Bisnis Budi Daya Jamur Kuping | Peluang Usaha

- November 01, 2017

Bisnis Budi Daya Jamur Kuping | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Budi Daya Jamur Kuping

bisnis budi daya jamur kupingBisnis Budi Daya Jamur Kuping. Kesempatan usaha jamur kuping masih terbuka lebar. Pasalnya, jumlah petani jamur kuping relatif lebih tidak banyak dibandingkan yang dengannya petani jamur tiram serta jamur merang. Sementara itu, kebutuhan jamur kuping tak kalah bersaing yang dengannya jamur konsumsi lain-lainnya. Ironisnya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi permintaan yng selalu meningkat, pemerintah melakukan impor jamur kuping kering dari banyak sekali negara. Andai dilihat dari segi usaha, budi daya jamur kuping telah layak bagi atau bisa juga dikatakan untuk diusahakan. Selain itu, pasar jamur kuping pula telah tersedia luas.

B. Persiapan Perlengkapan Budi Daya Jamur Kuping

  1. Siapkan kumbung yang dengannya luas 5 x 10 meter. Usahakan kumbung memenuhi syarat tumbuh jamur kuping, semisal suhu 15—28° C, kelembapan 80—90%, intensitas cahaya matahari baik, serta sirkulasi udara baik.
  2. Buat rak bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengisi kumbung mempergunakan bambu, kayu, ataupun besi. Buat rak yang dengannya ukuran panjang 5 meter serta lebar 1 meter. Rak umumnya terdiri atas 3—5 tingkat.
  3. Siapkan baglog jamur kuping yng sudah ditumbuhi miselium berwarna putih serta bebas dari kontaminasi.
  4. Siapkan alat pemeliharaan berupa tangki, sprayer, blower, termometer, higrometer, slang air, serta noozle.
  5. Siapkan alat panen berupa pisau, gunting, serta keranjang panen.

C. Penumbuhan serta Pemeliharaan Budi Daya Jamur Kuping

pemeliharaan budi daya jamur kuping
  1. Seleksi baglog yang dengannya tips memilih baglog yng mempunyai miselium berwarna putih merata di seluruh bagian. Pasalnya, baglog yang dengannya miselium tak merata akan menghasilkan tidak banyak jamur kuping.
  2. Susun baglog di atas rak yng sudah disediakan. Penyusunan baglog bisa di lakukan yang dengannya tips direbahkan ataupun diberdirikan. Andai baglog direbahkan, penataannya Perlu saling berlawanan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan jamur. Sementara itu, baglog yng diberdirikan maksudnya baglog diletakkan di atas rak yang dengannya posisi berdiri serta ditata rapi sesuai yang dengannya luas rak yng dipakai. Penyusunan baglog yng baik, rapi, serta memperhatikan kapasitas kumbung akan berdampak positif terhadap pertumbuhan jamur kuping.
  3. Lakukan penyayatan yang dengannya mempergunakan pisau tajam andaikan baglog diletakkan yang dengannya tips direbahkan. Penyayatan biasanya berbentuk huruf L yang dengannya ukuran 1 x 1 cm. Penyayatan di lakukan dua kali, yakni disaat baglog dimasukkan ke dalam kumbung serta seusai panen pertama. Bagi baglog yng diletakkan yang dengannya posisi berdiri, penyayatan tak butuh di lakukan lantaran jamur akan keluar melalui lubang yng dibuat di bagian atas baglog.
  4. Kondisikan di dalam kumbung tetap optimal, yakni suhu 15—28° C serta kelembapan 80—90%. Tatacaranya, lakukan penyiraman (pengabutan) mempergunakan sprayer. Andai suhu serta kelembapan relatif normal, pengabutan cukup di lakukan sekali pada pagi hari. Sementara itu, andai cuaca panas, lakukan pengabutan sebanyk dua kali pada pagi serta sore hari.
  5. Usahakan sirkulasi udara serta intensitas cahaya matahari di dalam kumbung berjalan lancar. Pasalnya, sirkulasi yng tidak baik akan menghambat pertumbuhan jamur. Sirkulasi udara bisa diatur yang dengannya tips membuka jendela kumbung selama 1—2 jam sehari-hari.
  6. Lakukan pengamatan rutin terhadap jamur yng tumbuh. Benjolan keras berwarna cokelat kehitaman (pin head) akan muncul seusai 3—7 hari. Lepas kertas koran yng menutupi lubang baglog andai pin head tak bisa menembus koran.
  7. Segera pisahkan baglog yng terkontaminasi supaya tak menular ke baglog lain-lainnya. Tanda-ciri kontaminasi di antaranya jamur tak tumbuh, miselium tumbuh menjadi berwana kehijauan ataupun malah kehitaman, serta terlihat adanya jamur jenis lain yng tumbuh di baglog.
  8. Lakukan sanitasi baglog yang dengannya tips membuang kotoran serta hama yng menyerang baglog.
  9. Usahakan kondisi kumbung dalam keadaan steril serta higienis. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah kontaminasi serta serangan organisme pengganggu, semisal gulma, lalat, tungau, rayap, serta cacing.

