Agrobisnis Bertanam Brokoli
Agrobisnis Bertanam Brokoli | Referensi terbaru di 2017 via web Kelapa Sawit. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kelapa Sawit. Artikel ini di beri judul Agrobisnis Bertanam Brokoli. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kelapasawit7.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Agrobisnis Bertanam Brokoli terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kelapa Sawit dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kelapa Sawit di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Agrobisnis Bertanam Brokoli di bawah ini dari situs web Kelapa Sawit.A. Prospek Agrobisnis Bertanam Brokoli
Agrobisnis Bertanam Brokoli. Brokoli adalah satu dari sekian banyaknya jenis sayuran yng digemari warga atau juga bisa dikatakan masyarakat lantaran kandungan nutrisinya yng tinggi. Permintaan komoditas ini mencapai puluhan supermarket serta pasar tradisional di aneka macam kota besar di Indonesia. Selain pasar domestik, permintaan tinggi pula terlihat di pasar ekspor. Brokoli salah satunya ke dalam satu dari sekian banyaknya jenis sayuran utama yng diekspor oleh Indonesia. Budi daya brokoli mempunyai kesempatan bisnis yng Amat baik. Selain permintaan yng tinggi, masa panennya relatif singkat serta teknik budi daya yng simpel. Sementara itu, dari segi ekonomi, bertanam brokoli cuma butuh tidak banyak modal yang dengannya fluktuasi harga yng rendah.B. Persiapan Perlengkapan Bertanam Brokoli
- Siapkan benih brokoli unggul yng bersertifikat sebanyk 50—60 gram bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas lahan 2.000 m².
- Siapkan kompos ataupun pupuk sangkar yang dengannya dosis 1 ton serta kapur pertanian yang dengannya dosis minimum 400 kg.
- Siapkan media berupa tanah steril serta pupuk sangkar yang dengannya perbandingan 2 : 1.
- Siapkan pupuk urea sebanyk 60 kg, SP-36 40 kg, KCl 40 kg, ZA 40 kg, serta NPK 10 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas lahan 2.000 m².
Jenis Pupuk Jumlah pupuk per 2.000 m² Pemupukan I Pemupukan II Pemupukan III Pupukkandang 1 ton - - Urea 10 kg 30 kg 20 kg ZA 20 kg 20 kg - SP-36 30 kg - - KCl 10 kg 20 kg 10 kg - Siapkan alat pertanian semisal cangkul, garu, kored, ember, serta gembor.
- Siapkan alat semai berupa tray, polibag, plastik, ataupun daun pisang yng dilingkarkan membentuk tabung.
- Siapkan alat panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, serta tali rafia.
C. Persiapan Lahan Bertanam Brokoli
- Pilih lahan yng subur serta memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik menjadi tempat tanam. Usahakan lokasinya berada di lahan terbuka yang dengannya ketinggian 400—2.000 meter dpl (di atas permukaan laut) serta memperoleh sinar matahari penuh (full sun).
- Lakukan pembersihan lahan dari gulma serta sisa pertanaman sebelumnya.
- Andaikan pH tanah tidak lebih dari 6,0—6,8, taburkan kapur pertanian yang dengannya dosis minimum 400 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan seluas 2.000 m².
- Cangkul ataupun bajak lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan serta membalikkan tanah.
- Buat bedengan yang dengannya tinggi 17—20 cm, lebar 90 cm, serta panjang sesuai kondisi lahan. Pisahkan setiap bedengan yang dengannya selokan air berukuran 40—50 cm.
- Taburkan pupuk sangkar matang di atas bedengan.
- Campurkan pupuk sesuai dosis pemupukan I (lihat tabel). Tips aplikasinya yang dengannya menaburkan di sisi kiri serta kanan permukaan bedengan.
- Cangkul selokan yng berada di kiri serta kanan bedengan sampai-sampai tinggi bedengan menjadi 20—25 cm.
- Ratakan tanah di atas bedengan mempergunakan batang kayu ataupun bambu yng ditarik melintang di atas bedengan.
- Lakukan pengairan yang dengannya system penggenangan selokan (leb) bagi atau bisa juga dikatakan untuk melarutkan pupuk. Sebelum proses penanaman, siram tanah supaya kondisinya lembap.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari genangan air tatkala musim hujan, pastikan drainase terjaga yang dengannya baik serta buat bedengan lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara itu, pastikan irigasi sempurna bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengairi lahan pada musim kemarau.
D. Penyemaian Benih Brokoli
- Lakukan penyemaian benih 23—28 hari sebelum jadwal penanaman.
- Siapkan media semai berupa tanah serta pupuk sangkar, lantas ayak mempergunakan ayakan pasir.
- Masukkan media semai ke dalam wadah penyemaian. Wadah yang telah di sebutkan bisa berupa polibag, tray, ataupun gelas plastik. Jumlah wadah yng dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi luas area budi daya 2.000 m2 sebanyk 6.800—7.000 buah.
- Atur wadah penyemaian di bedeng semai. Bedeng semai berukuran lebar 100 cm serta tinggi 15—20 cm. Kasih pembatas di bagian sisi bedengan mempergunakan bilah bambu.
- Tanam benih ke dalam media semai. Usahakan penanaman tak terlalu dalam.
- Siram permukaan media mempergunakan hand sprayer. Lakukan yang dengannya hati-hati supaya benih tak berantakan.
- Tutup permukaan media mempergunakan daun pisang, karung, ataupun plastik hitam selama 3—4 hari sampai-sampai benih berkecambah. Penutupan ini di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembapan media.
- Seusai penutup dibuka, lakukan penyiraman secara rutin supaya bibit tumbuh optimal.
- Segera cabut serta pisahkan bibit yng mengalami penyakit rebah semai (dumping off). Andai serangan cukup parah, semprotkan Benlate ataupun Delsene yang dengannya dosis 1/2 dari yng dianjurkan di dalam kemasan.
- Buka sungkup menjelang pemindahan bibit ke lapang. Biarkan bibit di kenai sinar matahari secara langsung.
- Panen bibit seusai berumur 23—28 hari. Bibit yng baik terlihat sehat, tumbuh normal, serta mempunyai 3—4 helai daun.
E. Penanaman serta Pemeliharaan Brokoli
- Lakukan proses penanaman pada pagi ataupun sore hari. Hindari penanaman pada siang hari.
- Buat lubang tanam mempergunakan tugal yang dengannya jarak tanam antarbaris 50 cm serta dalam baris 40 cm. Pengertiannya, jumlah populasi di lahan sebanyk 6.000—6.400 tanaman.
- Lepaskan bibit dari wadah penyemaian secara hati-hati. Bagian akar tak boleh terganggu, usahakan media tanam tak pecah.
- Masukkan satu per satu bibit ke dalam lubang tanam. Posisi bibit Perlu tegak lurus dari permukaan tanah.
- Timbun bibit yang dengannya tanah sampai-sampai ketinggian tanah berada 1—2 cm di bawah daun.
- Seusai tanam, siram daerah sekitar bibit. Lakukan penyiraman secara rutin yang dengannya tips menyiram satu per satu tanaman.
- Lakukan pengamatan pertumbuhan bibit secara rutin. Andai ada bibit yng mati, segera ubah yang dengannya bibit sulam (bibit alternatif).
- Pada umur 10 HST, genakan pupuk NPK yang dengannya konsentrasi 5 gram/liter air sebanyk 200 ml per tanaman. Usahakan penyiraman tak mengenai daun.
- Pada umur 20 HST, lakukan pemupukan II yang dengannya membuat alur di jarak 12—14 cm dari lubang tanam. Campurkan pupuk urea, ZA, serta KCl yng masingmasing sebanyk 30 kg, 20 kg, serta 20 kg. Tebarkan secara merata di dalam alur yng sudah dibuat. Segera tutup kembali yang dengannya tanah.
- Pada umur 35 HST, lakukan pemupukan III yang dengannya tips yng percis semisal pemupukan II. Pupuk yng dipakai pada pemupukan III berupa urea serta KCl sebanyk 20 kg serta 10 kg.
- Siram tanaman secara rutin supaya tanah tetap lembap. Lakukan pembersihan gulma secara teratur supaya tanaman tetap tumbuh yang dengannya optimal.
- Lakukan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman, kondisi lingkungan, dan risiko serangan hama serta penyakit secara rutin. Lakukan pengendalian secara manual andaikan terlihat gejala serangan hama ataupun penyakit.
- Andaikan terdapat serangan hama ataupun penyakit yng parah, semprotkan pestisida sesuai yang dengannya dosis yng dianjurkan di label kemasan.
F. Panen serta Pascapanen Bertanam Brokoli
- Panen brokoli pada umur 50—70 HST. Waktu panen bervariasi sesuai yang dengannya ketinggian tempat. Brokoli yng ditanam di dataran menengah umumnya lebih cepat panen dibandingkan yang dengannya brokoli yng ditanam di dataran tinggi.
- Perhatikan bunga yng terbentuk. Lakukan panen brokoli andai bunga tampak semisal kubah yang dengannya permukaan atas bunga telah tak rata. Selain itu, bunga pula terlihat kompak serta belum tampak adanya anak bunga yng mekar.
- Panen brokoli di lakukan yang dengannya tips memotong batang yang dengannya menyertakan 3—4 helai daun mempergunakan pisau yng tajam.
- Kumpulkan hasil panen ke dalam karung ataupun keranjang panen, lantas bawa ke tempat penampungan sementara.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar supermarket, potong habis daun menjadikan terlihat bentuk batang serta bunga yang dengannya terang. Potong batang sepanjang 10—15 cm dari bawah bunga. Supaya brokoli tetap segar, kemas masing-masing bunga mempergunakan plastik wrap. Seusai itu, susun rapi bunga di boks plastik.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar tradisional, segera angin-anginkan brokoli hasil panen selama 3—5 jam sampai-sampai kondisi daun agak layu. Seusai itu, tutupkan lembaran daun yng telah layu yang telah di sebutkan sampai-sampai menutupi bunganya. Tujuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga bunga dari gesekan serta tekanan. Susun rapi brokoli yang telah di sebutkan di dalam karung ataupun langsung disusun di bak kendaraan beroda empat ataupun truk.
