Pemupukan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

- Juli 31, 2017

Pemupukan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

 

I. PEMUPUKAN PADA TBM
I. PENGERTIAN
Dalam pengertian sehari-hari sebutan pupuk merupakan suatu bahan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki kesuburan tanah.Tengah pemupukn merupakan penambahan bahan tertentu kedalam tanah supaya tanah yang telah di sebutkan menjadi subur.
Oleh lantaran itu pemupukan pada biasanya diartikan menjadi penambahan zat hara suatu media tertentu bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipergunakan pada organisme tertentu dalam pertumbuhannya. Dalam arti luas pemupukan sebetulnya merupakan penambahan bahan lain yng bisa memperbaiki sifat-sifat tanah.
Dalam arti luas yng dimaksud pupuk adalah suatu bahan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk merubah sifat fisik, kimia ataupun biologi tanah menjadikan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Salah satunya dalam pengertian ini merupakan pemberian bahan kapur yang dengannya maksud bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan pH tanah yng masam, pemberian legin bersama benih tanaman kacang-kacangan dan pemberian pembenah tanah (soil conditioner) bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian juga pemberian urea dalam tanah yng miskin akan menaikan kadar N dalam tanah yang telah di sebutkan. Seluruh bisnis yang telah di sebutkan dinamakan pemupukan. Yang dengannya demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah serta urea disebut pupuk.
Dalam pengertian yng khusus pupuk adalah suatu bahan yng memiliki kandungan satu ataupun lebih hara tanaman. Yang dengannya pengertian ini, dari kegiatan yng disebutkan di atas cuma urea yng dianggap pupuk lantaran bahan yang telah di sebutkan yng memiliki kandungan hara tanaman yakni nitrogen.
Pemupukan adalah satu dari sekian banyaknya faktor utama yng menentukan produktivitas tanaman. Ketersediaan pupuk secara tepat dosis serta tepat waktu Suka menjadi masalah bagi pekebun kelapa sawit. Dalam hal ini pemakaian pupuk majemuk adalah satu dari sekian banyaknya pengganti bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberi jaminan penyediaan seluruh hara secara tepat waktu serta seimbang di dalam tanah.
Kelapa sawit memerlukan pemupukan baik pada tahap pembibitan, tanaman belum menghasilkan (TBM), ataupun tanaman menghasilkan (TM). Tanaman kelapa sawit memerlukan pupuk dalam jumlah yng tinggi, mengingat bahwasanya 1 ton TBS yng diperoleh setara yang dengannya 6,3 kg Urea, 2,1 kg TSP, 7,3 kg MOP, serta 4,9 kg Kiserit.
Tanaman yng tak dipupuk satu kali bisa berakibat penurunan produksi tanaman sampai-sampai beberapa tahun. Aneka macam penelitian menunjukan bahwasanya pemupukan bisa menaikan produksi antara 6‐11% (Foot et al, 1987), 0‐35% (Gurmit, 1989), 5‐92% (Dolmat et al,1989). Beragamnya pengaruh pemupukan terhadap produktivitas tanaman yang telah di sebutkan oleh beragamnya jenis tanah, umur tanaman, kondisi iklim serta tingkat pengelolaan kultur teknis yng diterapkan oleh pekebun.
Bahan pupuk selain memiliki kandungan hara tanaman biasanya memiliki kandungan bahan lain, yakni:
  1. Zat pembawa ataupun karier (carrier). Double superfosfat (DS): zat pembawanya merupakan CaSO4 serta hara tanamannya fosfor (P).
  2. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) ataupun campuran bahan lain dalam jumlah relatif tidak banyak. Misalnya ZA (zwavelzuure amoniak) Suka memiliki kandungan kotoran sekitar 3% berupa khlor, asam bebas (H2SO4) serta sebagainya.
  3. Bahan mantel (coated) adalah bahan yng melapisi pupuk yang dengannya maksud supaya pupuk memiliki nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang, nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah serta barangkali supaya lebih menarik. Bahan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax serta sebagainya. Pupuk yng bermantel harganya lebih tidak murah dibandingkan tanpa mantel.
  4. Filler (pengisi). Pupuk majemuk ataupun pupuk campur yng kadarnya tinggi Suka diberi filler supaya ratio fertilizer nya bisa tepat sesuai yang dengannya yng dimau-kan, pula yang dengannya maksud supaya gampang disebar lebih merata
Dalam praktek butuh diketahui istilah-istilah khusus yng Suka dipakai dalam pupuk antara lain adalah:
  • Mutu pupuk ataupun grade fertilizer pengertiannya angka yng menunjukan kadar hara tanaman utama (N,P, serta K) yng dikandung oleh pupuk yng dinyatakan dalam prosen N total, P2O5 serta K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12 berguna kadar N 15%, P2O5 10% serta K2O 12%.
  • Perbandingan pupuk ataupun ratio fertilizer adalah perbandingan unsur N,P serta K yng dinyatakan dalam N total, P2O5 serta K2O adalah penyederhanaan dari grade ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berguna ratio fertilizernya 4:3:5.
  • Mixed ferilizer ataupun pupuk campuk adalah pupuk yng berasal dari aneka macam pupuk yng lantas dicampur oleh pemakainya. Misalnya pupuk Urea, TSP serta KCl dicampur menjadi satu yang dengannya perbandingan tertentu sesuai yang dengannya mutu yng dimau-kan. Hal ini berbeda yang dengannya pupuk majemuk yakni pupuk yng memiliki dua ataupun lebih hara tanaman dibuat langsung dari pabriknya.
  • Jenis Pupuk yng umum dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan Kelapa sawit :
· . Pupuk N : - Urea : 46 % N
- ZA : 21 % N
· Pupuk P : - SP 36 : 36 % P2O5
- Rock Phospate (RP) : 30 % P2O5
- TSP : 45 % P2O5
· Pupuk K : - KCL (MOP) : 60 % K2O
- ZK : 50 % K2O
- Abu janjang : 35-40 % K2O
· Pupuk Mg : - Kiesrite : 26-27 % MgO
- Dolomite : 18 % MgO
· Pupuk B :- HGF Borate : : 46 % B2O5
· Pupuk majemuk/compound/Rustica N-P-K-MG :
- Rustika 15-15-6-4
- Rustika 12-12-17-2
II. JENIS PUPUK
1. Pupuk Tunggal Sintetis
Semisal namanya pupuk kimia merupakan pupuk yng dibuat secara kimia ataupun pula Suka disebut yang dengannya pupuk buatan. Pupuk kimia mampu dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal serta pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal cuma mempunyai satu jenis hara, sedangkan pupuk kimia majemuk mempunyai kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yng Suka dipakai antara lain Urea serta ZA bagi atau bisa juga dikatakan untuk hara N; pupuk TSP, DSP, serta SP-26 bagi atau bisa juga dikatakan untuk hara P, Kcl ataupun MOP bagi atau bisa juga dikatakan untuk hara K.
Kelebihan nya :
  • Gampang didapat serta harga lebih murah
  • Kepastian dosis mampu lebih tepat sesuai rekomendasi yng dibutuhkan
  • Kelarutan dalam tanah Amat cepat serta cepat diserap tanaman.
Kelemahannya
  • Pupuk secara kelarutan cepat menjadikan tingkat lossis maupun kehilangan pupuk Amat tinggi misalnya tercuci, menguap (urea). Kondisi ini dipengaruhi terhadap applikasi pemberian pupuk (4 T) tepat waktu, tepat tatacara, tepat dosis serta tepat tempat. Menjadikan kehilanggan bisa diperkecil.
  • Pupuk tunggal pula bisa memperburuk sifat tanah semisal memicu pengerasan maupun peningkatan atom H dalam tanah (namun ini mampu dianulir yang dengannya applikasi lain semisal tanam kacangan maupun pemakaian organik suplement.
2. Pupuk Majemuk ( semi sintetis NPK dll)
Pupuk majemuk umumnya dibuat yang dengannya mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, bergantung produsen serta komoditasnya.
Pada tanaman kelapa sawit, pupuk majemuk biasanya dipakai pada tahapan pembibitan serta tanaman belum menghasilkan. Pupuk majemuk yng dipakai di pembibitan merupakan pupuk majemuk NPKMg yang dengannya komposisi 15 15 6 4 serta 12 12 17 2 (Nitrogen N 12%, kandungan fosfor P 12%, kandungan kalium K 17% serta kandungan magnesium Mg 2%. ) Pupuk majemuk biasa dipakai pada tanaman belum menghasilkan (TBM). Pada usia TBM, system pertumbuhannya belum sempurna menjadikan akan lebih baik andai diberikan pupuk yang dengannya kandungan nutrisi yng komplit. Pupuk majemuk biasa dipakai pada tanah marginal semisal tanah berpasir lantaran pupuk majemuk memiliki kelarutan yng lambat serta tak menguap oleh panas. Selain itu pupuk majemuk memiliki efisiensi pemupukan yng lebih tinggi dibandingkan yang dengannya pupuk tunggal. Pada aneka macam jenis tanah efisiensi pupuk majemuk ini tak jauh berbeda.
Kelebihannya :
  • Pupuk slow reliase (tak secara keseluruhan terurai karena pupuk komposisi padan yang dengannya bahan lain-lainnya.
  • Tak merusak tanah bersinergis.
Kekurangannya
  • Harga pupuk Amat tidak murah
  • Ketepat dosis tak mampu tercapai karena setiap unsur seyawa hara terdapat dalam perbandingan yng berbeda.
  • Kebutuhan pupuk tak percis setiap unsurnya.
Formulasi Standar NPK Bagi atau bisa juga dikatakan untuk Kelapa Sawit
FASE TANAMAN Formulasi
N P K Mg
Pembibitan 15 15 6 4
Tanaman Belum Menghasilkan / TBM 15 15 6 4
Tanaman Menghasilkan / TM 12 12 7 2

3. Pupuk Organik
Pupuk organik semisal namanya pupuk yng dibuat dari bahan-bahan organik ataupun alami. Bahan-bahan yng salah satunya pupuk organik antara lain merupakan pupuk sangkar, kompos, kascing, gambut, rumput laut serta guano. Didasari bentuknya pupuk organik bisa dikelompokkan menjadi pupuk organik padat serta pupuk organik cair. Beberapa orang pula mengkelompokkan pupuk-pupuk yng ditambang semisal dolomit, fosfat alam, kiserit, serta pula abu (yng kaya K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yng diolah dipabrik misalnya merupakan tepung darah, tepung tulang, serta tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain merupakan compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, serta lain-lain.
Pupuk organik mempunyai kandungan hara yng lengkap. Malah di dalam pupuk organik pula terdapat senyawa-senyawa organik lain yng berguna bagi tanaman, semisal asam humik, asam fulvat, serta senyawa-senyawa organik lain (sumber java organik farm).
Selain kandungan hara, pupuk organik pula memiliki kandungan senyawa-senyawa organik lain. Walaupun kandungan haranya rendah namun kandungan senyawa-senyawa organik di dalam kompos ini mempunyai peranan yng lebih penting dari pada peranan hara saja. Misalnya, asam humik serta asam fulvat. Kedua asam ini mempunyai peranan semisal hormon yng bisa merangsang pertumbuhan tanaman. Kompos diketahui bisa menaikan nilai KTK (kapasitas tukar kation) tanah. Pengertiannya tanaman akan lebih gampang menyerap unsur hara. Tanah yng diberi kompos pula menjadi lebih gembur serta aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yng diberi kompos lebih tidak sedikit menyimpan air serta tak gampang kering. Andai diamati lebih jauh, aktivitas mikroba pada tanah yng diberi kompos akan lebih tinggi daripada tanah yng tak diberi kompos. Mikroba-mikroba ini mempunyai peranan dalam penyerapan unsur hara oleh tanaman. Pupuk Organiks semisal kompos bisa memperbaiki sifat kimia, sifat fisik, serta sifat biologi tanah.
Intinya perbandingan unsur kimia pada pupuk sintetis serta pupuk organik tak semata mata pada nilai perbandingan unsur kima nya saja, namun manfaat dari penggunaan pupuk organik merupakan peranan pupuk organik menjadi unsur peningkatkan nilai KTK (kapasitas Tukar Kation) pada tanaman.
Jenis Pupuk Rumus Kimia Kadar Unsur Hara Utama Reaksi Kemasaman Bentuk Warna Kelarutan dalam air
UREA (NH2)2CO 42 – 46% N Tidak banyak masam Kristral serta butir Putih Gampang larut
ZA (Zwavelzure Ammoniak)/ Ammonium Sulfat (NH4)2SO4 20 – 21% N serta21 – 27% S Masam Kristal Putih kelam hingga putih kekuningan Gampang larut
Natrium Nitrat (NN) NaNO3 16 % NDan26% Na Netral hingga basa Kristal Aneka macam warna: merah, kuning, kelabu, serta ungu Gampang larut
TSP (Triple Super Phosphate) Ca(H2PO4)2.H2O 44-52% P2O5 Netral Butiran (granul) Abu-abu Bisa larut
Fosfat Alam (RP= Rock Phosphate) Ca3(PO4)2 Amat beragam bergantung sumbernya. 25 – 38% P2O5 Netral hingga basa Tepung (serbuk) Bergantung sumbernya. Abu-abu keputihan, merah kecoklatan Kelarutan Amat rendah

Kalium Clorida (MOP=Muriate of Potash)

KCl

52 – 60% K2O, serta 47 % Cl

Netral hingga agak masam

Kristal

Merah, putih kotor

Bisa larut
Kalium Sulfat (ZK=Zwavelzure Kali) K2SO4 49-53% K2O Netral hingga agak masam Kristal Putih keabu-abuan Bisa larut
Kieserit MgSO4.H2O 27% MgO serta 22% S Agak masam Bergantung sumbernya: Kristal serta tepung Putih keabu-abuan, ataupun putih Bergantung sumbernya: Agak sukar larut hingga bisa larut
Dolomit CaMg(CO3)2 18-22% MgO, serta 40% CaO Basa Tepung Putih ataupun putih keabu-abuan Sukar larut
HGFB Na2B4O7.5H2O 45% B2O5
Kristal Putih kotor Gampang larut
Copper CuSO4.5H2O 26% Cu serta 13% S Masam Kristal Biru Gampang larut
Zinc ZnSO4.H2O 36% Zn Masam Kristal
Gampang larut
Ferrum FeSO4.7H2O 19% Fe Masam Kristal
Gampang larut
15:15:6:4
15%N, 15%P2O5, 6% K2O, 4% MgO Netral hingga agak masam Butir (granul) Coklat kemerahan Gampang larut
12:12:17:2
12%N, 12%P2O5, 17%K2O, 2%MgO Netral hingga agak masam Butir (granul) Merah kecoklatan Gampang larut
13:6:27:4:0.65B
13%N, 6%P2O5, 27%K2O, 4%MgO, 0.65% B
Butir (granul)
Muda
1. Rencana Pemupukan
  • Buat rencana pemupukan yang dengannya mandor pupuk menjadi leadernya, mandor pemupukan yang dengannya krani adeling membuat rencana pemupukan sesuai yang dengannya pedoman RKAP serta RAB .
  • Rencana meliputi :
    • Blok yng akan dipupuk
    • Jumlah kebutuhan pupuk/blok ( dosis x jml pohon)
    • Permintaan kendaraan serta rencana tempat pengeceran pupuk.
2. Perlengkapan
  • Bakul/ember bagi atau bisa juga dikatakan untuk isi 10 kg
  • Takaran : dari mangkuk plastik semisal bekas sabun ataupun yng lain.
  • Kain gendong.
  • Sarung tangan.
3. Pelaksanaan Pemupukan
Sebelum dipupuk keadaan piringan Perlu telah bersih/telah digaruk.
  • System pemupukan di lakukan per jenis pupuk serta tak dianjurkan mencampur pupuk berlebi dahulu.
  • Upuk Urea, ZA, MOP (KCL) serta Kieserite, waktu penaburannya boleh berurutan.
  • Pupuk RP/TSP dihindari supaya tak bercampur yang dengannya ZA, yang dengannya tatacara pemupukan RP/TSP dilaksanakan seusai pemupukan ZA.
  • ( HK/ha ) sbb :
    • Membuat RK,SPK,SPB : 0,04
    • Mengangkut pupuk : 0,18
    • Mengumpul goni : 0,04
    • Menabur : 0,30
  • Pupuk diecer ke titik-titik pengeceran yng sudah ditentukan.
  • System pemupukan merupakan ancak giring, dimana pekerja digiring ke 1 blok sampai-sampai selesai, lantas baru pindah ke blok lain.
  • Pupuk ditabur dipiringan,1 orang penabur berjalan sekalian 2 baris tanaman (1 gawangan ).
  • Jarak penaburan bisa dipedomani menjadi berikut :
    • TBM 0 : 30-50 cm
    • TBM 1 : 50-100 cm
    • TBM 2 : 100-150 cm
    • TBM 3 : 150-200 cm
4. Dosis Pupuk
  • Dosis pupuk pada TBM Kelapa Sawit.
Umur (Bulan) Dosis (Kg/Pohon)
ZA ataupun urea RP MOP Kieserite HGFB
Tatkala tanam135812 -0,100,250,250,250,50 0,5--0,50-0,75 ---0,150,350,35 ---0,100,150,25 ----0,02-
Jumlah TBM 1 1,35 1,75 1,00 0,70 0.02
162024 0,500,500,50 -1,00- 0,500,500,75 0,500,500,50 0,03-0,05
Jumlah TBM 2 1,50 1,00 1,75 1,50 0,08
2832 0,750,75 1,00- 0,751,00 0,750,75 --
Jumlah TBM 3 1,50 1,00 1,75 1,50 -
Total 4,35 3,75 4,50 3,70 0,10
5. Penaburan Pupuk
  • Software pemupukan padaTBM
Software Pupuk Jarak Penaburan
TBM 1 :lebar piringan 1,00 m
TBM 2 : lebar piringan 1,50 m
TBM 3 : lebar piringan 2,00 m
Pupuk B= 0-50 cm
N= 50-100 cm
P , K , Mg= 50-100 cm
Pupuk B=0-50 cm
N=50-100 cm
P , K , Mg =50-150 cm
Pupuk N =50-100 cm
P , K , Mg =50-200 cm
  • Pupuk ditabur pada permukaan piringan pohon, dari pangkal pohon kearah pinggir piringan.
B . Pemupukan pada TM
  • Jenis serta dosis pupuk didasari pedoman dari kantor pusat ataupun Rekomendasi dari Balai Penelitian.
  • Dasar penyusunan rekomondasi pemupukan mempertimbangkan :
  • Hasil analisa tanah.
  • Hasil analisa daun.
  • Pengamatan pertumbuhan tanaman.
  • Gejala-gejala kekurangan hara yng berlangsung/terlihat dilapangan.
  • Produksi yng dicapai TBS/ha/th.
  • Realisasi pemupukan sebelumnya.
  • Di tingkat kebun/afdeling yng butuh disiapkan merupakan semisal daun kelapa sawit (diambil 1 kali/tahun) bagi atau bisa juga dikatakan untuk di analisa di laboratorium.
  • Menjadi pedoman umum, dosis pupuk TM bisa dilihat :
Pemupukan Dosis Pupuk ( Kg/phn )
(Software) Urea ataupun ZA RP ataupun TSP MOP Kieserite HGFB
Semester 1
Semester 2
1,001,00 1,501,50
0,751,00 0,500,75 0,750,75 0,500,75 -O,05
Jumlah 2,00 3,00 1,75 1,25 1,50 1,25 0,05

