Untung Ratusan Juta Rupiah Dari Investasi Kayu Jati

- Oktober 10, 2017

Untung Ratusan Juta Rupiah Dari Investasi Kayu Jati

 

A. Keuntungan Usaha Investasi Kayu Jati

investasi kayu jatiUntung Ratusan Juta Rupiah dari Investasi Kayu Jati. Berkat kekuatan, keawetan serta keindahannya, kayu jati dipilih menjadi jenis kayu kelas satu di Indonesia. Tak heran, andai harga jual kayu jati sangatlah tidak murah. Malah, bisa mencapai jutaan rupiah per batang. Selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan domestik, adanya peningkatan ekspor furnitur berbahan kayu jati pula memicu permintaan kayu jati menjadi makin meroket. Umumnya, permintaan yang telah di sebutkan dipenuhi oleh pasokan kayu jati yng berasal dari perhutani serta kayu rakyat. Akan tetapi, sampai-sampai tatkala ini, produksi kayu jati di kedua sumber yang telah di sebutkan belum bisa memenuhi kebutuhan pasar kayu secara keseluruhan. Lantaran itu, bertanam kayu jati Amat potensial dipilih menjadi primadona investasi bisnis pada bagian agroforestry. Tak heran andai kamu mampu mencapai maupun meraih untung ratusan juta rupiah dari investasi kayu jati.
Keunggulan Bertanam Jati
  • Jati bisa ditanam di tanah kritis.
  • Jati relatif tahan terhadap kekeringan.
  • Jati relatif tahan terhadap tiupan angin.
  • Tegakan jati lebih hemat lahan.
  • Tegakan jati lebih gampang dalam perawatan serta pemeliharaan.
  • Jati bisa ditanam yang dengannya pola tumpang sari (agroforestry).
  • Jati lebih tahan terhadap serangan hama serta penyakit.
  • Permintaan kayu jati serta harga kayu jati makin meningkat.

B. Persiapan Lahan Menanam Kayu Jati

  1. Pilih lahan yng sesuai yang dengannya syarat tumbuh jati, di antaranya ketinggian maksimum 700 m dpl, suhu udara 13—43° C, pH tanah 6, kelembapan lingkungan 60—80%, serta curah hujan 1.000—1.500 mm/tahun. Supaya kayu jati yng diperoleh salah satunya kualitas kayu mewah (fancy wood), usahakan jati ditanam di daerah yng mempunyai kemarau yng panjang.
  2. Lakukan pembersihan lahan (land clearing) bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan gulma yng tumbuh.
  3. Tentukan titik tanam yang dengannya memasang pancang yng terbuat dari ajir. Pada penanaman jati secara monokultur, jarak tanam idealnya 3 x 3 meter. Sementara bagi atau bisa juga dikatakan untuk pola agroforestry (pola tumpang sari), jarak tanam umumnya menyesuaikan yang dengannya jenis tanaman tumpang sari lain-lainnya.
  4. Buat lubang tanam di tempat yng sudah ditentukan. Tatacaranya, gali tanah yang dengannya ukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm, serta kedalaman 30 cm. Seusai digali, lubang tanam dibiarkan berlebi dahulu selama 2—3 hari.

C. Penanaman Bibit Jati

  1. Siapkan bibit jati yng sudah mempunyai kriteria menjadi berikut.
    - Batang tunggal, kokoh, serta telah berkayu.
    - Bibit tumbuh tegak, antara diameter serta tinggi tampak seimbang.
    - Tinggi bibit minimum 30 cm.
    - Pucuk sehat, daun segar, dan tak terserang hama serta penyakit.
    - Akar tanaman sehat serta kuat mengikat media di dalam polibag
  2. Hitung jumlah bibit yng dibutuhkan yang dengannya tips membagi luas lahan yang dengannya jarak tanam yng dipakai. Andai luas lahan yng dipakai 1 ha ataupun 10.000 m² serta jarak tanam 3 x 3 meter, maka jumlah bibit yng dibutuhkan sebanyk 1.111 bibit. Selain bibit yng ditanam, siapkan pula bibit sulaman maksimum 5% dari jumlah bibit yng ditanam.
  3. Lepaskan polibag yang dengannya hati-hati supaya tak merusak perakaran serta media tanam bibit. Andai polibag sukar dilepaskan, remas tidak banyak bagian samping polibag. Usahakan tanah di dalam polibag tak pecah tatkala penanaman.
  4. Tempatkan bibit tepat di bagian sedang lubang tanam.
  5. Masukkan kompos ataupun pupuk sangkar sebanyk 5—15 kg per lubang tanam.
  6. Masukkan kembali tanah galian ke dalam lubang tanam. Padatkan tidak banyak supaya bibit tak gampang roboh.

D. Pemeliharaan Bibit Jati

  1. Andai terdapat bibit yng mati ataupun rusak sesudah penanaman, segera lakukan penyulaman. Bibit sulaman sebaiknya mempunyai kualitas yng baik serta umur yng hampir percis yang dengannya yng diganti menjadikan pertumbuhan jati tetap seragam.
  2. Lakukan penyiangan terhadap ilalang, gulma, serta tanaman pengganggu lain-lainnya secara intensif pada awal tahun penanaman supaya pertumbuhan jati tak terhambat. Selain itu, penyiangan butuh di lakukan pada awal serta akhir musim hujan.
  3. Lakukan pemupukan mempergunakan kompos ataupun pupuk sangkar. Jumlah pupuk yng diberikan umumnya 5—15 kg per lubang tanam pada awal membuat lubang tanam. Selain pupuk alami, genakan pula pupuk NPK bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat pertumbuhan. Lakukan pemupukan sampai-sampai tahun ke-3. Dosisnya 50 gram pada tahun ke-1, 100 gram pada tahun ke-2, 150 gram pada tahun ke-3.
  4. Lakukan pemangkasan (pruning) pada cabang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan tinggi bebas cabang serta mengurangi mata kayu dari batang utama. Tatacaranya, potong cabang batang utama pohon jati. Buatlah potongan yang telah di sebutkan sehalus barangkali, agak miring, serta tak mendatar. Usahakan pemangkasan mempergunakan gergaji ataupun gunting wiwil. Supaya tak menjadi tempat masuknya hama serta penyakit, bekas pangkasan ditutup yang dengannya cat ataupun ter.
  5. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pola tanam monokultur, lakukan penjarangan setiap 3—5 tahun hingga pohon berumur 15 tahun. Pohon yng dijarangkan (ditebang) merupakan pohon yng terserang penyakit, bentuk batangnya cacat ataupun tumbuh abnormal, serta pertumbuhannya lambat atautertekan. Selain itu, penjarangan pula bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pohon berukuran besar (siap jual). Penjarangan ini bersifat penjarangan komersial.
  6. Pastikan pengendalian hama serta penyakit di lakukan sesuai yang dengannya jenis yng menyerang. Jenis hama yng menyerang jati di antaranya ulat jati, uret, penggerek batang, inger-inger, serta penggerek bubuk kayu basah. Pengendaliannya yang dengannya mempergunakan insektisida sesuai takaran yng dianjurkan. Sementara itu, beberapa penyakit yng biasa menyerang jati di antaranya penyakit layu, penyakit mati pucuk, penyakit jamur upas, serta penyakit kanker batang. Pengendalian penyakit ini umumnya mempergunakan fungisida ataupun bakterisida.
  7. Sebelum hama serta penyakit menyerang, sebaiknya kita melakukan pencegahan. Berikut beberapa tindakan pencegahan hama serta penyakit yng bisa di lakukan.
    - Atur jarak tanam supaya jati tetap di kenai cahaya matahari serta sirkulasi udaranya baik.
    - Lakukan pemangkasan secara teratur.
    - Lakukan pemupukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memacu pertumbuhan tanaman.
    - Lakukan penyiangan secara rutin supaya inang ataupun carrier hama serta penyakit bisa terbasmi sebelum menulari jati.

E. Pemanenan Kayu Jati

  1. Panen jati tatkala yng berumur 15—20 tahun ataupun tatkala batang utama jati berdiameter sekitar 30 cm.
  2. Lakukan pemanenan yang dengannya tips ditebang. Berikut teknis penebangan pohon jati.
    - Kurangi cabang serta ranting.
    - Potong yang dengannya gergaji sebagian sisi batang sejajar yang dengannya arah rebah pohon (takik rebah). Jarak antara alas serta atap takik rebah maksimum 5 cm.
    - Potong sisi lain-lainnya yang dengannya gergaji setinggi bagian paling atas takik rebah menjadi takik balas. Seusai itu, pohon akan jatuh ke arah takik rebah.

F. Kendala serta Solusi Usaha Investasi Kayu Jati

Kendala Solusi
Kayu jati retak ataupun patah sesudah panen Satu tahun sebelum dipanen, lakukan teres berlebi dahulu. Teres di lakukan yang dengannya tips membacok sekeliling batang utama lantas membiarkannya. Proses peneresan bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan pohon, mengurangi kadar air. Andai tak diteres, batang utama berisiko rusak akibat kadar air batang terlalu tinggi.

