng masih muda. Biasanya, seluruh jenis tanaman mampu dijadikan menjadi pupuk hijau. Akan tetapi, jenis tanaman
yng paling tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk hijau merupakan jenis tanaman yng akarnya bersimbiosis yang dengannya mikroorganisme pengikat nitrogen (legum). Pupuk hijau berguna bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan bahan organik tanah dan unsur hara, khususnya nitrogen.

3. Kompos

Kompos berasal dari sisa bahan organik, baik dari tanaman, hewan, dan limbah organik yng sudah mengalami dekomposisi ataupun fermentasi. Dasarnya memang, pupuk sangkar dan pupuk hijau adalah bagian dari kompos. Jenis tanaman yng Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, pelepah pisang, gulma, sayuran busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Sementara itu, bahan dari hewan ternak yng Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yng terbuang, dan cairan biogas.

4. Humus

Humus adalah hasil dekomposisi tumbuhan berupa daun, akar, cabang, ranting, dan bahan secara alami. Proses dekomposisi ini dipengaruhi oleh cuaca di atas permukaan tanah dan dibantu oleh mikroorganisme tanah. Antara humus yang dengannya pupuk hijau sebetulnya mempunyai kemiripan. Perbedaannya cuma terdapat atau terletak pada prosesnya. Humus terbentuk secara alami dan sebagian besar berlangsung di hutan. Sementara itu, pupuk hijau terbentuk yang dengannya bantuan “campur tangan” kita-kita.

b. Pupuk Organik Cair

pupuk organik cairPupuk organik cair merupakan larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yng berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan kita-kita yng kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini merupakan bisa atau mampu mengatasi defisiensi hara secara cepat, tak bermasalah dalam pencucian hara, dan pula bisa atau mampu menyediakan hara secara cepat.
Andai dibandingkan yang dengannya pupuk anorganik, pupuk organik cair biasanya tak merusak tanah dan tanaman walaupun telah dipakai sesering barangkali. Selain itu, pupuk ini pula mempunyai bahan pengikat menjadikan larutan pupuk yng diberikan ke permukaan tanah mampu langsung dimanfaatkan oleh tanaman.

B. Pembagian terstruktur mengenai Pupuk Organik Cair

a. Pupuk Sangkar Cair

Semisal halnya pupuk yng padat, pupuk sangkar cair pula mampu berasal dari kotoran hewan. Akan tetapi, pupuk sangkar cair berasal dari urine ternak. Berikut kandungan hara makro yng terdapat dalam beberapa jenis kotoran padat dan cair ternak.
Tabel 3. Kandungan hara makro kotoran padat dan cair beberapa
jenis ternak
Dari tabel 3 bisa diketahui perbandingan kandungan makro antara kotoran hewan yng berbentuk padat ataupun cair. Pada kotoran padat diluar dugaan kandungan nitrogen dan kaliumnya lebih kecil dibandingkan yang dengannya jumlah persentase di dalam kotoran cair.
Sebetulnya, pupuk sangkar cair bisa dipakai bersamaan yang dengannya kotoran padat ataupun pupuk hijau. Pemberian pupuk sangkar cair paling baik diberikan pada tanaman yng tengah dalam masa vegetatif dan masa perkembangbiakan. Pasalnya, tanaman tengah tidak sedikit butuh nutrisi pada masa perkembangbiakan.
Selain itu, penggunaan pupuk sangkar cair sebaiknya tak di lakukan sebelum tanaman ditanam. Alasannya, pupuk sangkar cair gampang hilang menguap dan tercuci air
hujan.

b. Biogas

Gabungan dari fermentasi bahan organik cair yang dengannya bahan organik padat dikenal yang dengannya sebutan biogas. Bahan baku pembuatannya berasal dari kita-kita, hewan, dan
tumbuhan. Dasarnya memang penggunaan biogas mempunyai keuntungan ganda, yakni gas metana yng diperoleh bisa berfungsi menjadi bahan bakar. Selain itu, limbah cair dan limbah padat yng diperoleh menjadi residu mampu dipakai menjadi pupuk. Pendapat dari sebuah penelitian, penggunaan limbah biogas secara rutin bisa atau mampu menaikan produksi padi secara berkesinambungan. Lain halnya yang dengannya pupuk kimia sintetis yng bisa menurunkan produksi andaikan dipakai secara terus-menerus.
Biogas sendiri telah mampu dipastikan takaran pemakaiannya. Didasari perhitungan ekonomi dari pemakaian biogas memperlihatkan penggunaan 30 kg bisa membantu menghasilkan produksi padi sebanyk 4.4 ton per hektare.

c. Pupuk Cair Limbah Organik

Dasarnya memang, limbah cair dari bahan organik mampu dimanfaatkan menjadi pupuk. Percis semisal limbah padat organik, limbah cair tidak sedikit memiliki kandungan unsur hara, khususnya NPK dan bahan organik lain-lainnya. Penggunaan pupuk dari limbah ini bisa membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah.
Dari sebuah penelitian di Cina menunjukan penggunaan limbah cair organik bisa atau mampu menaikan produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan yang dengannya mempergunakan bahan organik lain-lainnya. Rata-rata hasil tanaman yng mempergunakan pupuk limbah cair organik meningkat 11% dibandingkan yang dengannya pupuk organik lain. Malah di Cina, penggunaan pupuk kimia sintetik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk dasar mulai “tergeser” yang dengannya keunggulan pupuk cair organik.
Sebelum melakukan penanaman, petani di Cina mencampurkan limbah organik cair yang dengannya tanah di areal persawahan yang dengannya dosis 23 ton/hektare setiap tiga hari. Sementara itu, penggunaan pupuk kimia cuma menjadi pupuk lanjutan yng pengaplikasiannya dicampur yang dengannya pupuk organik yang dengannya perbandingan 1 : 1. Perbandingan ini bisa atau mampu memperbaiki kondisi tanah dan menaikan hasil.

d. Pupuk Cair Limbah Kita-kita

Pupuk cair dari kotoran kita-kita sebetulnya adalah campuran antara kotoran kita-kita dan cairan yng keluar bersamaan yang dengannya kotoran kita-kita. Kotoran kita-kita adalah komponen utama dari limbah cair organik keluarga. Kandungan haranya berbeda-beda bergantung dari jenis makanan yng dikonsumsinya. Di negara Asia Timur semisal Cina, Taiwan, Korea, dan Jepang, pemanfaatan kotoran kita-kita menjadi pupuk organik sudah lama dikembangkan secara tradisional. Malah di Cina, sudah ada tatacara khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengumpulkan kotoran kita-kita. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempergunakan serta memanfaatkan kotoran kita-kita menjadi pupuk di lakukan yang dengannya teknik pengolahan yng simpel tanpa melalui biogas.
Tatacaranya, kotoran kita-kita yng akan dibuat kompos dikumpulkan dan dicampur yang dengannya jerami dan sampah organik lain-lainnya. Seusai itu, bahan-bahan yang telah di sebutkan ditimbun beberapa minggu supaya berlangsung fermentasi. Komposisi kotoran kita-kita tersusun atas air (66—80%), senyawa organik ( 88—97%), nitrogen (5—7%), fosfor (3—5,4%), kalium (1—2,5%), karbon (40—55%), kalsium (4—5%), dan C/N rasio (5—10).

e. Effective Microorganism (EM)

Tidak sedikit ahli yng berpendapat bahwasanya Effective Microorganism (EM) bukan digolongkan ke dalam pupuk, EM adalah bahan yng membantu mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan menaikan kualitasnya. Selain itu, EM pula berguna memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik, dan menyuplai unsur hara yng dibutuhkan tanaman. Lantaran itu, penggunaan EM berguna bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat tanaman menjadi lebih subur, sehat, dan relatif tahan terhadap serangan hama penyakit. Berikut beberapa manfaat EM bagi tanaman dan tanah.
  1. Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman di dalam tanah.
  2. Membantu menaikan kapasitas fotosintetis tanaman.
  3. Membantu penyerapan dan penyaluran unsur hara dari akar ke daun.
  4. Menaikan kualitas bahan organik menjadi pupuk.
  5. Menaikan kualitas pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.
Mikroorganisme yng terdapat di dalamnya secara genetika bersifat asli, bukan rekayasa. Biasanya, EM bisa dibuat sendiri mempergunakan bahan-bahan yng gampang didapat. Ada pun tatacara pembuatan EM menjadi berikut.

Bahan Membuat Pupuk Organik EM

  • 2 liter susu sapi ataupun susu kambing murni
  • ½ kg terasi (terbuat dari kepala ataupun kulit udang ataupun kepala ikan)
  • 1 kg gula pasir
  • 1 kg bekatul
  • 1 buah nanas
  • 10 liter air bersih
  • Usus ayam ataupun usus kambing secukupnya Alat
  • Panci
  • Kompor
  • Blender ataupun parutan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghaluskan nanas.

Tips Pembuatan Pupuk Organik EM

  • Haluskan buah nanas yang dengannya blender. Seusai itu, campurkan terasi, bekatul, gula pasir, dan air bersih di dalam panci. Masak sampai-sampai mendidih, lantas dinginkan.
  • Tambahkan susu, usus ayam, kambing, ataupun sapi. Aduk sampai-sampai tercampur merata.
  • Tutup rapat-rapat campuran yang telah di sebutkan selama 12 jam ataupun satu hari. Bila telah siap jadi akan menjadi kental ataupun lengket.
  • Jangan genakan susu yng sudah basi lantaran kemampuan bakteri di dalamnya telah berkurang. Nanas berguna bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan bau dari hasil proses bakteri.
  • Tanda-ciri kesuksesan pembuatan EM andaikan muncul gelembung-gelembung di permukaan bahan.
Demikian penjelasan mengenai Apa Itu Pupuk Organik dan Kegunaannya. Silakan lihat pula tulisan atau artikel lain-lainnya Tips Membuat Pupuk Organik Cair.


Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/apa-itu-pupuk-organik-dan-kegunaannya.html.

Seputar Apa Itu Pupuk Organik Dan Kegunaannya

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Apa Itu Pupuk Organik Dan Kegunaannya