Untung Besar Bisnis Investasi Kayu Jabon | Peluang Usaha

- Juli 29, 2017

Untung Besar Bisnis Investasi Kayu Jabon | Peluang Usaha

 

A. Prospek Menguntungkan Investasi Kayu Jabon

untung besar bisnis investasi kayu jabonUntung Besar Bisnis Investasi Kayu Jabon. Berbisnis jabon memanglah Amat menguntungkan. Selain gampang diolah serta multifungsi, kayu jabon pula mendatangkan rupiah yng berlipat. Hayalkan saja, modal awal membeli satu bibit jabon tatkala ini sekitar dua ribu rupiah. Sesudah panen, dari satu tegakan jabon bisa dijual menjadi Rp300.000—Rp600.000. Keuntungan berlipat ini bisa diperoleh sesudah 5—6 tahun. Meskipun waktu yang telah di sebutkan cukup lama, akan tetapi andai dibandingkan yang dengannya tanaman penghasil kayu lain-lainnya, jabon malah salah satunya tanaman yng cepat tumbuh (fast growing species). Dalam satu tahun, pertumbuhan diameter batang jabon mencapai 5—10 cm, sedangkan kenaikan tinggi pohon mencapai 3—6 m.
Didasari karakteristiknya, jabon tergolong tanaman kayu yng mempunyai batang yng lurus serta silindris, cabangnya berukuran kecil serta mendatar, mempunyai kemampuan pemangkasan alami (self pruning), dan relatif tahan terhadap serangan hama serta penyakit. Jabon pula salah satunya tumbuhan pionir yng bisa tumbuh di lahan terbuka ataupun kritis menjadikan Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk penghijauan, reklamasi lahan bekas tambang, serta pohon peneduh. Kayu yng diperoleh gampang diolah serta biasanya dipakai menjadi kayu lapis, veeneer basah, bahan pembungkus, korek api, bahan konstruksi ringan, bahan baku papan partikel, serta bubur kertas (pulp). Saat ini, mari kita bahas tahapan Untung Besar Bisnis Investasi Kayu Jabon.

B. Persiapan Lahan Menanam Jabon

  1. Pastikan lahan yng akan dipakai sesuai yang dengannya syarat tumbuh jabon. Biasanya, jabon akan tumbuh optimal pada ketinggian 10—900 m dpl, suhu 21—26ยบ C, serta curah hujan 1.500—5.000 mm/tahun.
  2. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminimalisasi biaya produksi, usahakan lahan yng dipakai adalah milik pribadi. Andai mempergunakan lahan sewa, sebaiknya lakukan simulasi biaya supaya bisnis ini tak rugi.
  3. Lakukan proses pembersihan lahan meliputi jalur tanam serta daerah piringan yang dengannya bantuan alat semisal parang, cangkul, serta mesin pemotong rumput. Selain itu, pembersihan lahan pula bisa mempergunakan herbisida supaya lahan bebas dari tumbuhan pengganggu semisal semak belukar, alang-alang, serta rerumputan.
  4. Tentukan jarak tanam jabon sesuai tujuan penggunaan kayu yng diperoleh.
    - Jarak tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan penanaman jabon menjadi bahan baku pulp umumnya mempergunakan jarak tanam 2 x 2 meter ataupun 3 x 2 meter.
    - veneer umumnya mempergunakan jarak 3 x 3 meter.
    - Jarak tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan penanaman yang dengannya system tumpang sari bisa mempergunakan 4 x 4 meter, 5 x 5 meter, ataupun 8 x 8 meter.
  5. Buat lubang tanam pada titik tanam yng sudah ditentukan. Biasanya, ukuran lubang tanam yng dipakai 40 x 40 x 40 cm. Sebaiknya, lakukan penggalian lubang tanam satu minggu sebelum ditanami bibit jabon.
  6. Masukkan pupuk sangkar ataupun kompos sebanyk 3—5 kg serta pupuk NPK sebanyk 50—100 gram per lubang tanam.
  7. Tambahkan kapur andai lahan yng dipakai cenderung asam ataupun mempunyai keterbatasan unsur Ca serta Mg. Dosis kapur yng dipakai umumnya 100 gram per lubang tanam.

C. Tanam Jabon yang dengannya Benar

  1. Usahakan proses penanaman jabon di lakukan pada awal musim hujan. Supaya bibit tak mengalami stres, lakukan penanaman pada pagi hari, yakni pukul 07.00—11.00 ataupun sore hari pukul 15.00—17.00.
  2. Siapkan bibit jabon. Padatkan media di dalam polibag. Tujuannya, supaya media menjadi kompak serta tak hancur tatkala polibag dibuka.
  3. Sobek polibag secara hati-hati, masukkan bibit jabon ke dalam lubang tanam sampai-sampai sebatas leher akar. Sesudah itu, tutup lubang tanam yang dengannya tanah.
  4. Padatkan tanah di sekeliling pangkal batang bibit. Bibit Perlu berada tepat di tengah-tengah lubang tanam yang dengannya posisi tegak lurus. Sesudah itu, pasang penyangga (ajir) menjadi penanda.

D. Lakukan Pemeliharaan Jabon yang dengannya Baik

  1. Lakukan pemupukan susulan berupa pupuk NPK setiap enam bulan, pada awal serta akhir musim hujan yang dengannya dosis 100—200 gram per tanaman. Proses pemupukan ini di lakukan sampai-sampai tahun ketiga. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat pertumbuhan jabon. Pemberian pupuk di lakukan di piringan (kedua sisi tanaman secara berlawanan). Tatacaranya, buat lubang yang dengannya kedalaman sekitar 5 cm. masukkan pupuk, lantas tutup kembali lubang yang telah di sebutkan. Pemupukan sebaiknya di lakukan pada pagi ataupun sore hari.
  2. Lakukan penyulaman tanaman yng rusak serta mati satu bulan sesudah penanaman. Pastikan bibit sulam yng dipakai dalam kondisi sehat serta seumur.
  3. Lakukan penyiangan secara manual ataupun mekanis di dalam piringan yang dengannya jarak 1 meter dari pokok tanaman. Penyiangan pula bisa di lakukan secara kimiawi mempergunakan herbisida (chemical weeding).
    Tabel 6. Pelaksanaan penyiangan (weeding) didasari waktu serta kondisi gulma
    Umur
    Tanaman
    (Bulan)
    Kegiatan Kondisi Areal Deskripsi
    2 Weeding I Gulma tak terlalu padat serta tinggi Buka piringan (radius satu meter)
    Gulma padat serta tinggi Pangkas gulma, lantas lakukan chemical weeding
    5 Weeding II Gulma tak terlalu padat serta tinggi Chemical weeding
    Gulma padat serta tinggi Pangkas gulma, lantas lakukan
    chemical weeding
    8 Weeding III Gulma tak terlalu padat serta tinggi Pangkas ataupun babat
    12 Weeding IV Gulma tak terlalu padat serta tinggi Pangkas ataupun babat
  4. Lakukan pendangiran sebanyk lima kali dalam setahun yang dengannya jarak piringan sekitar 50 cm dari pokok tanaman. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan tanah di sekeliling tanaman.
  5. Lakukan pemangkasan cabang kayu yng dekat yang dengannya permukaan tanah, cabang yng rusak, serta cabang yng di kenai serangan penyakit bersamaan yang dengannya waktu pendangiran. Tatacaranya, pangkas cabang sampai-sampai berjarak sekitar 2—5 cm dari batang utama. Segera tutup luka pangkas yang dengannya bahan penutup luka semisal ter ataupun parafin. Lakukan pemangkasan sampai-sampai tahun kedua. Sesudah berumur 2 tahun, jabon telah mengalami pemangkasan cabang secara alami (self prunning).
  6. Lakukan penjarangan pertama sesudah tanaman berumur tiga tahun. Tatacaranya, tebang secara berselang satu pohon di setiap baris ataupun lajur. Selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk pohon siap jual, penjarangan pula bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pohon yng tertekan, batang utama bengkok, menggarpu, bercabang tidak sedikit, dan terserang hama serta penyakit.
  7. Lakukan pengendalian hama serta penyakit mempergunakan insektisida, fungisida, ataupun bakterisida. Penggunaan bahan kimia yang telah di sebutkan disesuaikan yang dengannya gejala yng berlangsung pada tanaman. Hama yng umum ditemui pada jabon di antaranya uret, ulat grayak, ulat pengisap daun, ulat api, tikus, serta belalang. Sementara itu, penyakit yng Suka menyerang jabon di antaranya bercak daun, keriting daun, embun tepung, serta busuk akar.

E. Pemanenan Kayu Jabon

  1. Panen jabon tatkala berumur 5—6 tahun. Tatkala umur yang telah di sebutkan, diameter batang utama telah mencapai 30 cm. Waktu pemanenan pula bisa di lakukan sesuai permintaan pasar.
  2. Percis semisal tanaman kayu lain-lainnya, pemanenan di lakukan yang dengannya tatacara ditebang. Berikut teknis penebangan pohon jabon.
    - Kurangi cabang serta ranting.
    - Potong yang dengannya gergaji sebagian sisi batang sejajar yang dengannya arah rebah pohon (takik rebah). Jarak antara alas serta atap takik rebah maksimum 5 cm.
    - Potong sisi lainya yang dengannya gergaji setinggi bagian paling atas takik rebah menjadi takik balas. Sesudah itu, pohon akan jatuh ke arah takik rebah.

