Bisnis Bertanam Pepaya Unggul | Peluang Usaha

- Juli 14, 2017

Bisnis Bertanam Pepaya Unggul | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Bertanam Pepaya Unggul

bisnis pepaya unggulBisnis Bertanam Pepaya Unggul. Pepaya adalah satu dari sekian banyaknya komoditas penting di Indonesia. Lantaran rasa yng lezat serta terbukti berguna bagi kesahatan, buah ini Suka dinamakan menjadi the health fruit of angels. Tak mengherankan andai permintaan buah pepaya segar terbilang tinggi. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar Jakarta saja, permintaan pepaya segar mencapai 100 ton per hari. Nilai yang telah di sebutkan belum salah satunya permintaan dari daerah lain, kebutuhan pasokan bagi atau bisa juga dikatakan untuk industri pengolahan, serta permintaan ekspor yng tinggi. Menjadi berita, tatkala ini Indonesia salah satunya ke dalam lima besar produsen utama pepaya di dunia.
Tingginya permintaan yang telah di sebutkan, membuka kesempatan besar dalam agrobisnis pepaya, tak terkecuali agrobisnis pepaya unggul—pepaya tipe kecil serta tengah. Sesuai yang dengannya namanya, pepaya unggul mempunyai banyak sekali kelebihan andai dibandingkan yang dengannya pepaya biasa, di antaranya salah satunya komoditas yng mempunyai harga jual tinggi yang dengannya target konsumen kelas menengah atas, cepat berproduksi, serta bisa atau mampu berbuah sepanjang tahun. Kondisi yang telah di sebutkan Amat menguntungkan berlebi waktu pengembalian investasi pula lebih cepat, yakni sekitar 8 bulan.

B. Persiapan Lahan Bertanam Pepaya Unggul

  1. Pilih tempat lahan yng sesuai yang dengannya syarat tumbuh pepaya. Biasanya, pepaya unggul bisa tumbuh optimal di ketinggian tempat 0—500 m dpl, suhu 21—33° C, curah hujan 1.500—3.000 mm/tahun, serta kelembapan udara 66%. Pastikan tanah mempunyai pH sekitar 4,5—7.
  2. Bersihkan lahan dari rerumputan, bebatuan, serta sisa pepohonan.
  3. Cangkul ataupun bajak tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk membalik serta memecah bongkahan tanah.
  4. Buat bedengan yang dengannya lebar 1,0—1,5 m, tinggi 30—40 cm, serta panjang disesuaikan yang dengannya kondisi lahan. Jarak antarbedengan sebesar 0,5—1 m. Buat parit di antara dua bedengan yang dengannya kedalaman 0,6—0,75 m serta lebar percis yang dengannya jarak antarbedengan.
  5. Buat lubang di sedang bedengan yang dengannya ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m. Jarak antarlubang 2,5 m. Pisahkan tanah bagian atas di kanan serta tanah bagian bawah di kiri lubang.
  6. Campur tanah lapisan atas yang dengannya pupuk sangkar dua minggu sebelum tanam sebanyk 15—25 ton/ha ataupun 10—15 kg/lubang. Biarkan lubang tanam terbuka selama 1—2 minggu lantas timbun kembali lubang tanam yang telah di sebutkan.
  7. Pasang ajir di sedang lubang yng sudah ditimbun bagi atau bisa juga dikatakan untuk menandai lubang tanam.

C. Penanaman Pepaya Unggul

  1. Hitung kebutuhan bibit pepaya per hektare. Andai jarak tanam yng dipakai 3 x 3 m, maka jumlah bibit yng Perlu disiapkan sebanyk 1.100 bibit ditambah 10% bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan bibit sulam.
  2. Pastikan bibit pepaya berasal dari instansi resmi serta mempunyai sertifikat.
  3. Siram media dalam polibag bibit sampai-sampai cukup basah.
  4. Buka polibag secara vertikal. Usahakan media tak pecah.
  5. Letakkan bibit tepat di bagian sedang lubang tanam, lantas tutup yang dengannya tanah galian sampai-sampai sebatas leher batang. Padatkan tanah supaya bibit tetap tegak.
  6. Tutup permukaan lubang tanam mempergunakan mulsa jerami.
  7. Siram lubang tanam secara perlahan. Lakukan penyiraman setiap pagi serta sore hari, lebih-lebih selama tak turun hujan. Volume penyiraman 1—2 liter per hari.

