Panen Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

- September 28, 2017

Panen Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

 
A. STANDAR KEMATANGAN

  1. Standar kematangan yang akan di sajikan kali ini didasari jumlah brodolan yng ada di permukaan tanah.
  2. Amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan panen pada interval yng pendek pada tanaman yng baru menghasilkan ataupun tanaman muda, lantaran buah akan membrondol lebih dari 10% dalam waktu 5-7 hari, interval panen yng lama menghasilkan banyaknya buah busuk serta jumlah brondolan yng tidak sedikit.
  3. Pelaksanaan panen yng tepat pada standar kematangan yng tepat bisa mencegah pemanenan buah mentah serta mengurangi pengumpulan brondolan.
  4. Interval panen tak boleh lebih dari 10 hari pada 3 (tiga) tahun pertama sesudah menghasilkan serta tak boleh melebihi 14 hari pada tanaman yng lebih tua, pada musim buah rendah lakukan pemeriksaan ekstra supaya pemanen tak memanen buah mentah bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi standar borongnya.
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman diantara panen tahun pertama hingga ke tiga, paling tidak banyak 5 brondolan per janjang yang dengannya interval tidak lebih dari 10 hari
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng lebih tua , standar kematangan maksimum merupakan 3 – 5 brondolan per janjang sebelum panen yang dengannya interval tidak lebih dari 10 hari.
  • Andai interval panen, tak bisa dihindari lebih dari 14 hari
B. TEHNIK PEMANENAN
1. Persiapan Pemanenan

  1. Pelaksanaan panen buah butuh memperhatikan : Kondisi areal, Penyediaan tenaga kerja pemotong buah , pembagian seksi potong buah, serta penyediaan alat alat kerja.
  2. Seksi potong buah Perlu di susun sedemikian rupa menjadikan blok yng akan dipanen sehari-hari akan terkonsentrasi (tak terpencar-pencar), selain itu pula Perlu dihindari adanya potongan potongan ancak panen, supaya satu seksi selesai pada satu hari.
  3. Seluruh tenaga kerja panen Perlu telah tiba di ancak panen sedini serta sepagi barangkali, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktifitas serta out put tenaga kerja pemanen
  4. Pemanen Perlu melindungi peralatannya dalam keadaan baik, serta tajam.
2. Pemanenen
  • Pemanen mencari buah yng masak, serta melihat buah yng brondol di tanah.
  • Andai pengambilan buah tak bisa di lakukan tanpa memotong pelepah yng dibawahnya, maka pelepah ini Perlu dipotong berlebi dahulu serta dirumpuk di gawangan.
  • Potong buahnya, potong tangkai buah sependek barangkali.
  • Tunas yng dibuang Perlu seminimal barangkali serta seperlunya andai barangkali yang dengannya mengikuti peraturan yang dengannya ketentuan mengabaikan atau meninggalkan 2 (dua) pelepah dibawah buah.
  • Pelepah yng ditunas Perlu disebar di gawangan, perhatikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tak menutup pasar pikul, priringan serta parit
  • Tak ada buah masak yng tertinggal lantaran ini akan terlalu masak pada rotasi selanjutnya.
  • Disaat memotong pelepah pemanen Perlu memotong rapat pada batang.
  • Jangan memanen buah mentah lantaran akan menghasilkan kehilangan minyak serta kernel
  • Seluruh brondolan Perlu bersumber, salah satunya yng masuk ke ketiak pelepah kelapa.
  • Usahakan jangan terlalu tidak sedikit mengalihkan buah hasil pemanenan lantaran akan menghasilkan kenaikan FFA
  • Gagang tangkai buah Perlu pendek, lantaran gagang panjang akan mengganggu pengangkutan serta menyerap tidak sedikit minyak pada fase proses awal pengolahan.
  • Keluarkan brondolan dari buah buah busuk, ataupun terlalu masak serta janjang kosongnya jangan di bawa ke pabrik.
  • Buah tak tercampur pasir serta sampah lebih-lebih sewaktu mengutip brondolan, lantaran ini memicu kerusakan pada mesin-mesin pabrik.
  • Usahakan mencegah keterlambatan pengiriman buah ke pabrik.
  • Buah diletakkan yang dengannya bagian gagang dibawah, disusun 5 ataupun 10 baris, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penghitungan serta pemeriksaan kematangan buah.
  • Andai rotasi panen bisa dipertahankan akan mengurangi pengutipan brondolan.
3. Premi PanenPenerapan system premi potong buah Perlu didasarkan pada biaya potong buah per kg TBS sesuai yang dengannya anggaran tahun berjalan serta melihat system premi tahun sebelumnya, besarnya premi potong buah di usahakan tetap sesuai yang dengannya anggaran, namun tetap menarik bagi tenaga kerja.Premi potong buah bisa dikategorikan 2 bagian, yakni :
  1. Premi potong buah didasari “jumlah janjang buah TBS” yng didapat
  2. Premi potong buah didasari “jumlah berat (kg) buah/TBS yng didapat sesudah di timbang di pabrik/PKS.
Tabel XI-2 Perbandingan system premi panen
System Janjang System Berat
1 Pemanen dibayar sesuai yang dengannya jumlah janjang yng dipotong dari pohon pada tatkala itu 1 Pemanen di bayar sesuai berat janjang seusai hingga di PKS, mungkin berat janjang telah berkurang akibat restan selama di lapangan
2 Pemanen langsung tahu berapa pendapatan ataupun premi yng diperolehnya sesudah selesai potong buah. 2 Pemanen tak langsung tau berapa jumlah pendapatannya serta masih menunggu hasil timbangan di PKS
3 Kecendrungan manipulasi brondolan tak ada lantaran perhitungan borong didasari janjang 3 Berlangsung kecendrungan manipulasi brondolan lantaran harga kg brondolan lebih tidak murah dari TBS

Pembayaran premi dilaksanakan pada tatkala karyawan mendapatkan gaji, pemberian pinjaman setiap minggu Perlu ditiadakan, karena akan mengurangi manfaat premi pada tatkala di terima , lantaran akan berlangsung pemotongan pinjaman, menjadikan premi yng diterima relatif kecil, serta akan menghasilkan berkurangnya motivasi kerja.
4 . Denda serta SanksiTindakan yng tak memenuhi peraturan yng ditetapkan ataupun melanggar peraturan system yng ada, maka pihak pihak yng bertanggung jawab terhadap proses panen akan dikenakan denda serta sanksi sesuai tingkat kesalahan serta pelanggaran yng di lakukan. Pihak yng paling bertanggung jawab terhadap hasil panen merupakan, pemanen, kerani buah, serta mandor panen, tingkat pelanggaran pada masing masing personal bisa di gambarkan menjadi berikuta. Pemanen
    1. Tak siap borong (tak menjalankan tugas sesuai yang dengannya 7 (tujuh) jam kerja.
    2. Memanen buah mentah.
    3. Buah masak siap panen namun tak di panen
    4. Brondolan tak bersumber bersih
    5. Brondolan di Buang ke gawangan
    6. TBS tak disusun rapi di TPH
    7. Pelepah sengkleh, ataupun pelepah berserakan tak di tata rapi
b. Kerani Panen
    1. Buah mentah diterima senagai buah masak
    2. BJR timbangan PKS yang dengannya BJR timbangan di lapangan selisih >10%
    3. BJR timbangan PKS yang dengannya BJR Timbangan di lapangan selisih 5-10 %
    4. BJR Timbangan PKS yang dengannya BJR timbangan di lapangan selisih antara 2,5 – 5 %
c. Mandor Panen
    1. Buah mentah >5% dari total panen per hari
    2. Buah mentah 4 – 5 %
    3. Buah mentah 3 – 4 %
    4. Buah masak tak dipanen, buah tinggal di piringan menjadikan tak terangkut, pelepah berserakan tak di tata rapi.
Besarnya denda ataupun sanksi di sesuaikan yang dengannya tingkat kesalahan serta aturan yng sudah di tetapkan oleh masing masing perusahaan.
5. PengawasanStaf ataupun asisten kebun, Mandor I, Mandor panen, mantri buah, melaksanakan secara rutin pengawasan sehari-hari, tugas masing masing bisa di jabarkan menjadi berikut :a. Asisten Kebun
  1. Setiap hari kerja wajib memeriksa hasil kerja tukang potong buah, yng meliputi pemeriksaan mutu buah di TPH serta kualitas ancak panennya
  2. Pemeriksaaan mutu buah serta ancak yng di lakukan mencakup hal menjadi berikut :
  • Kematangan buah pendapat dari kriteria yng berlaku.
  • Tumpukan brondolan di TPH
  • Kebersihan brondolan
  • Rumpukan pelepah
  • Pelepah “ sengkleh”
  • Buah masak tak dipanen
  • Brondolan tak bersumber
  • Buah mentah yng diperam
  1. Mengurangi losses produksi yang dengannya kesadaran akan kerugian yng berlangsung pada perusahaan, bukan lantaran perintah atasan ataupun pemaksaan
  2. Hasil pemeriksaan assisten dicatat dalam buku penerimaan mutu buah.
b. Pengawasan oleh kerani buah.
  1. Setiap jenjang di TPH Perlu dihitung serta diperiksa kualitasnya.
  2. Seluruh TBS yng sudah diperiksa serta diterima di cap/ciri pada gagangnya yang dengannya gancu, buah yng dipanen Perlu diberi kriteria serta catatan setiap buah Mentah di kasih ciri “ A” serta nomor panen pada gagangnya, brondolan kadaluarsa Perlu di keluarkan dari tumpukan brondolan, serta janjangan kosong Perlu dibuang di gawangan, pemanen yng memanen buah mentah Perlu di denda serta diberi sanksi
  3. Kerani buah cuma mampu mendapatkan buah di TPH yng sudah di tetapkan
  4. Kerani buah mencatat seluruh aktivitas pemanenan pada buku penerimaan panen, serta bila berlangsung kesalahan pencatatan tak boleh di robek namun cukup di paraf serta di kasih keterangan, dan melanjutkan pada halaman selanjutnya.
  5. Hasil pemeriksaan serta pencatatan kerani buah setiap harinya di cocokkan yang dengannya catatan Asisten kebun, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah terjadinya penyelewengan administrasi
c. Pemeriksaan oleh mandor panen
  1. Menentukan ancak setiap pemanen pada pagi hari, serta melaksanakan kontrol terhadap kehadiran pemanen yng terlambat.
  2. Aktif melaksanakan pekerjaan potong buah menjadikan seluruh buah masak sudah dipanen, serta tak ada buah masak yng tertinggal di pohon.
  3. Memastikan seluruh buah yng dipanen dibawa ke TPH serta tak ada yng tertinggal di piringan ataupun pasar rintis.
  4. Sewaktu memotong gagang buah Perlu mepet namun tak di kenai tandan
  5. Memastikan tak ada buah mentah yng dipanen, serta andaikan terlanjur dipanen, tak dibenarkan di peram ataupun disembunyikan.
  6. Memastikan seluruh brondolan di kutip
  7. Memeriksa buku kerani buah bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat hasil panen pemanen yng rendah, lebih-lebih yng tak siap borong.
  8. Menghitung kerapatan buah di seksi yng akan di panen pada ke esokan harinya.
d. Pengawasan oleh Mantri buah.
  1. Mantri buah langsungf bertanggung jawab kepada asisten ataupun estate manager.
  2. Memeriksa kualitas buah, presentase brondolan, dan kebersihan serta kerapihan ancak panen, minimal 2 – 3 mandor per hari
  3. Secara bergiliran Perlu melaksanakan pemeriksaan kualitas buah per mandor yang dengannya di dampingi oleh mandornya.
  4. Membuat laporan hasil pemeriksaannya kepada estate manager setiap sore harinya
  5. Setiap akhir bulan rekapitulasi pemeriksaan mantri buah terhadap kualitas serta putaran panen.
C. SISTEM PENGUPAHAN PANENKaryawan pemanen bisa dibagi menjadi tiga yakni Kontrak, Standard Ketetapan Umum (SKU) harian serta Bulanan, masing-masing mendapatkan fasilitas menjadi berikut :
a. Pemanen Kontrak :
  • Pemanen baru yng diterima sebaiknya mempergunakan system kontrak dua tahun.
  • Bila pemanen yang telah di sebutkan telah bekerja yang dengannya baik sesudah masa kontraknya habis dilanjutkan yang dengannya mengangkatnya menjadi SKU harian.
  • Seluruh fasilitas SKU harian bisa diberikan sesuai kebutuhan.
b. Pemanen SKU Harian mendapatkan fasilitas :
  • Upah harian sesuai aturan Badan Kerja Percis Pengusaha Perkebunan Sumatera (BKS-PPS)
  • Upah tak dibayar bila mangkir/absen yng tak diperkenankan.
  • Mendapatkan fasilitas jamsostek.
  • Keluarga sakit mendapatkan pengobatan di klinik perusahaan
  • Mendapatkan THR keagamaan serta bonus tahunan sesuai aturan BKS-PPS.
  • Mendapatkan hak cuti.
  • Mendapatkan catu beras sesuai aturan BKS-PPS.
  • Mendapatkan fasilitas perumahan.
c. Pemanen SKU Bulanan mendapatkan fasilitas :
  • Upah Bulanan sesuai aturan BKS-PPS serta perusahaan
  • Upah tak dibayar bila mangkir yng tak diperkenankan
  • Memperoleh fasilitas jamsostek
  • Keluarga sakit memperoleh pengobatan klinik perusahaan
  • Mendapatkan THR keagamaan serta bonus tahunan sesuai aturan BKS-PPS.
  • Mendapatkan hak cuti.
  • Mendapatkan tunjangan serta catu beras sesuai aturan BKS-PPS.
  • Mendapatkan fasilitas perumahan.
Penentuan kontrak, SKU Harian ataupun Bulanan disesuaikan yang dengannya kebutuhan serta keadaan dilapangan ataupun dibuatkan aturan tambahan dibagian personalia yng disesuaikan yang dengannya kondisi lapangan.
Krani Panen, Mandor Panen serta Mandor Satu Krani Panen, Mandor Panen serta Mandor Satu terdiri dari kontrak, SKU Harian serta Bulanan yng masing-masing mendapatkan fasilitas menjadi berikut :
a. Karyawan Kontrak :
  • Karyawan baru bisa mempergunakan system kontrak dua tahun.
  • Bila karyawan kontrak yang telah di sebutkan sudah bekerja yang dengannya baik serta masa kontraknya sudah selesai bisa dilanjutkan yang dengannya mengangkatnya menjadi SKU Harian.
  • Seluruh fasilitas SKU Harian bisa diberikan kepada karyawan kontrak sesuai kebutuhan.
b. SKU Harian :
  • Upah harian sesuai aturan BKS-PPS
  • Upah tak dibayar andaikan mangkir/absen yng tak diperkenankan.
  • Mendapatkan fasilitas jamsostek.
  • Keluarga sakit mendapatkan pengobatan di klinik perusahaan.
  • Mendapatkan THR keagamaan serta bonus tahunan sesuai aturan BKS-PPS.
  • Mendapatkan hak cuti.
  • Mendapatkan tunjangan serta catu beras sesuai aturan BKS-PPS
  • Mendapatkan fasilitas perumahan.
c. SKU Bulanan
  • Upah Bulanan sesuai aturan BKS-PPS serta perusahaan
  • Upah tak dibayar bila mangkir yng tak diperkenankan.
  • Mendapatkan fasilitas jamsostek
  • Keluarga sakit mendapatkan pengobatan klinik perusahaan
  • Mendapatkan THR keagamaan serta bonus tahunan sesuai aturan BKS-PPS
  • Mendapatkan hak cuti
  • Mendapatkan tunjangan serta catu beras sesuai aturan BKS-PPS
  • Mendapatkan fasilitas perumahan
Penentuan Kontrak, sesuai Harian ataupun Bulanan disesuaikan yang dengannya kebutuhan serta keadaan di lapangan ataupun dibuatkan aturan tambahan di bagian personalia yng sesuai yang dengannya kondisi lapangan.
Khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk SKU Bulanan, nilai upah ataupun golongan ditentukan oleh prestasi kerja yng bersangkutan sesuai penilaian atasan ataupun pimpinan ataupun tim penilai didasari aturan perusahaan mengenai kepersonaliaan.
Waktu pengupahan mengikuti aturan personalia yng berlaku.
Pengupahan panen bisa dirubah didasari kebutuhan serta kebijakan managemen Perusahaan serta Pemerintah
  1. http://www.ziddu.com/download/10585135/SISTIMPANENVERSIJANJANG.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/10586775/PanenVersiBerat.pdf.html
  3. http://www.ziddu.com/download/10585799/TABELSISTEMPANENBERAT.pdf.html
  4. http://www.ziddu.com/download/10585845/TabelPerhitunganKGBeratHasilPanenharian.pdf.html
  5. http://www.ziddu.com/download/10585972/TabelPerhitunganKGBeratHasilPanenMingguan.pdf.html
  6. http://www.ziddu.com/download/10586009/TabelPerhitunganKGBeratHasilPanenBulanan.pdf.html
  7. http://www.ziddu.com/download/10586103/DaftarFactorSanksiPanen.pdf.html
  8. http://www.ziddu.com/download/10586181/ContohPerhitunganSanksiPanen.pdf.html
Sumber: http://membangunkebunkelapasawit.webs.com

Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/panen-kelapa-sawit.html.

Seputar Panen Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Panen Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit