Bisnis Pembibitan Sengon | Peluang Usaha

- September 01, 2017

Bisnis Pembibitan Sengon | Peluang Usaha

 

A. Keuntungan Bisnis Pembibitan Sengon

bisnis pembibitan sengonBisnis Pembibitan Sengon. Sengon adalah satu dari sekian banyaknya jenis tanaman kayu yng cukup ternama. Kepopuleran sengon diraih sejak Kementerian Kehutanan menggalakkan program sengonisasi 300.000 hektare pada tahun 1989. Selain bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah erosi di peredaran DAS, diluar dugaan sengon pula bisa menghasilkan kayu yang dengannya kualitas yng baik. Tatkala ini, kayu yng diperoleh sengon bisa diolah menjadi produk olahan yng berharga ekonomi tinggi, semisal palet kayu, vinir kayu, serta block board. Berkat program sengonisasi serta tingginya daya jual kayu sengon, permintaan bibit sengon pun mengalami peningkatan yng signifikan. Hal ini tentu membuat kesempatan usaha membibitkan sengon menjadi Amat terbuka.
Memperoleh Bibit Sengon yang dengannya Cangkok
Selain mempergunakan biji ataupun benih, bibit sengon diluar dugaan bisa diperolah yang dengannya tatacara pencangkokan. Syaratnya, tetap menyisakan tunggul batang pada tatkala panen sengon. Dari tunggul yang telah di sebutkan, umumnya akan tumbuh trubusan baru yng bisa dijadikan bibit. Yang dengannya metode ini, panen menjadi lebih cepat serta menghemat biaya. Pembuatan bibit cangkokan telah lazim di lakukan oleh petani hutan. Keunggulan cangkok merupakan sifat unggul induknya diturunkan kepada anaknya. Lantaran itu, pohon indukan Perlu dipilih yng benar-benar unggul, semisal pertumbuhannya cepat, batang lurus, dan bebas hama serta penyakit.

B. Menyiapkan Tempat serta Perlengkapan Pembibitan Sengon

  1. Pilih tempat pembibitan sesuai yang dengannya syarat tumbuh sengon. Idealnya, tempat terdapat atau terletak di ketinggian 0—800 m dpl serta beriklim basah yang dengannya curah hujan 2.000—4.000 mm/tahun. Tempat pembibitan pula diutamakan berupa lahan datar yang dengannya derajat kemiringan maksimum 5%. Pastikan tanah yng dipakai berupa tanah subur serta gembur yang dengannya pH tanah berkisar antara 6—7.
  2. Usahakan tempat pembibitan terdapat atau terletak di tempat yng strategis serta mempunyai kanal jalan yng memadai. Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah kunjungan konsumen serta melancarkan proses pengangkutan bibit. Selain itu, tempat pembibitan pula sebaiknya dekat yang dengannya sumber air, semisal sungai, sarana irigasi, serta sumur.
  3. Siapkan perlengkapan penyemaian serta pembibitan berupa ayakan, alat sangrai, bedeng tabur seluas 5 x 1 m², bedeng sapih, hand sprayer, cangkul, kored, serta alat pertanian lain-lainnya.
  4. Siapkan bahan berupa benih sengon, pasir halus, kompos, pupuk sangkar, pupuk TSP, serta pestisida andai dibutuhkan.

C. Menyemaikan Benih Sengon

  1. Pastikan benih sengon yng akan ditanam adalah benih bersertifikat yng diperoleh dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH). Benih mempunyai kualitas ini Amat penting bagi penangkar sengon. Pasalnya, benih yng ditanam Perlu bebas dari hama serta penyakit, khususnya penyakit karat tumor. Selain membeli dari sumber benih, benih sengon pula bisa diperoleh yang dengannya tatacara mengekstraksi dari pohon indukan sengon yng sudah berbuah.
  2. Rendam benih di dalam air mendidih selama 5—10 menit, lantas tiriskan. Sesudah itu, rendam kembali di dalam air dingin selama 24 jam. Perlakuan yang telah di sebutkan adalah satu dari sekian banyaknya tatacara bagi atau bisa juga dikatakan untuk memecah dormansi benih.
  3. Sementara itu, siapkan bedeng tabur berukuran 5 x 1 m yang dengannya media tanam berupa campuran tanah serta pasir (1 : 2) yng sudah disangrai.
  4. Buat larikan searah panjang bedengan yang dengannya jarak antar-larikan sebesar 5 cm.
  5. Taburkan benih secara merata di dalam larikan, lantas tutup kembali larikan yang dengannya tanah secara tipis. Biasanya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk luasan bedeng tabur 5 m², dibutuhkan 200 gram benih sengon.