D. Pemeliharaan Tanaman Pepaya Unggul

  1. Pada tatkala tanam, menjadi pupuk dasar, berikan pupuk organik 20 kg serta SP-36 100 gram bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap lubang tanam. Sebulan sesudah tanam, berikan pupuk anorganik yng terdiri atas urea 70 g, SP-36 50 g, serta KCl 40 g per lubang tanam.
  2. Setiap 3 bulan sekali, lakukan pemupukan I masing-masing pohon mempergunakan pupuk urea sebanyk 150 g, SP-36 100 g, serta KCl 100 g. Pemupukan II, urea sebanyk 200 g, SP-36 150 g, serta KCl 160 g per lubang tanam. Sementara itu, pemupukan III, urea sebanyk 230 g, SP-36 150 g, serta KCl 160 g per lubang tanam. Pupuk ditaburkan di sekitar pohon, sejajar yang dengannya lebar tajuk terluar tanaman, lantas tutup yang dengannya tanah.
  3. Lakukan penyiangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari tumbuhnya gulma. Buat piringan yng bersih seluas tajuk tanaman di sekeliling batang tanaman.
  4. Penyiraman di lakukan pagi serta sore hari. Volume penyiraman 10—20 liter per hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman muda sampai-sampai dewasa. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng tengah berbuah butuh 20—30 liter air per hari.
  5. Lakukan pengamatan secara rutin. Andai tanaman terserang hama serta penyakit, segera tangani yang dengannya tatacara membunuh hama, membuang bagian tanaman yng terserang penyakit, ataupun menyemprotkan pestisida yng sesuai. Andai tanaman tak bisa diselamatkan, cabut serta bakar tanaman supaya tak menular ke tanaman yng lain.

E. Panen serta Pascapanen Pepaya Unggul

  1. Panen pepaya sesudah berumur 9—12 bulan sesudah tanam. Pepaya siap panen terlihat dari warna kulit buah yng telah menguning.
  2. Potong tangkai buah mempergunakan pisau. Usahakan supaya buah tak hingga jatuh, luka, ataupun bonyok.
  3. Bungkus buah yng sudah dipanen mempergunakan kertas koran bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari benturan ataupun gesekan antarbuah.
  4. Lakukan sortasi didasari bobot buah serta penampakan fisik.
    Kelas A : bobot buah 2,5—3,0 kg.—
    Kelas B : bobot buah 1,8—2,49 kg.—
    Kelas C : bobot buah 1,5—1,79 kg.—
    Kelas D : bobot buah < 1,5 kg ataupun >3,0 kg. —
  5. Kemas buah sesuai kelasnya mempergunakan keranjang. Susun buah yang dengannya posisi berdiri serta tangkai buah menghadap ke bawah. Isi rongga antarbuah yang dengannya daun kering ataupun kertas koran.
  6. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar modern serta pasar ekspor, simpen buah yng sudah terbungkus rapi ke dalam kemasan yng terbuat dari kertas karton yng memiliki sekat serta lubang ventilasi. Susun karton di dalam ruang penyimpanan secara baik, usahakan supaya tak lebih dari tiga tumpukan.

F. Kendala serta Solusi Bisnis Bertanam Pepaya Unggul


No. Kendala Solusi
1. Tanaman pepaya menghasilkan bunga jantan lebih tidak sedikit daripada bunga betina. Genakan irigasi yng memadai agar bisa tanaman tak kekeringan.
2. Produksi buah turun pada tahun kedua Lakukan pemeliharaan secara intensif bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi.

G. Analisis Bisnis Bisnis Bertanam Pepaya Unggul

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai adalah lahan pribadi seluas lsatu hektare.
  2. Pepaya mulai berbuah pada umur 12 bulan yang dengannya total masa produksi pepaya selama tiga tahun.
  3. Jumlah bibit yng dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk jarak tanam 3 x 3 m merupakan 1.100 bibit. Pengadaan bibit ditambahkan 10% bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit sulam.
  4. Jumlah bobot panen masing-masing pohon sampai-sampai akhir masa produksi diasumsikan 70 kg serta dijual yang dengannya harga Rp2.500 per kg. Harga yang telah di sebutkan adalah harga terendah di tingkat pekebun. Di lapangan, harga pepaya mampu lebih tinggi, lebih-lebih andai kualitas buah baik serta dijual di pasar modern.

