Cara Menanam Mangga Di Kebun Agar Cepat Berbuah

- September 12, 2017

Cara Menanam Mangga Di Kebun Agar Cepat Berbuah

 
A. Persiapan Lahan
Lahan yng akan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkebun mangga bisa berupa lahan bekas tegalan, bekas sawah, semak belukar, bekas hutan, maupun lahan yng bertopografi miring. Lahan yng akan dipakai sebaiknya dibersihkan dari alang-alang, batu besar, ataupun tunggul batang tanaman sebelumnya. Hal ini bertujuan supaya system perakaran tanaman tak terganggu dan proses penyerapan unsur hara serta air tak terhambat.
Lapisan cadas yng berada di bawah lapisan tanah yng relatif tipis sebaiknya dihancurkan. Pada tatkala pengolahan, tanah dibalik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan bibit hama serta penyakit di dalam tanah. Lahan dibagi menjadi beberapa blok yng dijauhkan oleh jalan yng berfungsi tatkala perawatan, pengangkutan hasil panen, serta pengawasan kebun.
Kebun yng akan ditanami mangga ditata pendapat dari pola bujur sangkar supaya tersedia alur yng cukup luas bagi atau bisa juga dikatakan untuk dilalui perlengkapan mekanis tatkala perawatan serta pemanenan buah. Andai kebun yng akan ditanami salah satunya daerah yng susah sumber air, buat penampung air hujan di bagian kebun yng letaknya paling tinggi supaya air bisa dialirkan ke tempat lain-lainnya. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pengairan, buat parit-parit irigasi serta drainase selebar 1—2 m yang dengannya kedalaman 1 m. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan yng bertopografi agak miring, lebar parit cukup 1 meter.
Jarak tanam yng dipakai Perlu disesuaikan yang dengannya jenis tanah, kesuburan tanah, jenis tanaman, serta asal bibit. Jarak tanam berpengaruh terhadap serapan unsur hara oleh tanaman, penerimaan sinar matahari, keadaan iklim mikro di sekitar tanaman, serta jumlah tanaman yng akan ditanam. Jarak tanam yng terlalu sempit menghasilkan tajuk tanaman saling bersentuhan.
Tajuk tanaman yng saling berhimpitan akan memicu penerimaan sinar matahari yng tak merata, menjadikan berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Hal ini akhirnya akan memengaruhi pertumbuhan tanaman serta produksi buah. Penjarangan tajuk tanaman mangga umumnya di lakukan pada usia 7 ataupun 10 tahun. Penanaman bibit di lakukan secara selang-seling di baris bagi atau bisa juga dikatakan untuk memaksimal-kan ruang terbuka bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan tajuk. Jarak tanam yng sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertanaman mangga yng mempergunakan bibit okulasi merupakan 6 x 6 m.
Kondisi kebun yng bertopografi miring bisa disiasati yang dengannya pembuatan teras-teras ataupun tanggul. Pembuatan teras ataupun tanggul ini berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah terjadinya erosi serta sabagai penangkal angin. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk areal perkebunan yng luas, pembuatan teras ataupun tanggul bisa mempergunakan perlengkapan besar. Keadaan yang telah di sebutkan butuh biaya yng lebih tinggi dibandingkan yang dengannya pembukaan lahan areal yng datar.
B. Penanaman Bibit
Penanaman bibit sebaiknya di lakukan pada awal serta pertengahan musim hujan supaya kebutuhan air mencukupi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan bibit, lebih-lebih pada tatkala awal penanaman. Lubang tanam dibuat didasari jenis tanah yng akan dipakai. Andai mangga ditanam di tanah cadas, ukuran lubang tanam diperlebar menjadi 1 x 1 x 1 meter. Akan tetapi, andai ditanam di tanah hitam (gembur), ukuran lubang tanam cukup 70 x 70 x 70 cm. Yang akan di sajikan kali ini langkah pembuatan lubang tanam.
1. Hitung serta atur jarak lubang tanam. Genakan patok kayu menjadi penanda posisi lubang tanam.
2. Tatkala pembuatan lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas serta tanah bagian bawah. Lubang tanam lantas dibiarkan terbuka selama 1—2 minggu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan bibit hama serta penyakit.
