Cara Menanam Dan Budiaya Jambu Biji Dengan Benar

- Juli 31, 2017

Cara Menanam Dan Budiaya Jambu Biji Dengan Benar

 
BUDIAYA JAMBU BIJI
Sumber gambar :http://2.bp.blospot.com

Selama datang di blog saya. Di artikel ini saya akan membagikan cara menanam JAMBU BIJI dengan benar. Silakah baca tulisan atau artikel dibawah ini :
Jambu biji merupakan satu dari sekian banyaknya tanaman buah jenis perdu (Inggris = Lambo guava). Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Sedang, menyebar ke Thailand lantas ke negara Asia lain-lainnya semisal Indonesia. Sampai-sampai tatkala ini sudah dibudidayakan & menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji Suka disebut pula jambu klutuk, jambu siki, ataupun jambu batu. Jambu yang telah di sebutkan lantas di lakukan persilangan melalui stek ataupun okulasi dengan jenis yng lain, menjadikan akhirnya memperoleh hasil yng lebih besar dengan keadaan biji yng lebih tidak banyak malah tdk berbiji yng diberi nama jambu Bangkok lantaran proses terjadinya dari Bangkok.
JENIS TANAMAN JAMBU BIJI
Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas jambu biji yng digemari orang & dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomisnya yng relatif lebih tinggi diantaranya:
  • Jambu sukun (jambu tanpa biji yng tumbuh secara partenokarpi & bila tumbuh dekat dengan jambu biji akan cenderung berbiji kembali).
  • Jambu bangkok (buahnya besar, dagingnya tebal & tidak banyak bijinya, rasanya agak hambar). Seusai diadakan percampuran dengan jambu susu rasanya berganti asam-asam manis.
  • Jambu merah.
  • Jambu pasar minggu.
  • Jambu sari.
  • Jambu apel.
  • Jambu palembang.
  • Jambu merah getas.

MANFAAT TANAMAN JAMBU BIJI
  • Menjadi makanan buah segar ataupun olahan yng memiliki gizi & memiliki kandungan vitamin A & vitamin C yng tinggi, dengan kadar gula 8%. Jambu biji memiliki rasa & aroma yng khas penyebabnya yaitu oleh senyawa eugenol.
  • Menjadi pohon pembatas di pekarangan & menjadi tanaman hias.
  • Daun & akarnya pula bisa dipakai menjadi obat tadisional.
  • Kayunya bisa dibuat aneka macam alat dapur lantaran memilki kayu yng kuat & keras.

SENTRA PENANAMAN JAMBU BIJI
Jambu biji dibudidayakan di negara-negara semisal Jepang, Malaysia, Brazilia & lain-lain. Di Indonesia, Pulau Jawa adalah pusat penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Sedang, Daerah DI Yogyakarta, & Jawa Timur. Pusat produksi yng lain merupakan Sumatera & Kalimantan. Pada tahun-tahun yang terakhir ini jambu biji sudah berkembang & lantas muncul jambu Bangkok yng dibudidayakan di kota Kleri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI
Iklim Yng Cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya jambu biji
  • Dalam budidaya tanaman jambu biji / jambu air angin berperan dlm penyerbukan, akan tetapi angin yng kencang bisa memicu kerontokan pada bunga.
  • Tanaman jambu biji adalah tanaman daerah tropis & bisa tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yng dibutuhkan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
  • Tanaman jambu biji bisa tumbuh berkembang dan berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari bisa memicu penurunan hasil ataupun tidak lebih sempurna (kerdil), yng ideal musim berbunga & berbuah pada waktu musim kemarau yakni sekitar bulan Juli-September tengah musim buahnya berlangsung bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
  • Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah lantaran kebanykan tumbuh di dataran rendah & tengah. Andaikan udara memiliki kelembaban yng rendah, berguna udara kering lantaran miskin uap air. Kondisi demikian cocok utk pertumbuhan tanaman jambu biji.

Media Tanam Jambu Biji
  • Tanaman jambu biji sebetulnya bisa tumbuh pada seluruh jenis tanah.
  • Jambu biji bisa tumbuh baik pada lahan yng subur & gembur dan tidak sedikit memiliki kandungan unsur nitrogen, bahan organik ataupun pada tanah yng keadaan liat & tidak banyak pasir.
  • Derajat keasaman tanah (pH) tdk terlalu jauh berbeda dengan tanaman lain-lainnya, yakni antara 4,5-8,2 & bila tidak lebih dari pH yang telah di sebutkan maka butuh di lakukan pengapuran berlebi dahulu.

Ketinggian Tempat
  • Jambu biji bisa tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 m dpl.

PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU BIJI
Pembibitan jambu biji
Pembibitan pohon jambu biji di lakukan melalui system pencangkokan & okulasi, meskipun bisa pula di lakukan dengan cara menanam biji dengan secara langsung.
1. Persyaratan Benih jambu biji
Benih yng diambil umumnya dipilih dari benih-benih yng disukai oleh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat konsumen yng adalah bibit unggulan semisal jambu bangkok. Bibit yng baik antara lain yng berasal dari:
  • Buah yng telah cukup tua.
  • Buahnya tdk jatuh sampai-sampai pecah.
  • Pengadaan bibit lebih dari satu jenis utk memberi jaminan mungkin adanya persarian bersilang.

2. Penyiapan Benih Jambu Biji
Seusai buah dikupas & diambil bijinya, lantas disemaikan dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) seusai itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji yang telah di sebutkan direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan asam yng terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, tatacaranya direndam selama 15 menit lantas dicuci dengan air tawar yng bersih sebanyk 3 kali berulang/dengan air yng mengalir selama 10 menit, lantas dianginkan selama 24 jam. utk menghidari jamur, biji bisa dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP ataupun fungisida lain-lainnya. Seusai batang pokok sudah mencapai ketinggia 5-6 meter bibit yng disemaikan baru bisa di lakukan okulasi /cangkok yng kira-kira sudah bergaris sedang 1cm & tumbuh lurus, lantas dengan mempergunakan pisau okulasi di lakukan pekerjaan okulasi & sesudah selesai pencangkokan ditaruh dlm media tanah baik dlm bedengan ataupun didalam pot/kantong plastik, sesudah tanaman telah cukup kuat baru dipindah kelokasi yng sudah disiapkan.
3. Teknik Penyemaian Benih Jambu Biji
Pilih lahan yng gembur & telah mendapatkan pengairan dan gampang dikeringkan disamping itu gampang diawasi utk penyemaian. Cara penyemaian merupakan menjadi berikut: tanah dicangkul sedalam 20-30 cm sembari dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lain-lainnya, lantas tanah dihaluskan menjadikan menjadi gembur & dibuat bedengan yng berukuran lebar 3-4 m & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan lahan yng idel sekitar 6-7 m, dengan keadaan bedengan membujur dari utara ke selatan, agar bisa memperoleh tidak sedikit sinar matahari, dengan jarak antara bedeng 1 m, & utk menambah kesuburan bisa diberi pupuk hijau, kompos/pupuk sangkar sebanyk 40 kg dengan keadaan telah matang & benih siap disemaikan. Selain melalui proses pengecambahan biji pula bisa langsung ditunggalkan pada bedeng-bedang yng telah disiapkan, utk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji yang telah di sebutkan ditanam pada bedeng-bedeng yng berjarak 20-30 cm sesudah berkecambah sekitar umur 1-2 bulan, telah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit bisa dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng penanaman. Seusai mencapai keinggian 5-6 m, tidak lebih lebih sudah berumur 6-9 bulan pencangkokan ataupun okulasi bisa dimulai dengan mengerat cabang sepanjang 10-15 cm lantas diberi media tanah yng sudah diberi pupuk sangkar, lantas dibalut dengan sabut kelapa ataupun plastik yng sudah diberi lubang-lubang sirkulasi, lantas diikat dengan tali plastik agar bisa melindungi petumbuhan akar tdk mengalami hambatan. Akar akan tumbuh dengan cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi dengan mata tangkai yng sudah berumur 1 th, melalui cara Forkert yng disempurnakan, dengan lebar 0,8 cm setinggi 10 cm dari permukaan tanah, sesudah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit & sesudah berumur 2-3 minggu tali dilepas andai kelihatan mata tetap konndisi hijau, okulasi dianggap sukses & pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5 cm direndahakan agar bisa memberikan peluang mata terebut utk berkembang & sesudah itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil okulasi bisa dipindah pada pot-pot ataupun kantong plastik, lantas di lakukan pemotongan pada akar tunggang tidak banyak agar bisa akar akan lebih cepat berkebang. Seusai itu baru di lakukan penanaman dlm lobang-lobang bedengan yng sudah dipersiapkan.
4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemberian pupuk sangkar sebelum disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih secara cepat & merata, sesudah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan di lakukan penyiraman dengan mempergunakan larutan Atoik 0,05-0,1% ataupun Gandasil D 0,2%, utk merangsang secara langsung pada daun & akar, menjadikan memberikan kekuatan vital utk kegiatan pertumbuhan sel. Seusai itu di lakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, sampai-sampai kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman di lakukan cukup 1 kali tiap pagi hari hingga menjelang mata hari terbit, alat yng dipakai "gembor" agar bisa penyiraman bisa merata & tdk merusak bedengan, diusahakan agar bisa air bisa menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Selanjutnya di lakukan pendangiran bedengan agar bisa tetap gembur, di lakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yng tumbuh disekitarnya agar bisa disiangi, hindarkan dari serangan hama & penyakit, hingga umur tidak lebih lebih 1 tahun, baru sesudah itu bisa di lakukan pengokulasian dengan system Fokert yng telah disempurnakan, sebelum di lakukan okulasi daun-daun pohon induk yng sudah dipilih mata kulitnya dirontokkan, lantas sesudah penempelan mata kulit di lakukan, ditunggu hingga mata kulit itu tumbuh tunas, sesudah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas, lantas rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir dan membersihkan rumput-rumput yng ada disekitarnya. pemberian pupuk daun dengan Gundosil ataupun Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dengan cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.
5. Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yng sudah berkecambah ataupun sudah di cangkok ataupun diokulasi bisa dengan mencungkil ataupun membuka plastik yng melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati jangan hingga akar menjadi rusak, & pencungkilan di lakukan dengan kedalaman 5 cm, supaya tumbuh akar lebih tidak sedikit maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dipotong tidak banyak utk melindungi terjadinya penguapan yng berlebihan, lantas lebar daun dipotong separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 6-7 m & ditutupi dengan atap yng dipasang miring lebih tinggi di timur, dengan harapan bisa lebih tidak sedikit kena sinar mata hari pagi. & di lakukan penyiraman secara rutin tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.
4. Pengolahan Media Tanam
Persiapan
Menjadi satu dari sekian banyaknya syarat dlm mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji dipilih tanah yng subur, tidak sedikit memiliki kandungan unsur nitrogen, walaupun pada daerah perbukitan akan tetapi tanahnya subur, di lakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yng curam, lantas utk menggemburkan tanah butuh di bajak ataupun cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk sangkar dengan dosis 40 kg/m persegi, lantas dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yng panjangnya disesuaikan dengan ukuran yng dibutuhkan.
Pembukaan Lahan
Tanah yng akan dipergunakan utk kebun jambu biji dikerjakan seluruh secara bersama, tanaman pengganggu semisal semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan lantas tanah dibajak ataupun dicangkul dalam, dengan mempertimbangkan bibit yng mau ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tdk butuh terlalu dlm (30 cm), akan tetapi bila hasil okulasi butuh pengolahan yng cukup dlm (50 cm). Lantas dibuatkan saluran air selebar 1 m & ke dlm disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi system pembuangan air yng tidak lebih lancar. Tanah yng kurus & ukurang humus/ tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yng dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan dengan kondisi semisal ini dibiarkan selama tidak lebih lebih 1 tahun sebelumnya. Lantas di lakukan pemupukan sebanyk 2 kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan.
Pembentukan Bedengan
Tanah yng sudah gembur, dibuatkan bedang-bedang yng berukuran 3 m lebar, panjang sesuai dengan kebutuhan, tinggi sekitar 30 cm. Bagian atas tanah diratakan guna menopang bibit yng akan ditanam. Idealnya jarak baris penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didalam baris bedengan sepanjang 2,5 m dengan keadaan membujur dari utara ke selatan, agar bisa memperoleh tidak sedikit sinar matahari pagi, sesudah diberi atap pelindung dengan jarak antara bedeng 1 m, utk sarana lalu-lintas para pekerja & bisa dipakai menjadi saluran air pembuangan, utk menambah kesuburan bisa diberi pupuk hijau, kompos/pupuk sangkar yng telah matang. Terkecuali andaikan penanaman jenis jambu Bangkok mempergunakan jarak tanaman antara 3 x 2 m.
Pengapuran
Pengapuran di lakukan andaikan dataran yng berasal dari tambak & pula dataran yng baru terbentuk tdk mampu ditanami, selain tanah masih bersifat asam pula belum terlalu subur. Tatacaranya dengan menggali lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur sebanyk 0,5 liter utk setiap lobang, guna menetralkan pH tanah sampai-sampai mencapai 4,5-8,2. Seusai 1 bulan dari penaburan kapur diberi pupuk sangkar.
Pemupukan
Seusai jangka waktu 1 bulan dari pemberian kapur pada lubang-lubang yng ditentukan lantas diberikan pupuk sangkar dengan urutan pada bulan pertama diberi NPK dengan dosis 12:24:81 ons/pohon, bulan kedua di lakukan percis dengan bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK dengan dosis 15:15:15 ons/pohon & bulan ke 4 hingga tanaman berbuah, agar bisa jambu tetap bebuah genakan pupuk sangkar yng telah matang & ditanamkan sejauh 30 cm dari batang tanaman. Pemupukan adalah bagian terpenting yng peggunaannya tdk bisa sembarangan, terlebih-lebih kalau mempergunakan pupuk buatan semisal NPK, kalau di lakukan berlebihan akan berakibat adanya perubahan sifat dari pupuk menjadi racun yng akan membahayakan tanaman itu sendiri.
5. Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanaman
Seusai berlangsung proses perkecambahan biji yng sudah cukup umur ditempatan pada bedeng-bedang yng sudah siap. Pula penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan lantas ditanam dengan jarak 20 x 30 cm sesudah berkecambah & berumur 1-2 bulan ataupun sudah tumbuh daun sebanyk 2- 3 helai maka bibit/zaeling bisa dipindahkan pada bedeng ke dua yng sudah dibentuk selebar 3-4 m dengan jarak tanam 7-10 m dengan kedalaman sekitar 30- 40 cm, jarak antara bedeng selebar 1 m, didahului perataan tanah ditengah bedengan guna pembuatan lubang-lubang penanaman. utk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yng berbentuk miring lebih tinggi ke timur dengan maksud agar bisa memperoleh sinar matahari pagi hari secara penuh.
Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yng sudah siap utk tempat penanaman bibit jambu biji yng telah jadi di lakukan sesudah tanah diolah secara matang lantas dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,8 m yng sebaiknya sudah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah yng diatas & yng dibawah dijauhkan, nantinya akan dipergunakan utk penutup kembali lubang yng sudah diberi tanaman, pemisahan tanah galian yang telah di sebutkan dibiarkan selama 1 minggu dimaksudkan supaya jasad renik yng akan mengganggu tanaman musnah; sedangkan jarak antar lubang sekitar 7-10 m.
Cara Penanaman
Seusai berlangsung selama 1 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah semisal semula & tanah di bagian atas dikembalikan sesudah dicampur dengan 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk sangkar yng telah matang, & kira-kira 2 pekan tanah yng berada di lubang bekas galian yang telah di sebutkan telah mulai menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tdk butuh terlalu dalam, secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan tanah yng ada disekelilingnya. Lantas di lakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi & sore), kecuali pada musim hujan tdk butuh di lakukan penyiraman.
Lain-lain
Pada awal penanaman di kebun butuh diberi perlindungan yng rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah timur, supaya tanaman memperoleh lebih tidak sedikit sinar matahari pagi dari pada sore hari, & utk atapnya bisa dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman di lakukan pada awal musim penghujan, supaya kebutuhan air bisa dipenuhi secara alamiah.
5. Pemeliharaan Tanaman
Walaupun penanaman jambu biji bisa atau mampu tumbuh & menghasilkan tanpa butuh diperhatikan keadaan tanah & cuaca yng mempengaruhinya akan tetapi akan lebih baik andaikan keberadaannya diperhatikan, lantaran tanaman yng diperhatikan dengan baik akan memberikan imbalan hasil yng memuaskan.
Penjarangan & Penyulaman
Lantaran kondisi tanah sudah gembur & gampang tanaman lain akan tumbuh kembali lebih-lebih Gulma (tanaman pengganggu), semisal rumput-rumputan & Perlu disiangi hingga radius 1,5-2 m sekeliling tanaman rambutan. Andaikan bibit tdk tumbuh dengan baik segera di lakukan penggantian dengan bibit cadangan. & andaikan tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka butuh di lakukan penyulaman & sebaliknya andaikan tumbuhnya Amat berdekatan penjarangan.
PenyianganSelama 2 minggu sesudah bibit yng berasal dari cangkokan/ okulasi ditanam di lahan butuh penyiangan di lakukan cuma pada batang dahan tua (warna coklat) dengan dahan muda (warna hijau) & andaikan buah terlalu tidak sedikit, tunas yng ada dlm satu ranting mampu dikurangi, dengan dikuranginya tunas yng tdk dibutuhkan akan berakibat buah menjadi besar & menjadi manis rasanya. Khusus jambu non biji dengan memberikan batas percabangan buahnya maksimal 3 buah sesudah panjang 30-50 cm di lakukan pangkasan, & sesudah tumbuh cabang tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna utk merangsang tunas bunga & buah yng akan tumbuh.
Pembubunan
Agar bisa tanah tetap gembur & subur pada tempat penanaman bibit jambu biji butuh di lakukan pembalikan & penggemburan tanah agar bisa tetap dlm keadaan lunak, di lakukan setiap 1 bulan sekali sampai-sampai tanaman mampu dianggap sudah kuat betul.
Perempalan
Supaya agar bisa tanaman jambu biji memperoleh tajuk yng rimbun, sesudah tanaman berumur 2 tahun segera di lakukan perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping utk mendapatkan tajuk yng seimbang pula bermanfaat memberikan bentuk tanaman, pula memperbanyak & mengatur produksi supaya tanaman tetap terpelihara & pemangkasan pula butuh di lakukan sesudah masa panen buah berakhir, dengan harapan supaya muncul tajuk-tajuk baru menjadi tempat munculnya bunga baru pada musim selanjutnya dengan hasil lebih meningkat ataupun tetap stabil keberadaannya.
Pemupukan
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi supaya kesuburan lahan tanaman jambu biji tetap stabil butuh diberikan pupuk secara terencana dengan peraturan:
  • Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 40 kg pupuk sangkar, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 gram ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon ataupun dengan jalan menggali di sekitar pohon sedalam 30 cm & lebar antara 40-50 cm, lantas masukkan campuran yang telah di sebutkan & tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya. Tanaman mampu berbuah 2 kali setahun.
  • Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, sesudah tanaman berbuah 2 kali. Pemupukan di lakukan dengan NPK 250 gram/pohon, & TSP 250 gram/pohon, & seterusnya cara semisal ini di lakukan setiap 3 bulan sekali dengan TSP & NPK dengan takaran percis.
  • Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman tidak lebih sempurna, lebih-lebih terlihat pada pertumbuhan tuas hasil pemangkasan raning, berguna selain TSP & NPK dengan ukuran yng percis tanaman memerlukan pupuk sangkar sebanyk 2 kaleng minyak per pohon. Cara pemupukan di lakukan dengan membuat torakan yng mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk dengan kedalaman sekitar 30-40 cm & pupuk segera di tanam dlm torakan yang telah di sebutkan & ditutup kembali dengan bekas galian terdahulu.

