Perawatan Tm Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

- November 02, 2017

Perawatan Tm Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

 
TUNAS
Tak ada pruning/penunasan selama masa belum menghasilkan (TBM) hingga 6 bulan menjelang panen pertama, serta umumnya 24 bulan sesudah tanam, pekerja tak boleh memotong ataupun membuang pelepah pada masa ini. Pelaksanaan pruning bias di lakukan andaikan adanya pelepah yng mati serta tak produkstif, dan adanya janjang serta buah busuk, serta ini disebut pruning sanitasi, gunanya merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pemanen menjadikan pekerjaannya tak terganggu.
TUNAS PASIR.
Syarat :
Tunas pasir cuma dikerjakan 1 kali saja selama hidupnya kelapa sawit, yakni bila tanaman telah berumur 2.5 tahun sejak ditanam dilapangan, maka andaikan cukup berkembang bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi buah ataupun TBS.Tips :
  1. Seluruh daun / cabang yng paling bawah sebanyk 1-2 lingkaran pertama (maksimum 15 cm dari tanah ) agar bisa dibuang, diatas batas ini cabang tak boleh diganggu.
  2. Cabang Perlu dipotong rapat kepangkal yang dengannya memakai arit (egrek kecil).
  3. Yang dengannya alat ini (memakai gagang sepanjang 1,5-2,0 meter ) potongan-potongan cabang gampang dikumpulkan yang dengannya menariknya (dikait) keluar.
  4. Pekerjaan ini Perlu dikerjakan oleh buruh sendiri dibawah pengawasan yng ketat, tak dibenarkan oleh pemborong.
  5. Tenaga kerja bagi atau bisa juga dikatakan untuk tunas pasir : 4 hb / HA.
  6. Seusai pekerjaan tunas pasir sampai-sampai masa tunas selektif, maka dilarang keras memotong cabang tanaman kelapa sawit bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan apapun, kecuali analisa daun, serta ini cuma dibenarkan mengambil anak daunnya saja.
TUNAS SELEKTIF.
Tujuan.
Tujuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempersiapkan pokok bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipanen,yaitu pada umur 3-4 tahun, bergantung pada keadaan pertumbuhan pokok.Syarat.
  1. Suatu blok ataupun golongan tanaman bisa milai ditunas selektif andai sekurang-kurangnya 40% sudah memiliki tandan buah yng hampir masak pada tinggi 90 cm (3 kaki) dari tanah diukur dari permukaan tanah kepangkal tandan.
  2. Seluruh pohon yng memenuhi syarat yng ditentukan (ukuran tingginya) Perlu ditunas.
Tips.
  • Batas tunas merupakan : 2 cabang songgo buah keatas agar bisa ditinggalkan tak ditunas.
  • Seluruh cabang dibawah songgo buah yang telah di sebutkan diatas agar bisa ditunas secara timbang air keliling pokok.
  • Seluruh rerumputan semisal pakis serta lain-lain yng tumbuh pada pokok kelapa sawit Perlu dicabut / dibersihkan.
Alat.
  • Pusingan tunas perdana bagi sisa pokok yng 60% lagi dilaksanakan 4 bulan sekali, sampai-sampai seluruh pokok akhirnya akan tertunas.
  • Alat bagi atau bisa juga dikatakan untuk tunas selektif merupakan tajak ataupun pisau dodos yng dipakai pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk potong buah pada tanaman produktif muda, lebar mata tajam 14 cm.
  • Alat yng percis masih terus dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk tunas biasa sampai-sampai pokok mencapai ketinggian tidak lebih lebih 2,5 meter.
  • Alat ini diberi gagang kayu laut ataupun domuli sepanjang 1,5-2 meter, cabang dipotong rapat kepangkal dari arah samping bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari alat melukai pokok.
Pusingan.
  • Tunas selektif berlaku bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman umur 3-4 tahun, yang dengannya tenaga : 50 pokok/hb.ataupun ( 6 hb / HA / tahun ).
Perhitingan luas. Luas yng ditunas selektif = jumlah pohon yng ditunas x HA.
143
TUNAS UMUM ( BIASA ).
1. Pusingan.
  • Pusingan tunas umum (biasa) bagi atau bisa juga dikatakan untuk Tanaman Menghasilkan dilaksanakan 9 bulan sekali, ataupun 4 pusingan dalam 3 tahun, yang dengannya demikian perencanaan pusingan tiap tahun Perlu selalu didasarkan pada pusingan yang terakhir pada tahun yng lantas. Misalnya situasi pada 1986 yakni melaksanakan / menyelesaikan pusingan januari 1986 – September 1986 serta mengawali pusingan oktober 1986 – juni 1987.
2. Tips.
  • Seluruh umur ditunas sampai-sampai 2 (dua) cabang songgo buah paling bawah secara timbang pasir.
  • Satu rotasi tunas Perlu selesai dalam jangka waktu 9 bulan, sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk satu tahun : 1 1/3 pusingan.
Pruning Treatments
Rata-rata hasil(Ton/ffb/ha/tahun)
Cuma pelepah kering saja 23.3
Tersisa 40 - 56 pelepah/pohon 23.0
Tersisa 24 - 32 pelepah/pohon 19.8
Umur Tanaman (thn) Lingkaran pelepah Jumlah pelepah/phn Rotasi/tahun
3 – 45 – 89 – 12> 12 7654 5648 – 5240 – 4432 - 36 1.01.01.31.3

