Apec Tolak Sawit Indonesia | Komoditas Kelapa Sawit

- November 03, 2017

Apec Tolak Sawit Indonesia | Komoditas Kelapa Sawit

 
Pemerintah Republik Indonesia nampaknya masih belum menyerah bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperjuangkan produk kelapa sawitnya ataupun Crude Palm Oil (CPO) bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasuki pasaran dunia yng lebih luas, sesudah sebelumnya ditolak oleh APEC (Asia Pacific Economic Forum) menjadi satu dari sekian banyaknya produk ramah lingkungan.
Dalam lobi yng di lakukan oleh Kementerian Perdagangan, yng dipimpin langsung oleh Menteri Gita Wiryawan, produk kelapa sawit Indonesia gagal masuk ke pasar APEC lantaran dinilai tak memenuhi standar lingkungan yng ditetapkan oleh badan lingkungan Amerika Serikat ataupun Environmental Protection Agency (EPA).
Dalam standar yng ditetapkan oleh EPA, yng diumumkan tanggal 28 Januari 2012 silam, standar bahan bakar dari CPO Indonesia masuk dalam kategori RFS (Renewable Fuel Standards) ataupun standar energi terbarukan. Berdasar pengujian yng di lakukan oleh EPA, produk CPO Indonesia gagal memenuhi standar maksimum 17% emisi, serta masih berkisar di angka 20%. Ini sebabnya produk CPO Indonesia masih ditolak oleh APEC bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasuki pasaran dunia.
Akibat tak dimasukkan dalam produk yng ramah lingkungan, produk CPO Indonesia gagal memperoleh keringanan tarif sampai-sampai 5 %. Hal ini membuat CPO Indonesia jadi tidak lebih kompetitif di APEC serta dikhawatirkan ekspor CPO menurun.
Kendati demikian, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menolak bahwasanya produk CPO Indonesia telah ditolak di APEC. “Mereka tidak menolak CPO Indonesia, mereka hanya memiliki sudut pandang yang berbeda dalam upaya memangkas emisi karbon Indonesia tahun 2020,” ungkap Gita kepada AntaraNews.com 14 September 2012 silam. Hal senada pula disampaikan oleh Menteri Pertanian Suswono.
Menghadapi forum APEC tahun yang akan datang yng akan digelar di Bali, pemerintah rupanya masih belum menyerah bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasukkan produk CPO Indonesia menjadi produk ramah lingkungan.
Upaya pemerintah, di antaranya merupakan berusaha mendatangkan utusan dari EPA bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan survey lapangan terhadap proses produksi kelapa sawit di Indonesia. Hal ini kembali ditegaskan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan usai pertemuan yang dengannya Kementerian Koordinator Pereknomian, hari Kamis 4 ktober 2012. Hal ini pernah sempet diungkapkan oleh Gita, pertengahan September silam.
“Dalam pertemuan terakhir, EPA mengatakan mereka akan mengirim tim teknis ke Indonesia untuk melakukan survey lapangan di Indonesia. Hal ini menunjukkan mereka cukup responsif menangani hal ini,” ungkap Gita kepada Antaranews.com.
Indonesia, menjadi penghasil produk kelapa sawit terbesa di dunia nampaknya khawatir andai upaya ini kembali gagal serta akan berdampak pada jumlah ekspor kelapa sawit Indonesia. Selama ini Uni Eropa beberapa kali mempertanyakan masalah lingkungan kepada Indonesia terkait komoditi sawit yng dinilai merusak jutaan hektar hutan tropis Indonesia.
Tabel diatas menunjukan penggunaan minyak kelapa sawit dalam produk pangan di Norwegia yng makin berkurang. Beberapa negara Eropa, masih akan mengikuti langkah Norwegia bagi atau bisa juga dikatakan untuk menekan penggunaan minyak sawit, seiring yang dengannya gencarnya kampanye terhadap perusakan hutan tropis.
Apalagi, beberapa negara di Eropa kini pula makin menekan penggunaan minyak kelapa sawit bagi atau bisa juga dikatakan untuk produk pangan orang-orang. Norwegia, malah telah menghilang-kan penggunaan produk kelapa sawit bagi atau bisa juga dikatakan untuk produk pangan orang-orang sampai-sampai 60%.
Kegagalan menjual kelapa sawit ke pasar dunia, nampaknya lebih menakutkan pemerintah Indonesia ketimbang memperbaiki tata kelola lahan di hutan Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk kesejahteraan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat sekitar hutan yng tanahnya hilang diterabas perkebunan sawit.
Perkebunan kelapa sawit, kini mengekspansi ke seluruh wilayah Sumatera. Ini merupakan kebun kelapa sawit di Propinsi Riau, yng mempunyai 1.4 juta kebun sawit. Foto: Aji Wihardandi

Satu dari sekian banyaknya dampak perkebunan sawit. Gajah Sumatera mati diracun warga lantaran dikhawatirkan merusak kebun. Tata guna lahan yng tak terperinci dari pemerintah, terus menaikan konflik antara satwa serta kita-kita di sekitar hutan. Foto: WWF Riau

Penggundulan hutan bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkebunan kelapa sawit. Foto: Aji Wihardandi
Oleh Aji Wihardandi, October 5
Sumber : Mongaba.co.id

Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/apec-tolak-sawit-indonesia.html.

Seputar Apec Tolak Sawit Indonesia | Komoditas Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Apec Tolak Sawit Indonesia | Komoditas Kelapa Sawit