Pemilihan Pks Yang Ideal Dalam Manajemen Kelapa Sawit

- Agustus 13, 2017

Pemilihan Pks Yang Ideal Dalam Manajemen Kelapa Sawit

 
Criteria PKS yang ideal adalah :
  • Bisa mencapai kinerja (performance) PKS yang sudah diterapkan secara terus-menerus.
  • Biaya operasi yang serendah-rendahnya.
  • Akrab yang dengannya lingkungan.
  • Memenuhi standard ISO seri 9.000.
Kinerja PKS yang Perlu dicapai.
  • Kapasitas pengolahan.
  • Mutu hasil minyak serta inti sawit.
  • Kehilangan hasil minyak serta inti yang sekecil-kecilnya.
Hambatan tak tercapainya kinerja PKS.
  • Kekurangan uap, tenaga listrik serta air.
  • Hambatan oleh jam-jam berhenti mesin.
  • Tak teraturnya umpan ke mesin / perlengkapan.
  • Keadaan perlengkapan / mesin tak mendukung.
  • Tak tersedianya suku cadang yang mencukupi.
  • SDM yang belum mapan.
Hambatan tak tercapainya mutu minyak.
  • Bahan baku TBS dibawah standard mutu panen.
  • Mesin / perlengkapan tak terjaga kebersihannya.
  • Pemanasan tak sempurna.
  • Kekurangan uap panas.
  • Tak teraturnya umpan.
  • Tidak lebih mahir dalam operasi serta pengendalian mesin.
Hambatan tak tercapainya mutu inti.
  • Bahan baku TBS dibawah standard mutu panen.
  • Pengendalian serta penyetelan yang tidak lebih tepat.
  • Pemasukan umpan yang tak teratur.
  • Kemahiran operasi serta pelayanan belum mencukupi.
Karena-sebab besarnya kerugian minyak.
  • Kekeliruan pemilihan sistim, model serta type mesin sejak awal.
  • Ketidak teraturan umpan.
  • Kebutuhan spare-part yang tak terpenuhi.
  • Kemahiran operasi serta pelayanan belum mencukupi.
Karena – alasannya adalah besarnya kerugian inti.
  • Kekeliruan pemilihan sistim, model serta type mesin sejak awal.
  • Tak teraturnya umpan pemasukan.
  • Belum tercapainya keseimbangan dalam penyetelan serta pelayanan operasi.
  • Kebutuhan suku cadang tak terpenuhi.
  • Kemahiran serta pelayanan belum mencukupi.
Harga Pokok.
Komponen harga pokok yang salah satunya besar biasanya adalah Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (T.M) berkisar 30 %, Panen serta Pengangkutan 26 % (panen 16 %, pengangkutan 10 %).Biaya pengolahan (upah) berkisar 10 %. Perawatan mesin serta instalasi 10 %. Penurunan harga pokok yang barangkali bisa ditekan adalah biaya transportasi serta perawatan mesin / perlengkapan masing-masing berkisar 10 % dari harga pokok.Upaya peningkatan efisiensi panen pengangkutan yang dengannya mempergunakan traktor kecil butuh dipertimbangkan dimana makalahnya tak / belum diikut sertakan pada goresan pena ini. Akrab terhadap lingkungan
Pengendalian limbah cair di PKS merupakan yang paling sukar dari pada limbah padat akan tetapi Perlu dilaksanakan secara berkelanjutan serta yang menarik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipertimbangkan adalah sistim pemeraman dalam kolam – kolam tanah yang dengannya mengembangkan bakteri anaerobic lantas dilanjutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemupukan tanaman.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi polusi udara dari cerobong ketel, maka bisa dipertimbangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeterapkan teknologi baru adalah berupa sistim pembakaran dapur ketel yang dengannya media pasir (Fluidize Bed Boiler).
Standard ISO 9002 Perlu dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunanPKS baru.
Stabilitas tercapainya kapasitas PKS bergantung pada :
  • - Keteraturan umpan bahan yang dimasukan ke mesin / perlengkapan.
  • - Keadaan mesin / perlengkapan yang dipergunakan Perlu memenuhi persyaratan.
  • - Bahan pendukung yang tersedia Perlu mencukupi (uap, listrik, air, suku cadang dll).
  • - Tersedianya mesin / perlengkapan serap.
  • - Kemahiran dalam pengeterapan managemen operasi serta perawatan.
Penjabaran rencana mutu hasil Perlu diterapkan lebih dahulu dalam perencanaan pembangunan PPKS (Standard Reguler, SPB, SP ataupun Lotox). Mutu minyak ditentukan oleh :
  • - Mutu TBS yang diterima.
  • - Pemilihan mesin / perlengkapan sejak awal pembangunan.
  • - Tatacara pemasangan mesin pendapat dari urutan yang benar.
  • - Tak mempergunakan material yang bisa menurunkan mutu (tembaga, perunggu dll).
  • - Pemimpin pendapat dari pasangan yang sesuai.
  • - Luas panas perlengkapan yang mencukupi.
  • - Jumlah kebutuhan uap, listrik serta air Perlu terpenuhi.
  • - Tatacara pelayanan Perlu mengikuti tatacara (instruction manual).
  • - Tak mencampurkan hasil minyak kwalitas rendah ke dalam minyak hasil harian.
Standard kotoran inti butuh diadakan peninjauan kembali melalui beberapa percobaan pada beberapa model instalasi yang dengannya melibatkan balai-balai penelitian serta para pakar perkelapa sawitan.
  • Kehilangan minyak telah dianggap wajar andaikan QPM bisa mencapai 93%.
  • Kehilangan minyak telah dianggap wajar andaikan QPI bisa mencapai 92%.
