Cara Menanan Jagung Dan Budidaya Jagung Dengan Benar

- Agustus 29, 2017

Cara Menanan Jagung Dan Budidaya Jagung Dengan Benar

 
BUDIDAYA JAGUNG DENGAN BENAR
Hai gan, jumpa lagi di blog ane Petani Kecil. Di artikel ini ane akan membagikan tulisan atau artikel wacana CARA MENANAM DAN BUDIDAYA JAGU DENGAN BENAR bagi pemula ataupun yng mau menanam dalam jumlah tidak sedikit. Ikuti artikelnya dibaca ya gan :

Tempat Penanaman

Tanaman jagung merupakan tanaman yng mempunyai tingkat fotosintesis tinggi, jadi Amat memerlukan cahaya matahari. Maka tempat yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya tanaman jagung merupakan areal yng terbuka berupa sawah atu ladang yng tak terlindung dari cahaya matahari.
Tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya tanaman jagung sebaiknya tak tergenang air, akan tetapi mempunyai kadar air yng cukup. Selain itu, dalam pemilihan tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman jagung, sebaiknya Perlu sesuai yang dengannya syarat tumbuh tanaman jagung, ataupun yng dibutuhkan oleh tanaman jagung. Syarat tumbuh dijelaskan menjadi berikut.
1. Susunan ataupun sifat tanah
Sebetulnya seluruh jenis tanah bisa ditumbuhi jagung, akan tetapi sifat tanah yng paling dikehendaki oleh tanaman jagung merupakan yng drainasenya lancar, subur yang dengannya humus serta pupuk yng mencukupi persediaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tumbuh.
2. Iklim
Iklim ataupun cuaca rata-rata suatu daerah turut berperan dan dalam menentukan pertumbuhan serta produksi suatu tanaman. Iklim yng tak mendukung, misalnya tidak sedikit hujan badai serta angin rebut malah banjir, akan berpengaruh pada pertumbuhan, salah satunya pada tanaman jagung.
Meskipun tanaman jagung Amat cocok pada daerah yng beriklim sejuk serta dingin, akan tetapi andai terlalu tidak sedikit hujan pula akan mengurangi kualitas jagung.
Tanaman jagung bisa berproduksi yang dengannya baik serta mempunyai kualitas pada daerah yng beriklim sejuk yakni 50 derajat LU hingga 40 derajat LS yang dengannya ketinggian hingga 3000 meter dari permukaan laut. Akan tetapi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk jenis-jenis jagung tertentu, bisa pula pada tempat yng berbeda dari kondisi yang telah di sebutkan serta bisa berproduksi yang dengannya baik.
3. Derajat keasaman tanah (pH)
Derajat keasaman tanah dipengaruhi oleh banyaknya kandungan unsure kimia dalam tanah dan kadar air dalam tanah yang telah di sebutkan. Daerah yng cenderung basah serta tidak sedikit humus akan memicu tanahnya cenderung bersifat asam.
Sebaliknya tanah yng kering berkapur yang dengannya kadar air yng tidak banyak akan lebih bersifat basa. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman jagung sebetulnya toleransi ataupun kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan cukup baik, yakni yang dengannya kemampuan hidup maksimal pada derajat keasaman antara 5,5 hingga 7.
Derajat keasaman ada skala 14 skala, bagi atau bisa juga dikatakan untuk skala 1 hingga 7 bersifat asam, sedangkan antara 8 hingga 14 bersifat basa.
4. Kadar air
Jumlah air yng ada dalam tanah akan menentukan kadar air tanah. Tanaman jagung memerlukan air lebih-lebih bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan serta perkembangbiakkan. Jadi penanaman jagung pun tidak sedikit diawali pada tatkala musim hujan mulai tiba. Selain menghemat tenaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiram pula menambah sejuk/menambah kelembaban udara. Menjadikan tanaman tak kekurangan air, lantaran bisa mengganggu proses fotosintesis ataupun penyusunan makanan yng di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk beraktifitas serta berproduksi dari tanaman jagung yang telah di sebutkan.
5. Intensitas cahaya matahari
