Cara Menanam Mangga Di Dalam Pot (tabulampot)

- Oktober 14, 2017

Cara Menanam Mangga Di Dalam Pot (tabulampot)

 
Mangga salah satunya jenis buah yng tidak sedikit dipilih para hobiis tanaman buah bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditanam di pot. Mangga yng ditanam di dalam pot lebih membuat mudah dalam proses perawatan serta pemindahan. Berikut kegiatan-kegiatan yng di lakukan dalam penanaman mangga di dalam pot (tabulampot
A. Memilih Pot serta Media Tanam
Pot serta media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan mangga. Pot menjadi wadah media tanam bisa berupa pot plastik, pot kayu, pot drum, serta sebagainya asalkan tak gampang pecah serta ringan. Pot yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam mangga sebaiknya berdiameter 50 cm. Bagian dasar pot dilubangi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperlancar pembuangan air. Supaya air siraman tak tergenang, sebaiknya pot diberi penyangga berupa batako ataupun kayu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit busuk akar. Penyangga ataupun kaki di bagian bawah pot pula berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi sirkulasi udara serta kelembapan pot.
Bentuk serta ukuran pot yng dipakai pula Perlu diper-hatikan. Sebaiknya genakan pot yng mempunyai mulut pot tak terlalu lebar ataupun terlalu sempit. Bentuk pot yng memanjang ke bawah Amat dianjurkan. Ukuran pot yng tak seimbang yang dengannya ukuran tanaman bisa menghasilkan pertumbuhan akar terhambat, menjadikan serapan unsur hara serta air tak maksimal. Akibatnya, tanaman mangga tak berbuah, malah mati.
Bahan pot yng akan dipakai pula bisa disesuaikan yang dengannya umur tanamannya. Tanaman yng masih berumur 6—12 bulan sebaiknya ditanam mempergunakan pot berbahan tanah liat, ember plastik, ataupun polibag. Sementara itu, tanaman yng telah berumur dua tahun ataupun lebih sebaiknya ditanam mempergunakan pot yng lebih kuat, semisal drum, tanah liat, kayu, ataupun pot plastik tahan pecah.
Media tanam yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam tabulampot mangga Perlu memiliki kandungan unsur hara yng cukup serta gampang diserap tanaman, bebas hama serta penyakit, gampang mengikat serta melepas air, ringan, gembur, dan memiliki kandungan mikroorganisme yng berperan dalam penguraian bahan organik. Tanah liat ataupun tanah kebun berhumus cocok dipakai menjadi media bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam mangga dalam pot. Media yang telah di sebutkan Perlu dicampur yang dengannya kompos, pasir, ataupun pupuk sangkar.
Supaya media tanam yng dipakai lebih ringan, pasir bisa diganti yang dengannya serbuk gergaji ataupun bubuk arang. Komposisi media tanam yng dianjurkan, yaitu tanah, pupuk sangkar, serta serbuk gergaji yang dengannya perbandingan 2 : 1 : 1. Tambahkan 1 liter bubuk arang bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap 10 kg campuran media tanam.
Kesalahan dalam pemilihan media tanam bisa menye-babkan akar tanaman susah menembus tanah menjadikan menghambat penyerapan unsur hara serta air. Keasaman (pH) media tanam pula berpengaruh terhadap kemampuan akar dalam menyerap unsur hara. Media tanam yng terlalu basa ataupun asam akan menyulitkan akar dalam menyerap unsur hara tertentu. Pemberian kapur dolomit bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menetralkan pH tanah yng terlalu rendah. Sementara itu, belerang bisa diaplikasikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menetralkan media tanam yng mempunyai pH tinggi ataupun basa. Tanah yng terlalu liat pula bisa diatasi yang dengannya menambahkan pasir ataupun arang sekam serta pupuk sangkar.
