Peluang Usaha Budidaya Tanaman Cabai Merah

- Juli 20, 2017

Peluang Usaha Budidaya Tanaman Cabai Merah

 
BUDIDAYA TANAMAN CABAI
Selamat datang diblog saya. Di artikel ini saya akan membagikan tatacara budidaya tanaman cabai intensif, bagi sobat2 pemula yng belum tau. Simak tatacaranya dibawah ini :
1. SYARAT TUMBUH TANAMAI CABAITanaman cabe adalah tanaman yng mempunyai kemampuan adaptasi yng cukup baik, menjadikan gampang tumbuh yang dengannya baik di banyak sekali lahan semisal daerah persawahan, tegalan, dataran tinggi / pegunungan, daerah kering, daerah pantai. Pengusahaannya pula bisa di lakukan pada musim kemarau, musim hujan ataupun rendengan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh produksi yng maksimal, maka kita butuh memperhatikan beberapa faktor syarat pertumbuhan cabe optimum diantaranya merupakan menjadi berikut:
2. JENIS TANAHTanaman cabe pada biasanya mempunyai pertumbuhan yng baik pada tanah yng mempunyai tidak sedikit bahan organik, bertekstur remah, gembur tak terlalu liat, tak terlalu porus serta tak becek, bebas hama cacing (nematoda) serta penyakit tular tanah.
3. DERAJAT KEASAMAN (pH)Tanaman cabe bisa tumbuh yang dengannya baik pada kisaran pH 5.5 - 6.8 serta pH optimum 6,0-6,5. Tanah yang dengannya derajat keasaman yng tinggi ( < pH 5.5) bisa diperbaiki yang dengannya tatacara pengapuran, menjadikan pH-nya naik mendekati pH optimum. Sedangkan pada kondisi tanah yang dengannya pH tinggi / basa, maka bisa di lakukan yang dengannya penambahan belerang (S).
4. AIRAir adalah senyawa yng Amat penting bagi pertumbuhan tanaman. Air berfungsi menjadi pelarut serta pengangkut unsur hara ke organ tanaman. Air Amat dibutuhkan dalam proses fotosintesis serta proses respirasi (pernafasan) tanaman. Kekurangan air akan memicu tanaman kurus, kerdil, layu serta akhirnya mati.Sebaliknya kelebihan air bisa memicu kerusakan pada perakaran tanaman, penyebabnya yaitu minimnya udara pada tanah yng tergenang.
5. IKLIMFaktor iklim pula adalah faktor yng Amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk diperhatikan dalam budi daya cabe. Faktor iklim yang telah di sebutkan meliputi: angin, curah hujan, cahaya matahari, suhu serta kelembaban. Pengetahuan ihwal iklim Amat penting dalam bisnis agrobisnis. Iklim memberi pengaruh jenis tanaman yng sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan pada suatu daerah, penjadwalan budidaya pertanian, serta teknik budidaya yng di lakukan petani. Perubahan iklim mikro, Amat berpengaruh terhadap tanaman cabe. Tanaman cabe akan tumbuh optimal pada iklim yang dengannya curah hujan berkisar 1.500‐2.500 mm per tahun yang dengannya distribusi merata, suhu udara 16‐32°C. Hujan yng terlalu deras bisa menghasilkan bunga tidak sedikit yng rontok serta gagal mengalami penyerbukan.Tanaman cabe memerlukan kelembaban relatif 80% serta sirkulasi udara yng lancar. Curah hujan yng tinggi akan menaikan kelembaban sekitar pertanaman. Suhu serta kelembaban yng tinggi akan menaikan intensitas serangan bakteri Pseudomonas solanacearum penyebab layu akar dan merangsang perkembangbiakan cendawan serta bakteri. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kelembaban yng tinggi jarak tanam diperlebar yang dengannya system tanam segitiga (zigzag) serta gulma-gulma dibersihkan.Penyinaran matahari Amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tanaman. Intensitas cahaya yng cukup dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk fotosintesis, pembentukan bunga, pembentukan buah serta pemasakan buah. Suhu bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkecambahan benih paling baik antara 25-30 ˚C. Suhu optimal bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan merupakan 24-28˚C . Pada suhu <15 ataupun="atau" span="span" style="mso-spacerun: yes;"> >32 ˚C, buah yng diperoleh tidak lebih baik, suhu yng terlalu dingin memicu pertumbuhan tanaman terhambat, pembentukan bunga tidak lebih sempurna, serta pemasakan buah lebih lama. Lamanya penyinaran (foto periodisitas) yng dibutuhkan tanaman cabe antara 10-12 jam/hari,
A. TEKNNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI
1. Pemilihan LahanLokasi yng tepat menentukan kesuksesan budidaya tanaman cabe. Oleh lantaran itu, sebelum melakukan budidaya tanaman cabe butuh di lakukan analisis pemilihan lahan secara tepat baik secara teknis ataupun kelayakan ekonomis. Secara umum, cabe bisa tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi sampai-sampai mencapai ketinggian 2.000 meter di atas permukaan air laut.
