Pengendalian Dan Membasmi Hama Tanaman Mangga

- Oktober 29, 2017

Pengendalian Dan Membasmi Hama Tanaman Mangga

 
Pengendalian dan Membasmi Hama Tanaman ManggaHama dan penyakit bisa menyerang tanaman mangga mulai dari fase pembibitan hingga tanaman menghasilkan buah. Pemeliharaan tanaman yng tidak lebih baik bisa menghasilkan peningkatan serangan hama ataupun penyakit. Tanaman yng terserang hama ataupun penyakit umumnya ditandai yang dengannya bagian tubuh yng rusak akibat patah ataupun keropos dan pertumbuhannya terhambat. Akar, daun, batang, bunga dan buah adalah bagian tanaman mangga yng Suka terserang hama dan penyakit.
Serangan hama ataupun penyakit bisa ditanggulangi yang dengannya membuang bagian-bagian yng terserang, lantas membakarnya. Pestisida pula butuh diberikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan berlangsung kembali. Penyemprotan pestisida bisa di lakukan setiap dua minggu sekali yang dengannya dosis dan waktu yng tepat. Penyemprotan pestisida yng berlebihan bisa berdampak negatif terhadap proses penyerbukan bunga akibat serangga penyerbuknya mati.
Melindungi kebersihan lingkungan di sekeliling tanaman dan penggunaan bibit yng tahan hama penyakit bisa mencegah terjadinya serangan. Berikut beberapa hama dan penyakit yng menyerang tanaman mangga dan tips pengendaliannya.

A. Hama

a. Kutu Putih (Planococcus lilacinus)

Karakteristik
Berbentuk oval, datar, tubuhnya ditutupi lapisan tebal semisal lilin, Suka hinggap di daun dan mengisap cairan sel daun.
Gejala Serangan
Daun menjadi kering dan gugur. Kutu putih menjadi penyebab munculnya penyakit embun jelaga yng menyerang pada tatkala musim hujan.
Pengendalian
1. Kendalikan semut merah yng menjadi vektor kutu putih yang dengannya menyemprotkan insektisida berbahan aktif lambdacyhalothrin ataupun delmetrin, semisal Lebaycid 550 yang dengannya dosis 0,2% ataupun sipermetrin, semisal Arrivo 30 EC yang dengannya dosis 2,4 gram setiap satu liter air.
2. Buang dan bakar daun ataupun cabang yng terserang.
3. Semprotkan Insektisida berbahan aktif lambdacy-halothrin ataupun delmetrin, semisal Lebaycid 550 yang dengannya dosis 0,2%.

b. Lalat buah (Dacus dorsalis)

Karakteristik
Lalat buah dewasa berukuran panjang 7—8 mm, berwarna kuning, dan bersayap putih bening. Serangga ini Suka menghinggapi buah mangga dan bertelur. Serangan umumnya berlangsung pada tatkala buah mulai muncul.
Gejala Serangan
Terdapat titik-titik hitam di permukaan buah akibat tusukan lalat buah. Produktivitas mangga menurunan lantaran tidak sedikit bagian daging buah yng membusuk dan gugur. Telur yng menempel di permukaan buah akan berganti menjadi larva yng akan merusak daging buah.
Pengendalian
1. Jaga kebersihan lingkungan, melakukan pengasapan, ataupun menanam tanaman perangkap di sekeliling mangga, semisal selasih.
2. Bungkus buah yang dengannya plastik ataupun kertas.
3. Pasang perangkap lalat buah yng diberi Petrogenol 800 L.
4. Mempergunakan serta memanfaatkan musuh alami, semisal parasitoid dari famili Braconidae (Bioteres sp. dan Opius sp.).

c. Rayap (Nasutitermes sp.)