D. Panen serta Pascapanen Budi Daya Jamur Kuping

  1. Lakukan pemanenan jamur kuping dua minggu seusai pin head muncul ataupun tatkala tubuh buah mencapai ukuran yng dimau-kan. Andai pemeliharaan di lakukan yang dengannya baik, pemanenan bisa di lakukan secara terusmenerus selama lima bulan.
  2. Lakukan pemanenan pada pagi hari ataupun sore hari.
  3. Pilih jamur kuping yng berukuran besar yang dengannya bobot 65 gram serta lebar tubuh buah 10—25 cm. Pemanenan bisa di lakukan secara bertahap, tak sekalian semisal pemanenan jamur tiram. Pasalnya, jamur kuping yng berukuran masih kecil tak akan membusuk andai dibiarkan di dalam baglog.
  4. Potong jamur kuping yng dipilih mempergunakan gunting ataupun pisau yng tajam.
  5. Sesudah panen, bersihkan baglog serta buka plastik pengemas media yang dengannya tips menurunkan 1/3 bagiannya supaya jamur lebih tidak sedikit tumbuh.
  6. Kumpulkan hasil panen jamur kuping di keranjang panen.
  7. Gunting bagian akar jamur bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuang sisa kotoran yng melekat.
  8. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk jamur kuping basah, cuci jamur berlebi dahulu, lantas tiriskan. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk jamur kuping kering, pengeringan bisa di lakukan secara alami (dikeringanginkan).
  9. Kemas jamur kuping basah serta kering yang dengannya mempergunakan kantong plastik, styrofoam, ataupun kemasan lain supaya lebih menarik.

E. Kendala serta Solusi Budi Daya Jamur Kuping

Kendala Solusi
Tingginya tingkat kontaminasi serta serangan hama serta penyakit Lakukan manajemen pemeliharaan yang dengannya baik serta usahakan seluruh pekerjaan di lakukan yang dengannya steril serta higienis.
Kerusakan tatkala panen serta pascapanen
  1. Pastikan pasar yng akan dituju.
  2. Pisahkan jamur yng kondisinya tidak lebih baik supaya tak menular ke jamur lain-lainnya.
  3. Kemas jamur yang dengannya baik, supaya selama perjalanan sirkulasi udara tetap lancar.

F. Analisis Bisnis Budi Daya Jamur Kuping

a. Asumsi

  1. Lahan diasumsikan milik sendiri. Kumbung yng dipakai berukuran 5 x 10 meter.
  2. Bibit baglog dibeli sebanyk 5.000 baglog seharga Rp1.800/baglog.
  3. Produktivitas jamur kuping diasumsikan 0,4 kg/baglog yang dengannya daya hidup 90%. Pengertiannya, dari 5.000 bibit baglog diperoleh jumlah panen jamur kuping sebanyk = 0,4 kg/baglog/periode x 5.000 baglog x 90% = 1.800 kg.
  4. Periode panen diasumsikan selama tiga bulan.
  5. Hasil panen dijual dalam bentuk segar yang dengannya asumsi harga jual Rp10.000/kg.

b. Perhitungan Biaya Budi Daya Jamur Kuping

— Biaya Investasi

Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Kumbung 50 m² 200.000 10.000.000
Sapu 1 buah 15.000 15.000
Sprayer 1 buah 300.000 300.000
Termometer serta higrometer 1 buah 250.000 250.000
Alat panen 1 set 50.000 50.000
Total Biaya Investasi 10.615.000

— Biaya Tetap

Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Penyusutan kumbung 60 bulan 10.000.000 3/60 x 10.000.000 500.000
Penyusutan sapu 24 bulan 15.000 3/24 x 15.000 1.875
Penyusutan sprayer 60 bulan 300.000 3/60 x 300.000 15.000
Penyusutan termometer serta higrometer 60 bulan 250.000 3/60 x 250.000 12.500
Penyusutan alat panen 36 bulan 50.000 3/36 x 50.000 4.167
Total Biaya Tetap 533.542

— Biaya Variabel

Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Baglog jamur kuping 5.000 baglog 2.000 10.000.000
Biaya tenaga kerja 3 bulan 500.000 1.500.000
Biaya listrik serta air 3 bulan 75.000 225.000
Total Biaya Tak Tetap 11.725.000
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp533.542+ Rp11.725.000
= Rp12.258.542

c. Pendapatan serta Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah produksi x harga jamur tiram
= 1.800 kg x Rp10.000/kg
= Rp18.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp18.000.000 – Rp12.258.542
= Rp5.741.458

d. Kelayakan Bisnis

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp18.000.000 : Rp12.258.542
= 1,47
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya jamur kuping layak dijalankan. R/C 1,47 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,47.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp10.615.000 : Rp5.741.458) x 1 bulan
= 1,84 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya jamur kuping bisa dicapai pada 1,84 bulan.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-budi-daya-jamur-kuping.html.

Seputar Bisnis Budi Daya Jamur Kuping | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Budi Daya Jamur Kuping | Peluang Usaha