G. Kendala serta Solusi Bertanam Brokoli
Kendala | Solusi |
Tingginya tingkat serangan hama serta penyakit | Genakan varietas unggul tahan hama serta penyakit dan lakukan teknik budi daya yang dengannya manajemen yng baik. |
Ketersediaan air yng tidak lebih | Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yng cukup. Andai terpaksa, buat saluran irigasi baru bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air ke lahan. |
Musim serta cuaca yng tak menentu | Lakukan perbaikan budi daya yang dengannya tips mencegah dan mengendalikan hama serta penyakit. |
H. Analisis Bisnis Bertanam Brokoli
a. Asumsi
- Lahan yng dipakai seluas 2.000 m² yang dengannya system sewa Rp200.000/bulan.
- Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan setiap tiga bulan.
- Panen brokoli selama satu periode sebanyk 3.000 kg yang dengannya harga jual Rp2.500/kg
b. Perhitungan Biaya
— Biaya InvestasiKomponen | Satuan | Harga (Rp) | Jumlah (Rp) |
Alat pertanian | 2 set | 200.000 | 400.000 |
Ember plastik | 4 buah | 20.000 | 80.000 |
Timbangan | 2 buah | 80.000 | 160.000 |
Boks panen | 4 buah | 100.000 | 400.000 |
Gembor | 3 buah | 75.000 | 225.000 |
Sprayer | 1 buah | 350.000 | 350.000 |
Total Biaya Investasi | 1.615.000 |
— Biaya Tetap
Uraian | Masa Pakai | Harga (Rp) | Penyusutan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 2.000 m² | 3 bulan | 200.000 | 600.000 | |
Penyusutan alat pertanian | 36 bulan | 200.000 | 3/36 x 200.000 | 16.667 |
Penyusutan ember plastik | 24 bulan | 20.000 | 3/24 x 20.000 | 2.500 |
Penyusutan timbangan | 36 bulan | 100.000 | 3/36 x 100.000 | 8.333 |
Penyusutan boks panen | 36 bulan | 75.000 | 3/36 x 75.000 | 6.250 |
Penyusutan gembor | 24 bulan | 225.000 | 3/24 x 225.000 | 28.125 |
Penyusutan sprayer | 60 bulan | 350.000 | 3/60 x 350.000 | 17.500 |
Total Biaya Tetap | 679.375 |
— Biaya Variabel
Uraian | Satuan | Harga (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Benih | 60 gram | 6.500 | 390.000 |
Pupuk sangkar | 1.000 kg | 300 | 300.000 |
Pupuk urea | 70 kg | 1.400 | 84.000 |
Pupuk SP-36 | 30 kg | 1.900 | 76.000 |
PupukZA | 40 kg | 1.200 | 48.000 |
PupukKCl | 40 kg | 1.800 | 72.000 |
Pupuk NPK mutiara | 10 kg | 8.000 | 80.000 |
Kapur pertanian | 200 kg | 300 | 60.000 |
Fungisida | 1 kg | 75.000 | 75.000 |
Insektisida | 1 liter | 150.000 | 150.000 |
Tenaga kerja persemaian | 15 HKW | 15.000 | 225.000 |
Tenaga kerja pengolahan lahan | 30 HKP | 20.000 | 600.000 |
Tenaga kerja penanaman | 6 HKW | 15.000 | 90.000 |
Tenaga kerja pemeliharaan | 15 HKP | 20.000 | 300.000 |
Tenaga kerja pemeliharaan | 15 HKW | 15.000 | 225.000 |
Tenaga kerja panen serta pascapanen | 40 HKW | 15.000 | 600.000 |
Total Biaya Tak Tetap | 3.375.000 |
Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp679.375 + Rp3.375.000
= Rp4.054.375
c. Pendapatan serta Keuntungan
— Pendapatan per PeriodePendapatan = Jumlah brokoli terjual x harga brokoli
= 3.000 kg x Rp2.500/kg
= Rp7.500.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp7.500.000 – Rp4.054.375
= Rp3.445.625
d. Kelayakan Bisnis
— R/C RasioRasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp7.500.000 : Rp4.054.375
= 1,85
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya brokoli layak dijalankan. R/C 1,85 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,85.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.615.000 : Rp3.445.625) x 1 bulan
= 0,47 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya brokoli bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,47 bulan)
Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/agrobisnis-bertanam-brokoli.html.
Seputar Agrobisnis Bertanam Brokoli
Terima kasih telah membaca Agrobisnis Bertanam Brokoli. Semoga pos dari situs web Kelapa Sawit berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Kelapa Sawit. Silakan berbagi ulasan Agrobisnis Bertanam Brokoli tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Kelapa Sawit melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Kelapa Sawit untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Agrobisnis Bertanam Brokoli yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Kelapa Sawit di bawah. Demikan dan sekian tentang Agrobisnis Bertanam Brokoli. Dan Assalamualaikum pembaca Kelapa Sawit.
Advertisement