Karakteristik
Rayap menyerang tanaman mangga yang dengannya membuat sarang di dalam tanah hingga batang tanaman di atas permukaan tanah. Sarang yng dibuat akan tampak semisal terowongan bila dilihat dari luar.
Gejala Serangan
Rayap umumnya cuma memakan bagian akar tanaman mangga yng telah mati, namun cairan yng dihasilkannya bisa mempercepat kematian kulit batang, menjadikan bisa memperluas serangannya.
Pengendalian
1. Jaga kebersihan lingkungan di sekeliling tanaman. Buang sisa-sisa ranting, sampah, dan bongkol kayu.
2. Gali dan Buang bagian tanaman yng terserang.
3. Bongkar sarang rayap, lantas semprotkan insektisida semisal Regent SC ataupun taburkan nematisida semisal Furadan 3 G dalam media tanam.

d. Penggerek Batang (Rhytidodera rufomaculata)

Karakteristik
Berupa ulat yng menggerek batang ataupun cabang sampai-sampai terbentuk lubang dan menghasilkan keropos. Hama ini umumnya menyerang tatkala musim hujan. larva (ulat) yng akan menggerek batang ataupun cabang hingga ke bagian sedang batang dan membentuk lubang semisal lorong-lorong. Tingkat serangan yng tinggi akan memicu jaringan pembuluh kayu (xylem) rusak dan mengering, menjadikan pendistribusian hasil fotosintesis terputus. Tanaman menjadi layu, daunnya rontok, dan akhirnya mati.
Pengendalian
1. Meletakkan batang katu di dekat pohon menjadi perangkap supaya kumbang bertelur di kayu, bukan di batang mangga.
2. Buang dan bakar cabang yng terserang hama.
3. Manfaatkan musuh alami berupa parasit telur, semisal Promuscidaea, Anagyrus, dan Eupelmus. Biakkan dan tebar parasit yang telah di sebutkan di sekeliling tanaman bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menekan pertumbuhan telur
4. Semprotkan pestisida berbahan aktif mancozeb, betasiflutrin, dan karbufuron, semisal Buldok 25 EC yang dengannya dosis 2 ml/liter air.

e. Penggerek Buah (Noorda albizonalis Hampson)

Karakteristik
Ulat berwarna hijau keunguan, yang dengannya panjang serangga dewasanya 1,6—2 mm. Serangga dewasa umumnya aktif pada sore hari. Serangga dewasa mengisap buah mangga dan menusuk buah bagi atau bisa juga dikatakan untuk meletakkan telur-telurnya. Hama ini umumnya menyerang buah yng masih berukuran kecil (55—60 hari sesudah muncul buah).
Gejala serangan
Adanya bintik-bintik di permukaan buah yng adalah bekas tusukan serangga dewasa bagi atau bisa juga dikatakan untuk meletakkan telur. Telur yang telah di sebutkan berganti menjadi larva yng akan menggerek buah dan memakan jaringan di bawah kulit buah. Buah yng di kenai serangan akan menjadi rusak dan berguguran.
Pengendalian
1. Petik buah yng diserang, lantas benamkan dalam tanah.
2. Bungkus buah yng masih berukuran kecil mempergunakan plastik ataupun kertas koran.
3. Genakan musuh alami berupa larva Rhynchium attrisum
4. Semprotkan insektisida berbahan aktif ethofenprox ataupun deltametrin semisal Decis 2,5 EC ataupun yng berbahan aktif Betasilflutrin semisal Buldok 25 EC yang dengannya dosis 2 ml/liter yng diaplikasikan pada sore hari.

B. Penyakit

a. Antraknosa (Colletotrichum gloeosprorioides)

Karakteristik
Penyebabnya yaitu oleh jamur Colletotrichum gloeosprorioides. Penyakit antraknosa tak cuma menyerang tanaman mangga selama masa pertumbuhan, namun pula selama proses penyimpanan sesudah panen. Antraknosa umumnya menyerang pada awal musim hujan. Selama masa pertumbuhan, antraknosa umumnya menyerang tanaman mangga di bagian daun muda, batang, bunga, dan buah.
Gejala serangan
Di daun terdapat bercak bulat sampai-sampai angular berwarna cokelat dan kelabu di tengahnya, kadang-kadang berlubang (shot hole) dan berwarna kuning di bagian tepi. Daun yng terserang akan mengering dan akhirnya gugur. Batang muda yng terserang antraknosa ditandai yang dengannya adanya bercak-bercak berwarna cokelat kelabu membentuk gelang. Gejala di bagian bunga ditandai yang dengannya adanya bercak kecil berwarna hitam yng bisa memicu bunga rontok. Gejala di bagian buah ditandai yang dengannya adanya bercak hitam di bagian kulit buah yng lantas membesar dan menghasilkan buah membusuk
Pengendalian
1. Memusnahkan gulma, membakar daun-daun yng gugur, dan rutin melakukan pemangkasan sesudah panen ataupun sebelum muncul tunas baru.
2. Memperbaiki draenase kebun.
3. Semprotkan fungisida yang dengannya komposisi mancozeb 0,25% + dicotophos 0,2% + pupuk daun 2 gram/liter air. Penyemprotan di lakukan sejak tunas bunga terbentuk sampai-sampai masa pemasakan buah dalam selang waktu 7—10 hari. Fungisida lain yng bisa diberikan di antaranya Dithane M 45, Benlate, dan Antracol 70 WP.

