Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha
Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha | Referensi terbaru di 2017 via web Kelapa Sawit. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kelapa Sawit. Artikel ini di beri judul Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kelapasawit7.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kelapa Sawit dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kelapa Sawit di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha di bawah ini dari situs web Kelapa Sawit.A. Prospek Bisnis Bertanam Pare
Bisnis Bertanam Pare. "Pahit menggigit". Dua kata itu Amat tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendeskripsikan pare. Walaupun pahit, akan tetapi penggemarnya banyak sekali. Malahan rasa pahitnya menjadi tanda khas serta memberikan "warna" pada masakan. Pare mempunyai khasiat positif bagi kebugaran atau kesehatan, semisal merangsang nafsu makan, mengatasi penyakit kuning, memperlancar pencernaan, mengatasi malaria, dan menjadi obat cacing serta antikanker.Jenis pare yng biasa ditanam di Indonesia merupakan pare putih serta pare ayam. Budi daya pare sebaiknya di lakukan secara intensif supaya kualitas serta kuantitas hasil panen tetap terjaga yang dengannya baik. Ironisnya, petani pare yng menjalankan teknik budi daya intensif masih Amat tidak lebih. Lantaran itu, budi daya pare sampai-sampai tatkala ini adalah kesempatan usaha yng menggiurkan.
B. Persiapan Benih, Persemaian, Pupuk, serta Perlengkapan Bertanam Pare
- Benih pare bisa dibeli di toko alat serta media pertanian. Pilih benih yng berasal dari perusahaan benih yng kompeten.
- Seleksi benih yang dengannya tatacara merendamnya di dalam air. Benih yng terlihat mengapung mempunyai kualitas yng tidak lebih baik. Pilih benih pare yng tenggelam. Kebutuhan benih pare bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan 5.000 m² sekitar 1 kg.
- Siapkan bedengan persemaian berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, serta tinggi 25 cm. Cangkul tanah sampai-sampai gembur serta campurkan yang dengannya 2 kg pupuk sangkar.
- Sebarkan benih di bedengan membentuk barisan, lantas tutup yang dengannya tanah. Buat jarak antar-barisan sepanjang 10 cm.
- Pemindahan bibit ke lahan pada umur dua minggu ataupun tatkala bibit sudah berukuran 20 cm.
- Siapkan pupuk urea, ZA, SP-36, KCl, serta NPK yang dengannya dosis masing-masing 100 kg, 25 kg, 100 kg, 75 kg, serta 25 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan 5.000 m². Siapkan perlengkapan pertanian semisal cangkul, kored, tugal, ember, gembor, serta bambu bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembuatan para-para.
C. Persiapan Lahan yng Tepat Bertanam Pare
- Tempat lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk budi daya pare bisa berada di ketinggian 50—1.500 meter dpl. Kondisi tanahnya mempunyai pH 5—6 yang dengannya tekstur gembur serta kaya bahan organik.
- Sebelum ditanami, bersihkan lahan dari gulma serta sisa tanaman lain-lainnya.
- Tebarkan pupuk sangkar 1 ton di bedengan, lantas diamkan sekitar 10 hari sebelum penanaman.
D. Penanaman serta Pemeliharaan Tanaman Pare
- Buat lubang tanam yang dengannya kedalaman 3—5 cm mempergunakan tugal. Jarak tanam bibit sekitar 75 x 75 cm.
- Masukkan dua bibit pare bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap lubang tanam, lantas tutup lubang tanam yang dengannya tanah.
- Siram bibit sehari-hari pada pagi serta sore hari. Andai terdapat bibit yng mati, segera lakukan penyulaman.
- Tatkala umur dua minggu, siapkan rambatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat tumbuhnya sulur pare. Tatacaranya, potong bambu sekitar dua meter, lantas tancapkan empat buah bambu di sekeliling tanaman. Tambahkan bambu membujur serta melintang di bagian atas sampai-sampai membentuk bujur sangkar.
- Tatkala umur tiga minggu, lakukan pemangkasan cabang yng berlebihan supaya tunas bisa tumbuh menyebar. Sesudah itu, tatkala tanaman berumur enam minggu, lakukan pemangkasan cabang tua serta ranting yng tak tumbuh lagi.
- Pupuk lahan yang dengannya NPK sebanyk 10 gram/tanaman setiap dua minggu. Tatacara pemberian pupuk yang dengannya melubangi tanah di sekeliling pangkal tanaman, lantas taburkan pupuk sesuai dosis.
E. Panen serta Pascapanen Bertanam Pare
- Panen pare umumnya di lakukan pada umur dua bulan. Tanda buah siap panen di antaranya mempunyai bintil-bintil serta keriput yng masih agak rapat yang dengannya alur yng belum melebar. Ukuran ideal pare siap panen sekitar 15—20 cm.
- Panen pare di lakukan yang dengannya tatacara memotong tangkai buah mempergunakan pisau ataupun gunting. Selama satu periode tanam, panen pare bisa di lakukan sebanyk enam kali.
- Hasil panen pare dikumpulkan di dalam keranjang bambu bagi atau bisa juga dikatakan untuk didistribusikan. Hindari volume keranjang yng terlalu penuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminimalisasi kerusakan kulit pare akibat gesekan.
- Penyimpanan pare sebaiknya di lakukan di ruangan bersuhu 10—20° C.
