Bisnis Bertanam Kentang | Peluang Usaha

- September 16, 2017

Bisnis Bertanam Kentang | Peluang Usaha

 

A. Kesempatan Bisnis Bertanam Kentang

bisnis bertanam kentangBisnis Bertanam Kentang. Kentang adalah satu dari sekian banyaknya sumber karbohidrat, protein, serta mineral yng mempunyai prospek tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikembangkan. Pasalnya, bahan pangan yng berasal dari umbi batang ini bisa menunjang program diversifikasi pangan, bahan baku industri, serta komoditas ekspor. Macam-macam olahan kentang, semisal kentang goreng, tepung kentang, serta keripik kentang menambah tingkat permintaan kentang per tahunnya. Selain itu, peningkatan selera warga atau juga bisa dikatakan masyarakat terhadap makanan berbasis kentang serta kesadaran warga atau juga bisa dikatakan masyarakat terhadap pentingnya gizi bagi kebugaran atau kesehatan pula turut andil dalam menaikan permintaan kentang. Tingginya permintaan yang telah di sebutkan menjadi satu dari sekian banyaknya kesempatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan budi daya kentang.

B. Persiapan Perlengkapan Bisnis Bertanam Kentang

  1. Siapkan lahan yng lokasinya sesuai yang dengannya syarat tumbuh kentang, di antaranya terdapat atau terletak di ketinggian lebih dari 1.000 meter dpl, suhu lingkungan sekitar 15—20° C, serta curah hujan 1.500—5.000 mm/tahun.
  2. Pilih lahan yng mempunyai tanah subur, drainase baik, tak ternaungi, serta dekat yang dengannya sumber air. Usahakan lahan bukan bekas tanaman sejenis ataupun satu famili yang dengannya kentang yng sudah terserang penyakit lantaran bisa berpotensi menularkan penyakit tular tanah semisal nematoda sista kentang (NSK).
  3. Siapkan bibit kentang berupa benih sebar (G4) yng bersertifikat serta berlabel biru yang dengannya ukuran medium (30—45 gram) serta telah ditumbuhi tunas 1—2 cm. Bibit kentang yng dibutuhkan sebanyk 1.500 kg/ha. Sebaiknya, benih kentang berasal dari penangkar terpercaya yng diawasi serta dibina oleh pemerintah (BPSBTH).
  4. Siapkan pupuk organik berupa bokashi sebanyk 7—10 ton/ha, pupuk sangkar ayam sebanyk 15—20 ton/ha, ataupun pupuk sangkar sapi 20—30 ton/ha.
  5. Siapkan pupuk dasar yng terdiri atas pupuk N, P, serta K. Pupuk urea sebanyk 187 kg/ha. Pupuk ZA sebanyk 400 kg/ha. Pupuk SP-36 sebanyk 311 kg/ha. Pupuk KCl sebanyk 224 kg/ha.
  6. Siapkan alat pertanian berupa cangkul, sekop, kored, meteran, tali rafia, bambu, ember, sprayer, serta karung panen.

C. Persiapan Lahan Bertanam Kentang

cara menanam kentang
  1. Bersihkan lahan dari tanaman pengganggu semisal, gulma serta semak belukar. Selain itu, bersihkan bebatuan yng bisa mengganggu pertumbuhan kentang.
  2. Cangkul ataupun bajak tanah sedalam 30 cm. Biarkan kondisi tanah yang telah di sebutkan selama 15 hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki aerasi tanah, mematikan benih gulma, menghilang-kan penyakit tular tanah, dan menghilang-kan gas beracun serta panas hasil penguraian tanaman sebelumnya.
  3. Buat bedengan yang dengannya lebar 70—80 cm (satu jalur tanaman), tinggi 30 cm, serta jarak antarbedengan 30 cm. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk arah mendatar, buat bedengan memanjang ke arah barat—timur. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan berbukit, buat bedengan tegak lurus yang dengannya kemiringan lahan tertentu supaya terhindar dari erosi.
  4. Buat saluran drainase di sekitar lahan sedalam 50 cm serta lebar 50 cm.
  5. Taburkan pupuk di permukaan bedengan, lantas ratakan. Lakukan kegiatan ini minimum satu minggu sebelum tanam.
  6. Tetapkan jarak tanam sesuai yang dengannya ukuran benih, tipe tanah, kemiringan lahan, kemampuan tanah menyimpan air, serta arah datangnya sinar matahari. Biasanya, jarak tanam kentang dalam baris sekitar 30—40 cm.
  7. Buat lubang tanam yang dengannya kedalaman 8—10 cm dari permukaan bedengan.

