Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha

- Oktober 30, 2017

Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Bertanam Pare

bisnis bertanam pareBisnis Bertanam Pare. "Pahit menggigit". Dua kata itu Amat tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendeskripsikan pare. Walaupun pahit, namun penggemarnya banyak sekali. Malahan rasa pahitnya menjadi tanda khas serta memberikan "warna" pada masakan. Pare mempunyai khasiat positif bagi kebugaran atau kesehatan, semisal merangsang nafsu makan, mengatasi penyakit kuning, memperlancar pencernaan, mengatasi malaria, dan menjadi obat cacing serta antikanker.
Jenis pare yng biasa ditanam di Indonesia merupakan pare putih serta pare ayam. Budi daya pare sebaiknya di lakukan secara intensif supaya kualitas serta kuantitas hasil panen tetap terjaga yang dengannya baik. Ironisnya, petani pare yng menjalankan teknik budi daya intensif masih Amat tidak lebih. Lantaran itu, budi daya pare sampai-sampai tatkala ini adalah kesempatan usaha yng menggiurkan.

B. Persiapan Benih, Persemaian, Pupuk, serta Perlengkapan Bertanam Pare

  1. Benih pare bisa dibeli di toko alat serta media pertanian. Pilih benih yng berasal dari perusahaan benih yng kompeten.
  2. Seleksi benih yang dengannya tatacara merendamnya di dalam air. Benih yng terlihat mengapung mempunyai kualitas yng tidak lebih baik. Pilih benih pare yng tenggelam. Kebutuhan benih pare bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan 5.000 m² sekitar 1 kg.
  3. Siapkan bedengan persemaian berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, serta tinggi 25 cm. Cangkul tanah sampai-sampai gembur serta campurkan yang dengannya 2 kg pupuk sangkar.
  4. Sebarkan benih di bedengan membentuk barisan, lantas tutup yang dengannya tanah. Buat jarak antar-barisan sepanjang 10 cm.
  5. Pemindahan bibit ke lahan pada umur dua minggu ataupun tatkala bibit sudah berukuran 20 cm.
  6. Siapkan pupuk urea, ZA, SP-36, KCl, serta NPK yang dengannya dosis masing-masing 100 kg, 25 kg, 100 kg, 75 kg, serta 25 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan 5.000 m². Siapkan perlengkapan pertanian semisal cangkul, kored, tugal, ember, gembor, serta bambu bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembuatan para-para.

C. Persiapan Lahan yng Tepat Bertanam Pare

  1. Tempat lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk budi daya pare bisa berada di ketinggian 50—1.500 meter dpl. Kondisi tanahnya mempunyai pH 5—6 yang dengannya tekstur gembur serta kaya bahan organik.
  2. Sebelum ditanami, bersihkan lahan dari gulma serta sisa tanaman lain-lainnya.
  3. Tebarkan pupuk sangkar 1 ton di bedengan, lantas diamkan sekitar 10 hari sebelum penanaman.

D. Penanaman serta Pemeliharaan Tanaman Pare

cara menanam pare
  1. Buat lubang tanam yang dengannya kedalaman 3—5 cm mempergunakan tugal. Jarak tanam bibit sekitar 75 x 75 cm.
  2. Masukkan dua bibit pare bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap lubang tanam, lantas tutup lubang tanam yang dengannya tanah.
  3. Siram bibit sehari-hari pada pagi serta sore hari. Andai terdapat bibit yng mati, segera lakukan penyulaman.
  4. Tatkala umur dua minggu, siapkan rambatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat tumbuhnya sulur pare. Tatacaranya, potong bambu sekitar dua meter, lantas tancapkan empat buah bambu di sekeliling tanaman. Tambahkan bambu membujur serta melintang di bagian atas sampai-sampai membentuk bujur sangkar.
  5. Tatkala umur tiga minggu, lakukan pemangkasan cabang yng berlebihan supaya tunas bisa tumbuh menyebar. Seusai itu, tatkala tanaman berumur enam minggu, lakukan pemangkasan cabang tua serta ranting yng tak tumbuh lagi.
  6. Pupuk lahan yang dengannya NPK sebanyk 10 gram/tanaman setiap dua minggu. Tips pemberian pupuk yang dengannya melubangi tanah di sekeliling pangkal tanaman, lantas taburkan pupuk sesuai dosis.

E. Panen serta Pascapanen Bertanam Pare

buah pare
  1. Panen pare umumnya di lakukan pada umur dua bulan. Tanda buah siap panen di antaranya mempunyai bintil-bintil serta keriput yng masih agak rapat yang dengannya alur yng belum melebar. Ukuran ideal pare siap panen sekitar 15—20 cm.
  2. Panen pare di lakukan yang dengannya tatacara memotong tangkai buah mempergunakan pisau ataupun gunting. Selama satu periode tanam, panen pare bisa di lakukan sebanyk enam kali.
  3. Hasil panen pare dikumpulkan di dalam keranjang bambu bagi atau bisa juga dikatakan untuk didistribusikan. Hindari volume keranjang yng terlalu penuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminimalisasi kerusakan kulit pare akibat gesekan.
  4. Penyimpanan pare sebaiknya di lakukan di ruangan bersuhu 10—20° C.

F. Kendala serta Solusi Bertanam Pare

Kendala Solusi
Serangan hama lalat buah
  1. Lakukan pembungkusan buah pare tatkala masih berukuran batang korek api mempergunakan kertas ataupun daun pisang kering
  2. Genakan perangkap lalat buah.
  3. Sanitasi lahan dari gulma serta sisa-sisa tanaman yang dengannya benar.
Risiko penyakit embun tepung
  1. Pengaturan jarak tanam serta drainase yng baik.
  2. Membuang serta memusnahkan bagian tanaman pare yng terserang.

G. Analisis Bisnis Bertanam Pare

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai seluas 5.000 m² yang dengannya system sewa Rp350.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan selama empat bulan.
  3. Jumlah pare hasil panen yng terjual dibedakan menjadi dua grade didasari kualitasnya. Grade A dihargai Rp3.500/kg yng berjumlah 5.000 kg. Sementara itu, grade B dihargai Rp1.500/kg yang dengannya jumlah hasil panen 5.000 kg.

b. Perhitungan Biaya Bertanam Pare

— Biaya Investasi

Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 2 set 200.000 400.000
Ember plastik 5 buah 20.000 100.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 5 buah 100.000 500.000
Gembor 5 buah 75.000 375.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 1.885.000

— Biaya Tetap

Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 4 bulan 350.000 1.400.000
Penyusutan alat pertanian 24 bulan 400.000 4/24 x 400.000 66.667
Penyusutan ember plastik 16 bulan 100.000 4/16 x 100.000 25.000
Penyusutan timbangan 24 bulan 160.000 4/24 x 160.000 26.667
Penyusutan boks panen 24 bulan 500.000 4/24 x 500.000 83.333
Penyusutan gembor 16 bulan 375.000 4/16 x 375.000 93.750
Penyusutan sprayer 40 bulan 350.000 4/40 x 350.000 35.000
Total Biaya Tetap 1.730.417

— Biaya Variabel

Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Pengolahan tanah sampai-sampai siap tanam 5.000 m² 210 1.050.000
Pupuk sangkar 1.500 kg 300 450.000
Kapur pertanian 500 kg 240 120.000
Pupuk urea 100 kg 1.400 140.000
PupukZA 25 kg 1.200 30.000
Pupuk SP-36 100 kg 1.900 190.000
PupukKCl 75 kg 1.800 135.000
PupukNPK 25 kg 3.500 87.500
Agrobost 3 liter 70.000 210.000
Benih 1.000 gram 1.300 1.300.000
Biaya persemaian sampai-sampai siap tanam 5.500 bibit 40 220.000
Mulsa plastik 2 rol 350.000 700.000
Bambu 1.000 batang 4.000 4.000.000
Tali rafia 5 rol 8.000 40.000
Fungisida 4 kg 70.000 280.000
Insektisida 4 kg 150.000 600.000
Ajir 12.500 batang 150 1.875.000
Tenaga kerja penanaman 10 HKW 12.000 120.000
Tenaga kerja pemupukan 20 HKW 12.000 240.000
Tenaga kerja pasang para-para 25 HKP 15.000 375.000
Tenaga kerja pengikatan tanaman 10 HKW 12.000 120.000
Tenaga kerja penyiangan 20 HKW 12.000 240.000
Tenaga kerja penyiraman 20 HKP 15.000 300.000
Tenaga kerja penyemprotan 12 HKP 15.000 180.000
Tenaga kerja bantuan umum 15 HKP 15.000 225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 5.000 kg 75 375.000
Tenaga kerja pascapanen (borongan) 5.000 kg 50 250.000
Total Biaya Tak Tetap 13.852.500

Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp1.730.417 + Rp13.852.500
= Rp15.582.917

c. Pendapatan serta Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah pare terjual x harga jual pare
Penjualan Grade A = 5.000 kg x Rp3.500/kg = Rp17.500.000
Penjualan Grade B = 5.000 kg x Rp1.500/kg = Rp7.500.000
Total Pendapatan = Rp25.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp25.000.000 – Rp15.582.917
= Rp9.417.083

d. Kelayakan Bisnis

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp25.000.000 : Rp15.582.917
= 1,6
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya pare layak dijalankan. R/C 1,6 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,6.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp9.417.083) x 1 bulan
= 0,2 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya pare bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,2 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-pare.html.

Seputar Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Pare | Peluang Usaha