F. Kendala serta Solusi Bertanam Pare
Kendala | Solusi |
Serangan hama lalat buah |
|
Risiko penyakit embun tepung |
|
G. Analisis Bisnis Bertanam Pare
a. Asumsi
- Lahan yng dipakai seluas 5.000 m² yang dengannya system sewa Rp350.000/bulan.
- Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan selama empat bulan.
- Jumlah pare hasil panen yng terjual dibedakan menjadi dua grade didasari kualitasnya. Grade A dihargai Rp3.500/kg yng berjumlah 5.000 kg. Sementara itu, grade B dihargai Rp1.500/kg yang dengannya jumlah hasil panen 5.000 kg.
b. Perhitungan Biaya Bertanam Pare
— Biaya Investasi
Komponen | Satuan | Harga (Rp) | Jumlah (Rp) |
Alat pertanian | 2 set | 200.000 | 400.000 |
Ember plastik | 5 buah | 20.000 | 100.000 |
Timbangan | 2 buah | 80.000 | 160.000 |
Boks panen | 5 buah | 100.000 | 500.000 |
Gembor | 5 buah | 75.000 | 375.000 |
Sprayer | 1 buah | 350.000 | 350.000 |
Total Biaya Investasi | 1.885.000 |
— Biaya Tetap
Uraian | Masa Pakai | Harga (Rp) | Penyusutan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 5.000 m² | 4 bulan | 350.000 | 1.400.000 | |
Penyusutan alat pertanian | 24 bulan | 400.000 | 4/24 x 400.000 | 66.667 |
Penyusutan ember plastik | 16 bulan | 100.000 | 4/16 x 100.000 | 25.000 |
Penyusutan timbangan | 24 bulan | 160.000 | 4/24 x 160.000 | 26.667 |
Penyusutan boks panen | 24 bulan | 500.000 | 4/24 x 500.000 | 83.333 |
Penyusutan gembor | 16 bulan | 375.000 | 4/16 x 375.000 | 93.750 |
Penyusutan sprayer | 40 bulan | 350.000 | 4/40 x 350.000 | 35.000 |
Total Biaya Tetap | 1.730.417 |
— Biaya Variabel
Uraian | Satuan | Harga (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Pengolahan tanah sampai-sampai siap tanam | 5.000 m² | 210 | 1.050.000 |
Pupuk sangkar | 1.500 kg | 300 | 450.000 |
Kapur pertanian | 500 kg | 240 | 120.000 |
Pupuk urea | 100 kg | 1.400 | 140.000 |
PupukZA | 25 kg | 1.200 | 30.000 |
Pupuk SP-36 | 100 kg | 1.900 | 190.000 |
PupukKCl | 75 kg | 1.800 | 135.000 |
PupukNPK | 25 kg | 3.500 | 87.500 |
Agrobost | 3 liter | 70.000 | 210.000 |
Benih | 1.000 gram | 1.300 | 1.300.000 |
Biaya persemaian sampai-sampai siap tanam | 5.500 bibit | 40 | 220.000 |
Mulsa plastik | 2 rol | 350.000 | 700.000 |
Bambu | 1.000 batang | 4.000 | 4.000.000 |
Tali rafia | 5 rol | 8.000 | 40.000 |
Fungisida | 4 kg | 70.000 | 280.000 |
Insektisida | 4 kg | 150.000 | 600.000 |
Ajir | 12.500 batang | 150 | 1.875.000 |
Tenaga kerja penanaman | 10 HKW | 12.000 | 120.000 |
Tenaga kerja pemupukan | 20 HKW | 12.000 | 240.000 |
Tenaga kerja pasang para-para | 25 HKP | 15.000 | 375.000 |
Tenaga kerja pengikatan tanaman | 10 HKW | 12.000 | 120.000 |
Tenaga kerja penyiangan | 20 HKW | 12.000 | 240.000 |
Tenaga kerja penyiraman | 20 HKP | 15.000 | 300.000 |
Tenaga kerja penyemprotan | 12 HKP | 15.000 | 180.000 |
Tenaga kerja bantuan umum | 15 HKP | 15.000 | 225.000 |
Tenaga kerja panen (borongan) | 5.000 kg | 75 | 375.000 |
Tenaga kerja pascapanen (borongan) | 5.000 kg | 50 | 250.000 |
Total Biaya Tak Tetap | 13.852.500 |
Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp1.730.417 + Rp13.852.500
= Rp15.582.917
c. Pendapatan serta Keuntungan
— Pendapatan per PeriodePendapatan = Jumlah pare terjual x harga jual pare
Penjualan Grade A = 5.000 kg x Rp3.500/kg = Rp17.500.000
Penjualan Grade B = 5.000 kg x Rp1.500/kg = Rp7.500.000
Total Pendapatan = Rp25.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp25.000.000 – Rp15.582.917
= Rp9.417.083
d. Kelayakan Bisnis
— R/C RasioRasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp25.000.000 : Rp15.582.917
= 1,6
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya pare layak dijalankan. R/C 1,6 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,6.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp9.417.083) x 1 bulan
= 0,2 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya pare bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,2 bulan).
Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-pare.html.
Seputar Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha
Terima kasih telah membaca Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha. Semoga pos dari situs web Kelapa Sawit berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Kelapa Sawit. Silakan berbagi ulasan Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Kelapa Sawit melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Kelapa Sawit untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Kelapa Sawit di bawah. Demikan dan sekian tentang Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha. Dan Assalamualaikum pembaca Kelapa Sawit.
Advertisement