2. Pengolahan TanahTanah menjadi media tumbuh tanaman cabe, sebelum ditanami Perlu diolah berlebi dahulu. Pengolahan tanah bertujuan merubah struktur tanah menjadi gembur sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkembangan akar tanaman, menstabilkan peredaran air, peredaran udara serta suhu di dalam tanah. Tahapan-tahapan pengolahan tanah di lakukan yang dengannya tata tatacara menjadi berikut :a- Pembersihkan gulma.Sisa-sisa tanaman ataupun perakaran dari gulma ataupun tanaman sebelumnya Perlu dibersihkan berlebi dahulu. Selain itu, lahan pula Perlu dibersihkan dari sampah-sampah plastik, kaleng, serta lain-lain.b- Pembajakan ataupun pencangkulan.Pembajakan ataupun pencangkulan di lakukan tidak lebih lebih sedalam 40 - 60 cm, lantas diangin-anginkan selama 7 - 10 hari. Sebelum dibajak lahan digenangi air sehari semalam supaya tanah menjadi lunak.c- Pengeplotan bedengan.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat bedengan, maka lahan diplot berlebi dahulu yang dengannya mempergunakan benang ditarik memanjang ukuran 9-13 m, lebar 100 - 120 cm. Sedangkan tingginya 30 - 40 cm (penanaman pada musim kemarau), 50-70 cm (bagi atau bisa juga dikatakan untuk musim hujan ataupun lahan persawahan), lebar parit 40-50 cm (musim kemarau), serta 60-70 cm (penanaman pada musim hujan). Lahan yng mempunyai curah hujan tinggi diusahakan mempunyai system drainase yng baik, oleh lantaran itu parit dibuat lebih lebar menjadikan tanah tak gampang becek. Air yng menggenang memicu penyakit busuk akar serta banyak sekali penyakit lain-lainnya yng bisa memicu menurunkan produktifitas tanaman.
d- Pemupukan Serta Pengapuran.Pemupukan yang dengannya pupuk sangkar (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yng sudah matang sebanyk 1,0 - 1,5 kg/tanaman. Pada tanah yang dengannya pH rendah < 5.5 (masam), di lakukan penambahan kapur pertanian sebanyk 100 - 125 gram/tanaman. Selain pupuk sangkar, di lakukan juga pemupukan kimia per bedengan 13 meter dibutuhkan tidak lebih lebih 4 kg, yng terdiri atas perbandingan 3 ZA : 1 Urea : 2 TSP : 1,5 KCL. Tiap 100 kg pupuk campuran yang telah di sebutkan ditambahkan 1 kg Borate serta 1,5 kg Furadan.
e- Pengadukan.Pengadukan ataupun pencampuran tanah, pupuk sangkar, pupuk kimia serta kapur pertanian sampai-sampai merata sembari dibalik-balik, lantas dibiarkan diangin-anginkan selama tidak lebih lebih 1-2 minggu. Pengadukan bisa mempergunakan alat simpel yakni cangkul.
3. Pembuatan BedenganSetelah di lakukan pengadukan pupuk serta kapur, langkah selanjutnya merupakan membuat bedengan sesuai plot yang dengannya tinggi tidak lebih lebih 30-40 cm pada lahan kering, 50-70 cm pada lahan basah semisal persawahan. Antar bedengan dibuatkan parit bagi atau bisa juga dikatakan untuk drainase.
4. Pemasangan MulsaPenggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP) pada system pertanian merupakan adalah upaya perbaikan teknik budidaya secara intensif menjadikan diperoleh panen yng lebih optimal. Mulsa plastik berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan penguapan air, mempertahankan suhu, kelembaban tanah, kandungan bahan organik, mengurangi jumlah serta kecepatan sirkulasi permukaan, menaikan penyerapan air serta mengendalikan pertumbuhan gulma.
5. Pembuatan Lubang TanamBedengan yng sudah ditutup mulsa dibiarkan selama 7-10 hari supaya unsur hara yang dengannya pupuk bereaksi serta segera bisa diserap tanaman. Sehari sebelum penanaman, lubang tanam Perlu telah dipersiapkan yang dengannya ukuran diameter tidak lebih lebih 10 cm. Jarak antar tanaman tidak lebih lebih 60 x 60 cm ataupun 70 x 70 cm.
6. Persemaian BenihDalam bisnis budidaya cabe, satu dari sekian banyaknya faktor yng menentukan hasil panen yng maksimal merupakan tersedianya bibit yng mempunyai kualitas. Oleh lantaran itu penting sekali mengetahui serta memilih bibit yng mempunyai kualitas. Teknik penyemaian biji cabe bisa di lakukan yang dengannya mempergunakan kotak persemaian, kantung plastik ataupun kantung dari daun kelapa, enau, pisang dll. Langkah awal dalam proses pembibitan cabe merupakan benih yng telah siap direndam air Anget berlebi dahulu tidak lebih lebih 30 menit, lantas direndam sehari semalam dalam larutan perangsang akar. Benih yng mengapung seusai direndam Perlu dibuang, lantaran benih yang telah di sebutkan pertumbuhannya tak akan maksimal. Lantas benih yng layak semai dibungkus yang dengannya kain basah serta dibiarkan sehari semalam