Bisnis Bertanam Terung/terong | Peluang Usaha

- Juli 23, 2017

Bisnis Bertanam Terung/terong | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Bertanam Terung/Terong

bisnis bertanam terungBisnis Bertanam Terung. Terung menjadi sayuran yng tidak sedikit diminati lantaran manfaatnya cukup tidak sedikit. Tak cuma bisa dikonsumsi menjadi lalap, terung bisa diolah serta dibuat sayur, sambal goreng, tumisan, sampai-sampai terung goreng tepung. Terung mempunyai kandungan asam folat, nasunin, flavonoid, serta serat yng tinggi. Terung bisa menurunkan kadar kolesterol, mengatasi diabetes, serta ada dugaan bisa mencegah kerusakan otak bayi di dalam kandungan. Terung pula mempunyai antioksidan yng tinggi.
Budi daya terung relatif gampang. Terung bisa tumbuh di mana pun, baik dataran rendah ataupun dataran tinggi. Varietas terung yng biasa ditanam di Indonesia di antaranya
terung gelatik, terung bogor, terung hibrida, terung kopek, serta terung medan.

B. Persiapan Benih, Persemaian, Pupuk, serta Perlengkapan Bertanam Terung

  1. Benih terung bisa diperoleh di toko pertanian yng menjual aneka benih. Pastikan benih yng dipilih adalah benih bersertifikat serta terjamin kualitasnya.
  2. Sebelum ditanam, lakukan seleksi benih yang dengannya tatacara memasukkan benih ke dalam air. Benih yng baik merupakan benih yng tenggelam. Benih ini bisa langsung disemai.
  3. Buatkan bedeng persemaian yang dengannya ukuran panjang 2 meter, lebar 2 meter, serta tinggi 30 cm.
  4. Taburkan pupuk sangkar secukupnya di bedengan, lantas ratakan yang dengannya tanah. Sebelum ditanami, diamkan selama seminggu.
  5. Taburkan benih di atas bedengan secara berderet, lantas tutup yang dengannya tanah. Buatkan baris tanaman sebanyk 14 baris dalam satu bedengan.
  6. Siram benih setiap pagi serta sore mempergunakan gembor.
  7. Tanda bibit yng siap sapih di antaranya sudah berumur 1,5 bulan ataupun sudah mempunyai empat helai daun.
  8. Taburkan pupuk ke bedengan. Pupuk yng dipakai yakni urea, SP-36, serta KCl masing-masing sebanyk 40 kg, 25 kg, serta 25 kg. Campurkan pupuk secara merata. Sesudah itu, bagi dua campuran pupuk yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai dua kali.
  9. Siapkan alat pertanian semisal cangkul, garu, kored, ember, serta gembor. Selain itu, siapkan alat panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, serta tali rafia.

C. Persiapan Lahan yng Tepat Bertanam Terung

  1. Jenis tanah yng optimal bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat budi daya terung yakni tanah lempung berpasir, bertipe subur, pH 5—6, dan mempunyai aerasi serta drainase yng baik. Tempat budi daya sebaiknya berada di ketinggian maksimum 1.200 meter dpl yang dengannya suhu udara 22—30° C.
  2. Buat bedengan yang dengannya panjang sesuai ukuran lahan yng mempunyai lebar 140 cm, serta tinggi 30 cm. Jarak tiap bedengan sekitar 30 cm yng berfungsi menjadi saluran pembuangan ataupun drainase.
  3. Taburkan pupuk sangkar di atas bedengan, lantas campur rata yang dengannya tanah. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan seluas 5.000 m² dibutuhkan 2 ton pupuk sangkar. Sesudah ditabur pupuk, diamkan selama 1—2 minggu sebelum proses penanaman.

D. Penanaman serta Pemeliharaan Bertanam Terung

  1. Buatkan lubang tanam sedalam 5—7 cm mempergunakan tugal yang dengannya jarak tanam 70 x 80 cm.
  2. Pindahkan bibit ke lubang tanam, lantas tutup kembali yang dengannya tanah. Padatkan tanah di sekeliling perakaran.
  3. Lakukan penyiraman dua kali sehari tatkala pagi serta sore hari ataupun menyesuaikan kondisi cuaca.
  4. Tatkala musim hujan, perhatikan kondisi saluran pembuangan. Hindari penggenangan air yng berisiko membuat akar menjadi lembap menjadikan memicu jamur ataupun penyakit.
  5. Lakukan pendangiran andaikan kondisi tanah telah mulai padat. Lakukan penyiangan gulma ataupun tanaman pengganggu lain-lainnya sekitar dua minggu sesudah tanam secara rutin.
  6. Lakukan pemupukan pertama tatkala tanaman berumur dua minggu yang dengannya dosis 50 kg urea, 50 kg SP-36, serta 37,5 kg KCl. Ulangi pemupukan yang dengannya dosis yng percis tatkala tanaman berumur delapan minggu. Tatacara App pupuk di lakukan yang dengannya tatacara membenamkan pupuk di lubang berjarak 5 cm dari tanaman yang dengannya dosis 15—20 gram/tanaman.