Intensitas cahaya merupakan jumlah pancaran cahaya matahari yng intesif serta bisa dimanfaatkan oleh mahluk hidup. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman jagung, intensitas cahaya yng tidak sedikit serta cukup Amat dibutuhkan selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk berfotosintesis, pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk berproduksi, lantaran tanpa intensitas cahaya yng cukup, bunga tak bisa sukses menjadi buah.
6. Suhu lingkungan
Suhu merupakan tingkat derajat panas suatu benda yng ada dalam lingkungan. Lingkungan tempat hidup jagung Amat butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk diperhatikan, lantaran suhu yng tinggi serta kering akan mengganggu kelangsungan proses penyusunan makanan ataupun fotosintesis pada tanaman jagung.
Suhu yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tanaman jagung merupakan antara 21 hingga 30 derajat celcius. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses perkecambahan jagung, yng paling tepat adalh antara suhu 21 hingga 27 derajat celcius. Jadi, tidak banyak lebih butuh suhu yng lebih sejuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan kecambahnya.
Pada biasanya tanaman njagung ditanam pada lahan yng kering yang dengannya tatacara multikultur, pengertiannya ditanam bersama yang dengannya beberapa jenis tanaman yng lain. Akan tetapi, penanaman jagung pada lahan kering ini taklah mutlak, karena diluar dugaan tanaman jagung pula bisa tumbuh pada lahan basah yng terdapat pengairan dan sawah tadah hujan, secara monokultur yakni menanami lahan cuma yang dengannya satu jenis tanaman.
Tips penanaman jagung ada 2 tatacara, yakni:
1. Multikultur
Multikultur merupakan penanaman lahan yang dengannya tidak sedikit jenis tanaman yng berbeda-beda secara bersama-sama. Misalnya dalam satu waktu pada suatu lahan ditanami jagung, ketela pohon, serta kacang tanah.
Tips ini Suka pula disebut yang dengannya sebutan tumpang sari, yng memiliki tujuan supaya kesuburan tanah tetap terjaga, yakni yang dengannya melindungi keseimbangan persediaan unsure-unsur yng ada dalam tanah.
2. Monokultur
Monokultur adalh menanami lahan cuma yang dengannya satu jenis tanaman secara berselang seling, ataupun bergantian. Misalnya saat ini jagung, tahap yng kedua padi ataupun sebaliknya.
Penanamn yang dengannya car ini Suka disebut yang dengannya sebutan rotasi tanaman. Rotasi tanaman dasarnya memang mempunyai tujuan yng hampir percis yang dengannya tumpang sari, cuma saja waktu penanaman yng berbeda maka pengambilan unsure yng ada dalam tanah pula bergantian. Namun yang dengannya tatacara bergantian juga unsur itu akan berkurang, menjadikan diharapkan yang dengannya penanaman yng bergantian, keseimbangan jumlah unsur-unsur dalam tanah pula tetap terjaga.
Sel;ain itu pula diselingi yang dengannya tanaman kacang supaya bisa diperkaya unsur Nitrogen, lantaran tanaman kacang tanah dalam akarnya terdapat bintil yng ada bakteri Rhizobium bisa mengikat Nitrogen dari udara bebas. Menjadikan bisa disimpulkan bahwasanya yang dengannya penanaman kacang tanah, tanah akan subur kembali.
Kedua tatacara yang telah di sebutkan merupakan bagian dari tatacara penanaman yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi lahan yng telah kritis.
Sebetulnya masih ada car yng lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi lahan yng kritis, yakni yang dengannya sengkedan serta terasering. Sengkedan di lakukan pada lahan yng bisa berdampak pada erosi tanah. Sedangkan terasering di lakukan pada lahan yng miring dibuat sawah yng bertingkat-tingkat yang dengannya tujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghambat erosi.
Tanah yng di kenai erosi terus menerus akan mengalami:
a. Kekurangan unsur-unsur hara didalamnya
b. Gampang longsor
c. Pengurangan tingkat kesuburan
d. Tak bisa ditanami
e. Mengurangi hasil produksi
Di bawah ini ada usaha-usaha bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembalikan kesuburan tanah andaikan berlangsung erosi pada lahan tanamn jagung, baik oleh air maupun oleh angin:
1. Penjemuran
Penjemuran merupakan tatacara yng telah Suka di lakukan oleh para petani sejak dahulu, lebih-lebih pada lahan persawahan, tatacaranya yang dengannya mencangkul tanah serta membaliknya, lantas dibiarkan di kenai panas matahari selama beberapa hari. Tujuan penjemuran merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk:
a. Membunuh bakteri pengganggu yng ada dalam tanah
b. Tanah memperoleh aerasi/pengudaraan
c. Derajat keasaman tanah ataupun kebasaan bisa berkurang
d. Tanah bisa kembali subur
2. Penghijauan
Tanah yng tidak lebih subur lantaran di kenai erosi, umumnya akan susah ditanami. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasinya, bisa yang dengannya penanaman kembali ataupun penghijauan, yakni yang dengannya menanam pohon pohon pelindung.
Tujuan penghijauan merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk:
a. Menambah kesuburan tanah, yang dengannya tatacara pembuatan humus oleh tanaman pelindung melewati daunnya yng berguguran.
b. Akar tanaman pelindung bisa menahan laju air.
c. Mikroorganisme yng ada dalam humus akan bisa menguraikan zat organic dalam humus, menjadikan menambah unsure hara serta kesuburan dalam tanah.
3. Rotasi tanaman
merupakan menanami sebidang tanah yang dengannya tanaman yng berbeda secara bergantian. Misalnya ditanami jagung, lantas ditanami padi serta seterusnya. Tujuan rotasi tanaman merupakan:
a. Supaya unsure hara yng ada dalam tanah tak habis sekalian
b. Jenis tanaman yng berbeda akan butuh unsure yng berbeda juga, jadi pengambilan unsure berlangsung secara bergantian.
4. Pemupukan
Pemupikan merupakan bisnis menambah ataupun mengganti hilangnya beberapa jenis unsure yng hilang bersama proses bercocok tanam.
Proses yng bisa memicu hilangnya beberapa unsure merupakan:
a. Pemanenan yang dengannya tatacara pencabutan hingga ke akar
b. Hanyut bersama yang dengannya air tatkala penyiraman.
Jenis-macam pupuk yng bisa dipakai antara lain:
a. Pupuk sangkar
Pupuk sangkar merupakan pupuk yng berasal dari kotoran ternak.
b. Pupuk kompos
Pupuk kompos merupakan pupuk yng berasal dari pembusukan sampah organic. Misalnya dari sisa pembusukan daun ataupun bagian tanaman lain yng telah mati.
c. Pupuk hijau
Pupik hijau merupakan pupuk yng berasal dari tumbuhan yng sengaja dicabut, lantas di tanam di sekeliling lahan pertanian. Tanaman yng Suka di tanam merupakan jenis kacang-kacangan.
d. Pupuk anorganik ataupun pupuk buatan
Pupik anorganik merupakan macam-macam pupuk yng dibuat oleh pabrik.
Misalnya:
1) Amonium sulfat (NH4)2 SO4 ataupun Suka disebut ZA
2) Nitrogen Posfor Kalium (NPK)
3) Urea
4) ASN ataupun ammonium sulfat nitrat
1. Syarat tumbuh
Tempat yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam jagung sebaiknya memenuhi syarat tumbuh. Misalnya kesuburan tanah, suhu lingkungan, pancaran sinar matahari, dan tinggi tempat.
2. Ketersediaan sarana serta prasarana transportasi
Ketersediaan sarana transportasi bisa mempermudah pengangkutan hasil panen, menekan biaya transportasi dan mencegah prnurunan mutu jagung sebelum pemasaran.
3. Tujuan pemasaran
Tempat bertanam jagung sebaiknya tak jauh dari tempat pemasaran. Tujuannya merupakan mencegah penurunan mutu jagung serta menghemat transportasi, salah satunya biaya pengangkutan oleh tenaga kerja.
4. Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja Amat diharapkan, dimulai dari proses penanaman, pemeliharaan serta tatkala pemanenan dan pengolahan hasil panen, menjadikan memperoleh hasil produksi yng baik serta mempunyai kualitas dan tak berlangsung penurunan mutu jagung.

Benih Tanaman Jagung

Penyediaan benih merupakan hal ataupun factor yng awal serta penting pada aktivitas bertanam jagung. Menjadi langkah awal dalam bertanam jagung, pemilihan bibit unggul umumnya dilaksanakan supaya kita bisa memperoleh hasil produksi yng tinggi juga.
Tanda-ciri yng Perlu diperhatikan dalam memilih bibit jagung yng baik merupakan menjadi berikut:
1. Tongkol diambil dari tanaman jagung induk yng sehat, kuat serta sudah tua.
2. Tongkol jagung yng tua berukuran besar, panjang serta langsing.
3. Klobot rapat dari ujung hingga pangkal daun jagung.
4. Biji terdapat atau terletak dalam barisan yng lurus
5. Tongkol mempunyai ranbut yng tidak sedikit
6. Tongkol telah dijemur hingga kering
Biji yng unggul ditentukan oleh:
1. Faktor genetic
Faktor genetic merupakan factor yng berhubungan yang dengannya genotip yng baik, serta umumnya diturunkan dari induk pada keturunannya, misalnya daya tahan terhadap penyakit, serta daya reproduksi.
2. Faktor fisik
Faktor fisik merupakan benih yng bermutu tinggi meliputi kemampuan berkecambah yng tinggi, kadar air rendah, bersih serta bebas dari kotoran.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh benih, sebaiknya kita beli dari tempat pemuliaan, karena bila kita mempergunakan benih dari pertanaman sebelumnya, akan mengalaminpengurangan/penurunan kualitas/mutu.
Benih yng unggul bisa kita beli pada took saprotan, distributor benih ataupun Balai Benih Induk (BBI). Serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah timbulnya penyakit pada benih yng penyebabnya yaitu oleh jamur, maka benih Perlu kita fungisida, ataupun insektisida yng bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasmi jamur.
Misalnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah bulai, yang dengannya tatacara menjadi berikut:
1) Sediakan air sebanyk 1 liter
2) Masukkan dalam air yang telah di sebutkan 5 g Ridomil
3) Masukkan biji jagung kedalam larutan yang telah di sebutkan
4) Rendam benih selama 15 menit
5) Seusai itu keringkan hingga kering yang dengannya tatacara dijemur.

Lahan serta Penanaman

Pengolahan lahan tanaman jagung bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh kondisi lingkungan yng paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan serta hasil produksi jagung.
Tujuan pengolahan lahan merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk:
1. Menyediakan lingkungan yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan serta perkembangbiakkan jagung.
2. Memperbaiki sifat fisik tanah.
3. Mencegah pertumbuhan gulma serta tanaman pengganggu.
Lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam jagung bisa diolah yang dengannya mempergunakan cangkul, bajak maupun yang dengannya traktor.
Pengolahan lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam jagung terdiri dari beberapa langkah, yakni:
1. Memecah
Yng dimaksud memecah pada pengolahan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam jagung adalh menfubah kondisi tanah yng tadinya keras serta padat menjadi tanah yng gembur serta lunak, supaya dapt diproses selanjutnya. Alat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memecah kondisi tanah ini merupakan traktor.
2. Membalik
Membalik tanah pada pengolahan tanaman jagung merupakan penggantian ataupun pemindahan posisi dari bagian tanah sebelas atas menjadi sebelah bawah ataupun sebaliknya.
Hal ini di lakukan lantaran tiap komposisi tanah yng mempunyai sifat yng berbeda-beda, baik kandungan unsure ataupun tingkat kesuburan tanahnya. Alat yng dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membalik tanah merupakan cangkul.
3. Meratakan tanah
Proses yng selanjutnya sesudah tanah dipecah serta dibalik merupakan yang dengannya diratakan, supaya proses perawatan yng lain bisa berlangsung yang dengannya gampang. Alat yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk meratakan merupakan garu, yang dengannya tenaga sapi ataupun kerbau ataupun tenaga kita-kita.
Di bawah ini butuh kita ketahui susunan dari lapisan tanah secara horizontal yng terdiri dari 3 lapisan yng utama yakni:
a. Lapisan tanah atas/top soil
Lapisan tanah atas mempunyai ciri-ciri antara lain:
  • Terdapat atau terletak pada bagian paling atas dari tanah
  • Menjadi tempat tumbuhnya aneka macam tanaman
  • Berwarna gelap
  • Tempat tumbuh serta berkembangnya akar tanaman yang dengannya mencari makan pada bagian top soil ini
  • Tempat hidup aneka macam mikroorganisme
  • Tempat terjadinya humifikasi
  • Tanahnya gembur
  • Tidak sedikit memiliki kandungan unsure hara bagi tanaman
  • Porositas serta drainasenya Amat baik.
  • Ketebalannya dipengaruhi oleh kemiringan, ketinggian serta jumlah tumbuhan yng ada di atasnya