3. Seusai itu, masukkan tanah bagian atas ke dalam lubang tanam hingga terisi seperempat volume lubang.
4. Campur sisa tanah galian yang dengannya pupuk sangkar sebanyk 10 kg serta ditambahkan NPK sebanyk 100 gram.
5. Masukkan tanah galian ke dalam lubang tanam sampai-sampai menggunduk.
Andai bibit mangga didatangkan dari tempat yng jauh, sebaiknya diberikan masa istirahat minimum satu minggu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembalikan kesegaran bibit supaya kuat pada tatkala ditanam. Proses pengangkutan menghasilkan bibit menjadi agak layu serta lemah. Pemberian masa istirahat di lakukan yang dengannya menempatkan bibit di tempat yng ternaungi ataupun teduh. Bibit lantas disiram secara teratur 1—2 kali/hari, yaitu pada pagi serta sore hari.
Bibit mangga sebaiknya ditanam pada pagi ataupun sore hari supaya bibit tak layu pada tatkala dipindahkan. Bibit yng baru dipindahkan mempunyai akar yng belum sempurna, menjadikan air yng diserap tak seimbang yang dengannya air yng hilang akibat transpirasi. Akibatnya, tanaman akan gampang layu. Yang akan di sajikan kali ini tahapan penanaman bibit mangga di kebun.
1. Gali kembali lubang tanam yng telah tertutup tanah tepat di tengah-tengah. Sesuaikan ukuran lubang yang telah di sebutkan yang dengannya media bibit.
2. Taburi lubang tanam yang dengannya Furadan 3G bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberantas hama serta penyakit dalam tanah.
3. Lepaskan bibit dari polibag secara hati-hati yang dengannya tatacara membasahi media semai. Kerat bagian bawah serta samping polibag, lantas lepaskan kantong polibagnya.
4. Sebelum bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam, sebaiknya perhatikan keadaan perakaran bibit mangga. Akar yng terlalu panjang bisa dipotong mempergunakan gunting yng tajam.
5. Masukkan bibit beserta tanah yng menempel ke dalam lubang tanam sedalam leher akar, lantas timbun serta padatkan tanah supaya tanaman tak goyang.
6. Siram bibit yng telah ditanam sampai-sampai cukup basah, lantas tutup tanah yang dengannya rumput kering bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembapan tanah.
7. Pasang ajir bagi atau bisa juga dikatakan untuk menopang supaya tak gampang rebah tertiup angin. Bibit yng sudah ditanam diberi naungan dari daun kelapa ataupun alang-alang.
C. Pemeliharaan
a. Pemupukan
Tanaman mangga butuh asupan unsur hara yng cukup tinggi. Serapan unsur hara oleh akar dari dalam tanah belum tentu bisa memenuhi kebutuhan tanaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk tumbuh optimal. Dibutuhkan asupan unsur hara lain, yakni melalui pemupukan. Pemupukan yng di lakukan Perlu tepat jenis, dosis, serta tatacara aplikasinya. Jenis, dosis, serta tatacara pemupukan tanaman mangga bergantung pada fase pertumbuhannya. Yang akan di sajikan kali ini pemupukan mangga didasari fase pertumbuhannya.
1. Umur 3—4 Bulan
Umur 3—4 bulan adalah awal fase vegetatif tanaman mangga. Pemupukan pada fase ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memacu pertumbuhan bagian vegetatif semisal batang, cabang, ranting, daun, serta perakaran. Pupuk yng diberikan berupa urea ataupun amonium sulfat yang dengannya dosis 100—150 gram/pohon. Pemberiannya yang dengannya tatacara ditaburkan di parit yng dibuat melingkari tanaman serta sejajar tajuk. Seusai pupuk ditabur, parit ditimbun yang dengannya tanah serta disiram.
2. Umur Satu Tahun
Pupuk yng diberikan berupa pupuk sangkar yang dengannya dosis 15 kg/pohon. Pupuk sangkar sebaiknya diberikan setiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal serta akhir musim hujan. Tatacaranya, benamkan pupuk di dalam parit yng dibuat melingkari batang pohon. Seusai pupuk dimasukkan, aduk tanah mempergunakan cangkul supaya pupuk tercampur yang dengannya tanah bagian bawah, lantas tutup kembali parit yang telah di sebutkan.
3. Menjelang Berbunga
Pada fase ini, tanaman butuh pupuk yng mempunyai komposisi fosfor serta kalium yng lebih tinggi. Tujuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pembentukan bunga. Pupuk yng diberikan berupa NPK 15-15-15 yang dengannya dosis 1—2 kg/pohon ditambah yang dengannya NPK 8-24-24 ataupun NPK 1-30-40 yang dengannya dosis 100—200 gram/pohon ataupun NPK 8-16-24 yang dengannya dosis 100—150 gram/pohon.
4. Tatkala Pembentukan Buah
Pada fase ini, tanaman mangga butuh pemupukan yang dengannya komposisi kalium yng lebih tinggi ditambah pupuk mikro bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan buah yng mempunyai kualitas. Pupuk yng diberikan berupa NPK 15-15-15 yang dengannya dosis 1—2 kg/pohon sesudah buah terbentuk. Penyemprotan pupuk daun pula di lakukan bersamaan yang dengannya pemupukan NPK 16-21-27 sebanyk 100—150 gram/20 liter air. Pemupukan melalui daun memungkinkan seluruh unsur hara yng disemprotkan bisa diserap tanaman.
Pupuk mikro yng diberikan berupa boron yang dengannya dosis 300 ppm (3 ml/l air) bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah buah yng rontok serta terbelah dan menaikan kemanisan buah. Mutu buah bisa ditingkatkan yang dengannya menambahkan pupuk tulang ataupun pupuk mikro lain-lainnya semisal zinc.
5. Seusai Panen
Pupuk yng diberikan berupa pupuk sangkar yang dengannya dosis 20 kg/pohon serta NPK 15-15-15 yang dengannya dosis 1—2 kg/pohon. Pemupukan ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang munculnya daun muda sesudah panen. Pemupukan Perlu disertai yang dengannya pengairan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penyerapan oleh akar. Seusai 10—15 hari, berikan pupuk daun, semisal Nutraphos N yang dengannya dosis 100 gram/20 liter air ataupun pupuk majemuk NPK 10-0-46 yang dengannya dosis 400—500 gram/20 liter air.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pembungaan pada tatkala daun sudah terbentuk, bisa ditambahkan NPK 9-24-24 sebanyk 1 kg/pohon. Seusai 30 hari, semprotkan pupuk daun berkadar 0-52-34 yang dengannya dosis 100—150 gram/20 liter air. Selang 7—10 hari, semprotkan pupuk kalium yang dengannya dosis 400—500 gram/20 liter air. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat pembungaan, maka proses pemberian air dihentikan.
b. Penyiangan
Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan gulma ataupun tanaman lain-lainnya di lingkungan kebun yng mengganggu pertumbuhan tanaman mangga. Keberadaan gulma serta tanaman lain-lainnya bisa menganggu proses pertumbuhan tanaman mangga. Penyiangan bisa di lakukan secara manual, mekanis, maupun kimia. Secara manual, penyiangan di lakukan mempergunakan alat ringan semisal kored, cangkul, serta sabit.
Penyiangan secara mekanis di lakukan mempergunakan perlengkapan mesin. Sementara itu, penyiangan secara kimia umumnya di lakukan di lahan yng luas mempergunakan herbisida, semisal Gramoxone, Basta 200 AS, serta Esteron 45 P. Bersamaan yang dengannya penyiangan, sebaiknya di lakukan penggemburan tanah di sekitar tajuk tanaman. Penyiangan di lahan mangga meliputi pekerjaan menjadi berikut.
1. Membuang serta membakar kotoran, daun-daun, serta ranting bekas pangkasan yng bisa berusaha mendatangkan penyakit.
2. Memangkas daun serta ranting yng sakit ataupun yng di kenai serangan hama penyakit bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari penyebaran penyakit ke bagian lain-lainnya.
3. Memangkas daun serta ranting parasit, yaitu daun serta ranting yng tak di kenai matahari langsung.
4. Membakar buah-buahan yng busuk serta rontok.
5. Jangan menebas habis rerumputan di luar tajuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah erosi permukaan yng membawa lapisan tanah beserta unsur haranya tatkala musim hujan.
c. Pengairan
Tanaman mangga butuh air yng cukup lebih-lebih tatkala pertumbuhan awal dan menjelang pembentukan bunga serta buah. Pemberian air yng tak mencukupi bisa memicu beberapa masalah, semisal efisiensi pemupukan menjadi rendah lantaran akar jauh di dalam tanah, pertumbuhan tunas tak serempak menjadikan menyulitkan perawatan, serta produktivitas tanaman menjadi rendah.
Sebaliknya, pengairan yng berlebihan pun bisa berpengaruh tidak baik terhadap pertumbuhan tanaman, semisal menurunkan kemampuan akar menyerap unsur hara, menghambat peredaran udara dalam tanah, serta menghasilkan kebusukan akar. Pengairan sebaiknya di lakukan pada pagi ataupun sore hari. Pembuatan sumur ataupun lubang resapan di dekat pohon buah akan membuat mudah tanaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyerap air hujan. Berikut beberapa hal yng Perlu diperhatikan sehubungan yang dengannya pengairan mangga.
1. Tatkala musim kemarau, tanaman yng masih muda butuh air sebanyk 70—80 liter/pohon/minggu.
2. Kebutuhan air berkurang menjadi 40—60 liter/pohon/minggu pada masa produktif. Pengairan dihentikan andaikan menjelang pembentukan bunga.
3. Pada tatkala pembentukan bunga serta buah, tanaman butuh pengairan normal, malah dikurangi tidak banyak sesudah buah terbentuk. Tujuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kerontokan bunga ataupun buah.
4. Kebutuhan air meningkat pada tatkala pembesaran buah yng berlangsung selama 3—4 minggu sebelum panen. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan mutu buah yng dimau-kan, pengairan bisa dikurangi tidak banyak demi tidak banyak.
5. Seusai panen, pohon butuh tidak sedikit air bagi atau bisa juga dikatakan untuk memulihkan kondisinya ke keadaan normal. Pengairan sebaiknya diikuti yang dengannya pemupukan mempergunakan pupuk berkadar N tinggi.
Pengairan tanaman mangga bisa di lakukan yang dengannya tatacara menjadi berikut.
1. Pengairan secara manual mempergunakan gembor ataupun ember sebanyk 5—10 liter/pohon.
2. Air dialirkan melalui parit-parit di setiap sisi alur tanaman menuju ke setiap tanaman.
3. Pengairan mempergunakan semprotan bertekanan tinggi.
4. Pengairan curah ataupun sprinkler irigation, yakni membuat hujan buatan yang dengannya memercikkan air.
5. Pengairan yang dengannya tatacara dileb, yakni areal pertanaman digenangi air hingga basah.
d. Penyulaman
Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yng mati ataupun di kenai penyakit serta tanaman yng pertumbuhannya terhambat yang dengannya tanaman baru. Penyulaman umumnya di lakukan satu minggu sesudah penanaman pertama. Tujuannya mengoptimalkan lahan yng dipakai supaya bisa berproduksi secara maksimal.
Tanaman alternatif yng dipakai Perlu mempunyai umur yng percis yang dengannya tanaman yng digantikan, menjadikan menghasilkan pertumbuhan yng seragam. Lantaran itu, dalam penghitungan bibit bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman Perlu ditambah 2—5% bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit penyulaman. Teknik penanaman bibit penyulaman percis yang dengannya teknik penanaman yng pertama. Sebaiknya, aplikasikan pestisida berlebi dahulu di lubang tanam sebelum bibit sulaman ditanam.
e. Pemangkasan
Batang, cabang, ranting, serta tunas air yng rusak ataupun terserang penyakit Perlu segera dipangkas. Hal ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara tanaman serta membentuk fisik tanaman. Pemangkasan yng di lakukan tatkala masa pembungaan serta pembuahan bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memaksimalkan hasil fotosintesis (C/N ratio tinggi). Pada tatkala pembungaan serta pembuahan, tanaman mangga butuh C (karbohidrat) yng lebih tidak sedikit, menjadikan yang dengannya pemangkasan diharapkan suplai C di bagian bunga serta buah terpenuhi.
Pemangkasan yng di lakukan terhadap tanaman mangga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pemangksan bentuk serta pemangksan pemeliharaan.
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk pohon sesuai yang dengannya yng dimau-kan. Pemangkasan ini biasa
di lakukan di bagian batang, cabang, serta ranting pohon bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan tinggi tertentu yang dengannya percabangan yng dibatasi. Pemangkasan bentuk dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk tipe tanaman terbuka sedang yang dengannya susunan batang utama serta cabang mengikuti pola 1-3-9-27 yang dengannya tinggi tiga meter.
Pemangkasan bentuk di lakukan pertama kali pada tatkala tanaman masih muda (yang dengannya tinggi sekitar 80—100 cm). Pemangkasan di lakukan yang dengannya menyisakan tiga cabang primer di batang utama dan letak antarcabang membentuk sudut yng seimbang serta terdapat atau terletak pada ketinggian yng berbeda.
Dari cabang primer yng tersisa dipelihara masing-masing tiga cabang sekunder. Demikian seterusnya, hingga terben-tuk kanopi pohon 1/2 kubah dari percabangan yng kompak serta daun yng merata. Andai bidang pemangkasan cuma tumbuh tunas yang dengannya satu cabang, pemangksan batang utama Perlu diulangi. Pemangkasan selanjutnya di lakukan 3—6 bulan sesudah pemangkasan pertama ataupun andai cabang yng dipelihara sudah mencapai satu meter.
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuang cabang serta ranting yng rusak, tunas air, daun yng mengering serta di kenai penyakit, dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatur pertumbuhan cabang. Pemangkasan ini di lakukan pada tanaman usia produktif bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pembungaan secara maksimal. Sebaiknya, pemangkasan pemeliharaan di lakukan pada awal musim hujan.
Pemangkasan di lakukan yang dengannya membuang cabang, tunas liar, ranting, serta tunas yng sakit bagi atau bisa juga dikatakan untuk memaksimalkan penerimaan sinar matahari di bagian mahkota daun. Pangkas dahan serta ranting yng rapat, bersilangan, tersembunyi, serta terserang penyakit. Pangkas tajuk bagian atas yang dengannya tatacara mundur satu ruas dari ujung ranting.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan buah yng lebat serta membuat mudah dalam proses pemanenan, tinggi tanaman dipertahankan cuma hingga enam meter. Pangkas dahan serta ranting yng pertumbuhannya ke arah dalam tajuk. Pemangkasan cukup di lakukan mempergunakan tangan di bagian tunas yng belum berkayu. Alat lain yng bisa dipakai antara lain gunting pangkas ataupun pisau yng tajam supaya kulit kayu cabang tak terkelupas serta tak pecah.
GAMBAR
f. Penjarangan Buah
Penjarangan buah di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan buah yng mempunyai kualitas baik. Buah yng terlalu tidak sedikit dikhawatirkan akan memicu tandan gampang patah, lebih-lebih tatkala buah mulai tumbuh besar. Buah yng tersisa akan mendapatkan asupan nutrisi yng cukup serta ruang gerak yng lebih luas, menjadikan bisa tumbuh optimal. Tanaman mangga yng berbuah terlalu lebat bisa menghasilkan buah yng muncul tidak banyak pada musim selanjutnya. Lantaran itu, produktivitas buah yng tinggi bisa dipertahankan melalui kegiatan penjarangan buah.
Penjarangan buah di lakukan yang dengannya memperhatikan jumlah rangkaian tandan buah yng terdapat dalam satu cabang, butir bakal buah dalam satu tandan, serta ukuran cabang yng berbuah. Penjarangan umumnya di lakukan tatkala buah masih berukuran kecil. Petik buah yng pertumbuhannya tidak lebih baik (abnormal, sakit, serta berukuran kecil). Sisakan 2—5 buah dalam satu tandan. Pilih buah yng pertumbuhannya baik, bebas dari hama serta penyakit, dan mempunyai bentuk serta warna yng menarik. Genakan gunting pangkas bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjarangkan buah.
g. Pembungkusan Buah
Pembungkusan buah dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan hama, semisal penggerak buah serta lalat buah. Buah yng dibungkus pula akan mempunyai ukuran yng lebih besar serta penampilan yng menarik. Kegiatan ini umumnya di lakukan sesudah penjarangan buah. Buah sebaiknya disemprot yang dengannya insektisida sebelum dibungkus bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasmi telur serangga yng menempel.
Pembungkus yng dipakai Perlu bisa atau mampu menahan sinar matahari, melindungi kelembapan buah, serta tahan lama. Pembungkus yng biasa dipakai berupa kertas koran, kertas semen, ataupun plastik.
Pembungkusan buah tidak sedikit di lakukan di Thailand, lebih-lebih bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk warna buah mangga mahachanok. Pembentukan warna ini penyebabnya yaitu perbedaan besarnya intensitas sinar matahari yng diterima bagian kulit mangga. Bagian yng di kenai sinar matahari akan merubah kandungan glukosa menjadi antosianin, zat yng dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan pigmen merah jambu hingga violet. Pembungkusan buah di lakukan yang dengannya menyelubungi seluruh bagian buah. Bagian atas serta bawah pembungkus ditutup yang dengannya tatacara distreples, diikat, maupun dilem.


Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/cara-menanam-mangga-di-kebun-agar-cepat.html.

Seputar Cara Menanam Mangga Di Kebun Agar Cepat Berbuah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Menanam Mangga Di Kebun Agar Cepat Berbuah