G. Analisis Biaya Usaha Investasi Kayu Jati

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai berupa lahan sewa seluas 1 hektare.
  2. Masa produksi jati selama 15 tahun.
  3. Masa pakai hand sprayer, pompa air, serta wheel barrow diasumsikan selama 5 tahun, menjadikan di lakukan reinvestasi pada tahun ke-6 serta tahun ke-11.
  4. Masa pakai perlengkapan pertanian semisal cangkul, gembor, garpu, serta ember diasumsikan selama 3 tahun, menjadikan di lakukan reinvestasi pada tahun ke-4, ke-7, serta ke-13.
  5. Jarak tanam yng dipakai berukuran 3 x 3 m, menjadikan jumlah bibit yng ditanam sebanyk 1.111 bibit. Pengadaan bibit ditambah 5% dari jumlah bibit yng dibutuhkan menjadi persediaan bibit sulam.
  6. Biaya pekerjaan 1 HOK sebesar Rp40.000 (1HOK = 7 jam kerja/hari).

b. Rincian Biaya

Biaya investasi bertanam jati per 15 tahun

Komponen Harga satuan (Rp) Jumlah Satuan Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 1 hektare 2.000.000 15 Tahun 30.000.000
Hand sprayer 350.000 2 Buah 700.000
Cangkul 50.000 10 Buah 500.000
Gembor 30.000 8 Buah 240.000
Garpu 50.000 8 Buah 400.000
Pompa air serta selang 1.000.000 1 Buah 1.000.000
Wheel barrow 200.000 3 Buah 600.000
Ember 25.000 10 buah 250.000
Total Investasi tahun ke-1 33.690.000

Biaya reinvestasi

Komponen Investasi

Reinvestasi
tahun
ke-1
Tahun
ke-4
Tahun
ke-6
Tahun
ke-7
Tahun
ke-11
Tahun
ke-13
Sewa lahan 30.000.000 - - - - -
Hand sprayer 700.000 - 700.000 - 700.000 -
Cangkul 500.000 500.000 - 500000 - 500000
Gembor 240.000 240.000 - 240000 - 240000
Garpu 400.000 400.000 - 400000 - 400000
Pompa air serta selang 1.000.000 - 1.000.000 - 1.000.000 -
Wheel barrow 600.000 - 600.000 - 600.000 -
Ember 250.000 250.000 - 250000 - 250000
Total biaya 33.690.000 1.390.000 2.300.000 1.390.000 2.300.000 1.390.000
Total biaya investasi 42.460.000

Biaya variabel bertanam jati per 15 tahun

Komponen Harga satuan (Rp) Jumlah Satuan Total biaya (Rp)
Biaya Input
Bibit jati 3.000 1.167 Buah 3.501.000
Pupuk sangkar 500 11.110 Kg 5.555.000
PupukNPK 3.000 335 Kg 1.005.000
Pestisida 50.000 20 Kg 1.000.000
Biaya Tenaga Kerja
Pembukaan lahan 2.000.000 1 Borongan 2.000.000
Pembuatan lubang tanam 40.000 70 HOK 2.800.000
Penanaman 40.000 15 HOK 600.000
Pemupukan dasar 40.000 8 HOK 320.000
Pemupukan tahun ke-1 40.000 10 HOK 400.000
Pemupukan tahun ke-2 40.000 10 HOK 400.000
Pemupukan tahun ke-3 40.000 10 HOK 400.000
Pemeliharaan 2 kali setahun 40.000 800 HOK 32.000.000
Penjarangan I 40.000 20 HOK 800.000
Penjarangan II 40.000 40 HOK 1.600.000
Pemanenan 40.000 60 HOK 2.400.000
Total Biaya Variabel 54.781.000
Total biaya operasional = Total investasi + Total biaya variabel
= Rp42.460.000 + Rp54.781.000
= Rp97.241.000

c. Pendapatan serta Keuntungan per Hektare

1. Pendapatan

Penerimaan Jumlah kayu yng diperoleh (m3) Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Hasil penjarangan I 50 150.000 7.500.000
Hasil penjarangan II 75 350.000 26.250.000
Hasil panen 370 1.500.000 555.000.000
Total 588.750.000

2. Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan—total biaya tahun
= Rp588.750.000— Rp97.241.000
= Rp491.509.000
Selain usaha investasi kayu jati, Kamu pula bisa membuka lahan usaha pembibitan pohon jati menjadikan perputaran bisnis bisa berjalan lebih cepat yang dengannya modal yng relatif kecil, bergantung skala bisnis.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/untung-ratusan-juta-rupiah-dari.html.

Seputar Untung Ratusan Juta Rupiah Dari Investasi Kayu Jati

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Untung Ratusan Juta Rupiah Dari Investasi Kayu Jati