Bisnis Bertanam Pisang | Peluang Usaha

- Juli 15, 2017

Bisnis Bertanam Pisang | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Bertanam Pisang

bisnis bertanam pisangBisnis Bertanam Pisang. Pisang adalah satu dari sekian banyaknya komoditas tanaman buah yang dengannya jumlah produksi terbesar di Indonesia (40% dari produksi buah nasional). Pada tahun 2009, produksi pisang mencapai 6,3 juta ton. Jumlah yang telah di sebutkan mempunyai selisih yng cukup besar andai dibandingkan yang dengannya produksi jeruk serta mangga yng berkisar antara 2,1—2,2 juta ton. Tingginya jumlah produksi yang telah di sebutkan di antaranya didukung oleh iklim Indonesia yng sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam pisang, lahan penanaman yng tersebar di seluruh Indonesia, serta karakteristik pisang yng bisa berbuah sepanjang tahun.
Daya dukung lingkungan, ketersediaan lahan, serta karakter unggul pisang menjadikan komoditas ini layak bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijadikan satu dari sekian banyaknya kesempatan agrobisnis. Berlebi, permintaan pasar domestik serta internasional pun makin meningkat,
baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi pangan ataupun industri pengolahan pisang. Tak cuma itu, lantaran masa produksi yng cukup singkat, agrobisnis pisang memberikan keuntungan yng cukup besar dalam waktu yng relatif singkat.

B. Persiapan Lahan Bertanam Pisang

  1. Pilih tempat tanam sesuai yang dengannya syarat tumbuh pisang semisal daerah beriklim tropis basah, lembap, serta panas yang dengannya curah hujan optimum 1.520—3.800 mm/tahun. Pastikan tanah mempunyai pH 5,5—7,5 serta bebas patogen layu fusarium.
  2. Bersihkan lahan dari gulma serta sisa tanaman musim sebelumnya.
  3. Cangkul ataupun bajak tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk membalik serta memecah bongkahan tanah.
  4. Buat lubang di sedang bedengan yang dengannya ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m, jarak antarlubang 2,5 m. Pisahkan tanah bagian atas di kanan serta tanah bagian bawah di kiri lubang.
  5. Campur tanah lapisan atas yang dengannya pupuk sangkar dua minggu sebelum tanam sebanyk 15—25 ton/ha. Biarkan lubang tanam terbuka selama 1—2 minggu lantas timbun kembali lubang tanam yang telah di sebutkan.
  6. Pasang ajir di sedang lubang yng sudah ditimbun bagi atau bisa juga dikatakan untuk menandai lubang tanam.

C. Penanaman Bibit Pisang

  1. Hitung jumlah bibit yng dibutuhkan. Andai jarak tanam yng dipakai 3 x 3 m, maka keperluan bibit bagi atau bisa juga dikatakan untuk luas tanam satu hektare merupakan 1.100 rumpun.
  2. Pilih varietas pisang yng akan ditanam.
  3. Pastikan bibit berasal dari penangkar yng terpercaya ataupun mampu pula membuat persemaian sendiri yng berasal dari anakan ataupun stek bonggol pisang.
  4. Tanam bibit di lahan (transplanting) sampai-sampai sebatas 5—10 cm di atas pangkal batang. Penanaman sebaiknya di lakukan pada awal musim hujan.
  5. Lepaskan bibit dari polibag secara hati-hati. Jaga supaya media tanam tak lepas ataupun berhamburan lantaran mampu menghasilkan akar tanaman terputus.
  6. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam, lantas tekan tanah di sekeliling bibit agar bisa bibit tetap tegak.
  7. Siram bibit segera seusai ditanam yang dengannya mempergunakan sprayer.
  8. Lakukan penyulaman terhadap bibit yng mati ataupun tumbuh abnormal satu minggu seusai penanaman.

D. Pemeliharaan Tanaman Pisang

  1. Sebulan seusai tanam, lakukan pemupukan I yang dengannya memberikan pupuk anorganik yng terdiri atas urea 150 g, SP-36 100 g, serta KCl 200 g per tanaman.
  2. Lakukan pemupukan II, III, serta IV pada 4 bulan, 8 bulan, serta 10 bulan seusai tanam, masing-masing pohon diberi pupuk urea sebanyk 150 g, SP-36 200 g, serta KCl 50 g. Pupuk ditaburkan di sekitar pohon, sejajar yang dengannya lebar tajuk terluar tanaman, lantas tutup yang dengannya tanah.
  3. Lakukan penyiangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari tumbuhnya gulma. Buat piringan yng bersih seluas tajuk tanaman di sekeliling batang tanaman.
  4. Siram tanaman pada pagi serta sore hari, lebih-lebih pada tatkala musim kemarau.

E. Pemeliharaan Buah Pisang

  1. Potong jantung pisang yng sudah berjarak 25 cm dari sisir buah yang terakhir.
  2. Seusai sisir pisang mengembang sempurna, bungkus tandan pisang yang dengannya kantong plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, lantas lubangi yang dengannya diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantong menutupi 15—45 cm di atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
  3. Sangga batang tanaman yang dengannya bambu yng dibenamkan sedalam 30 cm ke tanah.

F. Panen serta Pascapanen Bertanam Pisang

  1. Panen pisang seusai berumur 80—100 hari sejak buah terbentuk yang dengannya siku-siku buah yng masih terperinci hingga hampir bulat. Biasanya, pisang siap panen mempunyai ciri-ciri daun bendera telah mengering, buah tampak berisi serta tepi buah tak bersudut, dan warna kulit buah hijau tua.
  2. Tebang batang pisang yang dengannya tips menusuk batangnya ataupun membacok 1/2 bagian batang setinggi dua per tiga dari tinggi batang supaya tandan pisang tak menyentuh tanah.
  3. Potong tandan buah di sebelah atas buku tandan (30 cm dari pangkal sisir paling atas) mempergunakan golok tajam.
  4. Simpen tandan pisang yang dengannya posisi terbalik agar bisa getahnya tak mengotori buah.