B. Menanam Mangga
Penanaman mangga dalam pot relatif percis yang dengannya tabulampot lain-lainnya. Bibit yng akan ditanam disesuaikan yang dengannya bibir pot. Tatacaranya, masukkan bibit ke dalam pot yng sudah diisi media tanam seperempat volume pot. Jarak minimum antara tinggi tanaman yang dengannya permukaan bibir pot merupakan 5—10 cm. Andai ketinggian batang mangga telah disesuaikan yang dengannya bibir pot, barulah bibit dikeluarkan dari polibag. Berikut tahapan-tahapan penanaman mangga dalam pot.
1. Alasi dasar pot yang dengannya humus serta ijuk ataupun serbuk gergaji bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari terjadinya erosi media tanam tatkala penyiraman. Selain itu, pemberian alas ini bertujuan melindungi kelembapan media dalam pot. Tambahkan insektisida butiran (semisal Furadan) dalam serbuk gergaji bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari serangan cacing tanah, rayap, serta orong-orong. Sesudah itu, masukkan media tanam ke dalam pot.
2. Keluarkan bibit dari polibag secara hati-hati. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah proses pemisahan bibit, siram media tanam di polibag, lantas balik posisinya serta tepuk-tepuk ataupun buat keratan di bagian bawah serta samping polibag. Akar yng terputus akan menghasilkan tanaman stres, malah mati tatkala dipindahkan ke dalam pot. Pangkas ranting, cabang, serta daun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi transpirasi.
3. Tanam bibit di tengah-tengah media tanam yang dengannya posisi batang utama tegak, lantas tambahkan media di sekitar pangkal batang bibit sampai-sampai pot terisi penuh sembari dipadatkan. Penimbunan media tanam yng terlalu tinggi bisa menghasilkan batang membusuk.
4. Siram media tanam sampai-sampai cukup basah. Hal ini bertujuan supaya bibit tanaman kembali segar serta akar bibit tak mengalami gangguan akibat tekanan yng berlebihan.
5. Letakkan tabulampot di tempat yng ternaungi ataupun teduh bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. Bibit yng sudah memunculkan tunas-tunas baru (3—5 minggu) dipindahkan ke tempat terbuka supaya di kenai matahari secara langsung.
Tabulampot mangga sebaiknya diletakkan di tempat yng di kenai matahari langsung. Tanaman buah, salah satunya mangga, butuh sinar matahari selama 10—12 jam/hari. Kekurangan sinar matahari akan berpengaruh negatif terhadap proses fotosintesis tanaman. Akibatnya, pertumbuhan vegetatif serta generatif tanaman terganggu, malah bisa menghasilkan tanaman mangga tak menghasilkan buah.
Proses fotosintesis yng berlangsung sempurna akan mendorong tanaman mangga berbunga serta berbuah lebih cepat. Penempatan tabulampot di tempat yng rindang pula bisa menghasilkan tanaman lebih gampang terserang hama serta penyakit. Penempatan tabulampot mangga Perlu tegak. Pot yng ditempatkan miring bisa menghasilkan batang tumbuh bengkok, menjadikan bentuk tanaman menjadi tidak lebih menarik serta mengganggu keasrian tanaman.
C. Pemeliharaan
Pemeliharaan yng di lakukan terhadap mangga tabulampot bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kebugaran atau kesehatan tanaman serta ke-indahan bentuknya. Pemeliharaan Perlu dilaksanakan sejak bibit mangga ditanam, lantaran kegiatan ini Amat berpengaruh terhadap proses pembungaan serta pem-buahan. Pemeliharaan yng Perlu di lakukan terhadap tabu-lampot mangga meliputi penyiraman, pemupukan, serta pemangkasan.
a. Penyiraman serta Penggemburan
Mangga salah satunya tanaman buah yng memerlukan air yng cukup selama pertumbuhannya. Penyiraman mangga tabulampot Perlu di lakukan secara tepat serta teratur. Kekurangan air bisa menghasilkan tanaman mangga susah bernapas akibat tertutupnya stomata ataupun mulut daun. Tanaman akan menjadi layu, malah mati bila mengalami kekurangan air yng berlangsung lama. Penyiraman yng berlebihan pula tak disarankan, lantaran bisa mengganggu pertumbuhan akar tanaman mangga. Akar akan gampang membusuk akibat serangan cendawan lantaran media tanam terlalu lembap.