b. Penyakit Busuk Akar (Rosellina bunodes)

Karakteristik
Rosellina bunodes menyerang akar tanaman mangga yang dengannya membentuk miselium berwarna hitam yng bisa memicu perakaran membusuk. Penyakit busuk akar menular melalui kontak antara akar yng terserang yang dengannya akar yng sehat.
Gejala serangan
Daun paling ujung berwarna kuning dan berukuran lebih kecil, cabang-cabang mengering, dan pertumbuhan tunas terhambat. Akar yng terserang penyakit ini tak akan bisa atau mampu menyerap unsur hara secara maksimal.
Pengendalian
1. Sterilisasi media tanam mempergunakan Ridomil 2 G, Basamid G, ataupun Vapan.
2. Andai tingkat serangan tak terlalu parah, bisa buka akar yng berada dekat permukaan tanah, lantas potong bagian akar yng sakit. Olesi bekas potongan yang dengannya obat penutup luka, berupa ter ataupun karbolineum parafin.
3. Andai sudah parah, bongkar segera tanaman, lantas bakar bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari penularan ke tanaman lain-lainnya.

c. Embun Jelaga (Capnodium mangiferae)

Karakteristik
Menyerang bagian daun dan ranting tanaman mangga. Cairan madu yng dikeluarkan oleh hama—semisal kutu putih, kutu sisik, ataupun wereng—adalah makanan bagi cendawan Capnodium mangiferae.
Gejala serangan
Cendawan embun jelaga memicu warna hitam di permukaan daun dan ranting. Tingkat serangan yng tinggi bisa memicu hampir seluruh permukaan daun dan ranting berwarna hitam. Hal ini menghasilkan proses fotosintesis terganggu, menjadikan pertumbuhan tanaman terganggu
Pengendalian
1. Memberantas hama yng mengeluarkan cairan madu, sumber makanan cendawan. Semprotkan pestisida ataupun Buang mempergunakan tangan. Buang dan bakar daun ataupun ranting yng terserang.
2. Buang bagian tanaman yng terserang, lantas bakar.
3. Semprotkan fungisida berbahan aktif mankozeb, semisal Dithane M-45, Vondozeb 80 WP, Nemispor 80 WP, ataupun Trimiltox 65 WP.

d. Penyakit Busuk Buah (Psedomonas mangifera indica)

Gejala serangan
Adanya bercak kecil yng lantas membesar dan mengalami perubahan warna, dari hijau, kuning kehijauan, kuning, dan akhirnya cokelat ataupun hitam. Serangan penyakit busuk buah mematikan jaringan penyusun organ (gejala nekrosa), menjadikan memicu buah membusuk. Penyakit ini pula bisa menyerang bagian tanaman lain-lainnya, semisal daun muda, batang muda, dan tangkai daun.
Pengendalian
1. Melindungi sanitasi di sekeliling lingkungan tanaman melalui pemangkasan yng teratur bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembapan tanaman.
2. Buang dan bakar buah yng terserang penyakit.
3. Semprotkan fungisida berbahan aktif mankozeb semisal Dithane M-45 ataupun yng berbahan propineb semisal Antracol 70 WP.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/pengendalian-dan-membasmi-hama-tanaman.html.

Seputar Pengendalian Dan Membasmi Hama Tanaman Mangga

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pengendalian Dan Membasmi Hama Tanaman Mangga