Indonesia Sustainable Palm Oil (ispo)

- Agustus 03, 2017

Indonesia Sustainable Palm Oil (ispo)

 

Industri sawit di Tanah Air kita luar biasa perkembangannya. Yang dengannya luas lahan sekitar 8,9 juta hektar serta total produksi tahun 2013 tidak lebih lebih 23 juta ton, tidak pelak andai negara kita masih mendominasi pasar sawit dunia. Sesudah itu, baru Malaysia di posisi ke-2. Akan tetapi, pengelolaan perkebunan sawit kita masih jauh dari ideal, menjadikan merusak lingkungan sekitar. Akibatnya, tidak sedikit tudingan miring, khususnya lembaga mancanegara terhadap sektor perkebunan ini.
Itulah sebabnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian berusaha meredam tudingan negatif yang telah di sebutkan yang dengannya memberikan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Yang dengannya ISPO diharapkan menghindari serta mengurangi dampak pengrusakan lingkungan, emisi gas rumah kaca, sampai-sampai pemicu deforestasi.
Kemudian, apa bedanya ISPO yang dengannya Rountable Sustainable Palm Oil (RSPO)? Sertifikasi internasional RSPO bersifat voluntary, bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi permintaan pasar. Sebaliknya, ISPO bersifat mandatory ataupun wajib. Alhasil, akan ada sanksi bagi perusahaan yng tak melakukan sertifi kasi ISPO.
Setidaknya ada tiga tujuan utama ISPO,” ujar Dr Rosediana Suharto, Sekretariat Komisi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia tatkala presentasi dalam Workshop Wartawan Nasional “Membangun Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan 2013″ yng digelar GAPKI . Pertama, menaikan kesadaran pengusaha kelapa sawit Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki linkungan. Kedua, menaikan daya saing minyak sawit Indonesia di luar negeri. Ketiga, mendukung program pengurangan gas rumah kaca serta menjadi persyaratan utama negara pembeli bagi plam oil biodesel.
Penilaian ISPO ada dua tahap. Pertama, peran pemerintah. Tatacaranya, melakukan penilaian bisnis perkebunan serta menentukan kelas kebun, kelas1,2,3 bisa mengajukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk disertifikasi. Kedua, lembaga independen. Ini di lakukan oleh lembaga sertifikasi yng diakreditasi oleh KAN ataupun punya kerja percis yang dengannya KAN, perwakilan asing auditor Perlu mempunyai izin kerja.
Apa saja persyaratan ISPO? Pendapat dari Rosediana, ada tujuh kriteria, yakni: sitem perizinan serta manajemen risiko
(1); penerapan pedoman teknis budidaya serta pengolahan kelapa sawit(2); penundaan izin tempat pemberian hak atas tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisnis perkebunan (3); pengelolaan serta pemantauan lingkungan (4); tanggungjawab terhadap pekerja (5); tanggungjawab sosial serta pemberdayaan ekonomi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat (6); peningkatan bisnis secara berkelanjutan
Rosediana menegaskan, ISPO tak akan memberatkan pengusaha lantaran peraturan-peraturan yang telah di sebutkan seharusnya telah dipenuhi . “Ketentuan ISPO mempunyai legal frame yng terang. Menjadi ketentuan pemerintah, ISPO akan dinotifikasikan ke WTO supaya diakui oleh seluruh anggota WTO,” ucapnya. Yng terang, penerapan ISPO merupakan mandatory bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar lokal serta eskpor.
Kehadiran ISPO direspons positif oleh anggota GAPKI. Ya, bagi kalangan pengusaha kelapa sawit yng tergabung dalam GAPKI, sertifikat ISPO adalah langkah awal dari bentuk pengakuan bahwasanya perkebunan sawit mampu dikelola secara lestari. Perusahaan sawit yng mendapatkan ISPO menandakan proses produksinya telah memperhatikan keseimbangan alam, sosial, serta ekonomi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat lokal.
Sejauh ini, dari sekitar 8,6 juta lahan sawit, baru ada 100-200 ribu hektar saja yng telah mengantongi sertifikat ISPO. Ada 10 perusahaan perkebunan kelapa sawit sudah mendapatkan sertifikat bergengsi yang telah di sebutkan. Yang akan di sajikan kali ini nama 9 dari 10 perusahaan penerima ISPO : PT Musim Mas, PT Swadaya Andika, PT Laguna Mampu berdiri diatas kaki sendiri, PT Ivomas Tunggal, PT Hindoli, PT Perkebunan Nusantara V, PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi, PT Gunung Sejahtera Dua Indah, PT Sari Aditya Loka 1. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiga perusahaan yng disebutkan yang terakhir adalah perusahaan afiliasi PT Astra Agro Lestari Tbk.


Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2013/04/indonesia-sustainable-palm-oil-ispo.html.

Seputar Indonesia Sustainable Palm Oil (ispo)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Indonesia Sustainable Palm Oil (ispo)