Study Kelayakan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

- September 14, 2017

Study Kelayakan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

 
A. PELAKSANAAN SURVEY
Pembangunan perusahaan perkebunan pada suatu tempat Perlu di lakukan dahulu studi kelayakannya, supaya didapat keadaan senyatanya keuntungan serta kerugian yng didapat andaikan perusahaan akan menginvestasikan dananya guna membangun sebuah perkebunan, langkah langkah yng Perlu di lakukan merupakan menjadi berikut :
I. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN FISIK
Area yng disurvey
Survey Air
Survey Topografi
Pengambilan Sample Tanah
Melakukan identifikasi lingkungan fisik bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui :
  1. Tempat calon kebun Merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui tempat calon kebun apakah masuk dalam wilayah administrasi desa, kecamatan, kabupaten serta propinsi pula jarak yng Perlu di tempuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencapaian.
  2. Transportasi serta Komunikasi bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui transportasi yng bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencapaian ke tempat kebun, transport yng akan dipakai, jarak tempuh serta waktu tempuh, pula sarana jaringan komunikasi yng bisa dipergunakan.
  3. Riwayat serta Status Lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui status tempat calon areal apakah masuk dalam kategori APL, HL, HPL ataupun tempat Lindung serta lain-lainnya, ini bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk tindak lanjut menaikan status perijinan perkebunan selanjutnya (HGU), yang dengannya pengambilan beberapa titik koordinat yng akan di compare yang dengannya peta tempat dari kehutanan ataupun pemerintah daerah rencana tata ruang peruntukan nya (RTRWP/RTRWK)
  4. Kondisi Iklim kondisi iklim yng ada di calon areal perkebunan, data di ambil dari aneka macam sumber yng terkait, semisal BMG, serta ataupun sumber sumber lain nya, data yng diharapkan semisal : curah hujaan, suhu udara, kelembaban udara, Kecepatan Angin, Ketersediaan Sumber Air.
  5. Geologi serta Bahan Induk pengambilan data data jenis batuan serta bahan induk yng terkandung di dalamnya bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk kelayakan pertumbuhan tanaman.
  6. Topografi serta Bentuk Wilayah pengambilan data berupa visual topografi serta bentuk wilayah ini bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk rancangan desian kebun.
  7. Vegetasi. vegetasi lebih banyak didominasi di tempat areal calon kebun, pula kondisi vegetasi dimasukkan kedalam kelas hutan primer, hutan skunder, semak belukar, serta lain sebagainya, ini bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk langkah tindakan landclearing pembukaan areal.
  8. Tanah kandungan tanah pada areal calon perkebunan butuh diketahui bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tanaman, semisal ketebalan efektif topsoil, kedalaman pencapaian air resapan tanah, sifat kimia tanah, seluruh data ini diambil dilapangan yang dengannya mengambil sampling galian tanah yng memanfaatkat satuan peta tanah menjadi acuan penentuan titik sample pengambilan tanah, yng selanjutnya sample sample tadi di bawa ke laboratorium bagi atau bisa juga dikatakan untuk di telaah kandungan nya.
  9. Screening Areal melakukan ploting areal tempat calon kebun yang dengannya mempergunakan serta memanfaatkan peta citra landsat serta peta rupa bumi, peta RTRWP/RTRWK, yang dengannya mengurangi factor pembatas, semisal calon perumahan, pabrik, tempat pemukiman yng inclave, topografi serta tempat tempat lain-lainnya, menjadikan di bisa luas efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembangunan perkebunan.
II. ANALISA SOSIAL EKONOMI
Pengambilan data sosial ekonomi yng diharapkan semisal:
  1. Administrasi Pemerintahan Mengetahui posisi geografi tempat calon kebun yng masuk dalam wilayah kepemerintahan, desa, kecamatan serta Kabupaten, salah satunya pula luas wilayah kepemerintahan yng membawahinya
  2. Kependudukan Data Demografi kependudukan dalam kelompok umur produktif serta non produktif pula didasari jenis kelamin pada wilayah kepemerintahan calon areal kebun
  3. Mata Pencaharian penduduk
  4. Ketersediaan tenaga kerja Data kelompok umur produktif menjadi bahan dalam menghitung ketersedianya tenaga kerja
  5. Fasilitas umum serta fasilitas sosial yng ada
  6. Tingkat pendidikan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat di lingkungan sekitarnya
  7. Agama
  8. Budaya serta Norma Istiadat
  9. Analisa keberadaan pembukaan areal perkebunan
Mengetahui faktor penghambat yng akan di hadapi andaikan pembukaan areal tetap dilaksanakan andaikan ada, serta solusi yng di diambil bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminimalisir benturan benturan yng akan berlangsung.
III. ANALISA KESESUAIAN LAHAN
Lahan Gambut
Penilaian kesesuaian merupakan tahapan penelitian lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk penggunaan tertentu dari lahan yang telah di sebutkan, hal mana faktor-faktor pembatas penggunaan lahan diidentifikasikan, lantas di lakukan cara-cara bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi ataupun menekan faktor-faktor pembatas sedemikian rupa menjadikan tercapai produktivitas lahan yng optimal.
Setiap kelas kesesuaian lahan (KKL) dicirikan oleh sejumlah faktor pembatas tertentu yng akan menentukan produksi dari tanaman yng diusahakan. Di samping penilaian KKL secara aktual maka dinilai pula KKL potensialnya. KKL aktual ditentukan didasari kepada parameter-parameter lahan sesuai yang dengannya kondisi lahan pada tatkala survey di lakukan, sedangkan KKL potensial merupakan kelas lahan sesudah di lakukan perbaikan terhadap faktor pembatas yng ada.
Satuan Peta Tanah (SPT)
  1. Metode Evaluasi Kesesuaian Lahan Seluruh karakteristik lahan ditabulasi serta dinilai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan kelas kesesuaian lahannya bagi tanaman Kelapa Sawit. Pentabulasian data serta penilaian di lakukan terhadap setiap Satuan Peta Tanah (SPT) menjadikan diperoleh beberapa kelas ataupun unit kesesuaian lahan (KKL/UKL) yng penyebarannya mengikuti pola penyebaran SPT yang telah di sebutkan. Evaluasi kelas kesesuaian lahan didasarkan kepada kriteria kesesuaian lahan Pusat Penelitian Kelapa Sawit, selanjutnya tips penggolongan sub kelas kesesuaian lahan ditetapkan didasari jumlah serta intensitas faktor pembatasnya
  2. Pegambilan sampel Pengambilan sampel kesesuaian lahan berpedoman pada sebaran spt yng ada dimana pengambilan sampel kesesuaian lahan secara aktual, seluruh titik sampel sesuai spt yng sudah ditentukan diambil lantas dibuatkan tabulasi pengelompokan yng pada akhirnya akan digolongkan menjadi kesesuaian lahan potensial ataupun tak yang dengannya menimbang faktor pembatas serta meminimalisir faktor faktor pembatasnya, serta ataupun rendahnya potensi lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tanaman.
  3. Potensi Produksi Yang dengannya mempergunakan indikator yng valid serta dikaitkan yang dengannya Kelompok Kelas Lahan potensialnya, telah bisa di prakirakan seberapa besar potensi produksi rata-rata Perkebunan Kelapa Sawit sesuai standardisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
IV. ANALISA IKLIM
  1. Klimatologi Data Klimatologi serta Curah Hujan yng mewakili calon tempat Pembangunan Perkebunan di bisa dari stasiun BMG terdekat. Data data ini diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengantisipasi bulan basah serta bulan kering pula tingkat curah hujan pada calon tempat perkebunan yang dengannya indikator tingkat curah hujan rata kelayakan tanaman kelapa sawit, pula intensitas penyinaran matahari perharinya.
  2. Neraca Air Pengambilan data Neraca Air (water balance) suatu tempat, akan memberikan gambaran suatu daerah dalam keadaan kelebihan ataupun kekurangan air secara hidrologi dalam waktu tertentu. Neraca Air bisa digolongkan ke dalam Neraca Air Lokal serta Neraca Air Regional. Neraca Air Lokal diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui ketersedian air pertanian dari suatu tempat dibatasi pada kondisi hidrologi yng percis, sedangkan Neraca Air Regional diterapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk suatu daerah peredaran sungai yng menggambarkan keseimbangan sumberdaya airnya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui terjadinya defisit ataupun surplus ketersediaan air.
B. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari Hasil survey kelayakan pembangunan perkebunan kelapa sawit yang telah di sebutkan bisa diambil kesimpulan apakah pembangunan akan dilanjutkan ataupun dihentikan percis sekali, pula saran saran perbaikan yng Perlu di lakukan dalam meminimalisir faktor faktor penghambat yng didapati di lapangan.
Perhitungan wacana Analisa Kesesuaian Lahan bisa di download di sini
  1. http://www.ziddu.com/download/10565478/KriteriaKondisiFisikLahan.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/10565501/KriteriaKondisiFisikberbandingTonaseProduksi.pdf.html
  3. http://www.ziddu.com/download/10566175/AnggaranSurveyKelayakan.pdf.html
Sumber: http://membangunkebunkelapasawit.webs.com


Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/study-kelayakan-kelapa-sawit.html.

Seputar Study Kelayakan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Study Kelayakan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit