Bisnis Pembibitan Mangga Sistem Okulasi | Peluang Usaha

- Juli 18, 2017

Bisnis Pembibitan Mangga Sistem Okulasi | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Pembibitan Mangga

bisnis pembibitan mangga sistem okulasiBisnis Pembibitan Mangga Sistem Okulasi. Siapa pun pasti mengenal mangga. Buah yng mempunyai rasa asam serta manis yang dengannya tekstur serat yng bernutrisi tinggi ini telah lama dikenal warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia. Selain rasa serta teksturnya, mangga pula mempunyai aroma khas yng tidak sedikit disukai. Tingginya permintaan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat terhadap buah ini tentu membuka kesempatan tersendiri, tak terkecuali bisnis pembibitan mangga. Selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan perkebunan, bibit mangga pula tidak sedikit dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembuatan tabulampot mangga yng tidak sedikit diburu hobiis serta kolektor.
Di Indonesia, bibit mangga salah satunya jenis bibit yng paling diburu selain bibit durian, jeruk, rambutan, jambu air, serta sirsak. Biasanya, bibit mangga yng paling diminati di antaranya mangga arumanis, manalagi, gedong gincu, serta indramayu. Selain jenis lokal yang telah di sebutkan, tatkala ini produksi bibit mangga introduksi pula mulai berkembang. Sebut saja mangga okyong, chok’anan, irwin, mahachanok, serta haden.

B. Persiapan Tempat serta Perlengkapan Pembibitan Mangga

  1. Pilih tempat pembibitan yng sesuai yang dengannya syarat tumbuh mangga. Mangga akan tumbuh optimum pada ketinggian tempat 0—500 m dpl, suhu 24—30° C, curah hujan 750—2.000 mm/tahun, serta pH tanah 5,5—8. Selain itu, tempat pula Perlu mempunyai sumber air yng cukup. Sumber air mampu berasal dari sungai (air mengalir) ataupun membuat sumur.
  2. Siapkan sarana pembibitan berupa bedeng semai batang bawah, bedeng bibit hasil okulasi, serta tempat pengolahan media tanam. Usahakan tempat pembibitan dinaungi paranet yang dengannya persentase naungan 60%.
  3. Siapkan prasarana pembibitan semisal cangkul, gembor, sprayer, serta polibag berukuran 18 cm x 12 cm yng berisi tanah (top soil) serta pupuk sangkar yang dengannya perbandingan 1 : 1. Alat serta bahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan teknik sambung, semisal pisau cutter yang dengannya lebar 1 cm ataupun silet, plastik kemasan transparan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengikat yang dengannya ketebalan 0,003 mm serta lebar 0,5—1 cm, dan batang pisang. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan cendawan serta semut, siapkan fungisida serta insektisida butiran.
  4. Siapkan biji mangga bagi atau bisa juga dikatakan untuk persiapan tanaman batang bawah yang dengannya kriteria berasal dari tanaman sehat, kuat, mempunyai batang yng kokoh, serta perakaran yng baik. Biji Perlu berasal dari buah yng matang.
  5. Sementara itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk bahan okulasi, pilih entres yang dengannya cabang 1/2 berkayu, tak terlalu tua serta pula tak terlalu muda. Tanda-cirinya, mempunyai warna kulit cokelat muda kehijauan. Entres yng berasal dari cabang tua akan tumbuh lambat serta persentase keberhasilannya lebih rendah. Selain itu, usahakan cabang entres tak berdaun

