Bisnis Bertanam Oyong | Peluang Usaha

- Agustus 31, 2017

Bisnis Bertanam Oyong | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Bertanam Oyong

bisnis bertanam oyongBisnis Bertanam Oyong. Oyong ataupun gambas berbentuk lonjong serta Suka dikonsumsi menjadi sayur bening. Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat menyukai oyong lantaran efek dingin yng ditimbulkannya. Jenis oyong yng biasa ditanam di Indonesia merupakan gambas ataupun oyong serta belustru. Selain diolah menjadi sayuran, oyong pula mempunyai khasiat yng menyehatkan, semisal mengatasi diabetes, radang usus, asma, radang tenggorokan, cacingan, melancarkan peredaran darah, sampai-sampai memperlancar ASI. Budi daya oyong relatif gampang serta praktis. Satu dari sekian banyaknya keunggulan budi daya oyong merupakan tak butuh pengolahan tanah yng terlalu intensif menjadikan bisa menghemat tenaga serta biaya.

B. Persiapan Benih, Pupuk, serta Perlengkapan Bertanam Oyong

  1. Benih oyong bisa dibuat sendiri ataupun membeli dari toko media pertanian. Andai membuat benih sendiri, tatacaranya pilih oyong yng telah tua berada di pohon bagi atau bisa juga dikatakan untuk diambil buahnya. Pilih buah yng sehat, berproduksi cukup tidak sedikit, mempunyai bentuk normal, dan tak terdapat bekas serangan hama serta penyakit.
  2. Keluarkan biji dari buahnya, lantas jemur biji yang telah di sebutkan di bawah sinar matahari pada pukul 07.00—11.00 ataupun pada sore harinya, sesudah pukul 13.00.
  3. Seleksi benih yang dengannya merendam benih dalam air. Pilih benih yng tenggelam. Sementara itu, benih yng mengapung tak butuh dipakai lantaran kualitasnya tidak lebih baik.
  4. Siapkan pupuk NPK, ZA, SP-36, KCl, serta urea masingmasing sebanyk 25 kg, 25 kg, 100 kg, 75 kg, serta 100 kg.
  5. Siapkan cangkul, tugal, kored, ember, gembor, serta bilah bambu bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat para-para.

C. Persiapan Lahan yng Tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk Bertanam Oyong

  1. Tanda kondisi tanah optimal bagi atau bisa juga dikatakan untuk budi daya oyong di antaranya subur, gembur, serta mempunyai pH 6—7.
  2. Bersihkan lahan dari gulma ataupun sisa tanaman yng mengganggu. Hal ini pula berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memancing cendawan penyebab penyakit.

D. Penanaman serta Pemeliharaan Tanaman Oyong

cara menanam pare
  1. Buat lubang tanam yang dengannya tatacara mencangkul tanah sedalam 20 cm serta lebar 25 cm. Jarak antara lubang tanam sekitar 50 cm. Sementara itu, jarak antar-baris 2 meter.
  2. Taburkan pupuk sangkar sebanyk 1 kg/lubang, lantas diamkan lubang tanam selama satu hari.
  3. Masukkan dua benih oyong ke dalam lubang tanam, tutup yang dengannya tanah tipis.
  4. Lakukan penyiraman setiap pagi serta sore hari.
  5. Lakukan penyiangan gulma dua minggu sekali. Penyiangan pertama di lakukan tatkala tanaman berumur dua minggu.
  6. Disaat tinggi oyong sekitar 50 cm, buatkan para-para menjadi tempat merambat. Para-para terbuat dari bambu setinggi 1,5 meter. Tancapkan empat bambu di masing-masing sisi area tanam, lantas bagian atas bambu dihubungkan yang dengannya bambu-bambu lain-lainnya menjadikan membentuk kotak-kotak.
  7. Tatkala tanaman berumur 2—3 minggu, lakukan pemotongan tunas air serta dedaunan yng terlalu rimbun mempergunakan pisau setek. Selain itu, pangkas cabang tua yng tak tumbuh memanjang.
  8. Lakukan pemupukan secara bertahap. Pemupukan pertama di lakukan pada umur dua minggu. Sesudah itu, lakukan pemupukan kembali pada minggu ke- 4, ke-6, serta ke-8 yang dengannya dosis seperlima dari total dosis pemupukan sebelumnya. Pemupukan di lakukan yang dengannya membuat lubang yng berjarak 5 cm dari tanaman. Masukkan pupuk ke lubang, lantas tutup kembali yang dengannya tanah.

E. Panen serta Pascapanen Bertanam Oyong

  1. Oyong siap panen pada umur 2—3 bulan. Tanda fisik oyong siap panen di antaranya berukuran sekitar 20 cm ataupun lebih, berwarna hijau, serta mempunyai tekstur kenyal. Panen oyong Perlu tepat waktu. Andai panen terlalu tua, oyong akan berserat.
  2. Lakukan pemanenan pada pagi ataupun sore hari. Tatacaranya, potong pangkal buah mempergunakan pisau ataupun gunting setek.
  3. Supaya tak gampang rusak tatkala pengangkutan, lakukan pengemasan oyong mempergunakan keranjang bambu yng mempunyai ventilasi udara.
  4. Simpen oyong di ruangan dingin bersuhu 10—20° C supaya tak cepat busuk.

F. Kendala serta Solusi Bertanam Oyong

Kendala Solusi
Hama ulat daun
  1. Sanitasi lahan
  2. Pasang perangkap kupu-kupu di beberapa tempat
Tungau
  1. Genakan mulsa plastik hitam perak
  2. Andai telah terserang, pindahkan oyong yng berdekatan yang dengannya tanaman yng terserang
Penyakit embun bulu
  1. Perbaiki saluran drainase
  2. Sanitasi kebun secara teratur

G. Analisis Bisnis Bertanam Oyong

a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai seluas 5.000 m² yang dengannya system sewa Rp350.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan selama empat bulan.
  3. Jumlah oyong hasil panen yng terjual dibedakan menjadi dua grade didasari kualitasnya. Grade A dihargai Rp2.500/kg yng berjumlah 7.500 kg. Sementara itu, grade B dihargai Rp1.000/kg yang dengannya jumlah hasil panen 7.500 kg.

b. Perhitungan Biaya Bertanam Oyong

— Biaya Investasi

Komponen Satuan Harga(Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 2 set 200.000 400.000
Ember plastik 5 buah 20.000 100.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 5 buah 100.000 500.000
Gembor 5 buah 75.000 375.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 1.885.000

— Biaya Tetap

Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 4 bulan 350.000 1.400.000
Penyusutan alat pertanian 24 bulan 400.000 4/24 x 400.000 66.667
Penyusutan ember plastik 16 bulan 100.000 4/16 x 100.000 25.000
Penyusutan timbangan 24 bulan 160.000 4/24 x 160.000 26.667
Penyusutan boks panen 24 bulan 500.000 4/24 x 500.000 83.333
Penyusutan gembor 16 bulan 375.000 4/16 x 375.000 93.750
Penyusutan sprayer 40 bulan 350.000 4/40 x 350.000 35.000
Total Biaya Tetap 1.730.417

— Biaya Variabel

Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Pengolahan tanah 5.000 m² 210 1.050.000
Pupuk sangkar 1.500 kg 300 450.000
Kapur pertanian 500 kg 240 120.000
Pupuk urea 100 kg 1.400 140.000
PupukZA 25 kg 1.200 30.000
Pupuk SP-36 100 kg 1.900 190.000
PupukKCl 75 kg 1.800 135.000
PupukNPK 25 kg 3.500 87.500
Agrobost 3 liter 70.000 210.000
Benih 1.000 gram 1.300 1.300.000
Biaya persemaian 5.500 bibit 40 220.000
Mulsa plastik 2 rol 350.000 700.000
Bambu 1.000 batang 4.000 4.000.000
Tali rafia 5 rol 8.000 40.000
Fungisida 4 kg 70.000 280.000
Insektisida 4 kg 150.000 600.000
Perekat perata 4 liter 20.000 80.000
Tenaga kerja penanaman 10 HKW 12.000 120.000
Tenaga kerja pemupukan 20 HKW 12.000 240.000
Tenaga kerja pasang para-para 25 HKP 15.000 375.000
Tenaga kerja pengikatan tanaman 10 HKW 12.000 120.000
Tenaga kerja penyiangan 20 HKW 12.000 240.000
Tenaga kerja penyiraman 20 HKP 15.000 300.000
Tenaga kerja penyemprotan 15 HKP 15.000 180.000
Tenaga kerja bantuan umum 12 HKP 15.000 225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 15.000 kg 75 1.125.000
Tenaga kerja pascapanen (borongan) 15.000 kg 50 750.000
Total Biaya Tak Tetap 13.307.500

Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp1.730.417 + Rp13.307.500
= Rp15.037.917

c. Pendapatan serta Keuntungan Bertanam Oyong

— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah oyong terjual x harga jual oyong
Penjualan Grade A = 7.500 kg x Rp2.500/kg = Rp18.750.000
Penjualan Grade B = 7.500 kg x Rp1.000/kg = Rp7.500.000
Total Pendapatan = Rp26.250.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp26.250.000 – Rp15.037.917
= Rp11.212.083

d. Kelayakan Bisnis Bertanam Oyong

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp26.250.000 : Rp15.037.917
= 1,75
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya oyong layak dijalankan. R/C 1,75 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,75.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp11.212.083) x 1 bulan
= 0,17 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya oyong bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,17 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-oyong.html.

Seputar Bisnis Bertanam Oyong | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Oyong | Peluang Usaha