b. Rincian Biaya

—Biaya Investasi


Komponen Harga (Rp) Jumlah Satuan Biaya
Hand sprayer 350.000 2 Buah 700.000
Cangkul 50.000 8 Buah 400.000
Sabit serta kored 95.000 8 Buah 760.000
Gembor 40.000 8 Buah 320.000
Garpu 50.000 8 Buah 400.000
Pembuatan sumur 2.000.000 1 Paket 2.000.000
Pompa air serta slang 1.000.000 1 Buah 1.000.000
Wheel barrow 200.000 4 Buah 800.000
Keranjang 50.000 15 Buah 750.000
Ember 25.000 10 Buah 250.000
Total Investasi 7.380.000

—Biaya Tetap per Periode


Komponen Masa Pakai (bulan) Harga Penyusutan Total Biaya (Rp)
Penyusutan hand sprayer 36 700.000 36/36 x Rp700.000 700.000
Penyusutan cangkul 48 400.000 36/48 x Rp400.000 300.000
Penyusutan sabit serta kored 48 760.000 36/48 x Rp760.000 570.000
Penyusutan gembor 48 320.000 36/48 x Rp320.000 240.000
Penyusutan garpu 48 400.000 36/48 x Rp400.000 300.000
Penyusutan sumur 180 2.000.000 36/180 x Rp2.000.000 400.000
Penyusutan pompa air serta selang 96 1.000.000 36/96 xRp 1.000.000 375.000
Penyusutan wheel barrow 60 800.000 36/60 x Rp800.000 480.000
Penyusutan keranjang 36 750.000 36/36 x Rp750.000 750.000
Penyusutan ember 36 250.000 36/36 x Rp250.000 250.000
Total biaya tetap 4.365.000

—Biaya Variabel per Periode


Komponen Harga (Rp) Jumlah Satuan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Biaya Input
Bibit pepaya 2.000 1.100 Bibit 2.420.000 - -
Ajir 500 1.210 buah 550.000 - -
Pupuk sangkar 500 11.000 Kg 5.500.000 5.500.000 5.500.000
Urea 1.600 715 Kg 1.144.000 1.144.000 1.144.000
KCl 7.900 506 Kg 3.997.400 3.997.400 3.997.400
SP-36 2.200 495 Kg 1.089.000 847.000 847.000
Pestisida 75.000 2 Kg 150.000 150.000 150.000
Herbisida 75.000 2 Liter 150.000 150.000 150.000
Biaya Tenaga kerja
Persiapan lahan 35.000 60 HOK 2.100.000 - -
Pembuatan lubang tanam 35.000 80 HOK 2.800.000 - -
Penanaman bibit 35.000 25 HOK 875.000 - -
Penyulaman 35.000 5 HOK 175.000 - -
Pendangiran 35.000 16 HOK 1.650.000 1.650.000 1.650.000
Pengairan 35.000 20 HOK 2.100.000 2.100.000 2.100.000
Pemupukan 35.000 10 HOK 350.000 350.000 350.000
Penyiangan gulma 35.000 15 HOK 525.000 525.000 525.000
Pemberantasan HPT 35.000 25 HOK 875.000 875.000 875.000
Panen serta pascapanen 35.000 100 HOK - 3.500.000 3.500.000
Biaya variabel per tahun 26.450.400 20.788.400 20.788.400
Total biaya variabel 68.027.200

—Total Biaya Operasional per Periode

Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp4.365.000 + Rp68.027.200
= Rp72.392.200

c. Pendapatan serta Keuntungan selama 3 Tahun

—Pendapatan

Pendapatan = Jumlah produksi pepaya/ ha x Harga per kg
= (70 kg/pohon x 1100 pohon/ha) x Rp2.500/kg
= Rp192.500.000/ha
Pendapatan rata-rata per bulan = Rp192.500.000 : 36 bulan
= Rp5.881.944

—Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan—Total biaya operasional
= Rp192.500.000—Rp72.392.200
= Rp120.107.800
Keuntungan rata-rata per bulan = Rp120.107.800 : 36 bulan
= Rp3.877.161

d. Kelayakan Bisnis

—R/C rasio

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp192.500.000 : Rp72.392.200
= 2,66
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,66 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,66.

— Return of Invesment (ROI)

ROI adalah perbandingan antara keuntungan serta biaya operasional bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal.
ROI = (Keuntungan : Biaya operasional) x 100%
= (Rp120.107.800 : Rp72.392.200) x 100%
= 177%
Pengertiannya, setiap pengeluaran sebesar Rp1 akan memperoleh keuntungan sebesar Rp177.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-pepaya-unggul.html.

Seputar Bisnis Bertanam Pepaya Unggul | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Pepaya Unggul | Peluang Usaha