C. Persiapan Bahan Tanam Pembibitan Mangga

a. Batang Bawah

  1. Pilih biji mangga yng berasal dari buah segar serta berukuran tengah. Bersihkan biji dari daging buah serta kulit biji yng melekat. Kering anginkan di tempat teduh yng terhindar dari sinar matahari langsung.
  2. Sementara itu, buat bedeng semai yang dengannya ukuran lebar 80 cm, tinggi 15 cm, serta panjang menyesuaikan yang dengannya kontur. Tanam biji yang dengannya tips membenamkannya ke dalam tanah yang dengannya posisi pusar (hilum) menghadap ke bawah. Kasih jarak 15—20 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman selanjutnya.
  3. Tambahkan fungisida serta insektisida butiran yang dengannya dosis sesuai anjuran.
  4. Buat naungan di bedengan mempergunakan paranet bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaungi bibit selama 4 bulan sampai-sampai batang bawah mempunyai tinggi 30—50 cm.
  5. Siram bibit batang bawah secara teratur 2—3 hari sekali.
  6. Sesudah berumur sekitar 4 bulan, bibit diseleksi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh bibit batang bawah yng kokoh.
  7. Pilih bibit yng mempunyai pertumbuhan baik, terlihat dari jumlah daun, warna daun hijau, tinggi batang 30—50 cm, batang berbentuk tegak lurus, serta keadaan akar normal. Sementara itu, pisahkan bibit apkir yng mempunyai pertumbuhan abnormal semisal batang bengkok, rasio panjang akar serta tinggi batang tak seimbang, terserang hama serta penyakit, dan daun telihat roset ataupun mengecil.
  8. Pindahkan bibit sehat yng dipilih ke dalam polibag yng berisi media tanam.
  9. Simpen bibit di bawah naungan paranet 60%.
  10. Siram yang dengannya teratur serta lakukan pengendalian hama serta penyakit andai dibutuhkan.
  11. Sesudah bibit berumur sekitar 8 bulan sejak semai yang dengannya jumlah ruas sebanyk 2 buah, bibit siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijadikan batang bawah dalam teknik okulasi.

b. Mata Entres

  1. Pilih mata entres yng berukuran besar, menonjol, terlihat segar, serta sehat, akan tetapi belum mekar (plast). Pastikan mata entres berasal dari cabang yang dengannya jaringan kambium yng masih aktif. Tanda-cirinya, kulit gampang dikupas serta bagian kambium berwarna putih terlihat lembap serta berair.
  2. Genakan entres dari pohon indukan yang dengannya varietas yng terang serta bersertifikat. Entres bisa dibeli di Balai Benih Induk ataupun penangkar terpercaya.
  3. Simpen entres di dalam batang pisang ataupun dalam kardus yng dilapisi kertas koran basah maksimum 4—5 jam.

D. Tahapan Okulasi Bibit Mangga

  1. Lakukan okulasi pada pagi hari pukul 07.00—11.00. Pasalnya, pada waktu yang telah di sebutkan kambium tanaman dalam kondisi aktif serta optimum. Proses okulasi yng melebihi waktu yang telah di sebutkan akan memicu daun menjadi layu serta mata tunas cepat mengering.
  2. Sterilkan alat-alat sebelum melakukan okulasi. Pastikan pisau ataupun cutter yng dipakai dalam keadaan tajam serta tak berkarat.
  3. Buang daun yng berada di bawah tempat yng ditentukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyayatan.
  4. Buat sayatan melintang berbentuk huruf U terbalik sepanjang 2—3 cm serta lebar 1—1,5 cm pada batang bawah. Pastikan sayatan berada 20—30 cm dari permukaan tanah. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiapkan tem-pat andai okulasi pertama tak sukses. Okulasi kedua bisa di lakukan di bawah okulasi pertama yang dengannya arah yng berlawanan. Begitu juga okulasi ketiga, bisa di lakukan di bawah okulasi kedua yang dengannya arah yng berlawanan. Proses okulasi yang telah di sebutkan di lakukan yang dengannya selang waktu tiga minggu supaya tanaman tak mengalami stres.
  5. Potong sayatan yang telah di sebutkan, sisakan 1/3 sayatan di batang bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat menempelkan mata tunas.
  6. Sementara itu, kupas pola mata entres dari atas ke bawah yang dengannya ukuran sayatan yng lebih kecil dari sayatan batang bawah. Sebaiknya, mata entres disayat yang dengannya satu gerakan searah tak putus serta dibuat agak dalam sampai-sampai menembus kayu supaya kambium tetap terbawa.
  7. Bersihkan lapisan kayu yng masih menempel pada mata entres.
  8. Tempelkan mata entres yang dengannya tips menyisipkannya pada 1/3 bagian batang bawah yng sudah disayat. Pastikan posisi mata entres mengarah ke atas serta tak tertutup oleh 1/3 sayatan batang bawah.
  9. Ikat bidang tempel mempergunakan lembaran plastik yng sudah disediakan. Lakukan pengikatan dari bagian bawah ke bagian atas bidang tempel, usahakan mata entres tak tertutup tali pengikat. Pengikatan di lakukan hati-hati jangan hingga terlalu kencang ataupun longgar. Ikatan yng terlalu kencang bisa mengganggu proses penyatuan batang bawah serta entres, sedangkan ikatan yng longgar bisa memicu air masuk ke bidang tempel serta memicu kebusukan.
  10. Letakkan bibit hasil okulasi di tempat teduh yng terhindar dari sinar matahari secara langsung.

E. Pemeliharaan Bibit Mangga

  1. Potong pucuk ataupun titik tumbuh batang bawah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendorong tumbuhnya mata tunas tempel. Yang dengannya demikian, pertumbuhan mata tunas serta batang bawah akan seimbang.
  2. Siram bibit yang dengannya rutin dua hari sekali. Penyiraman di lakukan yang dengannya hati-hati supaya air tak masuk ke dalam ikatan.
  3. Amati pertumbuhan mata entres. Pada minggu kedua hingga ketiga sesudah okulasi, mata entres mulai tumbuh. Buka perlahan ikatan paling atas yang dengannya mempergunakan silet.
  4. Perhatikan mata entres hasil okulasi. Andai mata entres berwarna hijau, segar, tak kering serta tak patah, pengertiannya okulasi sukses. Sebaliknya, mata tunas yng mengering serta berwarna cokelat kehitaman menunjukan okulasi tak sukses.
  5. Sesudah tunas berkembang serta memiliki 2—3 helai daun dewasa yng siap berfotosintesis, lakukan pemotongan batang bawah 2—3 cm di atas tempat tunas tumbuh.
  6. Supaya pertumbuhan tunas entres maksimal, potong mata tunas yng tumbuh liar pada batang bawah.
  7. Lakukan pemupukan seminggu sekali mempergunakan pupuk daun yang dengannya konsentrasi 2 cc/l air. Pemupukan mampu pula di lakukan mempergunakan pupuk NPK yng di lakukan sebulan sekali yang dengannya dosis 1—2 g/tanaman.
  8. Lakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman, semisal hama, gulma, serta penyakit.
  9. Lakukan pemeliharaan bibit okulasi ini minimum dua bulan sampai-sampai bibit siap jual.

F. Kendala serta Solusi Bisnis Pembibitan Mangga


Kendala Solusi
Kegagalan okulasi
  1. Lakukan okulasi yang dengannya telaah serta steril.
  2. Genakan cutter ataupun silet yng tajam serta bebas dari karat.
  3. Lakukan proses pada pagi ataupun sore hari supaya mata tunas entres tak cepat layu.
  4. Lakukan okulasi yang dengannya cepat supaya mata tunas tak mengering.
Susah memperoleh mata tunas entres yng bersertifikat Mencari penyedia entres yng terpercaya serta sudah tersertifikasi. Umumnya, sumber tunas pucuk tersedia di Balai Benih Induk.
Tingginya serangan busuk akibat cendawan
  1. Penataan jarak antartanaman supaya tak terlalu rapat.
  2. Pisahkan bibit yng terserang.
  3. Andai serangan cukup parah, semprotkan pestisida tepat jenis yang dengannya dosis sesuai yang dengannya yng tertera pada kemasan.

G. Analisis Bisnis Pembibitan Mangga

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai adalah lahan sewa seluas 500 m².
  2. Target produksi sebanyk 10.000 bibit yang dengannya masa produksi 10 bulan (8 bulan pemeliharaan batang bawah serta 2 bulan pemeliharaan sesudah okulasi).
  3. Bahan tanam berupa benih mangga batang bawah serta entres sepanjang satu meter (jumlah mata tunas rata-rata 10 buah/entres).
  4. Persentase berkecambah benih sebesar 80%.
  5. Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
  6. Kebutuhan benih bagi atau bisa juga dikatakan untuk target produksi 10.000 bibit merupakan 15.625 benih.
    Kebutuhan benih = Target produksi x 100/persentase berkecambah x 100/persentase bibit siap tanam
    = 10.000 x 100/80 x 100/80
    = 15.625 benih
  7. Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
  8. Jumlah polibag per kg sebanyk 1.000 buah.
    Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
    = (10.000 + (10.000 x 3%))/1.000
    = 10,3 kg
    = 11 kg
  9. Media tanam berupa tanah, arang sekam, serta kompos yang dengannya perbandingan 1 : 1 : 1.
  10. Pembelian tanah mempergunakan kendaraan beroda empat colt berkapasitas 7 m³.