Penyiraman dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pembentukan bunga serta buah dan melindungi perkembangan buah. Tanaman mangga butuh air yng cukup pada tatkala awal penanaman dan pembentukan bunga serta buah. Pada awal penanaman, penyiraman di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman—semisal perkembangan akar serta pertumbuhan tunas baru. Penyiraman pula ber-fungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kebugaran atau kesehatan serta kesuburan tanaman.
Air yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiram mangga dalam pot sebaiknya mempergunakan air sumur ataupun yng berasal dari mata air. Penyiraman di lakukan hingga media tanam basah serta lembap. Jangan menyiram mangga tabulampot secara berlebihan. Hal ini bisa memicu tanaman susah berbuah, lantaran penyiraman yng berlebihan cuma memacu pertumbuhan vegetatif.
Andai media terlalu basah, bunga yng muncul pun umumnya akan gampang rontok. Penyiraman Perlu dihentikan bila air siraman telah meluber dari pot. Tanaman mangga yng masih muda ataupun yng tengah mengeluarkan buah, bisa disiram dua kali sehari, pagi serta sore hari. Alat yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiram berupa sprayer, gembor, ataupun pipa karet.
Penggunaan sprayer pada tanaman mangga tabulampot akan membuat mudah penyiraman lantaran tak merusak media tanam serta bagian tanaman lain-lainnya. Alat ini mengeluarkan air siraman secara merata. Pipa yang dengannya system drip irrigation bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempermudah penyiraman, lebih-lebih andai tanaman yng akan disiram jumlahnya terlalu tidak sedikit.
Media tanam dalam pot umumnya menjadi padat seusai penyiraman. Hal ini bisa menghambat peresapan air serta sirkulasi udara. Media tanam butuh digemburkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari hal yang telah di sebutkan. Penggemburan bisa di lakukan sebulan sekali. Penggemburan diharapkan bisa kembali memperlancar peresapan air serta sirkulasi udara.
b. Pemupukan
Tanaman mangga yng ditanam dalam pot pula mem-butuhkan asupan unsur hara yng percis yang dengannya tanaman mangga yng ditanam di kebun. Areal serapan akar mangga tabulampot cuma sebatas media tanam. Lantaran itu, pemupukan yng baik yang dengannya dosis yng tepat Perlu di lakukan secara teratur.
Masa pembungaan tanaman mangga dalam pot bisa diatur (berbuah di luar musim. Syaratnya, pemupukan Perlu di lakukan secara teratur, baik dari jenis, dosis, serta waktu pemberian. Jumlah unsur hara yng dibutuhkan tanaman berbeda-beda, menjadikan susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditentukan. Hal ini penyebabnya yaitu oleh beberapa faktor, di antaranya komposisi media tanam, varietas tanaman, wadah yng dipakai, kondisi tanaman serta lingkungan tumbuh, tatacara pemupukan, tujuan pemupukan, serta ukuran buah.
Pemupukan yng tak sesuai dosis bisa menghasilkan pertumbuhan tanaman terganggu, malah mengalami keracunan. Pemupukan tanaman mangga dalam pot bisa di lakukan melalui akar lewat media tanam ataupun melalui daun. Pupuk yng dipakai berupa pupuk organik serta pupuk anorganik.
1. Pupuk Organik
Pupuk organik diberikan menjadi pupuk dasar sebelum penanaman yng bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah media tanam. Pupuk organik yng diberikan bisa berupa kompos ataupun pupuk sangkar. Genakan pupuk organik yng sudah matang supaya akar tak terbakar akibat kenaikan suhu media tanam. Pupuk organik yng sudah matang mempunyai suhu yng rendah, tak berbau, serta remah.
Pemberian pupuk organik bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman muda bisa di lakukan setiap enam bulan sekali hingga tanaman berumur dua tahun. Hal ini penyebabnya yaitu pada rentang waktu yang telah di sebutkan unsur hara tanaman Suka habis tercuci air ataupun terserap oleh tanaman. Selanjutnya, pupuk sangkar cukup diberikan satu tahun sekali. Pupuk organik diberikan yang dengannya tatacara ditaburkan di atas permukaan media tanam ataupun yang dengannya mencampurkannya yang dengannya air hingga menjadi bubur yang dengannya kepekatan 50%.
Bubur pupuk ini lantas disiramkan secara merata ke seluruh permukaan media tanam. Komposisi yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat bubur pupuk merupakan 20 liter air bagi atau bisa juga dikatakan untuk 10 kg pupuk sangkar. Pupuk organik (pupuk sangkar) selain berfungsi menyuplai unsur hara bagi tanaman, pula bisa menstabilkan pH media tanam, memelihara sifat fisik tanah, menggemburkan tanah, serta melindungi supaya struktur tanah tetap remah.
2. Pupuk Anorganik
Pemberian pupuk anorganik bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencukupi suplai unsur hara bagi tanaman. Pupuk yng diberikan bisa berupa pupuk tunggal, semisal urea, TSP, serta KCl ataupun pupuk majemuk semisal NPK. Pupuk anorganik Perlu diberikan sesuai jenisnya, bergantung kebutuhan tanaman. Urea ataupun ZA dipakai menjadi sumber nitrogen, TSP menjadi sumber fosfor (P), sedangkan KCl menjadi sumber kalium.
Pertumbuhan vegetatif bisa dirangsang yang dengannya pemberian pupuk urea yang dengannya unsur N yng tinggi, sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan generatif bisa diberikan pupuk TSP yang dengannya unsur P yng tinggi. Unsur hara P Amat dibutuhkan dalam pertumbuhan generatif bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan bunga serta buah.
Urea, KCl, serta pupuk majemuk NPK diberikan sebelum ataupun seusai tanam, sedangkan pupuk TSP diberikan seusai penanaman. Selanjutnya, pupuk anorganik bisa diberikan satu bulan sekali selama enam bulan. Pemupukan di lakukan yang dengannya tatacara menaburkan pupuk secara merata di atas media tanam yang dengannya dosis satu sendok makan per pohon. Supaya pupuk tercampur merata, media tanam digemburkan mempergunakan garu. Pemupukan pula bisa di lakukan bersamaan yang dengannya penyiraman yang dengannya mencampurkan pupuk ke dalam air penyiraman.
c. Pemangkasan
Pemangkasan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman mangga dalam pot bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah perawatan, yang dengannya mengatur percabangan serta membentuk tajuk yng serasi yang dengannya pot. Bertanam mangga dalam pot tak cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan estetika. Pemangkasan pula bertujuan merangsang pembentukan buah. Berbeda yang dengannya pemangkasan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mangga yng ditanam di kebun, pemangkasan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mangga tabulampot di lakukan cuma yang dengannya membuang cabang serta ranting yng rusak serta tak sehat. Cabang serta ranting pun tak dibiarkan tumbuh terlalu panjang.
Alat yng dipakai berupa gunting pangkas yng tajam. Pemangkasan yng di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman mangga tabulampot meliputi pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, pemangkasan produksi, serta pemangkasan berat.
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini di lakukan terhadap tanaman muda bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi supaya pertumbuhan cabang tak saling bersilangan serta terhadap tanaman dewasa yng mempunyai percabangan tak teratur. Pemangkasan ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk tajuk yng ideal yang dengannya percabangan yng tumbuh teratur serta merata ke segala arah. Berikut tahapan pemangkasan bentuk.
- Pangkas batang pokok tepat di atas batas kulit yng  berwarna hijau ataupun cokelat.
- Dari pemangkasan pertama umumnya akan muncul 5—6 cabang utama. Pangkas kembali yang dengannya menyisakan tiga cabang utama yng sehat, kuat, serta tak tumbuh bersilangan.