G. Kendala serta Solusi Bisnis Bertanam Pisang


No. Kendala Solusi
1. Tingginya serangan layu fusarium.
  1. Hindari penanaman pisang di lahan yng pernah terserang layu fusarium.
  2. Taburi yang dengannya arang sekam bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghambat penyebaran cendawan.
  3. Genakan bibit yng sehat.
  4. Musnahkan tanaman yng terserang.
2. Impor pisang meningkat lantaran permintaan ritel serta pasar modern yng menginginkan buah bermutu baik. Perbaiki mutu buah yang dengannya melakukan proses budi daya, panen, serta pascapanen sesuai yang dengannya prosedur standar.
3. Rendahnya mutu pisang Genakan teknik pascapanen serta pemeraman yng baik.

E. Analisis Bisnis Bisnis Bertanam Pisang

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai adalah lahan pribadi seluas 5000 m².
  2. Jenis pisang yng dibudidayakan merupakan pisang raja bulu. Masa produksi pisang raja bulu dari persiapan lahan sampai-sampai panen merupakan 15 bulan.
  3. Jumlah bibit yng dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk jarak tanam 3 x 3 m merupakan 550 bibit. Pengadaan bibit ditambahkan 10% bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit sulam. Bibit yng dipakai dibeli dari penangkar bibit terpercaya. Biasanya, bibit berasal dari perbanyakan bonggol pisang ataupun perbanyakan secara kultur jaringan. Penggunaan bibit anakan akan membuat pertumbuhan pisang menjadi tak seragam.
  4. Rata-rata bobot tandan yng diperoleh merupakan 15 kg serta dijual yang dengannya harga Rp5.000 per kg. Harga yang telah di sebutkan adalah harga terendah di tingkat pekebun. Di lapangan, harga pisang kepok mampu lebih tinggi, lebih-lebih andai kualitas buah baik serta dijual di pasar modern.

b. Rincian Biaya

—Biaya Investasi


Komponen Harga(Rp) Jumlah Satuan Biaya
Hand sprayer 350.000 1 Buah 350.000
Cangkul 50.000 5 Buah 250.000
Sabit serta kored 95.000 5 Buah 475.000
Gembor 40.000 5 Buah 200.000
Garpu 50.000 5 Buah 250.000
Pembuatan sumur 2.000.000 1 Paket 2.000.000
Pompa air serta slang 1.000.000 1 Buah 1.000.000
Wheel barrow 200.000 4 Buah 800.000
Ember 25.000 8 Buah 200.000
Total Investasi 5.525.000

—Biaya Tetap per Periode

Komponen Masa pakai (bulan) Harga (Rp) Perhitungan Total Biaya (Rp)
Penyusutan hand sprayer 36 350.000 15/36 x Rp350.000 145.833
Penyusutan cangkul 48 250.000 15/48 x Rp250.000 78.125
Penyusutan sabitdan kored 48 475.000 15/48 x Rp475.000 148.438
Penyusutan gembor 48 200.000 15/48 x Rp200.000 62.500
Penyusutan garpu 48 250.000 15/48 x Rp250.000 78.125
Penyusutan sumur 180 2.000.000 15/180 xRp2.000.000 166.667
Penyusutan pompa air serta slang 96 1.000.000 15/96 xRp 1.000.000 156.250
Penyusutan wheel barrow 60 800.000 15/60 x Rp800.000 200.000
Penyusutan ember 36 200.000 15/36 x Rp250.000 83.333
Total biaya tetap 1.119.271

—Biaya Variabel per Periode


Komponen Harga (Rp) Jumlah Satuan Biaya (Rp)
Biaya Input
Bibit pisang 2.000 550 Bibit 1.100.000
Pupuk sangkar 500 7.500 Kg 3.750.000
Urea 1.600 330 Kg 528.000
KCl 7.900 193 Kg 1.520.750
SP-36 2.200 385 Kg 847.000
Insektisida 75.000 2 Kg 150.000
Fungisida 75.000 2 Liter 150.000
Biaya Tenaga kerja
Persiapan lahan 35.000 30 HOK 1.050.000
Pembuatan lubang tanam 35.000 40 HOK 1.400.000
Penanaman bibit 35.000 15 HOK 525.000
Penyulaman 35.000 3 HOK 105.000
Pendangiran 35.000 8 HOK 825.000
Pengairan 35.000 10 HOK 1.050.000
Pemupukan 35.000 5 HOK 175.000
Penyiangan gulma 35.000 13 HOK 458.333
Pemberantasan HPT 35.000 8 HOK 280.000
Panen serta pascapanen 35.000 42 HOK 1.466.667
Total biaya variabel 15.380.750

—Total Biaya Operasional per Periode

Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp1.119.271+ Rp15.380.750
= Rp16.500.021

c. Pendapatan serta Keuntungan

—Pendapatan per Periode

Pendapatan = Jumlah hasil panen x harga per kg
= (550 tandan x 15 kg/tandan) x Rp5000/kg
= Rp41.250.000

—Keuntungan per Periode

Keuntungan = Pendapatan—Total biaya operasional
= Rp41.250.000— Rp16.500.021
= Rp24.749.979

d. Kelayakan Bisnis

—R/C rasio

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp44.000.000 : Rp16.500.021
= 2,50
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,50 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,50.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-pisang.html.

Seputar Bisnis Bertanam Pisang | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Pisang | Peluang Usaha