D. Penanaman serta Pemeliharaan Kentang

penenaman kentang
  1. Waktu tanam yng tepat merupakan pada akhir musim hujan (bulan April—Juni). Andai lahan mempunyai sumber air serta irigasi yng baik, kentang bisa ditanam pada musim kemarau. Hindari penanaman pada musim hujan lantaran tingkat penyebaran penyakit pada tanaman kentang relatif tinggi.
  2. Lakukan penanaman pada pagi ataupun sore hari tatkala intensitas cahaya matahari tak terlalu tinggi. Hindari penanaman pada siang hari lantaran berisiko memicu bibit stres serta layu.
  3. Tanam bibit yang dengannya tatacara memasukkannya ke dalam lubang tanam.
  4. Tutup lubang tanam yang dengannya tanah.
  5. Lakukan pengairan mempergunakan system leb (penggenangan selokan selama 10—15 menit) setiap seminggu sekali.
  6. Pada 15 hari sesudah tanam, lakukan pengamatan terhadap bibit yng tumbuh. Segera sulam bibit yng mati yang dengannya bibit sulaman. Bibit sulam umumnya disiapkan bersamaan yang dengannya bibit produksi.
  7. Pada 25—30 HST serta 35—40 HST, lakukan pembumbunan yang dengannya mencangkul tanah di antara bedengan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi umbi tetap tertutup tanah.
  8. Siangi gulma yng tumbuh di sekeliling tanaman pada 2—3 hari sebelum pemupukan susulan.
  9. Lakukan pemupukan tepat waktu, tepat jenis, tepat dosis, serta tepat tatacara.
    Umur Dosis Pupuk kg/ha/musim
    Urea ZA SP-36 KCl
    Preplant 47 100 311 56
    3 minggu sesudah tanam 93 200 - 112
    6 minggu sesudah tanam 47 100 - 56
  10. Lakukan pemangkasan bunga supaya pertumbuhan umbi tak terganggu.
  11. Amati pertumbuhan tanaman secara rutin. Andai ada tanaman yng terserang penyakit, musnahkan yang dengannya tatacara dicabut serta dibakar supaya tak menular ke tanaman lain. Beberapa gejala penyakit yng Suka menyerang kentang di antaranya busuk, layu, daun menggulung, berbentuk kerdil, serta berwarna kuning belang kehijauan.
  12. Lakukan pengendalian hama. Pengendalian bisa berupa penyiangan gulma, memusnahkan hama yng terlihat, memasang perangkap serangga, serta mempergunakan pestisida. Andai serangan melampaui ambang batas ekonomi, segera kendalikan yang dengannya tatacara memberikan pestisida sesuai yang dengannya jenis hama serta penyakit yng menyerang.

E. Panen serta Pascapanen Bertanam Kentang

panen kentang
  1. Lakukan pemanenan tatkala kentang berumur 90—180 hari. Waktu panen kentang genjah umumnya pada umur 90—120 hari. Sementara itu, varietas medium serta varietas dalam masing-masing bisa dipanen pada umur 120—150 hari serta 150—180 hari.
  2. Amati fisik tanaman kentang. Tanda panen kentang andaikan daun berwarna kekuningan, batang berwarna kekuningan, serta agak mengering. Selain itu, kentang siap panen pula ditandai yang dengannya kulit umbi yng tak gampang mengelupas tatkala digosok yang dengannya jari.
  3. Pilih waktu panen pada pagi ataupun sore hari.
  4. Cangkul tanah di sekeliling umbi secara hati-hati. Angkat umbi yang dengannya mempergunakan garpu tanah, bersihkan dari tanah yng menempel.
  5. Kumpulkan umbi hasil panen di tempat teduh. Lakukan proses pemanenan yang dengannya telaah supaya kerusakan mekanis tatkala panen bisa diminimalisasi.