b. Rincian Biaya

—Biaya Investasi


Komponen Harga Satuan (Rp) Jumlah Satuan Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 500 m2 400.000 1 Tahun 400000
Paranet 875.000 2 Gulung 1750000
Bambu 7.500 25 Batang 187500
Pembuatan sumur 2.000.000 1 Paket 2000000
Pemasangan instalansi listrik 250.000 1 Paket 250000
Pompa air 750.000 1 Buah 750000
Sprayer 350.000 1 Buah 350000
Saung (barak) 1.000.000 1 Paket 1000000
Alat okulasi 375.000 3 Paket 1125000
Perlengkapan pertanian 350.000 1 Paket 350000
Sungkup plastik 300.000 1 paket 300000
Total biaya investasi 8.462.500

—Biaya Tetap per Periode


Komponen Masa Pakai (bulan) Harga Penyusutan Total Biaya (Rp)
Penyusutan sewa lahan 12 400.000 10/12 x Rp400.000 333.333
Penyusutan
paranet
36 1.750.000 10/36 x Rp1.750.000 486.111
Penyusutan bambu 12 187.500 10/12 x Rp187.500 156.250
Penyusutan sumur 180 2.000.000 10/180 x Rp2.000.000 111.111
Penyusutan instalasi listrik 60 250.000 10/60 x Rp250.000 41.667
Penyusutan pompa air 96 750.000 10/96 x Rp750.000 78.125
Penyusutan sprayer 36 350.000 10/36 x Rp350.000 97.222
Penyusutan saung 60 1.000.000 10/60 x Rp1.000.000 166.667
Penyusutan alat okulasi 36 375.000 10/36 x Rp375.000 104.167
Penyusutan perlengkapan pertanian 24 350.000 10/24 x Rp350.000 145.833
Penyusutan sungkup 36 300.000 10/36 x Rp300.000 83.333
Total biaya tetap 1.803.819

—Biaya Variabel per Periode


Komponen Harga Satuan(Rp) Jumlah Satuan Total Biaya
Polibag 25.000 11 Kg 275.000
Plastik okulasi 35.000 10 Kg 350.000
Kompos 10.000 50 Karung 500.000
Tanah 300.000 1 Bak colt 300.000
Arang sekam 10.000 20 Karung 200.000
Entres 6.000 1.500 Batang 9.000.000
Benih mangga 300 15.625 Buah 4.687.500
PupukNPK 3.000 70 Kg 210.000
Pestisida 100.000 1 Kg 100.000
Pembukaan lahan 100.000 1 Borongan 100.000
Biaya listrik 50.000 10 bulan 500.000
Tenaga borongan pengisian media 50 10.000 Polibag 500.000
Tenaga borongan okulasi 1.250 12.000 Polibag 15.000.000
Biaya tenaga kerja tetap 300.000 10 bulan 3.000.000
Total biaya variabel 34.722.500
—Total Biaya per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp1.803.819 +Rp34.722.500
= Rp36.526.319

c. Pendapatan serta Keuntungan Bisnis Pembibitan Mangga

—Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah bibit siap salur x Harga bibit
= 10.000 x Rp10.000
= Rp100.000.000
—Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan—Total biaya operasional
= Rp100.000.000— Rp36.526.319
= Rp63.473.681

d. Kelayakan bisnis

—R/C rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp100.000.000 : Rp36.226.319
= 2,74
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,74 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,74.
—Pay Back Period
Pay back period (titik balik modal ataupun titik impas) merupakan perbandingan antara total investasi yang dengannya keuntungan yng diperoleh.
Payback period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 10 bulan
= (Rp8.462.500 : Rp64.141.181) x 10 bulan
= 1,33 bulan

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-pembibitan-mangga-sistem-okulasi.html.

Seputar Bisnis Pembibitan Mangga Sistem Okulasi | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Pembibitan Mangga Sistem Okulasi | Peluang Usaha