lagi. Keesokan harinya benih disemaikan di media semai yng sebelumnya sudah disiapkan. Media semai yng dipakai berupa tanah gembur yng dicampur pupuk sangkar yng telah matang yang dengannya perbandingan 1:1, ditambahkan pupuk NPK. Masukan media persemaian ke dalam plastik berdiameter 3 cm, tingginya tidak lebih lebih 5 cm, lantas basahi media tanam yang dengannya larutan perangsang akar sampai-sampai lembab. Selanjutnya, semaikan benih satu per satu ke plastik kecil yang telah di sebutkan. Andai mempergunakan kotak persemaian, maka benih yng sudah siap bisa langsung ditebarkan secara merata pada kotak persemaian yang telah di sebutkan yng sudah diisi yang dengannya media tanam berupa tanah serta pupuk sangkar.
7. PenanamanSetelah umur bibit di persemaian 17-21 hari, bibit telah bisa dipindahkan ke lahan, pemindahan sebaiknya di lakukan pagi-pagi sebelum terik matahari ataupun sore hari. Jarak tanam bisa bervariasi 60 x 50 cm, 60 x 70 cm ataupun 70 x 70 cm, hal ini bergantung tingkat kesuburan tanah serta varietas yng dipakai. Bentuk pertanaman sebaiknya yang dengannya system tanam segitiga (zig zag). Waktu tanam yng paling baik merupakan pagi ataupun sore hari, serta bibit cabe sudah berumur 20-25 hari ataupun berdaun 3 - 4 helai.
8. Pemasangan Ajir / LanjaranCabe hibrida biasanya berbuah lebat, menjadikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menopang pertumbuhan tanaman supaya kuat serta kokoh dan tak rebah maka dibutuhkan tiang lanjaran. Tiang lanjaran yng biasa dipakai merupakan yang dengannya mempergunakan bambu yng dibelah. Lanjaran ataupun ajir Perlu dipasang sedini barangkali, yakni dimulai pada tatkala tanam ataupun maksimal 1 (satu) bulan seusai penanaman.
9. PenyulamanBibit ataupun tanaman muda yng mati ataupun terserang penyakit Perlu diganti ataupun disulam. Bibit sulaman yng baik diambil dari tanaman yng sehat serta tepat waktu (umur bibit) bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman. Penyulaman di lakukan pada minggu pertama ataupun selambat-lambatnya minggu kedua. Sebaiknya penyulaman di lakukan pagi ataupun sore hari.
10. Pemupukan SusulanPemupukan susulan kedua serta ketiga masing-masing 30% pupuk buatan diberikan pada umur 30 serta 60 hari seusai tanam melalui lubang yng dibuat antar tanaman.
11. PerempelanPerempelan bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan serta memperbaiki kualitas produksi. Bagian yng dirempel yakni tunas samping, yng keluar di ketiak daun pada tatkala tanamanberumur 10-20 hari. Perempelan di lakukan 2-3 kali hingga terbentuk percabangan utama yng ditandai yang dengannya munculnya bunga pertama, sekitar umur 18-22 hari seusai tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk dataran rendah, serta 25-30 hari seusai tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk dataran tinggi.
12. Pengairan / PenyiramanPengairan Perlu senantiasa diperhatikan, lantaran air adalah faktor vital bagi tanaman cabe. Penyiraman yng paling tidak sedikit (2 hari sekali) yakni, pada fase vegetatif < 40 HST (hari seusai tanam). System pengairan bisa yang dengannya mempergunakan selang yng dimasukkan ke mulsa plastik melalui lubang tanaman, sampai-sampai posisi selang air tepat di tengah-tengah tempat tanaman cabe.
13. Penyiangan GulmaGulma ataupun tanaman pengganggu Perlu senantiasi dibersihkan dari semenjak masa tanam sampai-sampai masa panen. Penyiangan terhadap gulma ataupun tanaman pengganggu Perlu di lakukan secara rutin misal seminggu sekali. Gulma adalah menjadi pesaing tanaman cabe bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh unsur hara, air, ataupun sinar matahari. Kalau tak di lakukan penyiangan/pembersihan gulma secara rutin maka akan gampang menjadi sarang hama ataupun penyakit.
14. Pemasangan Tali PenyanggaSetelah tanaman tumbuh menjadi besar serta mulai berbunga, maka dibuatkan tali penyangga tanaman antar bedengan. Tali diikatkan pada tiang ajir tingginya disesuaikan tinggi tanaman yng fungsinya supaya tanaman lebih teratur serta membuat mudah disaat melakukan pemanenan.
15. PanenPanen bisa di lakukan secara manual yakni yang dengannya pemetikan, hasil nya ditampung yang dengannya mempergunakan ember. Cabe yng busuk ataupun terserang penyakit dijauhkan.

Sumber rujukan dan gambar : http://petanimodalkecil.blogspot.com/2016/11/cara-budidaya-tanaman-cabai-merah.html.

Seputar Peluang Usaha Budidaya Tanaman Cabai Merah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Peluang Usaha Budidaya Tanaman Cabai Merah