- Andai cabang utama sudah berumur 3—6 bulan ataupun panjang mencapai satu meter, pemangkasan bentuk bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk cabang sekunder.
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kerimbunan, mengatur pertumbuhan cabang, dan mencegah serangan hama serta penyakit akibat keadaan tanaman yng terlalu lembap. Waktu yng tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk pelaksanaan pemangkasan ini merupakan pada musim hujan ataupun awal musim kemarau. Tatacaranya, pangkas cabang-cabang nonproduktif bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghemat penggunaan energi. Pemangksan pula bisa di lakukan seusai panen yang dengannya membuang cabang serta ranting yng patah, rusak, serta di kenai penyakit.
3. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kebugaran atau kesehatan tanaman mangga, menaikan kuantitas serta kualitas buah yng diperoleh, dan melindungi supaya produktivitasnya tetap tinggi. Pemangkasan ini di lakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pemangkasan akar, pengeratan batang, pemangkasan dahan, cabang, ranting, serta daun, dan pemangkasan ranting buah.

Pemangkasan akar di lakukan pada tatkala pembungaan tidak lebih, walaupun pertumbuhan tanaman terlihat baik. Pemangkasan di lakukan yang dengannya membuang akar yng berukuran kecil mempergunakan pisau ataupun golok yng tajam. Pengeratan batang bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu pembentukan buah yang dengannya menghambat peredaran zat makanan dari pucuk ke akar.
Selain yang dengannya pengeratan batang, pembentukan bunga serta buah pula bisa dirangsang yang dengannya pemangkasan dahan, cabang, ranting, serta daun. Pemangkasan selanjutnya merupakan pemangkasan ranting buah yng di lakukan seusai panen yang dengannya memotong bekas ranting buah yng sudah dipanen serta menyisakan dua ataupun tiga mata tunas bagi atau bisa juga dikatakan untuk memunculkan kembali ranting buah.
4. Pemangkasan Berat
Pemangkasan ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembalikan kondisi tanaman yng baru dipanen supaya bisa atau mampu memunculkan cabang-cabang baru yng lebih produktif. Pemangkasan ini di lakukan seusai panen yang dengannya memangkas total serta cuma menyisakan batang utama dari beberapa
dahan. Pemangkasan berat di lakukan bersamaan yang dengannya pemangkasan akar serta penggantian media tanam. Pemangkasan akar ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengefisienkan penyerapan unsur hara, menjadikan membuat mudah pendistribusian unsur hara ke bagian tajuk tanaman.
d. Penjarangan Buah
Penjarangan buah mangga yng ditanam di dalam pot butuh di lakukan. Tujuannya supaya diperoleh buah mempunyai kualitas baik. Penjarangan pula bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah ranting tak gampang patah, lebih-lebih disaat buah mangga mulai tumbuh besar. Lakukan penjarangan disaat buah masih berukuran kecil. Petik buah yng pertumbuhannya tidak lebih baik (abnormal, sakit, serta berukuran kecil). Sisakan 2—5 buah dalam satu tandan. Pilih buah yng pertumbuhannya baik, bebas hama penyakit, dan mempunyai bentuk serta warna yng menarik. Genakan gunting pangkas bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjarangkan buah.
e. Pembungkusan BuahPembungkusan buah dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan hama, semisal penggerak buah serta lalat buah. Selain itu, buah yng dibungkus akan berukuran lebih besar serta berpenampilan menarik. Kegiatan ini umumnya di lakukan seusai penjarangan buah. Buah sebaiknya disemprot yang dengannya insektisida sebelum dibungkus bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasmi telur serangga yng menempel. Pembungkusan buah di lakukan yang dengannya menyelubungi seluruh bagian buah. Bagian atas serta bawah pembungkus ditutup yang dengannya tatacara distreples, diikat, maupun dilem.



Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/cara-menanam-mangga-di-dalam-pot.html.

Seputar Cara Menanam Mangga Di Dalam Pot (tabulampot)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Menanam Mangga Di Dalam Pot (tabulampot)