3. Alat.
  • Sampai-sampai tinggi pokok 2,50 meter tetap memakai ”pisau dodos besar” ( lihat tunas selektif )
  • Bagi pokok yng tingginya diatas 2,50 meter (mulai umur 8 tahun keatas) seluruh pekerjaan tunas tanpa kecuali Perlu dilaksanakan yang dengannya pisau egrek biasa (pisau Malaya) yng diikatkan pada ujung galah (gagang dari bambu). Panjang gagang diatur pendapat dari tinggi pokok, bila butuh 2 galah disambung bagi atau bisa juga dikatakan untuk pokok-pokok yng Amat tinggi.
  • Selama menunas, seluruh epiphyt pada batang Perlu dibersihkan yang dengannya mancabut pakai tangan sekitar pangkal batang serta memikul pakai pelepah pada bagian yng lebih tingggi.
  • Pokok sakit ataupun kuning lantaran dificiency Perlu ditunas lebih hati-hati, cukup membuang daun yng karing saja.
MENYUSUN PELEPAH.
  1. Pelepah-pelepah ataupun cabang disusun (dirumpuk) digawangan yng tak ada pasar rintisnya.
  2. Cabang tak butuh dipotong-potong, melainkan dirumpuk saja memanjang barisan pohon, tindih menindih serta jangan berserakan.
  3. Andaikata digawangan tanpa rintis semisal dimaksud diatas kebetulan juga ada parit yang dengannya arah memanjang barisan, maka cabang-cabang Perlu dipotong tiga serta dirumpuk diantara pohon dalam garisan sesuai yang dengannya metode lama.
  4. Keuntungan tatacara ini merupakan menjadi berikut :
    1. Cabang tak butuh dipotong-potong kecuali andai dadparit memanjang digawangan, menjadikan menghemat energi serta waktu tukang potong buah / tunas.
    2. Piringan tak bertanbah sempit oleh ujung-ujung cabang lantaran sudah dirumpuk jauh ditengah gawangan.
    3. Ancak panen dari masing-masing tukang potong buah lebih aman dari saling ”curi buah” antara sesama orang-orang (pindah antar rintis lebih susah).
    4. Menekan pertumbuhan gulma ditengah gawangan.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk areal berbukit yng arah rintisnya memanjang dari puncak bukit ke kaki bukit, susynan cabang Perlu searah (pengertiannya pucuk bertindih yang dengannya pucuk, pangkal yang dengannya pangkal), dimana pangkal pucuk Perlu berada dibagian lereng yng tertinggi.
ORGANISASI TUNAS.
  • Satu orang mengancak satu baris.
  • Potong cabang – langsung disusun.
  • Bersihkan epiphyt – langsung dibersihkan piringan dari sampah.
  • Lantas baru pindah ke pohon selanjutnya.
  • Penunasan sebaiknya di lakukan pada tatkala periode produksi rendah kecuali tenaga kerja cukup
  • Pelepah hasil penunasan Perlu disusun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah erosi, melindungi kelembaban, membuat mudah kegiatan operasional (rawat serta panen), menekan pertumbuhan gulma, merangsang pertumbuhan akar serta sumber hara.
  • Tips penyusunan pelepah :
    1. Perlu disusun rapi menyebar di gawangan mati serta di antara pohon. Tak mengganggu jalan rintis serta piringan
    2. Susunan pelepah berbentuk : ”L”
    3. Pada areal curam, peletakan pelepah mengikuti jalan kontur bagi atau bisa juga dikatakan untuk menahan air.
PENYIANGAN MANUAL
1. Gawangan
  • Kelas penutup tanah W3 yakni 70% kacangan serta 30% rumput lunak tetap bebas lalang serta anak kayu. 1x /2-3 bln.
  • Manual : rumput lunak dibabat. 0,5 HK/ha.1x/3 bln.
2. Piringan
  • Manual : yang dengannya tatacara garuk piringan. 1x/1-1,5 bln
  • TM 1 serta 2, jari-jari 2 m. 1,5-2 HK/ha.
  • TM 3 dst, jari-jari 2,5 m. 2-2.5 HK/ha. 1x /3 bln.
3. Buru Lalang
  • Tips manual yang dengannya garuk/garpu lalang. 1x /2 bln. 0,3 HK/ha.
4. Dongkel Anak Kayu
  • Anak kayu yng masih ada/tumbuh didongkel tatacara manual mempergunakan cangkul. 1x /6 bln. 0,6-1 HK/ha.
5. Jalan Pikul
  • Manual : digaruk selebar 1,5 m. 1x /2-3 bln. 2 HK/ha. 1x /3 bln.

PENYIANGAN CHEMIS
Didasari asal serta sifat kimianya.
a. Pestisida Simtetik .
Anorganik ( semisal : garam-garam beracun, semisal Arsenat, Fluorida) Organik
  1. Hidrokarbon barchlor ( semisal : DDT & analognya, MIC, Siklodion).
  2. Meterosilclik (semisal : Strobane, Mirex, Kepone)
  3. Fosfat organik (semisal : Parathion, Malathion, Abate fenithrothion)
  4. Karbonat (semisal : Carbaryl, Arprocarp, Carbofuran).
  5. Nitrofenol (semisal : DNOC ataupun Dinitrocresol)
  6. Thiosianat (semisal : Lethane)
  7. Sulfonat (semisal : Sulfida)
  8. Sulfon (semisal : Ovex ataupun ovotran)
  9. Lain-lain (fimigan), (semisal : Metilbromida).
b. Pestisida asal tanaman.
  1. Nicotionida (semisal : Nicotin )
  2. Pyrathroida (semisal : Pyrathrum).
  3. Retonoida (semisal : Rotenon)
c. Didasari reaksinya :
  1. pestisida kontak (semisal : Paraquat)
  2. pestisida siatemik (semisal : Roud-up).
Tidak sedikit jenis tanaman yng tumbuh di kebun sebagian tak rawan tengah yng lain-lainnya kompetitif ataupun rawan, yng rawan Perlu dikendalikan ataupun dimusnahkan. Tanaman bisa diklasifikasikan dalam kategori berikut :
Kelas A : Tanaman yng barangkali dianjurkan
Kelas B : Tanaman yng umumnya bermanfaat akan tetapi kadang kadang butuh dikendalikan
Kelas C : Tanaman yng tak di ingini yng Perlu dimusnahkan

1. Perlengkapan Weeding Control

  1. Knapsac Sprayer. Ada dua (2) jenis unit yng ada serta baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk difgunakan yakni bahan yng terbuat dari logam serta plastik propylene
  2. Nozzle. Nozzle Amat penting lantaran bersamaan yang dengannya tekanan pompa bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan jumlah serta kualitas larutan yng keluar. Nozzle terbuat dari kuningan, stainless steel, alumunium, keramik ataupun plastik, nozzle dari kuningan ataupun plastik baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai meskipun yng dari kuningan merupakan yng paling baik serta tahan lama.
  3. Aksesoris. Tidak sedikit aksesoris yng bermanfaat serta bisa dipasang pada alat semprot bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan effisiensi serta ketepatan antara lain :
    1. Saringan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah tersumbatnya nozzle, saringan stainlees steel 50 mesh Perlu dipasang di tangki yng bersih sebelum pemicunya dipasang.
    2. Pengukuran Tekanan. Alat ini dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengkalibrasi alat semprot serta mempertahankan tekanan semprotan yng tepat.
    3. Katup Tekanan. Alat ini membuat mudah operator bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi tekanan semprotan maksimum dalam keadaan konstan
    4. Elbow joint. Elbow joint dipasang di ujung tangkai semprot bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatur sudut proyeksi semprotan yng dimau-kan.
    5. Pengaman. Pengaman khusus mengatur pola semprotan Perlu dipasang bagi atau bisa juga dikatakan untuk spot spraying yng berdekatan yang dengannya hamparan kacangan, mangkuk plastik lateks ataupun kaleng dengfan ukuran yng percis bisa dipakai menjadi pengaman.
d. Pemeliharaan Alat
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk efisiensi maksimum pompa Perlu di awasi tetap bersih serta siap pakai
    1. Operator Perlu bertanggung jawab bagi atau bisa juga dikatakan untuk merawat serta memelihara perlengkapan pompanya, bagaimana Perlu merawat secara rutin serta mengetahui bagian-bagian dari alat yng bekerja.
    2. Seusai selesai bekerja, alat Perlu dicuci bersih luar serta dalam yang dengannya air bersih, serta Perlu disimpan terbalik bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu mengalirkan air serta pengeringan, pemeriksaaan kebocoranharus di lakukan sehari-hari.
    3. Nozzle serta saringan Perlu diperiksa tiap hari serta sumbatan Perlu dibersihkan yang dengannya sikat gigi ataupun kayu, serta jangan genakan peniti ataupun kayu runcing bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkan sumbatan yng akan menghasilkan membesarnya lubang, menjadikan pola semprotan salah serta memerlukan lebih tidak sedikit volume semprot. Serta setiap 3 bulan sekali nozzle yng sudah dipakai di kalibrasi yang dengannya membandingkan yang dengannya nozzle yng baru yang dengannya ukuran serta spesifikasi yng percis
    4. Memeriksa seluruh washer serta kasih pelumas pada bagian yng bergerak, disamping membawa perlengkapan nozzle cadangan andaikan dibutuhkan
    5. Perbaikan secara menyeluruh Perlu ditangani oleh mekanik yng berpengalaman.
e. Perlengkapan CDA serta tekhnik penyemprotan
    1. Tujuan penggunaan CDA (Control Led Droplet Application) dalam pengendalian gulma dalam tekhnik penyemprotan merupakan yang dengannya membentuk kabut semprotan yng Amat halus menjadikan yang dengannya larutan semprot yng minimum masih di dapatkan hasil pengendalian gulma yng baik
    2. CDA cuma memerlukan volume larutan bahan kimia yng Amat rendah per area yng disemprot, volume yng dipakai sekitar 20 liter per ha, dibandingkan 200 – 500 liter yang dengannya penyemprotan konvensional
    3. Penurunan biaya App di dapatkan yang dengannya berkurangnya kebutuhan Tenaga Kerja serta Air
    4. Penghematan didapat yang dengannya sungguh sungguh memperhatikan pemakaian CDA, pencampuran yng tepat serta prosedur pelaksanaan yng benar.
f. Micron Herbi
    1. Merupakan alat semprot fgenggam ringan yng mengaplikasikan pola yng akurat yang dengannya ukuran droplet yng terkendali, bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh hasil yng paling baik pemakai Perlu mengkaji berita serta alatnya.
    2. Alat ini menghasilkan kabut bagi atau bisa juga dikatakan untuk volume Amat rendah (ULV) menjadikan bisa menyemprot yang dengannya lebar semprotan 1,2 m herbisida kontak ataupun hormon bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyemprotan secara bersambung ataupun spot-spot.
    3. Tangki herbisida berisi 2,5 – 5 liter larutan semprot, mengalir ke arah atmosfir lantaran gaya gravitasi yng didorong oleh tenaga baterai 8 HP2, serta ada 3 jenis nozzle yng tersedia bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh flowrate standar 1 ml/detik bagi atau bisa juga dikatakan untuk larutan semprot yang dengannya ketebalan vegetasi yng berbeda.
Kapala micron herbi bisa dipasangi yang dengannya satu dari sekian banyaknya nozzle yng berbeda, yang dengannya standard menjadi berikut :
  • Nozzle merah cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk larutan yng pekat ataupun kental serta jangan di pakai kecuali di instruksikan secara khusus serta ini ukuran yng paling besar
  • Nozzle kuning bagi atau bisa juga dikatakan untuk hampir seluruh herbisida kontak, yang dengannya flow rate kira-kira 160 ml/menit mengeluarkan 22 L/ha serta butuh waktu 31 menit bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengosongkan 5 L larutan serta jarak tempuh 1860 m, nozzle ini berukuran tengah.
  • Nozzle biru serta kuning bisa dikombinasikan andai mempergunakan micron herbi berkepala 2 (dua) bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyemprotan piringan
Hal yng butuh diperhatikan yang dengannya pemakaian perlatan herbisida merupakan menjadi berikut :
  1. Para operator Perlu benar-benar dilatih mempergunakan perlengkapan sebelum bekerja di lapangan.
  2. Penyemprot Perlu memiliki pengetahuan dasar bagi atau bisa juga dikatakan untuk merawat peralatannya
  3. Lantaran konsentrasi larutan yng dipakai pekat maka operator Perlu memperhatikan peraturan keselamatan.
  4. Mulut serta hidung Perlu ditutup yang dengannya sapu tangan ataupun masker serta Perlu memakai perlengkapan standar antara lain : Tutup kepala, kemeja lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, sepatu boot, serta baju plastik.
  5. Pakaian yng sudah dipakai bekerja Perlu dicuci secara teratur
  6. Penggunaan alat Perlu benar-benar diperhatikan dari keadaan yng tak dimau-kan, misalnya, membawa perlengkapan reparasi/tools cadangan, larutan Perlu di persiapkan, genakan air yng bersih bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah penyumbatan nozzle
  7. Penempatan larutan herbisida tambahan Perlu diatur yang dengannya benar serta diawasi
Penggunaan pestisida .
Setiap jenis pestisida Perlu dipakai yang dengannya tepat serta telaah sesuai yang dengannya rekomondasi yng dikeluarkan oleh produsennya (antara lain mengenai dosis, waktu, alat App) disatu pihak, dan ketentuan-ketentuan tatacara aplikasinya yng tak membahayakan bagi kebugaran atau kesehatan dilain pihak. Sehubungan yang dengannya itu antara lain ada beberapa faktor yng Amat butuh diperhatikan, yakni :mengenai petugasnya, alat-alat pelindung yng dipergunakan, dan tindakan penjagaan sebelum, selama serta sesudah App.
Petugas (para penyemprot, petugas digudang pestisida, dsb).
Didalam menjalankan tugasnya, maka petugas-petugas yng langsung berhubungan yang dengannya pestisida haruslah memenuhi syarat-syarat menjadi berikut :
  1. Perlu berbadan sehat, tak memiliki kelainan kulit (kudis/luka terbakar) ataupun saluran pernafasan.
  2. Tak tengah hamil ataupun menyusui (bagi pekerja wanita)
  3. Perlu bisa membaca serta mengerti tanda-tanda bahaya keracunan.
  4. Perlu mengerti bahaya keracunan pestisida serta cara-cara menjarahnya yng tak membahayakan keselamatan.
  5. arus mengerti cara-cara mempergunakan alat P3K serta alat pemadam kebakaran (bagi petugas yng bekerja di gudang pestisida).
  6. Setiap pekerja penjamah pestisida Perlu diperiksa kesehatannya secara rutin, sekurang-kurangnya 1 kali 6 bulan oleh dokter (yang dengannya ataupun tanpa keluhan).
  7. Bila keluhan dicurigai akibat bahan pestisida, maka pekerja yang telah di sebutkan yntuk sementara waktu tak dibenarkan bekerja yang dengannya bahan pestisida, hingga penyebab keluhan/penyakitnya yang telah di sebutkan bisa dipastikan, dan mendapatkan pengobatan yng segera serta tepat dari dokter.
  8. Setiap keracunan bahan pestisida merupakan adalah kecelakaan kerja serta wajib diadukan atau dilaporkan kepada DEPNAKER bagi atau bisa juga dikatakan untuk ASTEK.
Standard Kebutuhan Tenaga Kerja serta Material bisa di download disini:
  1. http://www.ziddu.com/download/10567350/STANDARKEBUTUHANHKMATERIALTM.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/10567500/STANDARKEBUTUHANMATERIALCHEMIST.pdf.html
PHOTO PHOTO PERAWATAN TANAMAN SAWIT TMPerawatan Tanaman Konsolidasi Pada TM Perawatan Piringan Perawatan Tunas Perawatan Gawangan
Sumber: http://membangunkebunkelapasawit.webs.com/


Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/perawatan-tm-kelapa-sawit.html.

Seputar Perawatan Tm Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Perawatan Tm Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit