Bisnis Kebun Kopi | Peluang Usaha

- Oktober 15, 2017

Bisnis Kebun Kopi | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Kopi

bisnis berkebun kopiBisnis Kebun Kopi. Tren meminum kopi menjadi gaya hidup tak cuma berlangsung di luar negeri. Di Indonesia, meminum kopi pula telah menjadi kebiasaan yng terus bertambah jumlah "pengikutnya". Secara tak langsung, kondisi ini ikut menaikan permintaan kopi domestik. Didasari survei, rata-rata permintaan kopi dalam negeri pada periode 1984—2008 meningkat yang dengannya laju 4,32% per tahun. Sementara itu, rata-rata peningkatan konsumsi kopi di Benua Asia dan Benua Amerika serta Eropa masing-masing sebesar 5—8% serta 8% per tahun. Adanya tren serta peningkatan permintaan kopi membuka kesempatan bisnis bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertanam kopi. Berlebi, kesempatan ekspor ke beberapa negara semisal Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, serta Inggris pula terbuka lebar.

B. Persiapan Lahan Bertanam Kopi

  1. Pastikan lahan yng akan dipakai memenuhi 1. persyaratan tumbuh sesuai yang dengannya jenis kopi yng akan ditanam. Secara umum, kopi arabika serta robusta bisa tumbuh optimal pada tanah yng mempunyai pH 5—7 dan kandungan hara serta organik tinggi.
    - Kopi arabika cocok tumbuh di dataran tinggi yang dengannya ketinggian tempat 1.000-2.100 m dpl yang dengannya curah hujan berkisar antara 1.000-1.500 mm/tahun serta suhu rata-rata 16-22° C.
    - Kopi robusta cocok tumbuh di daerah yang dengannya — ketinggian 400—1.200 m dpl, curah hujan maksimum 2.000 mm/tahun, serta suhu 20—28° C.
  2. Lakukan pembersihan lahan secara manual ataupun kimiawi mempergunakan herbisida pada 1—2 bulan menjelang penanaman.
  3. Tentukan jarak tanam kopi. Biasanya, kopi bisa tumbuh optimum yang dengannya jarak tanam 3 x 3 meter, 2,5 x 2,5 meter, ataupun 2 x 2 meter bergantung pada keinginan petani kopi.
  4. Buat lubang tanam satu bulan sebelum penanaman. Ukuran lubang tanam idealnya 60 x 60 x 60 cm. Sementara itu, jarak tanam bisa bervariasi. Pada tatkala 3—4 minggu sebelum penanaman, berikan pupuk organik (pupuk sangkar ataupun kompos) ke dalam lubang tanam.

C. Pilih Jenis Kopi yng Sesuai

  1. Pilih jenis kopi yng akan ditanam sesuai yang dengannya tempat penanamannya. Andai tempat yng akan ditanami berada pada ketinggian 1.000—2.100 meter dp, maka jenis kopi yng cocok merupakan kopi arabika. Sementara itu, andai tempat berada di ketinggian 400—1.200 mdpl, kopi yng cocok ditanam merupakan kopi robusta.
  2. Pastikan bibit kopi yng akan ditanam berasal dari tanaman kopi yng sudah berbuah minimum 2—3 tahun. Selain itu, bibit pula bisa dibeli di perusahaan pembibitan yng telah mempunyai sertifikasi.
Perbandingan Tanda Fisik Antara Biji Kopi Jenis Arabika serta Robusta
Arabika Robusta
Rendemen 18-20% Rendeman 20-22%
Bentuknya agak memanjang serta bidang cembungnya tak terlalu tinggi Biji kopi agak bulat
Ujung biji lebih mengilap, namun andai dikeringkan berlebihan akan terlihat retak ataupun pecah Lengkungan biji lebih tebal dibanding- kan yang dengannya jenis arabika
Celah sedang (center cut) di bagian datar (perut) tak lurus memanjang ke bawah, namun berlekuk Garis sedang (parit) dari atas ke bawah hampir rata
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk biji yng telah diolah, kulit ari kadang-kadang masih menempel di celah ataupun parit biji kopi Bagi atau bisa juga dikatakan untuk biji yng telah diolah, tak terdapat kulit ari di lekukan ataupun bagian parit

D. Penanaman Bibit Kopi Sesuai Prosedur

  1. Siapkan bibit siap tanam yng berumur 5—6 bulan serta tinggi batang 20—40 cm.
  2. Sobek polibag secara hati-hati. Usahakan media tanah jangan hingga pecah ataupun terpisah dari bibit.
  3. Tempatkan bibit ke dalam lubang tanam. Pastikan bibit terdapat atau terletak tepat di bagian sedang lubang tanam.
  4. Masukkan tanah serta padatkan supaya bibit tetap tertanam kokoh.
  5. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi penguapan, potong daun bibit sampai-sampai tersisa sepertiganya.

C. Perawatan Tanaman Kopi

  1. Lakukan penyulaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengganti bibit yng mati ataupun rusak supaya produktivitas ke depannya tetap baik. Penyulaman di lakukan sampai-sampai tanaman kopi berumur dua tahun. Waktu yng tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyulaman merupakan pada akhir musim kemarau.
  2. Lakukan pemupukan setiap enam bulan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kopi yng berumur di bawah dua tahun, rasio pupuk urea, SP-36, serta KCl yng dipakai merupakan 2 : 2 : 1 yang dengannya dosis 200 gram per tanaman. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman kopi yng berumur di atas dua tahun, rasio pupuk urea, SP-36, serta KCl yng diberikan merupakan 2 : 2 : 2 yang dengannya dosis per tanaman sebanyk 600 gram. Tambahkan juga kompos bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman berumur di bawah dua tahun serta di atas dua tahun masing-masing sebanyk 250 gram serta 500 gram.
  3. Kendalikan gulma, hama, serta penyakit yng menyerang.
  4. Lakukan pendangiran dua kali dalam setahun yang dengannya tatacara mencangkul tanah di radius piringan 30—50 cm dari titik tanam. Pendangiran bisa membantu keefektifan penyerapan unsur hara tatkala pemupukan.
  5. Pangkas pucuk tanaman sesudah tinggi tanaman kopi mencapai 120—140 cm. Adanya pemangkasan bisa menghambat pertumbuhan ke arah atas. Pasalnya, pertumbuhan cabang yng dikehendaki sebetulnya mengarah ke samping menjadikan membuat mudah pemanenan (pemetikan buah kopi). Selain itu, pemangkasan pula di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memotong tunas wiwil yng tak dikehendaki. Pemangkasan umumnya di lakukan 1—2 kali setiap 12 bulan.

D. Pemanenan Kopi

  1. Lakukan pemanenan tatkala buah kopi berwarna merah tua. Hindari memetik buah yng masih hijau (belum matang). Biasanya, tanaman kopi mulai menghasilkan buah pada umur 3—4 tahun.
  2. Petik buah secara manual mempergunakan tangan.
  3. Kumpulkan di keranjang panen. Petani kopi bisa menjual langsung buah kopi kepada pengepul. Akan tetapi, beberapa petani kopi umumnya menjual dalam bentuk biji kopi kering. Berikut tahapan pengolahan buah kopi menjadi biji kopi.
  • Pengeringan buah
  • Pengupasan kulit buah
  • Pengeringan biji
  • Pengupasan kulit tanduk
  • Pengupasan kulit ari
  • Pengeringan akhir
  • Sortasi biji serta pengemasan

E. Kendala serta Solusi Bisnis Kebun Kopi


Kendala Solusi
Pemasaran buah kopi yng susah Selain dijual dalam bentuk mentah (buah kopi basah). Petani bisa menjual dalam bentuk kering melalui serangkaian proses pengeringan. Selain itu, kualitas buah kopi yng hendak dijual diusahakan mempunyai tingkat kematangan yng seragam. Hal ini bisa membuat "posisi tawar" petani lebih tinggi.

F. Analisis Bisnis Bisnis Kebun Kopi

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai adalah lahan pribadi seluas satu hektare.
  2. Reinvestasi di lakukan setiap lima tahun.
  3. Masa produksi kopi selama 17 tahun serta mulai menghasilkan pada tahun ke-4.
  4. Jumlah bibit yng dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk jarak tanam 2,5 x 2,5 merupakan 1.600 bibit. Pengadaan bibit ditambahkan 25% bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit sulam.
  5. Harga kopi diasumsikan sebesar Rp25.000.

b. Rincian Biaya

Biaya investasi bertanam kopi


Komponen Harga Jumlah Investasi
Tahun
ke-1
Tahun
ke-5
Tahun
ke-10
Tahun
ke-15
Hand sprayer 350.000 2 Buah 700.000 700.000 700.000 700.000
Cangkul 50.000 10 Buah 500.000 500.000 500.000 500.000
Garpu 50.000 8 Buah 400.000 400.000 400.000 400.000
Pompa air serta selang 1.000.000 1 Buah 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Wheel barrow 200.000 3 Buah 600.000 600.000 600.000 600.000
Ember 25.000 10 Buah 250.000 250.000 250.000 250.000
Sabit 20.000 5 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000
Ajir 500 1.600 Buah 800.000 - - -
Biaya investasi 4.350.000 3.550.000 3.550.000 3.550.000
Total biaya investasi 15.000.000

Biaya variabel bertanam kopi

Komponen Harga
(Rp)
Jumlah Satuan
Biaya Input
Bibit kopi 5.000 2.000 Bibit
Bibit tanaman pelindung 3.000 88 Bibit
Pupuk sangkar 500 800 Kg
PupukNPK 3.000 640 Kg
Pestisida 75.000 2 Kg
Herbisida 75.000 2 Liter
Biaya Tenaga kerja
Persiapan lahan 35.000 60 HOK
Pembuatan lubang tanam 35.000 38 HOK
Penanaman pohon pelidung 35.000 8 HOK
Penanaman bibit kopi 35.000 22 HOK
Penyulaman 35.000 5 HOK
Pendangiran 35.000 36 HOK
Pemupukan 35.000 25 HOK
Penyiangan gulma 35.000 30 HOK
Pemberantasan HPT 35.000 8 HOK
Pemangkasan 35.000 40 HOK
Pemeliharaan tanaman pelindung 35.000 4 HOK
Panen 35.000 96 HOK
Pascapanen 2.000 Kg
Biaya variabel per tahun
Biaya tahun ke- (Rp)
1 2 3 4 5-17
10.000.000 - - - -
264.000 - - - -
400.000 400.000 400.000 400.000 5.200.000
1.920.000 1.920.000 1.920.000 1.920.000 24.960.000
150.000 150.000 150.000 150.000 1.950.000
150.000 150.000 150.000 150.000 1.950.000
2.100.000 - - - -
1.330.000 - - - -
280.000 - - - -
770.000 - - - -
175.000 - - - -
1.260.000 1.260.000 1.260.000 1.260.000 16.380.000
875.000 875.000 875.000 875.000 11.375.000
1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 13.650.000
280.000 280.000 280.000 280.000 3.640.000
1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 18.200.000
140.000 140.000 140.000 140.000 1.820.000
- - - 3.360.000 43.680.000
- - - 1.700.000 39.600.000
9.660.000 7.625.000 7.625.000 12.685.000 182.405.000
Total biaya variabel 220.000.000
Total biaya operasional = Total investasi + Total biaya variabel
= Rp15.000.000 + Rp220.000.000
= Rp235.000.000

c. Pendapatan serta Keuntungan Bisnis Kebun Kopi

1. Pendapatan

Tahun Jumlah Harga Pendapatan Pengeluaran Keuntungan
ke- Panen (kg) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 0 25.000 0 14.010.000 -14.010.000
2 0 25.000 0 7.625.000 -7.625.000
3 0 25.000 0 7.625.000 -7.625.000
4 850 25.000 21.250.000 12.685.000 8.565.000
5 1.050 25.000 26.250.000 17.581.154 8.668.846
6 1.250 25.000 31.250.000 14.031.154 17.218.846
7 1.500 25.000 37.500.000 14.031.154 23.468.846
8 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
9 1.600 25.000 40.000.000 17.581.154 22.418.846
10 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
11 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
12 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
13 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
14 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
15 1.600 25.000 40.000.000 17.581.154 22.418.846
16 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
17 1.600 25.000 40.000.000 14.031.154 25.968.846
516.250.000 235.000.000 281.250.000

2. Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan – total biaya
= Rp516.250.000 – Rp235.000.000
= Rp281.250.000

d. Kelayakan Bisnis

1. Rasio R/C

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp516.250.000 : Rp235.000.000
= 2,20
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,20 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,20.

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-kebun-kopi.html.

Seputar Bisnis Kebun Kopi | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Kebun Kopi | Peluang Usaha