Bisnis Pembibitan Buah Naga Sistem Stek | Peluang Usaha

- Oktober 19, 2017

Bisnis Pembibitan Buah Naga Sistem Stek | Peluang Usaha

 

A. Prospek Keuntungan Bisnis Pembibitan Buah Naga

bisnis pembibitan buah naga sistem stekBisnis Pembibitan Buah Naga Sistem Stek. Sejak dikenal di Indonesia pada dekade 90-an, popularitas buah naga kini kian meningkat. Tak cuma lantaran bentuknya yng unik yang dengannya warna kulit merah menyala, rasanya yng lezat, serta bertekstur renyah membuat buah naga tidak sedikit disukai pecinta buah di Indonesia. Belakangan, pula tersiar kabar bahwasanya buah naga mempunyai banyak sekali khasiat yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebugaran atau kesehatan. Lantaran banyak sekali keunggulan yang telah di sebutkan, petani tak segan berupaya menanam buah naga dalam skala besar. Malah, tatkala ini buah naga bisa dijadikan tabulampot supaya bisa ditanam di lahan sempit. Kondisi ini tentu membuka kesempatan bisnis tersendiri bagi bisnis pembibitan buah naga.
Selain bagi pemula, usaha pembibitan buah naga pula bisa di lakukan oleh petani buah naga. Petani bisa mempergunakan serta memanfaatkan pangkasan sulur ataupun batang tanaman dewasa menjadi bahan setek. Cuma dari satu indukan buah naga yng mempunyai 30 cabang berukuran 60 cm, petani bisa menghasilkan 120 bibit buah naga siap jual. Andai harga bibit buah naga tatkala ini mencapai Rp10.000, maka dari satu indukan petani bisa meraup untung sebesar Rp1,2 juta. Tentu nilai yang telah di sebutkan akan berlipat andai petani mempunyai tidak sedikit tanaman dewasa yng telah berbuah.

B. Persiapan Tempat serta Perlengkapan Pembibitan Buah Naga

  1. Pilih tempat pembibitan sesuai syarat tumbuh buah naga, di antaranya terdapat atau terletak di dataran menengah sampai-sampai tinggi, kondisi kering yang dengannya curah hujan rendah (720 mm/tahun), intensitas cahaya matahari tinggi, serta suhu udara berkisar antara 26—36° C. Supaya setek bisa tumbuh baik, lahan sebaiknya dilengkapi yang dengannya naungan plastik transparan.
  2. Siapkan bahan setek berupa cabang buah naga, polibag berukuran 15 cm x 20 cm, serta media tanam berupa tanah, pasir, pupuk sangkar, serta arang sekam yang dengannya perbandingan 3 : 3 : 1 :1.
  3. Siapkan alat bertanam semisal cangkul, gembor, sprayer, serta gunting tanaman.

C. Perbanyakan Bibit Buah Naga Sistem Stek

  1. Pilih cabang buah naga yng cukup tua bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijadikan bahan setek.
  2. Potong yang dengannya ukuran minimum 15 cm. Bedakan ujung atas yang dengannya dipotong mendatar serta ujung bawah dipotong meruncing. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah proses penanaman supaya tak terbalik.
  3. Angin-anginkan setek supaya getahnya mengering.
  4. Sementara itu, campurkan media tanam sampai-sampai merata serta masukkan ke dalam polibag.
  5. Tanam setek yang dengannya posisi tegak. Usahakan supaya setek tak terbalik. Posisi yng terbalik akan memicu setek tak tumbuh.
  6. Padatkan tanah di sekeliling setek. Pastikan setek tertancap kuat serta tak gampang roboh.
  7. Siram yang dengannya teratur sebanyk 2—3 hari sekali.
  8. Tunas akan tumbuh pada minggu kedua seusai tanam.
  9. Lakukan pemangkasan andai terdapat tidak sedikit cabang pada bibit. Sisakan 1—2 cabang saja bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertum-buhan selanjutnya.
  10. Lakukan penyiangan gulma supaya sanitasi tetap terjaga.
  11. Andai bibit terserang hama serta penyakit, pisahkan bibit serta Buang bagian yng terserang. Andai tingkat serangan cukup parah, genakan pestisida tepat jenis yang dengannya dosis sesuai pada label yng tertera di kemasan.
  12. Salurkan bibit seusai berumur 3—5 bulan.

D. Kendala serta Solusi Bisnis Pembibitan Buah Naga


Kendala Solusi
Jalur sertifikasi bibit yng rumit Ikut dan dalam asosiasi ataupun paguyuban buah naga, menjadikan membuat mudah dalamproses sertifikasi bibit.
Serangan hama semisal kutu kebul, kutu sisik, kutu batok, tungau, bekicot, serta semut
  1. Jaga sanitasi lingkungan tumbuh pembibitan buah naga.
  2. Buang serta musnahkan hama yng terlihat.
  3. Andai serangan cukup parah, genakan pestisida tepat jenis yang dengannya dosis yng sesuai pada kemasan.
Tingginya serangan penyakit busuk pangkal batang, busuk bakteri, serta layu fusarium - Penataan jarak antartanaman supaya tak terlalu rapat.
- Genakan media tanam yng porous supaya air tak cepat tergenang.
- Potong serta Buang bagian tanaman yng terserang.
- Andai serangan cukup parah, semprotkan pestisida tepat jenis yang dengannya dosis yng sesuai pada kemasan.

E. Analisis Bisnis Bisnis Pembibitan Buah Naga

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai adalah lahan sewa seluas 1.000 m².
  2. Target produksi sebanyk 20.000 bibit yang dengannya masa produksi selama 3 bulan.
  3. Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
  4. Bahan tanam berupa batang ataupun sulur buah naga. Kebutuhan batang buah naga bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan target bibit setek siap salur sebanyk 20.000 bibit menjadi berikut.
    Kebutuhan bahan setek = Target produksi x 100/persentase bibit siap salur
    = 20.000 x 100/80
    = 25.000 bahan setek
    Andai dari satu batang buah naga berukuran 60 cm bisa menghasilkan 4 bahan setek, maka jumlah batang yng Perlu disediakan merupakan 6.250 batang.
  5. Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
  6. Jumlah polibag per kg sebanyk 1.000 buah.
    Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
    = (20.000 + (20.000 x 3%))/1.000
    = 21 kg
  7. Media berupa tanah, pasir, pupuk sangkar, serta arang sekam yang dengannya perbandingan 3 : 3 : 1 : 1.
  8. Pembelian tanah serta pasir mempergunakan kendaraan beroda empat colt berkapasitas 7 m³.

b. Rincian Biaya

—Biaya Investasi


Komponen Harga Satuan (Rp) Jumlah Satuan Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 1.000 m2 750.000 1 Tahun 750.000
Paranet 875.000 4 Gulung 3.500.000
Bambu 7.500 50 Batang 375.000
Pembuatan sumur 2.000.000 1 Paket 2.000.000
Pemasangan instalansi listrik 250.000 1 Paket 250.000
Pompa air 750.000 1 Buah 750.000
Sprayer 350.000 2 Buah 700.000
Saung (barak) 1.000.000 1 Paket 1.000.000
Gunting setek 50.000 5 Paket 250.000
Perlengkapan pertanian 350.000 2 Paket 700.000
Sungkup plastik 300.000 2 paket 600.000
Total biaya investasi 10.875.000

—Biaya Tetap per Periode


Komponen Masa Pakai (Bulan) Harga
(Rp)
Penyusutan Total Biaya (Rp)
Penyusutan sewa lahan 12 750.000 3/12 x Rp750.000 187.500
Penyusutan paranet 36 3.500.000 3/36 x Rp3.500.000 291.667
Penyusutan bambu 12 375.000 3/12 x Rp375.000 93.750
Penyusutan sumur 180 2.000.000 3/180 x Rp2.000.000 33.333
Penyusutan instalasi listrik 60 250.000 3/60 x Rp250.000 12.500
Penyusutan pompa air 96 750.000 3/96 x Rp750.000 23.438
Penyusutan sprayer 36 700.000 3/36 x Rp700.000 58.333
Penyusutan saung 60 1.000.000 3/60 x Rp1.000.000 50.000
Penyusutan gunting setek 36 250.000 3/36 x Rp250.000 20.833
Penyusutan perlengkapan pertanian 24 700.000 3/24 x Rp700.000 87.500
Penyusutan sungkup 36 600.000 3/36 x Rp600.000 50.000
Total biaya tetap 908.854

—Biaya Variabel per Periode


Komponen Harga Satuan (Rp) Jumlah Satuan Total Biaya (Rp)
Polibag 25.000 21 Kg 525.000
Pupuk sangkar 10.000 40 Karung 400.000
Tanah 300.000 1 Bak colt 300.000
Arang sekam 10.000 15 Karung 150.000
Pasir 175.000 1 Bak colt 175.000
Batang buah naga 6.000 6250 Batang 37.500.000
PupukNPK 4.100 120 Kg 492.000
Pestisida 100.000 2 Kg 200.000
Pembukaan lahan 100.000 1 Paket 100.000
Biaya listrik 50.000 3 Bulan 150.000
Tenaga borongan pengisian media 50 20.000 Polibag 1.000.000
Tenaga borongan setek 500 25.000 Polibag 12.500.000
Biaya tenaga kerja tetap 600.000 3 bulan 1.800.000
Total biaya variabel 55.292.000
—Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp908.854 + Rp55.292.000
= Rp56.200.854

c. Pendapatan serta Keuntungan Bisnis Pembibitan Buah Naga

—Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah bibit siap salur x Harga bibit
= 20.000 x Rp7.250
= Rp145.000.000
—Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan—Total biaya operasional
= Rp145.000.000— Rp56.200.854
= Rp88.799.146

d. Kelayakan Bisnis Bisnis Pembibitan Buah Naga

—R/C rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp145.000.000 : Rp56.200.854
= 2,58
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,58 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,58.
—Pay back period
Pay back period (titik balik modal ataupun titik impas) merupakan perbandingan antara total investasi yang dengannya keuntungan yng diperoleh.
Payback period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 3 bulan
= (Rp10.875.000: Rp88.799.146) x 3 bulan
= 0,37 bulan
Kamu tertarik? Silakan dicoba bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali usaha pembibitan buah naga system stek. Analisa usaha bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisnis pertanian lain-lainnya bisa Kamu baca di bagian Agro Bisnis yng membahas prospek industri pertanian sekalian analisis bisnis dalam banyak sekali perhitungan modal, pengeluaran, sampai-sampai keuntungan.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-pembibitan-buah-naga-sistem-stek.html.

Seputar Bisnis Pembibitan Buah Naga Sistem Stek | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Pembibitan Buah Naga Sistem Stek | Peluang Usaha