F. Kendala serta Solusi Bisnis Investasi Kayu Jabon

Kendala Solusi
Pertumbuhan jabon relatif lambat Lambatnya pertumbuhan jabon bisa berlangsung lantaran kekurangan unsur hara ataupun air. Lakukan pemupukan secara benar serta sesuai dosis. Penyiangan serta penyiraman pula butuh di lakukan secara teratur.

G. Analisis Bisnis Bisnis Investasi Kayu Jabon

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai berupa lahan sewa seluas 1 hektare.
  2. Masa produksi jabon selama 6 tahun.
  3. Masa pakai perlengkapan pertanian semisal cangkul, gembor, garpu, serta ember diasumsikan selama 3 tahun, menjadikan di lakukan reinvestasi pada tahun ke-4.
  4. Jarak tanam yng dipakai berukuran 3 x 3 m, menjadikan jumlah bibit yng ditanam sebanyk 1.111 bibit. Pengadaan bibit ditambah 5% dari jumlah bibit yng dibutuhkan menjadi persediaan bibit sulam.
  5. Biaya pekerjaan 1 HOK sebesar Rp40.000 (1HOK = 7 jam kerja/hari).

b. Rincian Biaya

Biaya investasi bertanam jabon per 6 tahun

Komponen Harga(Rp) Jumlah Satuan Rincian
Sewa lahan 1 hektare 2.000.000 6 Tahun 12.000.000
Hand sprayer 350.000 2 Buah 700.000
Cangkul 50.000 10 Buah 500.000
Gembor 30.000 8 Buah 240.000
Garpu 50.000 8 Buah 400.000
Pompa air serta selang 1.000.000 1 Buah 1.000.000
Wheel barrow 200.000 3 Buah 600.000
Ember 25.000 10 Buah 250.000
Total Investasi tahun ke-1 15.690.000

Komponen Investasi Tahun ke-1 Reinvestasi Tahun ke-4
Sewa lahan 1 hektare 12.000.000 0
Hand sprayer 700.000 700.000
Cangkul 500.000 500.000
Gembor 240.000 240.000
Garpu 400.000 400.000
Pompa air serta selang 1.000.000 0
Wheel barrow 600.000 600.000
Ember 250.000 250.000
Total biaya 15.690.000 2.690.000
Total Biaya Investasi 18.380.000

Biaya variabel bertanam jabon per 6 tahun

Komponen Harga (Rp) Jumlah Satuan Total biaya (Rp)
Biaya Input
Bibit jabon 2.000 1.167 Buah 2.334.000
Pupuk sangkar 500 11.110 Kg 5.555.000
PupukNPK 3.000 1.000 Kg 3.000.000
Pestisida 50.000 20 Kg 1.000.000
Biaya Tenaga Kerja
Pembukaan lahan 2.000.000 1 Borongan 2.000.000
Pembuatan lubang tanam 40.000 70 HOK 2.800.000
Penanaman 40.000 15 HOK 600.000
Pemupukan dasar 40.000 8 HOK 320.000
Pemupukan tahun ke-1 40.000 10 HOK 400.000
Pemupukan tahun ke-2 40.000 10 HOK 400.000
Pemupukan tahun ke-3 40.000 10 HOK 400.000
Pemeliharaan 2 kali setahun 40.000 320 HOK 12.800.000
Penjarangan I 40.000 20 HOK 800.000
Penjarangan II 40.000 40 HOK 1.600.000
Pemanenan 40.000 60 HOK 2.400.000
Total Biaya Variabel 36.409.000
Total biaya operasional = Total investasi + Total biaya variabel
= Rp18.380.000 + Rp36.409.000
= Rp54.789.000

b. Pendapatan serta Keuntungan per Hektare Kayu Jabon

1. Pendapatan


Penerimaan Jumlah kayu yng diperoleh (m3) harga per m3 (Rp) Jumlah
Hasil penjarangan I 30 50.000 1500000
Hasil panen 350 750.000 262500000
Total penerimaan 264.000.000

2. Keuntungan

Keuntungan per 6 tahun = Pendapatan—Total biaya operasional
= Rp264.000.000—Rp54.789.000
= Rp209.211.000

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/untung-besar-bisnis-investasi-kayu-jabon.html.

Seputar Untung Besar Bisnis Investasi Kayu Jabon | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Untung Besar Bisnis Investasi Kayu Jabon | Peluang Usaha