  • Ketel Uap merupakan sarana pendukung yang penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembangkit tenaga listrik yang murah serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan pengolahan oleh lantaran butuh ditingkatkan efisiensi ketel lebih dari 75% adalah yang dengannya mempergunakan uap lanjut, economizer air umpan, air heater udara masuk ke dapur serta pertimbangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeterapkan teknologi baru yang dengannya perobahan dapur Fluidize Bed Combution.
  • Bahan bakar serabut serta cangkang dari PKS 30 T. TBS/jam bisa mencukupi bagi atau bisa juga dikatakan untuk bahan bakar ketel kapasitas minimal 20 T/jam.
  • Pembangkit Listrik Tenaga Tenaga Uap (Turbin Uap) yang dibutuhkan adalah 750 Kw.
  • Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang dibutuhkan sebelum Turbin Uap beroperasi adalah 350 Kw.
  • Tenaga listrik bagi atau bisa juga dikatakan untuk penerangan perumahan, emplasmen dll diluar pabrik adalah 250 Kw.
  • Kebutuhan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk PKS 30 T.TBS/jam serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk keluarga dll = 60 m3/jam serta kapasitas / jenis pompa sumber air yang disarankan adalah Vertical Turbine Pump.
  • Penggunaan Water Treatment yang dianjurkan adalah Demineralisasi (Demin Plant) serta butuh dipertimbangkan munculnya teknologi baru “Magneto Hydrodynamic” yang akan menurunkan biaya operasi pengendalian air umpan ketel yang dengannya jumlah yang cukup besar.
Tata letak mesin / perlengkapan Perlu memenuhi persyaratan sbb :
  • - Tak memicu berkurangnya kinerja.
  • - Tak tidak sedikit memicu banyaknya penambahan biaya perawatan.
  • - Sesuai yang dengannya urutan proses.
  • - Terjamin terhadap keamanan kerja.
  • - Terjaga kebersihan serta pantas dipandang dari sudut aestitika.
  • - Sarana pendukung yang letaknya sentral (uap, listrik serta air).
Bentuk gedung Perlu memenuhi persyataran sbb :
  • Tak ada ruangan kosong yang tak bermanfaat, akan tetapi cukup longgar bagi atau bisa juga dikatakan untuk pelayanan serta perawatan mesin / perlengkapan.
  • Sirkulasi udara luang mencukupi menjadikan tak pengap, menjadikan udara panas / penguapan / debu gampang beredar keluar gedung.
  • Cukup terang alamiah disiang hari.
  • Memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kerja.
  • Kokoh terhadap ancaman bahaya topan, longsor, gempa, kebakaran, kebocoran serta terlindung dari terik matahari.
  • Pantas dari sudut pandang aestetika.
Spesifikasi mesin / perlengkapan pengolahan.
Uraian terperinci dari spesifikasi teknis mesin pengolahan bisa ditelaah mulai dari rangkuman cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk beberapa mesin / perlengkapan yang butuh dipertimbangkan khusus sbb :
  • Loading ramp Perlu mencukupi dalam penyimpanan TBS bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunggu hingga minimal 14 jam pengolahan.
  • Lori buah agar bisa ditetapkan pemilihan antara kapasitas 2,5 serta 3,5 T salah satunya rebusan kedua-duanya memiliki kelebihan serta kekurangan.
  • Rebusan memiliki 2 pilihan adalah 2,5 T ataupun 3,5 T yang dengannya 2 jenis konstruksi adalah yang dengannya wearing plate ataupun tanpa wearing plate serta perlengkapannya pula memiliki 2 pilihan adalah yang dengannya automatic programmer ataupun yang dengannya manual handling.
  • Pemilihan penggunaan Hoisting Crane serta Tippler butuh ditetapkan yang dengannya berpedoman bahwasanya alat yang telah di sebutkan hendaknya tak menambah adanya jalur tunggal, tak menambah komponen yang Perlu dirawat berguna tak menambah biaya produksi.
  • Pemilihan penggunaan Incenerator ataupun janjangan kosong bagi atau bisa juga dikatakan untuk mulching butuh ditetapkan yang dengannya berpedoman supaya penanganan limbah hendaknya bisa tuntas serta tak mengalihkan serta kekurangan.
  • Pemilihan kapasitas Presan 10 ataupun 15 T.TBS/jam butuh ditetapkan kedua-keduanya memiliki kelebihan serta kekurangan.
  • Pemilihan bentuk Clarifier Continous Tank segi 4 ataupun silindris tegak butuh ditetapkan.
  • Mesin pengolahan limbah ada 2 pilihan adalah yang dengannya Decanter ataupun Sludge Separator kedua-duanya memiliki kelebihan serta kekurangan.
  • Alat ukur produksi minyak serta inti butuh ditetapkan, supaya memilih alat yang awet dalam penggunaannya, tak bertentangan yang dengannya pola dasar prinsip pergudangan serta mendapatkan pengujian tera dari Metrologi.
  • Mesin pemecah biji ada 2 pilihan adalah yang dengannya Nut Craker model Usine De Wecker ataupun Ripple dimana kedua – duanya memiliki kelebihan serta kekurangan.
Sumber: http://membangunkebunkelapasawit.webs.com


Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/pemilihan-pks-yang-ideal-dalam.html.

Seputar Pemilihan Pks Yang Ideal Dalam Manajemen Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pemilihan Pks Yang Ideal Dalam Manajemen Kelapa Sawit