Pengairan & Penyiraman
Selama dua minggu pertama sesudah bibit yng berasal dari cangkokan ataupun okulasi ditanam, penyiraman di lakukan sebanyk dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu selanjutnya penyiraman bisa dikurangi menjadi satu kali sehari. Andaikan tanaman jambu biji sudah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman mampu dikurangi lagi yng bisa di lakukan saat-saat diperlukansaja. & bila turun hujan terlalu lebat diusahakan supaya sekeliling tanaman tdk tegenang air dengan cara membuat lubang saluran utk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka dibutuhkan penyiraman dengan mempergunakan pompa air 3 PK utk lahan seluas tidak lebih lebih 3000 m 2 & di lakukan sehari sekali tiap sore hari.
Waktu Penyemprotan Pestisida
Guna melindungi mungkin tumbuhnya penyakit ataupun hama yng ditimbulkan baik lantaran kondisi cuaca & pula dari hewan-hewan perusak, maka butuh di lakukan penyemprotan pestisida pada biasanya dengan nogos, antara 15-20 hari sebelum panen & pula butuh disemprot dengan sevin ataupun furadan lebih-lebih utk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus ataupun jenis semut-semutan, disamping itu penyemprotan di lakukan dengan fungisida jenis Delsene 200 MX guna memberantas cendawan yng akan berusaha mendatangkan hadirnya semut-semut.Disamping itu pula dipakai insektisida guna memberantas lalat buah & kutu daun disemprot 2 x seminggu & sesudah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
Pemeliharaan Lain
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memacu munculnya bunga Jambu biji dibutuhkan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yng akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tdk diberi KNO3 & pula memiliki keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap perkembangan) & pula mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, cara pemberian KNO3 dengan jalan menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang dengan dosis antara 2-3 liter larutan KNO3 utk setiap 10 pucuk tanaman dengan ukuran larutan KNO3 merupakan 10 gram yng dilarutkan dengan 1 liter pengencer teknis.
7. HAMA & PENYAKIT JAMBU BIJI
Hama Jambu Biji
  1. Ulat daun (trabala pallida)
    1. Pengendalian: dengan mempergunakan nogos.
  2. Ulat keket (Ploneta diducta).
    1. Pengendalian: percis dengan ulat daun.
  3. Semut & tikus
    1. Pengendalian: dengan penyemprotan sevin & furadan.
  4. Kalong & Bajing
    1. Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik ataupun abiotik. yng salah satunya faktor biotik semisal persediaan makanan,
    2. Pengendalian: dengan mempergunakan musuh secara alami.
  5. Ulat putih
    1. Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam,
    2. Pengendalian: di lakukan penyemprotan dengan insektisida yng sesuai sebanyk 2 kali seminggu sampai-sampai satu bulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
  6. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
    1. Gejala: membuat kulit kayu & bisa atau mampu membuat lobang sepanjang 30 cm;
    2. Pengendalian: percis dengan ulat putih.
  7. Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
    1. Ulat pemakan daun muda, berbentuk semisal tangkai daun berwarna cokelat & beruas-ruas
    2. Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.
    3. Pengendalian: percis dengan ulat putih.

Penyakit Jambu Biji
  1. Penyakit lantaran ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
    1. Menyerang daun tua & muncul pada musim hujan.
    2. Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yng adalah kumpulan sporanya.
    3. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida semisal Dlsene 200 MX.
  2. Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil
    1. Gejala: bercak pada daun berwarna hitam.
    2. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida semisal Dlsene 200 MX.
  3. Penyakit lantaran cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
    1. Gejala: rizom berwarna putih yng menempel pada akar & andaikan akar yng kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.
    2. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida semisal Dlsene 200 MX.

Gulma
Segala jenis tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji yng berbentuk rerumputan yng berada disekitar tanaman jambu biji yng mengganggu pertumbuhan & perkembangan bibit tanaman, oleh karena itu butuh di lakukan penyiangan secara rutin.
8. PANEN BUAH JAMBU BIJI
Tanda & Umur Panen
Buah jambu biji biasanya pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah, berbeda dengan jambu yng pembibitannya di lakukan dengan cangkok/stek umur akan lebih cepat tidak lebih lebih 6 bulan telah mampu buah, jambu biji yng sudah matang dengan ciri-ciri melihat warna yng disesuikan dengan jenis jambu biji yng ditanam & pula dengan mencium baunya dan yng yang terakhir dengan merasakan jambu biji yng telah masak dibandingkan dengan jambu yng masih hijau & belum masak, bisa dipastikan bahwasanya pemanenan di lakukan sesudah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke putih-putihan dlm kondisi ini maka jambu sudah siap dipanen.
Cara Panen
Cara pemanenan yng paling baik merupakan dipetik beserta tangkainya, yng telah matang (cuma yng telah masak) sekalian melakukan pemangkasan pohon supaya tdk menjadi rusak, saatnya sesudah 4 bulan umur buah lantas dimasukkan ke dlm keranjang yng dibawa oleh pemetik & sesudah penuh diturunkan dengan tali yng sudah disiapkan sebelumnya, sampai-sampai pemanenan selesai di lakukan. Pemangkasan di lakukan sekalian panen agar bisa bisa bertunas kembali dengan baik dengan harapan bisa cepat berbuah kembali.
Periode Panen
Periode pemanenan sesudah buah jambu biji di lakukan pembatasan buah dlm satu rantingnya tidak lebih lebih 2-3 buah, hal ini dimaksudkan supaya buah bisa berkembang besar & merata. Dengan system ini diharapkan pemanenan buah bisa di lakukan dua kali dlm setahun (6 bulan) ataupun sekitar 2-3 bulan sesudah berbuah, dengan dicari buah yng masak, & yng belum masak agar bisa ditinggal & lantas dipanen kembali, catatan andaikan buah telah masak akan tetapi tdk dipetik maka akan berakibat datangnya binatang pemakan buah semisal kalong, tupai dll.
Prakiraan Produksi
Andaikan penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan sampai-sampai panen di lakukan secara baik & benar dan memenuhi peraturan yng ada maka bisa diperkirakan memperoleh hasil yng diharapkan. Pada penanaman 400 pohon sesudah 2-3 bulan dari pohon cangkokan sesudah tanam telah mulai berbunga & 6 bulan telah mulai dipanen, pemanenan di lakukan setiap 4 hari sekali dengan hasil setiap panenan seberat 100 kg buah jambu. Di Indonesia per tahunnya bisa mencapai 53.200 ton dengan luas tanaman selebar 17.100 hektar. Harga jual saat ini ke konsumen mencapai Rp. 650,- per ikat ataupun hingga Rp.750/ kg.
9. PASCAPANEN
Pengumpulan
Seusai di lakukan pemanenan yng benar buah jambu biji Perlu dikumpulkan secara baik, umumnya dikumpulkan tdk jauh dari tempat pohon menjadikan selesai pemanenan secara keseluruhan. Hasil panen selanjutnya dimasukkan dlm keranjang dengan diberi dedauan menuju ke tempat penampungan yakni dlm gudang/gubug.
Penyortiran & Penggolongan
Tujuan penyortiran buah jambu biji dimaksudkan jambu yng tidak jelek alias bagus memiliki harga jualnya tinggi, umumnya dipilih didasari ukuran & mutunya, buah yng kecil akan tetapi baik mutunya bisa dicampur dengan buah yng besar dengan mutu percis, yng umumnya dijual dlm bentuk kiloan ataupun bijian & butuh diingat bahwasanya dlm penyortiran diusahakan percis besar & percis baik mutunya. & di lakukan sesuai dengan jenis jambu biji, jangan dicampur adukkan dengan jenis yng lain.
Penyimpanan
Penyimpanan jambu biji umumnya tdk terlalu lama mengingat daya tahan jambu biji tdk mampu terlalu lama & sementara belum bisa dijual ke pasar ditampung dulu dlm gubug-gubug ataupun gudang dengan mempergunakan kantong PE, suhu sekitar 23-25 derajat C & jambu bisa bertahan sampai-sampai 15 hari dlm kantong PE & ditambah 7 hari sesudah dikeluarkan dari kantong PE, menjadikan bisa menaikan daya simpen 4,40 kali dibandingkan tanpa perlakuan. Tekanan yng baik merupakan -1013 mbar & bisa menghasilkan kondisi PE melengket dengan sempurna pada permukaan buah, konsentrasi C0² sebesar 5,21% & kerusakan 13,33% sesudah penyimpanan dlm kantong PE. Jalan yng paling baik utk penyimpanan buah jambu dengan jalan diawetkan, umumnya di lakukan dengan jalan dibuat asinan ataupun manisan & dimasukkan dlm kaleng ataupun botol ataupun bisa pula dengan mempergunakan kantong plastik. Hal ini bisa melindungi kesterilan & ketahanan menjadikan bisa lama dlm penyimpanannya. Dan umumnya dibuat minuman ataupun koktail.
Pengemasan & Pengangkutan
Jambu biji dengan hasil jual bisa tinggi tdk bergantung dari rasanya saja, akan tetapi pada kenampakan & cara pengikatannya, apa bilaakan di jual tdk jauh dari tempat maka cukup dibawa dengan dimasukkan dlm keranjang dengan melalui sarana sepeda ataupun kendaraan bermotor. utk pengiriman dengan jarak yng agak jauh (antar pulau) yng butuh waktu sampai-sampai 2-3 hari lamanya perjalanan buah jambu batu di lakukan dengan cara di pak dengan mempergunakan peti yng berukuran persegi panjang 60 x 28,5 x 28,5 cm, keempat sudutnya yng panjang dengan jarak 1 cm, sisi yng pendek sebaiknya dibuat dari 1atau 2 lembar papan setebal 1cm, lantaran sisi ini dlm pengangkutan akan diletakkan di bagian bawah, sebaiknya pembuatan peti di lakukan jarang-jarang guna utk memberikan kebebasan udara utk keluar masuk dlm peti. Sebelumnya buah jambu dipilih & di pak. Seusai itu disusun berderet berbentuk sudut terhadap sisi peti, yng sebelumnya dialasi dengan lumut/sabut kelapa, ataupun bahan halus & lembut lain-lainnya. Lantas sesudah penuh lapisan atas dilapisi lagi dengan sabut kelapa yng yang terakhir ditutup dengan papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk agak gembung, umumnya penempatan peti bagian yng pendek ditempatkan dibawah didalam perjalanan.
Penanganan Lain
Supaya hasil penyimpanan bisa berharga tinggi maka butuh di lakukan pengolahan berlebi dulu. & umumnya dengan cara pengawetan yng lantas disimpan ataupun dikemas dlm botol/kaleng ataupun pula dengan kantong plastik, guna menghambat proses pembusukan buah.
Mudah-mudahan berguna gan. Thanks sudah berkunjung.

Sumber rujukan dan gambar : http://petanimodalkecil.blogspot.com/2016/12/cara-menanam-dan-budiaya-jambu-biji.html.

Seputar Cara Menanam Dan Budiaya Jambu Biji Dengan Benar

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Menanam Dan Budiaya Jambu Biji Dengan Benar