F. Kendala serta Solusi Bertanam Kentang

Kendala Solusi
Tingginya tingkat serangan hama serta penyakit Genakan bibit kentang varietas unggul tahan hama serta penyakit.
Ketersediaan air yng tidak lebih Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yng cukup. Andai terpaksa, buat saluran irigasi baru bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air ke lahan.
Kerusakan tatkala panen serta pascapanen
  1. Pastikan pasar yng akan dituju serta pastikan kulit kentang sudah kering sebelum didistribusikan.
  2. Pisahkan kentang yng busuk supaya tak menular ke umbi lain-lainnya. Kemas yang dengannya baik, supaya selama perjalanan sirkulasi udara tetap lancar.

G. Analisis Bisnis

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai seluas 5.000 m² yang dengannya system sewa Rp700.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan setiap lima bulan.
  3. Pendapatan dalam satu periode diasumsikan didasari penjualan produksi ataupun panen kentang serta penjualan bibit kentang. Panen kentang dalam satu periode sebanyk 13.000 kg yang dengannya harga jual Rp4.500/kg. Sementara itu, bibit kentang yng bisa terjual sebanyk 2.000 kg yang dengannya asumsi harga jual Rp9.000/kg.

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi
Komponen Satuan Harga(Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 3 set 200.000 600.000
Ember plastik 5 buah 20.000 100.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Karung 300 buah 1.000 300.000
Terpal 6 x 8 meter 1 buah 180.000 180.000
Terpal 4 x 6 meter 2 buah 90.000 180.000
Gembor 5 buah 75.000 375.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 2.245.000

— Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 5 bulan 700.000 3.500.000
Penyusutan alat pertanian 36 bulan 600.000 5/36 x 600.000 83.333
Penyusutan ember plastik 24 bulan 100.000 5/24 x 100.000 20.333
Penyusutan timbangan 36 bulan 160.000 5/36 x 160.000 22.222
Penyusutan karung 5 bulan 300.000 5/5 x 300.000 300.000
Penyusutan terpal 6 x 8 m 12 bulan 180.000 5/12 x 180.000 75.000
Penyusutan terpal 4 x 6 m 12 bulan 180.000 5/12 x 180.000 75.000
Penyusutan gembor 24 bulan 375.000 5/24 x 375.000 78.125
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000 5/60 x 350.000 29.167
Total Biaya Tetap 4.183.681

— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Pengolahan tanah 5.000 m² 210 1.050.000
Bibit kentang 1.500 kg 9.000 13.500.000
Pupuk organik 20.000 kg 300 6.000.000
Pupuk urea 187 kg 1.400 261.800
PupukZA 400 kg 1.200 480.000
Pupuk SP-36 311 kg 1.900 590.900
PupukKCl 224 kg 1.800 403.200
ZPT 20 liter 30.000 600.000
Insektisida 30 liter 100.000 3.000.000
Fungisida 60 kg 75.000 4.500.000
Nematisida 20 kg 33.000 660.000
Ajir 20.000 buah 150 3.000.000
Tali rafia 27 buah 8.000 216.000
Tenaga kerja penanaman 16 HKP 15.000 240.000
Tenaga kerja pemupukan 64 HKP 15.000 960.000
Tenaga kerja pasang ajir 5 HKP 15.000 75.000
Tenaga kerja pengikatan tanaman 15 HKP 15.000 225.000
Tenaga kerja penyiangan 25 HKP 12.000 375.000
Tenaga kerja penyiraman 23 HKP 15.000 345.000
Tenaga kerja penyemprotan 28 HKP 15.000 420.000
Tenaga kerja bantuan umum 15 HKP 15.000 225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 15.000 kg 75 1.125.000
Tenaga kerja pascapanen (borongan) 15.000 kg 50 750.000
Total Biaya Tak Tetap 39.001.900

Keterangan : HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp4.183.681 + Rp39.001.900
= Rp43.185.581

c. Pendapatan serta Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah terjual x harga kentang
Pendapatan hasil penjualan panen = 13.000 kg x Rp4.500/kg = Rp58.500.000
Pendapatan hasil bibit kentang = 2.000 kg x Rp9.000/kg = Rp18.000.000
Total pendapatan = Rp58.500.000 + Rp18.000.000
Total pendapatan = Rp76.500.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp76.500.000 – Rp43.185.581
= Rp33.314.419

d. Kelayakan Bisnis

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp76.500.000 : Rp43.185.581
= 1,77
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya kentang layak dijalankan. R/C 1,77 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,77.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp2.245.000 : Rp33.314.419) x 1 bulan
= 0,06 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya kentang bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,06 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-kentang.html.

Seputar Bisnis Bertanam Kentang | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Kentang | Peluang Usaha