E. Panen serta Pascapanen Bertanam Terung

buah terung terong
  1. Sesuaikan umur panen terung didasari pemanfaatannya. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk terung lalapan, lakukan panen pada umur 14—15 minggu sesudah tanam. Sementara itu, panen terung bagi atau bisa juga dikatakan untuk sayuran umumnya pada umur 16 minggu. Dalam satu musim tanam, panen terung bisa di lakukan sampai-sampai tujuh kali.
  2. Tanda-ciri terung siap panen yakni hampir 50% jumlah buahnya tampak berisi. Meskipun buah masih terlihat muda, akan tetapi sudah mencapai ukuran maksimal. Tatkala diraba, bijinya masih keras serta daging buahnya belum liat.
  3. Lakukan panen yang dengannya tatacara memotong tangkai buah mempergunakan gunting setek ataupun pisau.
  4. Sesudah panen, lakukan sortasi yang dengannya tatacara mengelompokkan terung didasari ukurannya.
  5. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses distribusi, genakan keranjang bambu yng sudah dilubangi supaya terdapat sirkulasi udara menjadikan buah tak cepat busuk. Penyimpanan terung sebaiknya di ruangan bersuhu 10° C.

F. Kendala serta Solusi Bertanam Terung

Kendala Solusi
Serangan hama kutu daun serta penyakit busuk buah
  1. Bersihkan lahan dari gulma serta tanaman sisa yng berpotensi mem- bawa penyakit.
  2. Musnahkan buah ataupun tanaman yng terserang.
  3. Genakan pestisida organik.

G. Analisis Bisnis Bertanam Terung

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai seluas 5.000 m² yang dengannya system sewa Rp350.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan selama enam bulan.
  3. Jumlah terung hasil panen yng terjual dibedakan menjadi dua grade didasari kualitasnya. Grade A dihargai Rp1.200/kg yng berjumlah 25.000 kg. Sementara itu, grade B dihargai Rp500/kg yang dengannya jumlah hasil panen 10.000 kg.

b. Perhitungan Biaya Bisnis Bertanam Terung

— Biaya Investasi

Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 2 set 200.000 400.000
Ember plastik 5 buah 20.000 100.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 5 buah 100.000 500.000
Gembor 5 buah 75.000 375.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 1.885.000

— Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 6 bulan 350.000 2.100.000
Penyusutan alat pertanian 36 bulan 400.000 6/36 x 400.000 66.667
Penyusutan ember plastik 24 bulan 100.000 6/24 x 100.000 25.000
Penyusutan timbangan 36 bulan 160.000 6/36 x 160.000 26.667
Penyusutan boks panen 36 bulan 500.000 6/36 x 500.000 83.333
Penyusutan gembor 24 bulan 375.000 6/24 x 375.000 93.750
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000 6/60 x 350.000 35.000
Total Biaya Tetap 2.430.417

— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Pengolahan tanah sampai-sampai siap tanam 5.000 m² 350 1.750.000
Pupuk sangkar 2.500 kg 300 750.000
Kapur pertanian 2.000 kg 240 480.000
Pupuk urea 150 kg 1.400 210.000
PupukZA 100 kg 1.200 120.000
Pupuk SP-36 125 kg 1.900 237.500
PupukKCl 100 kg 1.800 180.000
PupukNPK 75 kg 3.500 262.500
Agrobost 3 liter 70.000 210.000
Benih 75 gram 2.400 1.300.000
Biaya persemaian sampai-sampai siap tanam 9.500 bibit 40 380.000
Mulsa plastik 11 rol 350.000 3.850.000
Ajir penopang 8.500 batang 150 1.275.000
Tali rafia 10 rol 350.000 3.500.000
Fungisida 8 kg 70.000 560.000
Insektisida 5 kg 150.000 750.000
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Perekat perata 8 liter 20.000 160.000
Tenaga kerja penanaman 25 HKW 12.000 300.000
Tenaga kerja pemupukan 30 HKW 12.000 360.000
Tenaga kerja pasang ajir 5 HKP 15.000 75.000
Tenaga kerja pengikatan tanaman 15 HKW 12.000 180.000
Tenaga kerja penyiangan 20 HKW 12.000 240.000
Tenaga kerja penyiraman 35 HKP 15.000 525.000
Tenaga kerja penyemprotan 25 HKP 15.000 375.000
Tenaga kerja bantuan umum 15 HKP 15.000 225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 35.000 kg 75 2.625.000
Tenaga kerja pascapanen (borongan) 35.000 kg 50 1.400.000
Total Biaya Tak Tetap 17.740.000

Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp2.430.417 + 17.740.000
= Rp20.170.417

c. Pendapatan serta Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah terung terjual x harga jual terung
Penjualan Grade A = 25.000 kg x Rp1.200/kg = Rp30.000.000
Penjualan Grade B = 10.000 kg x Rp500/kg = Rp5.000.000
Total Pendapatan = Rp35.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp35.000.000 – Rp20.170.417
= Rp14.829.583

d. Kelayakan Bisnis

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp35.000.000 : Rp20.170.417
= 1,74
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya terung layak dijalankan. R/C 1,74 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,74.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp14.829.583) x 1 bulan
= 0,12 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya terung bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,12 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-terungterong.html.

Seputar Bisnis Bertanam Terung/terong | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Terung/terong | Peluang Usaha