D. Menyapih Bibit Sengon

  1. Lakukan penyapihan sesudah kecambah sengon berumur 10—14 hari.
  2. Siapkan bedeng sapih berukuran lebar 1 m serta panjang disesuaikan yang dengannya kondisi lahan. Tinggi bedeng sebaiknya 10—15 cm.
  3. Siapkan polibag berukuran 10 x 15 cm. Isi polibag mempergunakan media tanam berupa campuran tanah, pasir, serta kompos yang dengannya perbandingan 7 : 2 : 1 sampai-sampai tiga perempat bagian polibag.
  4. Pilih kecambah yng mempunyai pertumbuhan normal, batang lurus, dan tak terserang hama serta penyakit. Cungkil kecambah beserta tanah yng berada di sekeliling akar supaya perakaran kecambah yang telah di sebutkan tak rusak. Tanam kecambah ke dalam polibag serta tambahkan media tanam supaya kecambah tak gampang roboh.
  5. Susun polibag yng sudah berisi kecambah sengon di bedeng sapih yng sudah disediakan. Buat pelabelan sesuai tanggal sapih bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pendataan.
  6. Lakukan pemeliharaan kecambah selama 3—5 bulan sampai-sampai bibit siap jual.

E. Memelihara Bibit Sengon

  1. Lakukan penyiraman dua ataupun tiga kali sehari pada pagi serta sore hari. Akan tetapi, pada tatkala musim hujan, penyiraman tak butuh di lakukan.
  2. Siangi gulma secara teratur bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kompetisi dalam proses penyerapan makanan. Tatkala penyiangan, butuh pula di lakukan pemeriksaan kondisi bibit, pisahkan bibit yng di kenai hama ataupun penyakit. Penyakit yng umumnya menyerang bibit sengon merupakan dumping off serta busuk akar.
  3. Lakukan pemupukan mempergunakan campuran pupuk sangkar, TSP, serta air yang dengannya dosis dua sendok makan per polibag setiap dua minggu. Campuran pupuk yang telah di sebutkan dibuat yang dengannya tatacara menyiapkan satu drum ataupun tong bekas berkapasitas 200 liter, lantas isikan 1/2 kapasitas drum yang dengannya pupuk sangkar. Tambahkan air sampai-sampai tiga perempat kapasitas drum serta tambahkan 15 kg TSP. Biarkan selama seminggu sebelum diaplikasikan pada bibit sengon.

F. Memanen Bibit Sengon

  1. Lakukan pemanenan tatkala bibit sengon berumur 3—5 bulan.
  2. Pastikan bibit sengon sudah memenuhi beberapa kriteria menjadi berikut.
No. Kriteria Mutu Pertama Mutu Kedua
1. Kekompakan media Utuh Retak
2. Tinggi 36-45 cm 25-45 cm
3. Diameter 4-7 mm 3-4 mm
4. Nilai kekokohan bibit 51-90 62-88
5. Warna daun Hijau Hijau muda sebagian

G. Kendala serta Solusi Bisnis Pembibitan Sengon

Kendala Solusi
Kualitas benih sengon tidak lebih baik Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memilih benih mempunyai kualitas, bisa di lakukan beberapa tip. Bungkus benih yng sudah ditetesi air mempergunakan aluminium foil. Panaskan mempergunakan oven pada suhu 50o C yang dengannya kelembapan 100% selama 4 jam. Sesudah itu, rendam benih di dalam air bersih. Benih yng bermutu baik akan tenggelam.
Penyakit Suka menyerang bibit sengon Rendam benih yang dengannya campuran air serta fungisida (Benlate, Dithane, ataupun Derasol) yang dengannya konsentrasi 0,5—1 gram per liter air selama 5—10 menit sebelum penyemaian. Selain itu, lakukan pula penyemprotan fungisida berbahan aktif tembaga (Manchotane, Manteb, serta Manzate) setiap 6 hari sampai-sampai berkecambah. Andai bibit sudah terserang, semprotkan Danvil, Anvil, ataupun Andil yang dengannya dosis 1—2 ml/liter air.

H. Analisis Bisnis Bisnis Pembibitan Sengon

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai adalah lahan sewa seluas 1.000 m².
  2. Target produksi sebanyk 20.000 bibit.
  3. Benih yng dipakai adalah benih bersertifikat seharga Rp1.600.000/kg.
  4. Persentase berkecambah benih sebesar 70%.
  5. Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
  6. Jumlah butir benih per kg sebanyk 25.000 butir per gram.
    Kebutuhan benih = Target produksi : (persentase berkecambah x persentase bibit siap salur x jumlah butir benih)
    = 20.000 : (70% x 80% x 25.000)
    = 1,5 kg
  7. Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
  8. Jumlah polibag per kg sebanyk 1.000 buah.
    Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
    = (20.000 + (20.000 x 3%))/1.000
    = 20,6 kg
    = 21 kg
  9. Media semai berupa campuran tanah, arang sekam, serta kompos yang dengannya perbandingan 1 : 1 : 1.
  10. Pembelian tanah mempergunakan kendaraan beroda empat colt berkapasitas 7 m³.
  11. Pembelian arang sekam serta kompos berupa kemasan karung yang dengannya kapasitas masing-masing 50 kg serta 20 kg.

b. Rincian Biaya

Biaya investasi pembibitan sengon

Komponen Harga Satuan(Rp) Jumlah Satuan Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 1.000 m2 750.000 1 Tahun 750.000
Paranet 800.000 4 Gulung 3.200.000
Bambu 7.500 50 Batang 375.000
Pembuatan sumur 2.000.000 1 Paket 2.000.000
Pemasangan instalansi listrik 250.000 1 Paket 250.000
Pompa air 750.000 1 Buah 750.000
sprayer 350.000 1 Buah 350.000
Saung (barak) 1.000.000 1 Paket 1.000.000
Perlengkapan pertanian 400.000 1 Paket 400.000
Sungkup plastik 300.000 2 Paket 600.000
Total biaya investasi 8.925.000

Biaya tetap pembibitan sengon per periode

Komponen Masa
Pakai
Harga
(Rp)
Perhitungan Total Biaya (Rp)
Penyusutan sewa lahan 12 750.000 4/12 x Rp750.000 250.000
Penyusutan paranet 36 3.200.000 4/36 x Rp3.200.000 355.556
Penyusutan bambu 12 375.000 4/12 x Rp375.000 125.000
Penyusutan sumur 96 2.000.000 4/96 x Rp2.000.000 83.333
Penyusutan instalasi listrik 60 250.000 4/60 x Rp250.000 16.667
Penyusutan pompa air 48 750.000 4/48 xRp750.000 62.500
Penyusutan sprayer 36 350.000 4/36 x Rp350.000 38.889
Penyusutan saung 60 1.000.000 4/60 x Rp1.000.000 66.667
Penyusutan perlengkapan pertanian 24 400.000 4/24 x Rp400.000 66.667
Penyusutan sungkup 36 600.000 4/36 x Rp600.000 66.667
Total biaya tetap 1.131.944

Biaya variabel pembibitan jati per periode

Komponen Harga Satuan(Rp) Jumlah Satuan Total Biaya (Rp)
Polibag 25.000 21 Kg 525.000
Kompos 10.000 100 Karung 1.000.000
Tanah 300.000 2 Bak 600.000
Arang sekam 10.000 20 Karung 400.000
Benih sengon 1.600.000 1,5 Kg 2.400.000
PupukNPK 3.000 140 Kg 420.000
Pupuk Gandasil D 60.000 15 Kg 900.000
Pestisida 100.000 2 Kg 200.000
Pembukaan lahan 500.000 1 Borongan 500.000
Biaya listrik 75.000 4 Bulan 300.000
Tenaga pengisian media 50 20.000 Polibag 1.000.000
Tenaga penyapihan 25 20.000 Polibag 500.000
Biaya tenaga kerja 600.000 4 Bulan 2.400.000
Total biaya variabel 11.145.000
Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp1.131.944 + Rp11.145.000
= Rp12.276.944

c. Pendapatan serta Keuntungan per Periode Bisnis Pembibitan Sengon

1. Pendapatan

Pendapatan = Jumlah bibit x harga jual
= 20.000 bibit x Rp1.500
= Rp30.000.000

2. Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan—total biaya operasional
= Rp30.000.000— Rp12.276.944
= Rp17.723.056

d. Kelayakan Bisnis

1. Rasio R/C

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp30.000.000 : Rp12.276.944
= 2,44
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis layak dijalankan. R/C 2,44 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,44.

2. Pay Back Period

Pay back period (titik balik modal ataupun titik impas) merupakan perbandingan antara total investasi yang dengannya keuntungan yng diperoleh.
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 4 bulan
= (Rp8.925.000 : Rp17.723.056) x 4 bulan
= 2,01 bulan

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-pembibitan-sengon.html.

Seputar Bisnis Pembibitan Sengon | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Pembibitan Sengon | Peluang Usaha