Cara Mengurangi Risiko Karhutla Kelapa Sawit

- September 15, 2017

Cara Mengurangi Risiko Karhutla Kelapa Sawit

 
Pembukaan lahan baru ataupun peremajaan kembali, bisa berpotensi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memicu kebakaran lahan, khususnya di wilayah Sumatera ini. Pemerintah bukan cuma melalui dinas perkebunan, namun pula melibatkan dinas kehutanan serta dinas terkait lain-lainnya, terus mengimbau pengusaha ataupun pemilik lahan melalui banyak sekali media masa serta peraturan-peraturan supaya selalu mewaspadai adanya kebakaran hutan serta lahan (Karhutla).
Pendapat dari perkiraan BMKG, musim panas akan lebih ekstrem lagi di penghujung bulan Februari ini. Fenomena yng hampir rutin selama masa kemarau, khususnya di Pulau Sumatera ini merupakan kebakaran lahan. Tidak sedikit penyebab terjadinya kebakaran ini, satu dari sekian banyaknya di antaranya merupakan lahan gambut gundul yng terlalu tidak sedikit kena sinar matahari secara terus menerus dikarenakan musim kemarau. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, butuh dicoba supaya setiap pembukaan lahan ataupun peremajaan kembali lahan, mampu mempergunakan kacangan penutup lahan khususnya mucuna bractetata menjadi tanaman menguntungkan yng selain akan melindungi kelembaban tanah, pula menjadi pengganti pencegahan dini terjadinya kebakaran.
Segi Agronomis
Bagi perusahaan ataupun pengusaha perkebunan kelapa sawit ataupun karet di lahan gambut, barangkali tak akan asing lagi yang dengannya tanaman “kacangan” penutup lahan ataupun Leguminous Cover Crops (LCC). Manfaat kacangan merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan kelembaban tanah, meminimalisir susutnya gambut, mencegah kekeringan pada gambut yng tak mampu dipulihkan, mencegah erosi, serta yng terpenting bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghadapi musim kemarau mendatang merupakan mengurangi risiko kebakaran.
Tidak sedikit jenis dari kacangan ini, semisal pueraria phaseoloides (javanica), calopoganium mucunoides, calopogonium caeruleum, centrosema pubescens. Akan tetapi yng biasa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan gambut merupakan jenis mucuna bracteata, dikarenakan performa pertumbuhannya yng lebih baik dibandingkan jenis lain-lainnya. Selain itu, tanaman yng aslinya tumbuh di hutan India Utara ini mempunyai kemampuan dalam menaikan kesuburan tanah yang dengannya jalan memperbaiki nitrogen serta mengurangi kompetisi pertumbuhan gulma.
Pengembangbiakan tanaman ini pula Amat gampang. Mampu di lakukan yang dengannya tips vegetatif, ataupun yang dengannya tips generatif. Bagi petani yng cuma mempunyai tidak banyak anggaran bagi atau bisa juga dikatakan untuk perawatan kebunnya, mampu melakukan pengembangbiakan yang dengannya jalan vegetatif menjadi opsi pilihan, selain itu pula lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan yang dengannya Perlu menunggu benih dari tanaman pertama yng masih Perlu ditanam di baby bag (pengembangbiakan yang dengannya tips generatif).
Selain itu, tanaman ini memiliki kandungan asam phenolic yng tinggi, menjadikan bisa menghambat gangguan dari serangga ataupun hewan ternak.
Segi Finansial
Tanaman yng tumbuh sehat pada suhu antara 20-35 derajat celcius ini pada kondisi normal akan tumbuh 10-15 cm per harinya. Pada kondisi di mana tenaga kerja tak mencukupi, ditambah lagi biaya penanggulangan gulma yng membengkak, mucuna bracteata mampu dijadikan opsi yng relatif murah yang dengannya dampak yng Amat besar.
Biaya penanggulangan gulma pada lahan yng tengah melakoni peremajaan ataupun penanaman ulang akan secara drastis berkurang, andaikan dibandingkan yang dengannya keperluan tenaga kerja ataupun konsumsi agro chemical bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanggulangan gulma. Tentu saja, yang dengannya pertimbangan kecepatan pertumbuhannya, kita butuh mewaspadai supaya tanaman (pokok sawit ataupun tunas karet muda) tak terlilit oleh mucuna bracteata ini.
Biaya penanggulangan hama oryctes (kumbang tanduk) yang dengannya mempergunakan herbisida pada lahan yng tengah melakoni peremajaan ataupun penanaman ulang akan secara drastis berkurang, mengingat kebijakan pemerintah perihal “zero burning” pada masa peremajaan ataupun penanaman ulang akan memicu potensi datangnya hama oryctes pada rumpukan ataupun bekas cacahan pokok sawit yng telah ditumbang. Mucuna bracteata Amat sesuai ditanam pada rumpukan ini, menjadikan mempercepat proses pelapukan serta mengurangi risiko terbakar akibat lahan yng terbuka serta terpapar matahari terlalu lama.
Tidak murah di depan, murah kebelakang merupakan isitilah yng pas bagi atau bisa juga dikatakan untuk memilih menanam kacangan ini di setiap kebun, khususnya tanaman sawit ataupun karet. Harga mucuna bracteata di pasaran bervariasi, berkisar antara lima ratus ke enam ratus ribu per kilonya, bergantung pula dari mana sumber bibitnya; apakah dari impor ataupun lokal. Keperluan mucuna bracteata mampu mengunakan rasio 1 tanaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk 2 hingga 3 pokok sawit (kondisi normal) ataupun lebih andaikan ingin lebih proaktif, yang dengannya sebelumnya ditanam ataupun disemaikan di baby bag sebelum ditanam ke lapangan pada tatkala tanaman telah berdaun lebih dari tiga lembar.
Kesimpulannya merupakan, menanam kacangan yang dengannya jenis mucuna bracteata khususnya pada lahan gambut pada kebun kelapa sawit ataupun karet Amat dianjurkan; baik dari segi kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjalankan zero burning, segi agronomis ataupun segi finansial ataupun keuangan. Selamat berupaya.***
Raden Tidak jelek alias bagus
Karyawan swasta perkebunan kelapa sawit

Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2015/02/mengurangi-risiko-karhutla-kelapa-sawit.html.

Seputar Cara Mengurangi Risiko Karhutla Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Mengurangi Risiko Karhutla Kelapa Sawit