b. Lapisan tanah bawah/subsoil
Tanda-ciri lapisan tanah bawah/subsoil merupakan menjadi berikut:
  • Berwarna lebih muda serta lebih terang
  • Porositas serta drainase rendah
  • Ikatan butiran tanah lebih stabil
  • Tidak sedikit mengalami pelapukan
  • Tidak sedikit memiliki kandungan tanah liat

c. Lapisan bahan ataupun batuan induk/bed rock
Lapisan batuan induk mempunyai ciri-ciri antara lain:
  • Lapisan masih berupa batu yng belum mengalami pelapukan.
  • Tempat terdapatnya kantung-kantung air.
  • Tempat terjadinya proses pelapukan secara fisik, kimia serta bilogis dalam waktu yng lama.

Keadaan tanah yng diolah sebaiknya dalam keadaan tak basah karena akan lengket serta sukar digemburkan. Selain itu pula tak terlalu kering, karena akan terasa keras, menjadikan butuh tenaga yng besar. Jadi sebaiknya dalam keadaan lembab supaya gampang pengolahannya.
Tips pengolahan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam jagung, yakni:
  • Seusai tanah diolah, maka tanah dibuat bedengan yang dengannya ukuran yng sesuai yang dengannya luas lahan.
  • Selain itu di antara bedengan dibuat parit bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengaturan pengairan, yng dalamnya 20 cm serta lebarnya 40 cm.
  • Segera di lakukan pembuatan lubang tanam yang dengannya mempergunakan tugal/batang kayu
  • Pembuatan jarak antara lubang tanam bergantung pada kesuburan tanah serta daya tumbuh benih.

4. Penanaman tanaman jagung
Penanaman jagung dilaksanakan pada awal ataupun akhir musim hujan, menjadikan pada masa pertumbuhan tanaman jagung masih tersedia air dari curahan hujan.
Penanaman di lakukan yang dengannya tatacara mengisi lubang tanam yang dengannya satu benih jagung disertai yang dengannya furadan 1 g tiap lubang. Tidak tidak ingat pada setiap lubang tanam ditutupi yang dengannya jerami kering berlebi dahulu baru ditutup kembali yang dengannya tanah.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman jagung merupakan proses yng penting, lantaran akan ikut menentukan hasil produksi dari aktivitas kita bercocok tanam jagung.
Kegiatan pemeliharaan tanaman jagung meliputi:
1. Penyiraman
Tips yng paling gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman jagung merupakan yang dengannya membuat saluran air pada sekeliling lahan ataupun dari turunnya air hujan. Karena, bila kita Perlu menyiram lahan yng begitu luas, akan cukup merepotkan.
Air bagi tanaman jagung dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk:
  • Tatkala awal pertumbuhan yakni bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkecambahan
  • Tatkala pembentukan tongko

Akibat kekurangan air merupakan:
  • Biji lama/gagal berkecambah
  • Tongkol jagung menjadi kerdil

Tips penyiraman lahan tanaman jagung merupakan menjadi berikut:
  • Pada daerah yng cukup air, penyiraman di lakukan yang dengannya tatacara menyalurkan air pada saluran air antara barisan tanamannjagung.. tunggu hingga 3 jam, bila air masih sisa dalam sxaluran tadi, maka air Perlu dibuang.
  • Pada lahan yng kering, penyiraman di lakukan yang dengannya mempergunakan gembor.
Waktu penyiraman tanaman jagung merupakan:
  • Seusai masa tanam jagung selesai, yang dengannya tujuan supaya biji jagung segera berkecambah.
  • Sehari-hari satu kali tanaman jagung disiram selama satu minggu.
  • Seusai istirahat, penyiraman kembali di lakukan sesudah minggu ke-4.
  • Tatkala pembentukan tongkol, tanaman jagung disiram sehari sekali supaya tumbuh yang dengannya sempurna.

Hal yng butuh diperhatikan dalam penyiraman tanaman jagung merupakan:
  • Jangan menyiram tanaman jagung andai hari telah hujan. Lantaran andai terlalu tidak sedikit air tanaman jagung mampu membusuk serta akhirnya mati.
  • Penyiraman cuma di lakukan andai lahan kering saja.

2. Penyiangan
Penyiangan merupakan kegiatannmembuang rumput liar/pengganggu yng ikut tumbuh bersama tanamanjagung, yng Suka disebut gulma.
Jenis-macam rumput liar yng Suka tumbuh dalam lahan jagung merupakan:
  • Rumput teki
  • Alang-alang
  • Kaki/tapakmkuda
  • Meniran
  • Krokot

Tips penanggulanggan rumput liar ataupun gulma ini merupakan dngan tatacara:
  • Langsung dicabut yang dengannya tangan secara beramai-ramai.
  • Yang dengannya mempergunakan herbisida yakni senyawa kimia yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasmi gulma.

3. Pembubunan
Pembumbunan merupakan penimbunan tanah pada sekeliling tanaman jagung. Tatacaranya merupakan menjadi berikut:
  • Pertama-tama kita bersihkan rumput liar yng tumbuh disekitar tanaman jagung, yang dengannya tatacara dicabut
  • Ambil hasil cabutan rumput liar tadi, serta timbun yang dengannya tanah pada sekeliling tanaman jagung.

4. Pemberian pupuk
Pemberian pupuk yanmg dimaksudkan disini merupakan pemupukan lanjutan, yakni sesudah tanaman jagung berumur 2 minggu, yang dengannya tatacara ditaburkan pada larikan tanaman jagung
Pemberian urea pula diberikan sesudah tanaman jagung berumur 40 hari, yang dengannya tujuan menungkatkan jumlah serta kualitas tongko, jagung.
5. Pemberian garam inggris
Tujuan pemberian garam inggris pada tanaman jagung merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk:
  • Menambah kesempurnaan pertumbuhan sruktur daun
  • Menambah kesempurnaan pertumbuhan tongkol jagung
  • Memperkuat daya tahan tanaman jagung dari serangan penyakit, semisal bulai
Tips pemberian garam inggris pada tanaman jagung merupakan menjadi berikut:
  • Larutkan garam inggris dalam air yang dengannya perbandingan 4:1
  • Semprotkan pada bagian daun tanaman
  • Lakukan penyemprotan setiap semnggu sekali selama 4 minggu berturut-turut.

6. Pembuangan bunga jantan
Pembuangan bunga jantan pada tanaman jagung di lakukan pada tatkala bunga jantan keluar, namun sebelum bunga mekar, jadi belum berlangsung penyerbukan.
Tujuan pembuangan bunga jantan merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk:
  • Pengalihan kekuatan/tenaga pada pembuatan tongkol
  • gar tongkol jagung menjadi lebih besar
  • Supaya tongkol menjadi lebih tidak sedikit
Pembuangan bunga jantan di lakukan sesudah 40 hari penanaman, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman jagung yng ditanam di dataran rendah. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman jagung yng ditanam di dataran tinggi, pembungaan bunga jantan di lakukan sesudah 50 hari penanaman, lantaran perbedaan intensitas cahaya matahari yng diterima.
Tips pembuangan bunga jantan merupakan menjadi berikut:
  • Goyang-goyangkan batang secara perlahan, jangan terlalu keras karena bisa merusak bunga,
  • Perhatikan pelepah daunnya, tunggu hingga pelepah daunnya melebar.
  • Andai pelepah daun telah melebar, maka cavutlah tangkai bunga jantan pada tanman jagung yang dengannya hati-hati.

Pengendalian Hama serta Penyakit

Kegiatan pengendalian hama serta penyakit pada tanaman jagung di lakukan supaya tanaman jagung tak mengalami gangguan kebugaran atau kesehatan, yng akhirnya mengganggu hasil produksinya.
Pengendalian terhadap hama serta penyakit bisa di lakukan yang dengannya 2 tatacara, yakni:
1. Secara tradisional
  • Secara mekanisme ataupun penanganan secara langsung.
  1. Ulat langsung diambil serta dibasmi
  2. Tikus, yang dengannya tatacara digeropyok beramai-ramai
  3. Burung yang dengannya diketapel
  • Tanaman liar yang dengannya disiangi/dicabuti secara langsung
  • Mengusir burung, yang dengannya dipasang orang-orangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menakuti serta pergi jauh agar bisa tak memakan jagung.
  • Yang dengannya penanaman secara serentak.
  • Yang dengannya mengadakan rotasi tanaman supaya terhimdar dari hama serta penyakit.
2. Modern
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan penyakit dipakai fungisida/senyawa kimia pembasmi jamur/fungi. Misalnya, manzate, DIthane, Antracol, Cobox, serta Vitigran Blue.
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian hama dipakai insektisida/senyawa kimia pembasmi serangga/insekta, yng berbentuk cairan yng disemprotkan.
Misalnya, Diazinon 60 EC, Baycard 500 EC, HOpcin 50 EC, Klitop 50 EC, Mipcin 50 WP, Azodrin 15 WSC,
Sedangkan yng berupa butiran merupakan furadan 3G, Dharmafur, serta Curater.
1. Ulat daun (prodenia litura)
Gejala tanaman jagung yng diserang hama ulat daun merupakan menjadi berikut:
  1. Ulat dau menyerang bagian pucuk daun.
  2. Umur tanaman yng diserang ulat daun sekitar 1 satu bulan
  3. Daun tanaman bila telah besar menjadi rusak.
Pencegahan dxengan penyemprotan insektisida folidol, basudin, diazinon serta agrocide yang dengannya ukuran 1,5 cc dalam tiap 1 liter air.
2. Lalat bibit
  1. Penyebabnya yaitu oleh lalat bibit (Atherigona exigua)
  2. Gejala yng dialami tanaman jagung merupakan ada bekas gigitan pada daun, pucuk daun layu, serta akhirnya tanaman jagung mati.
  3. Pengendalian yang dengannya menghembuskan HCH 5% pada tatkala berumur 5 hari. Ataupun pengobatan yang dengannya penyemprotan insektisida Hostathion 40EC, sebanyk 2cc tiap liter air yang dengannya volume semprotan 100 liter tiap hektar lahan jagung.

3. Ulat agrotis
  1. Gejala yng dialami pada bagian batang yng masih muda yakni putus akhirnya tanaman jagung mati.
  2. Agrotis sp. Melakukan penyerangan pada malam serta siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis ini, yakni:
  • Agrotis segetum, yng berwarna hitam, Suka didapati didaerah dataran tinggi.
  • Agrotis ipsilon, berwarna hitam kecoklatan, di temukan di daerah dataran tinggi serta rendah
  • Agrotis interjection, berwarna hitam, tidak sedikit terdapat di pulau jawa
3. Pengendalian ulat ini yang dengannya insektisida Dursban 20 EC, yang dengannya dosis 2 ml tiap 1 liter air. Tiap hectare bisa dipakai 500 liter larutan
4. Penggerek daun serta penggerek batang
  1. Bagian tanaman jagung yng diserang oleh ulat sesamia inferens serta pyrasauta nubilasis merupakan ruas batang sebelah bawah serta titik tumbuh tunas daun tanaman jagung.
  2. Gejala tanaman menjadi layu.
  3. Penanggulangan yang dengannya mempergunakan insektisida Azodrin 15 WSC yang dengannya dosis 30 liter dalam 10 liter air.

5. Ulat tongkol (Heliothis armigera)
  1. Gejalanya bisa dilihat yang dengannya adanya bekas gigitan pada biji serta adanya terowongan dalam tongkol jagung.
  2. Ulat tongkol menyerang/masuk dalam tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung.
  3. Pengendalian yang dengannya penyemprotan mempergunakan Furadan 3G ataupun yang dengannya membuat lubang dekat tanaman, diberi insektisida serta ditutup lagi.
  4. Dosis yng dipakai 10 gram tiap meter persegi.
  5. Sebaiknya di lakukan pada tatkala tanaman jagung masih berbunga, jangan menjelang panen, karena bisa membahayakan kita yng ikut mengkonsumsi jagung lantaran residu dari insektisida yang telah di sebutkan.
  6. Penyakit pada tanaman jagung, yakni:

1. Hawar daun ataupun karat daun
Penyakit hawar daun dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:
a. Hawar daun turcicum
  • Gejala penyakit ini berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong, berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak menjadi besar serta berwarna coklat. Bentuk semisal kumparan, bila parah daun semisal terbakar.
  • Penyebab penyakit ini merupakan Helminthos porrirum turcicum.

b. Hawar daun maydis
  • Gejala yng dialami berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun.
  • Bila parah bisa hingga ke jaringan tulang daun yng akhirnya jaringan bisa mati.

c. Hawar daun corbonum
  • Gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yng bisa menyatu serta mematikan daun.
  • Penyebabnya merupakan cendawan Dreschslera zeicola yng tumbuh di daerah yng dingin, bersuhu rendah, lembab serta di daerah dataran tinggi.
  • Pengendalian yang dengannya fungisida ataupun yang dengannya thiram serta karboxin, dan yang dengannya pengasapan ataupun perawatan suhu panas selama 17 menit yang dengannya suhu 55 derajat celcius.

2. Bulai
  • Penyakit bulai pada daun jagung penyebabnya yaitu oleh cendawan ataupun jamur sclerospora maydis
  • Gejala berupa daun tanaman jagung berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar yang dengannya urat daun serta tampak kaku.
  • Pencegahan yang dengannya pemberian Ridomil 35 SD pada benih supaya tak tumbuh jamur pada biji jagung.

Tanaman jagung yng mengalami kekurangan zat makanan akan mengalami berbagaib gangguan antara lain:
1. Kekurangan nitrogen (N)
Akibat kekurangan unsure Nitrogen merupakan tumbuhan menjadi kerdil, kurus, serta daun berwarna hijau kekuningan. Akibat yng paling parah tumbuhan jagung tak berbuah.
2. Kekurangan fosfor (P)
Kekurangan Fosfor pula memicu tanaman menjadi kerdil, daun agak ungu serta kaku. Pertumbuhan tongkol terganggu, menjadikan barisan biji tak teratur.
3. Kekurangan kalium (K)
Gejala yng tampak merupakan ujung bagian bawah daun menguning serta mati. Tumbuhan menghasilkan buah yng kecil serta ujungnya runcing.
4. Kekurangan Kalsium (K)
Kekurangan kalsium memicu daun mudanya tak muncul dari ujung tanaman, daun agak kaku, berwarna kuning kehijauan serta kerdil.
5. Kekurangan Magnesium (Mg)
Tanaman jagung yng kekurangan magnesium, umumnya kerdil, bagian atas daun berwarna kuning. Yang dengannya bergaris-garis tidak normal berwarna putih. Daun yng tua berganti warna menjadi ungu kemerahan pada bagian tepid an ujung daun.
6. Kekurangan belerang (S)
Gejala yng tampak pada tanaman jagung yng kekurangan belerang merupakan seluruh daunnya berganti warna menjadi kuning, baik dari daun yng muda hingga yng tua. Gejala lain merupakan tubuh tanaman jagung menjadi kerdil serta tak/terlambat berbunga.
7. Kekurangan Seng (Zn)
Gelala penyakit ini dilihat sesudah tanaman berumur 2 minggu yakni pada sedang daun terdapat garis kuning sepanjang tulang daun, sedangkan bagian tepi daun tetap hijau
8. Kekurangan zat besi (Fe)
Gejala penyakit ini bisa dilihat pada daun tanaman jagung bagian atasnya hijau pucat hingga putih di antara urat-urat daun.
9. Kekurangan tembaga (Cu)
Gejala penyakit ini muncul yang dengannya diawali mengeringnya daun termuda, lantas tanaman jagung menjadi kerdil serta daun yng tua mati.
Gejala yng lain merupakan batang jagung menjadi lunak menjadikan gampang bengkok ataupun roboh di kenai angin.
Thanks udah berkunjung ke blog ane jangan tidak ingat pula liat budidaya lain-lainnya pula ya gan...

Sumber rujukan dan gambar : http://petanimodalkecil.blogspot.com/2016/11/cara-menanan-jagung-dan-budidaya-jagung.html.

Seputar Cara Menanan Jagung Dan Budidaya Jagung Dengan Benar

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Menanan Jagung Dan Budidaya Jagung Dengan Benar