Bisnis Pembibitan Jati | Peluang Usaha

- Agustus 22, 2017

Bisnis Pembibitan Jati | Peluang Usaha

 

A. Keuntungan Bisnis Bibit Jati

bisnis pembibitan jatiBisnis pembibitan jati. Jati adalah jenis tanaman yng menghasilkan kayu kualitas super. Di pasaran, harga jual jati terbilang tinggi andai dibandingkan yang dengannya jenis kayu lain-lainnya. Lantaran karakteristiknya yang telah di sebutkan, tanaman ini tidak sedikit diminati warga atau juga bisa dikatakan masyarakat menjadi investasi jangka panjang. Hal ini tentu membuka kesempatan tersendiri bagi usaha bibit jati unggul. Selain berpeluang besar, usaha bibit jati pula mempunyai aneka macam keunggulan, di antaranya tak butuh lahan yng terlalu luas (500 m2 bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk 10.000 bibit jati), periode panen cepat (cuma 4—5 bulan dari penyemaian), dan perawatan serta pemeliharaan bibit tak terlalu merepotkan. Pada kondisi tertentu, panen pula bisa di lakukan andaikan ada pesanan. Misalnya, pemesanan dari instansi pemerintah ataupun perusahaan swasta yng menginginkan karakteristik bibit jati tertentu yang dengannya umur panen tertentu.
Modal Dibatasi, Tak Masalah
Secara umum, pelaku usaha pembibitan yang dengannya lahan serta modal dibatasi bisa mengawali bisnisnya yang dengannya bermitra ataupun bekerja percis yang dengannya pebisnis lain-lainnya. Yang dengannya pola ini, pemasaran bibit bisa di lakukan bersama-sama ataupun menjual bibit kepada perusahaan yng skalanya lebih besar. Yang dengannya demikian, risiko bisnis akan berkurang, sedangkan keuntungan tetap bisa maksimal.

B. Menyiapkan Tempat serta Perlengkapan Pembibitan Jati

  1. Pilih tempat pembibitan yng sesuai yang dengannya pertumbuhan bibit jati, di antaranya mempunyai curah hujan 1.200—2.500 mm/tahun yang dengannya 3—5 bulan kering, serta suhu udara 19—36ยบ C. Selain itu, tempat pula Perlu mempunyai sumber air cukup. Pasalnya, air memegang peranan penting dalam bisnis pembibitan. Sumber air mampu didapatkan dari sungai (air mengalir) ataupun membuat sumur. Sebaiknya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air ke lahan persemaian setiap pembibit Perlu mempunyai pompa air.
  2. Siapkan sarana serta prasarana berupa bedeng tabur, bedeng sapih, tempat pengolahan media tanam, tempat karantina, serta pagar pembatas tempat pembibitan.
  3. Sediakan bahan pembibitan semisal benih jati, pupuk, polibag, media tanam, serta obat-obatan.
  4. Usahakan tempat pembibitan mempunyai kanal yng baik serta bisa dilewati kendaraan roda empat. Hayalkan, dalam satu kali proses penjualan bibit, umumnya terjual ratusan bibit yng Perlu didistribusikan mempergunakan kendaraan bak terbuka roda empat. Sementara itu, kanal di dalam tempat persemaian pun Perlu mempunyai jalan kecil di setiap blok. Hal ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pengangkutan bibit dari dalam tempat ke luar tempat pembibitan ataupun antarblok di dalam tempat persemaian.

C. Mengawali Pembibitan Jati

  1. Pastikan benih jati yng dipakai berasal dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH). Hal ini bertujuan supaya bibit yng diperoleh mempunyai kualitas yng baik serta pertumbuhan yng sehat.
  2. Kasih perlakuan khusus pada benih bagi atau bisa juga dikatakan untuk memecahkan dormansinya. Tatacaranya, tempatkan benih di dalam wadah yang dengannya alas serasah. Seusai itu, tutup kembali hamparan benih mempergunakan serasah. Taburkan spiritus di atas serasah serta bakar sampai-sampai api padam. Dinginkan benih selama 24 jam.
  3. Siapkan media tanam berupa tanah, pasir, kompos, serta arang sekam yang dengannya perbandingan 1 : 1 : 1 : 1. Tempatkan media semai yng sudah tercampur rata ke dalam bak semai yng sudah disediakan.
  4. Benamkan benih satu per satu ke dalam media semai.
  5. Seusai bibit berumur 2—3 minggu, kecambah jati dipindahkan ke dalam polibag yng berisi media tanah, kompos, serta arang sekam yang dengannya komposisi 1 : 1 : 1.
Tip Memilih Pohon Induk Menjadi Sumber Benih
Andai benih bersertifikat susah didapati, tips yng paling gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memeroleh benih merupakan yang dengannya mempergunakan benih yng berasal dari pohon benih. Pohon benih adalah pohon induk lokal paling baik yng terdapat yng memanglah dipilih serta dipelihara bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan benih. Berikut beberapa kriteria yng Perlu dipertimbangkan tatkala memilih pohon benih.
Pohon Perlu terlihat unggul dibandingkan yang dengannya ? pohon lain-lainnya. Tanda-cirinya, pohon mempunyai diameter batang serta tinggi di atas rata-rata, berbatang lurus, batang bebas cabangnya tinggi, tajuknya seimbang, bebas dari hama serta penyakit, dan sudah bisa atau mampu menghasilkan benih (berumur minimum 12 tahun).
  • Hindari memilih pohon benih yng tumbuh sendirian lantaran dipastikan benih yng diperoleh adalah hasil penyerbukan sendiri.
  • Hindari memilih pohon benih yng tumbuh abnormal serta terserang hama serta penyakit.
  • Usahakan benih diperoleh dari minimal 10 pohon induk yng tak berkerabat dekat.

D. Memelihara Bibit Jati yang dengannya Baik

  1. Lakukan penyiraman bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembapan media. Menjadi patokannya, bibit jati butuh air sebanyk 20 m3/hektare/hari. Penyiraman bisa di lakukan pada pagi serta sore hari. Andai musim hujan, penyiraman tak butuh di lakukan.
  2. Siangi gulma serta rumput yng berada di sekeliling tanaman bersamaan tatkala penyortiran kualitas bibit. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kompetisi dalam proses penyerapan makanan. Penyiangan umumnya di lakukan secara manual mempergunakan tangan.
  3. Lakukan pemupukan sesuai yang dengannya jenis serta dosis yng dianjurkan. Jenis pupuk yng dipakai berupa pupuk NPK yang dengannya dosis 3—5 gram/polibag. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit muda, pupuk yng dipakai 0,25—0,5 gram/polibag.

E. Pemanenan Bibit Jati

pemanenan kayu jati
  1. Panen bibit tatkala berumur 4—5 bulan.
  2. Pastikan bibit memenuhi kriteria menjadi berikut.
  • Media sarang serta akarnya kuat mengikat media di dalam polibag. Andai bibit dicabut dari polibag, media serta akar tetap menggumpal utuh, akan tetapi tetap berpori ataupun tak padat.
  • Batang tunggal, kokoh, serta telah berkayu. Bibit tumbuh tegak, antara diameter serta tinggi tampak seimbang. Tinggi bibit minimum 30 cm.
  • Pucuk sehat, daun segar, dan tak terserang hama serta penyakit.
4. Lakukan pengangkutan tatkala panen yang dengannya sebaik barangkali. Hindari kondisi daun ataupun batang tertindih yang dengannya media. Buatkan sungkup supaya udara tak langsung mengenai bibit. Jaga kelembapan di dalam angkutan yang dengannya memberikan air. Waktu pengangkutan bibit maksimum mencapai tujuh hari.

F. Kendala serta Solusi Bisnis Pembibitan Jati

Kendala

Solusi

Penyimpanan benih yng salah Benih yng sudah kering disimpan dalam wadah plastik. Ruang simpen sebaiknya kering serta sejuk. Andai memungkinkan, genakan ruangan ber-AC. Daya tahan benih jati paling lama 2 tahun.
Susah memasarkan bibit jati Melalui penjualan langsung yang dengannya mem- buka penjualan di rumah ataupun di kebun. Selain itu, tawarkan kepada petani-petani yng mempunyai kebun. Supaya pemasaran lebih efektif, berikan diskon setiap pembelian bibit dalam jumlah tertentu.

G. Analisis Bisnis Pembibitan Jati

a. Asumsi

  1. Satu periode pembibitan jati terhitung selama empat bulan.
  2. Lahan yng dipakai adalah lahan sewa seluas 500 m².
  3. Target produksi sebanyk 10.000 bibit.
  4. Benih yng dipakai adalah benih bersertifikat seharga Rp850.000/kg.
  5. Persentase berkecambah benih sebesar 70%.
  6. Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
  7. Jumlah butir benih per kg sebanyk 1.500 butir per kg.
Kebutuhan benih = Target produksi : (persentase berkecambah x persentase bibit siap salur x jumlah butir benih)
= 10.000 : (70% x 80% x 1.500)
= 11,9 kg
= 12 kg
8. Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
9. Jumlah polibag per kg sebanyk 1.000 buah.
Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
= (10.000 + (10.000 x 3%))/1.000
= 10,3 kg
= 11 kg
10. Media berupa tanah, arang sekam, serta kompos yang dengannya perbandingan 1 : 1 : 1.
11. Pembelian tanah mempergunakan kendaraan beroda empat colt berkapasitas 7 m³.

b. Rincian Biaya

Biaya investasi pembibitan jati

Komponen Harga satuan (Rp) Jumlah Satuan Total biaya (Rp)
Sewa lahan 500 m2 400.000 1 Tahun 400.000
Paranet 875.000 2 Gulung 1.750.000
Bambu 7.500 25 Batang 187.500
Pembuatan sumur 2.000.000 1 Paket 2.000.000
Pemasangan instalasi listrik 250.000 1 Paket 250.000
Pompa air 750.000 1 Buah 750.000
Sprayer 350.000 1 Buah 350.000
Saung (barak) 1.000.000 1 Paket 1.000.000
Perlengkapan pertanian 350.000 1 Paket 350.000
Sungkup plastik 300.000 1 Paket 300.000
Total biaya investasi


7.337.500

Biaya tetap pembibitan jati per periode

Komponen Masa
Pakai
Harga
(Rp)
Perhitungan Total Biaya (Rp)
Penyusutan sewa lahan 12 400.000 4/12 x Rp400.000 133.333
Penyusutan paranet 36 1.750.000 4/36 x Rp1.750.000 194.444
Penyusutan bambu 12 187.500 4/12 x Rp200.000 62.500
Penyusutan sumur 96 2.000.000 4/96 x Rp2.000.000 83.333
Penyusutan instalasi listrik 60 250.000 4/60 x Rp250.000 16.667
Penyusutan pompa air 48 750.000 4/48 xRp750.000 62.500
Penyusutan sprayer 36 350.000 4/36 x Rp350.000 38.889
Penyusutan saung 60 1.000.000 4/60 x Rp1.000.000 66.667
Penyusutan perlengkapan pertanian 24 350.000 4/24 x Rp350.000 58.333
Penyusutan sungkup 36 300.000 4/36 x Rp300.000 33.333
Total biaya tetap 750.000

Biaya variabel pembibitan jati per periode

Komponen Harga Satuan (Rp) Jumlah Satuan Total Biaya
Polibag 25.000 11 Kg 275.000
Kompos 10.000 50 Karung 500.000
Tanah 300.000 1 Bak 300.000
Arang sekam 10.000 20 Karung 200.000
Benih jati 850.000 12 Kg 10.200.000
Pupuk 3.000 70 Kg 210.000
Pestisida 100.000 1 Kg 100.000
Pembukaan lahan 100.000 1 Borongan 100.000
Biaya listrik 50.000 4 Bulan 200.000
Tenaga pengisian media 50 10.000 Polibag 500.000
Tenaga penyapihan 25 10.000 Polibag 250.000
Biaya tenaga kerja 300.000 4 Bulan 1.200.000
Total biaya variabel


14.035.000

Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp733.333 + Rp14.035.000
= Rp14.785.000

c. Pendapatan serta Keuntungan per Periode

1. Pendapatan

Pendapatan = Jumlah bibit x harga jual
= 10.000 bibit x Rp3.000
= Rp30.000.000

2. Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan—total biaya operasional
= Rp30.000.000—Rp14.785.000
= Rp17.215.000

d. Kelayakan Bisnis

1. Rasio R/C

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp30.000.000 : Rp14.785.000
= 2,16
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,16 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,16.

2. Pay Back Period

Pay back period (titik balik modal ataupun titik impas) merupakan perbandingan antara total investasi yang dengannya keuntungan yng diperoleh.
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 4 bulan
= (Rp7.187.500 : Rp14.785.000) x 4 bulan
= 1,7 bulan

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-pembibitan-jati.html.

Seputar Bisnis Pembibitan Jati | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Pembibitan Jati | Peluang Usaha