Ciri-tanda Kekurangan Hara
Beberapa ciri/gejala visual kekurangan hara dilapangan merupakan :
  • N Daun menguning, warna pucat lebih-lebih pada daun yng tua, daun muda tetap hijau .
  • P Jarang mampu dilihat langsung secara terperinci, bila telah berlangsung dalam waktu yng lama. Ukuran daun semakin lama mengecil serta pertumbuhan tanaman kerdil. Bila ada vegetasi rumput/lalang, tulang daunnya berwarna keunguan.
  • K Daun – daun tua menguning mulai dari ujungnya disertai bercak-bercak warna orange.
  • Mg Terang terlihat pada daun lebih-lebih yng di kenai sinar matahari langsung. Warna-nya menguning lantas mengering dimulai dari pinggir helai daun lebih-lebih pada daun tua, jumlahnya terkadang hingga 1 lingkaran (8 daun).
  • S Kebalikan serta kekurangan N. Pada kekurangan S yng menguning pucat merupakan daun-daun muda hingga sebanyk 1-2 putaran daun (8-16 pelepah).
  • B Daun muda tumbuhnya tak normal semisal melingkar, ujung anak daun membentuk semisal kait ataupun menggulung, anak daun pada ujung pelepah semisal jarum.
Waktu Software
Pada situasi yng normal, seluruh hara makro (N, P, K serta Mg) Perlu diberikan sebelum pemberian unsur mikro (B, Cu serta Zn).
Pupuk diaplikasi pada tatkala kondisi lembab yng biasanya pada awal serta akhir musim hujan.
Prakiraan priode akhir musim hujan (App SM I) serta awal musim hujan (App SM II) didasari data merata curah hujan setiap wilayah
Wilayah Software pemupukan (bulan)
Semester I Semester II
Sumatra Utara Maret – April Agustus - September
Riau Maret – April Agustus – Oktober
Jambi April – Mei September – Oktober
Sumatra Selatan April – Mei September – Oktober
Lampung Maret – Mei Oktober – Nepember
Bangka Februari – Maret Agustus – September
Belitung Februari – Maret Agustus – September
Kalimantan Selatan April – Mei Oktober – Nopember
Kalimantan Timur Februari – Maret Agustus – September
Kalimantan Sedang Januari - Februari Agustus – Oktober
Kalimatan Barat Maret – April Agustus – September
Papua Januari - Februari Juli – Agustus

Adalah pedoman secara umum, akan tetapi demikian curah hujan di masing-masing kebun Perlu diperhatikan.
Pada tatkala curah hujan rendah serta musim kering, maka App pupuk Perlu mempertimbangkan frekuensi curah hujan yang dengannya ketentuan :
  1. Pemupukan Perlu dihentikan segera andaikan 7 hari berturut-turut tak berlangsung hujan
  2. Pemupukan bisa dilanjutkan segera andaikan terdapat minimal 2 hari hujan yang dengannya curah hujan 25 mm ataupun 1 hari hujan yang dengannya curah hujan 50 mm dalam kurun waktu 7 hari berturut-turut
  3. Pemupukan Perlu dihentikan kembali andaikan :
  4. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk urea, segera bila tak ada hujan dalam 3 hari berturut-turut
  5. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk MOP, Kieserite, pupuk mikro segera sesudah 7 hari berturut-turut tak hujan
Catatan :
Pupuk Rock phosphate, super phosphat, serta super dolomite bisa diaplikasikan lantaran tak berlangsung penguapan.
Waktu App pupuk yng saling antagonis
a. Pupuk ammonium (N) serta pupuk alkalis
Pupuk ammonium semisal urea, ammonium sulphate, ammonium chloride, serta ammonium nitrate Perlu diaplikasi sekitar 4 minggu sebelum App pupuk alkalis semisal super dolomite ataupun TSP.
Software secara bersamaan dari pupuk ini pada tempat yng percis akan menghasilkan hilangnya nitrogen lantaran penguapan. Interval pemupukan tak dibutuhkan andai pemberian ammonium serta alkalis tak diaplikasi pada tempat yng percis semisal pada areal piringan serta gawangan mati yng telah terpisah serta tak akan menghasilkan antagonis.
b. Pupuk potassium (K) serta magnesium (Mg)
Pupuk potassium semisal muriate of potash (MOP/KCL) serta sulphate of potash (ZK) tak mampu diaplikasi secara bersamaan yang dengannya pupuk magnesium semisal kieserite serta super dolomite lantaran adanya pengaruh yng antagonis antara K serta Mg dan antara K Ca (kalsium dalam bentuk kapur pertanian/kaptan). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi pengaruh antagonis pupuk ini dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Andaikan memungkinkan, pupuk K Perlu diberikan berlebi dahulu
Frekuensi Pemupukan
a. Nitrogen (N) serta Potassium (K)
Biasanya dua kali App per tahun. Jarak minimum antara App tak tidak lebih dari 2 bulan. Pada tanah pasir biasanya tiga kali App per tahun
b. Phosphorus (P), Magnesium (Mg), copper (Cu) serta boron (B)
Diberikan sesuai yang dengannya rekomendasi pemupukan. Pada kondisi tertentu, frekuensi tak mengikuti situasi normal.
PENGGUNAAN BY – PRODUCT PKS
1. Software Tandan Kosong Sawit (TKS)
Tandan kosong adalah produk samping (by-product) yng diperoleh PKS dalam bentuk padatan sekitar 21% dari TBS yng di olah.
Manfaat :
  • Manfaat dari aspek kimia tanah, sumber hara tanaman serta bahan organik tanah
  • Manfaat dari aspek biologi tanah, media tumbuh bagi mikroganisme bisa atau mampu merangsang pertumbuhan akar-akar baru tanaman
  • Manfaat fisik tanah, media konservasi tanah guna mencegah resiko erosi serta menaikan kemampuan menyimpan air tanah (water holding capacity)
Kandungan hara :
Hara Satuan Kisaran Rerata
N Nitrogen % 0,64-0,93 0,90
P2O Phosphorus % 0,160-0,318 0,11
K2O Kalium,potassium % 1,93-4,03 2,40
MgO Magnesium % 0,17-0,28 0,17
CaO Kalsium,calsium % 0,23-0,41 0,27
Cl Khlor %
0,44
Mn Mangan ppm 9 -34 24,75
B Boron ppm 10-16 12,94
Zn Seng,zinc ppm 22-50 37,72
Cu Copper ppm 43-83 53,14
Fe Besi, ferrum ppm 158-1128 275,36

Dosis serta frekuensi
Dosis App TKS pada TBM serta TM :
  1. Pada TBM dosis rekomondasi per pohon per tahun sebesar 200 kg TKS serta ditambahkan pupuk 500 g urea diatas TKS segera sesudah App di lakukan. Software Perlu di lakukan satu lapis disekitar piringan tanaman mulai sekitar 30 cm dari pangkal batang kelapa sawit.
  2. Pada TM dosis App TKS serta pupuk organik tambahan dibedakan bardasarkan kondisi tanahnya.
Dosis serta frekuensi TKS serta pupuk nitrogen dan fospat
Tekstur tanah Sifat bahan induk Dosis(ton/ha) Frek.Software Pupuk N serta P (kg/pohon) Keterangan
Urea RP DAP
SCIL -SL Masam 60 2 thn 1,00 1,50 - Siak, kampar, indragiri, babel, kalteng, kalbar non pasir
30 1 thn 0,50 0,75 -
C I Basa, Mg serta/ataupun Ca tinggi 60 2 thn 1,60 - 1,00 Kalsel areal barkapur
1,75 1,50 - Kalsel non kapur
C I Masam 60 2 thn 0,75 0.50 - Lampung, palembang, jambi, sumut, kaltim
S - LS Amat masam 40 1 thn 1.30 1.50 - Sumut pasir, babel pasir, kalteng pasir, kalbar pasir
Keterangan :
Pada tempat yng direkomendasikan pupuk RP. Andaikan tanaman berumur <7 tahun maka :
  1. Andai adalah areal baru, RP dikonversi yang dengannya TSP
  2. Andai adalah areal replanting, konversi RP ke TSP disesuaikan yang dengannya kadar P didaun
S = Pasir, SL = Lempung berpasir, SCIL = Lepung liat berpasir, Ci = liat
Dosis pupuk tambahan Mg, B, serta CU sesuai yang dengannya rekomendasi
Tips App
Tips App di lakukan di gawangan hidup yang dengannya memperhatikan kegiatan operasional dilapangan (misal panen) serta tak memicu pengurangan negatif bagi kelapa sawit
Secara Manual :
  • Software didistribusikan pada areal yng tak bisa di lakukan secara mekanis
  • TKS didistribusikan di pinggiran MR ataupun CR mempergunakan truk ataupun traktor tanpa menyumbat saluran drainase ataupun parit
  • TKS diaplikasikan pada bahu kiri serta kanan jalan rintis ataupun di antara pohon setebal satu lapis, mulai dari sedang blok
  • Pupuk urea diaplikasikan merata di atas TKS paling lambat satu minggu sesudah penaburan TKS sesuai yang dengannya dosisnya
  • Software pupuk urea bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah hara nitrogen tanaman serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk menurunkan nisbah C/N TKS yng diaplikasikan supaya bisa terdekomposisi yang dengannya baik
  • Pupuk fosfat (RP/TSP/DAP) diaplikasikan merata di atas TKS sesuai yang dengannya dosisnya. Software pupuk fosfat bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah hara P dalam tanah
Secara Mekanis :
  • Software TKS pada areal yng bertopografi datar hingga landai di lakukan secara mekanis yang dengannya mempergunakan empty bunch spreader (EBS)
  • TKS dimuat ke dalam EBS yng berkapasitas 7,0 ton yang dengannya wheel loader ataupun crane graple. Selanjutnya EBS ditarik yang dengannya traktor 4-WD (85 HP) ke lapangan
  • TKS diecer yang dengannya EBS sepanjang jalan rintis sesuai yang dengannya dosis rekomendasi, dimulai dari CR menuju ke dalam blok
  • Seorang mandor ditugaskan mencatat jumlah TKS yng sudah di App serta mengawasi pelaksanaannya.
  • TKS yng diecer yang dengannya EBS yng masih berupa tumpukan Perlu diratakan menjadi satu lapis secara manual
  • Pupuk urea serta fosfat diaplikasikan merata secara manual di atas TKS sesuai yang dengannya dosisnya
Waktu Software :
Tandan kosong Perlu sudah diaplikasi dalam kurun waktu 6 hari ke lapangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kehilangan haranya. Kandungan unsur hara di TKS cepat merosot/menurun pada penumpukan yng lambat waktu diaplikasi, akibatnya manfaat mempergunakan TKS tak tercapai (maksimal)
2. Software Kompos dari Tandan Kosong
Kompos adalah pemanfaatan lain dari tandan kosong sesudah melalui proses dekomposisi menjadikan berlangsung penurunan bobot serta volume dari tandan kosong tanpa mengurangi potensi hara yng terkandung di dalamnya. Kompos yng diperoleh sekitar 20% dari TKS. Setiap periode produksi kompos Perlu di lakukan sampling terhadap kompos yng telah matang serta Perlu dianalisa kadar nutrisinya.
Kandungan Hara Kompos (kadar air 60%) :
Hara Rerata (%)
N Nitrogen 3,30
P Phosphorus 0,31
K Kalium, potassium 2,35
Mg Magnesium 0,70

Dosis Software :
Dosis rekomendasi per pohon
  1. Semester I : 35 kg kompos + 1,0 kg RP
  2. Semester II : 35 kg kompos
Tips Software :
  1. Kompos yng telah matang dimuat yang dengannya Dump-Truck lantas ditimbang di PKS serta diecer di CR dan MR
  2. Kompos diaplikasikan secara manual yang dengannya diletakkan di antara dua pohon dalam barisan searah jalan rintis
  3. Pupuk RP diaplikasikan merata di atas kompos sesuai yang dengannya dosisnya yng bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah hara phosphorus dalam tanah
  4. Seorang mandor bertanggung jawab atas distribusi kompos serta pengawasan aplikasinya.
Waktu Software :
Kompos yng telah matang Perlu segera diaplikasi ke lapang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kehilangan haranya.
3. Software Abu Tandan
Abu tandan yng diperoleh ± 0,3% dari TBS. Abu tandan merupakan produk akhir dari proses pembakaran tandan kosong di dalam incenerator, bersifat alkalis serta mempunyai potensi hara yng tinggi, lebih-lebih unsur Kalium. Setiap bulan abu tandan Perlu dianalisa kandungan haranya.
Manfaat :
Sumber hara tanaman serta bisa menaikan pH tanah lantaran sifatnya yng alkalis (manfaat kimia tanah)
Kandungan Hara : (kadar air 11%)
Hara Kisaran (%) Rerata (%)
K2O total 25,30 – 48,70 42,07
K2O larut dalam air 15,50 – 36,80 26,99
MgO total 3,46 – 3,49 3,48
MgO larut dalam air 0,02 – 0,04 0,03
CaO total 5,25 – 5,84 5,57
CaO larut dalam air 0,01 – 0,02 0,02
Cl 4,36 – 7,45 5,80

Dosis serta Frekuensi :
Dosisi abu tandan (pada kadar air 11%) yng direkomendasikan merupakan 2 kali berat dari dosis pupuk MOP yng dianjurkan. Software di lakukan 1 kali setahun, secara bergiliran antara semester 1 serta semester 2 yang dengannya pupuk MOP serta abu tandan
Tips Software : Abu tandan yng sudah dimasukkan ke dalam karung diangkut ke lapangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditabur merata secara manual di luar piringan. Pekerja sebaiknya mempergunakan sarung tangan serta masker
Waktu Software :Abu tandan diaplikasi sesuai yang dengannya jadwal rekomendasi pemupukan anorganik
4. Software Limbah Cair PKS (LCPKS)
Limbah cair PKS diperoleh ± 55% dari TBS yng diolah. LCPKS adalah produk samping yng diperoleh PKS dalam bentuk cairan.
Limbah cair PKS yng dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk App di lapangan merupakan LCPKS yng telah mendapatkan perlakuan di dalam kolam instalasi pengolahan air limbah – digest effluent bukan LCPKS yng masih mentah (raw effluent).
Manfaat :
  1. Manfaat ditinjau dari aspek kimia tanah menjadi sumber hara tanaman, air serta bahan organik tanah
  2. Manfaat ditinjau dari aspek biologi tanah menjadi media tumbuh bagi mikroorganisme pengurai di dalam tanah
Kandungan Hara :
Karateristik Unit Kisaran Rerata
pH Derajat kemasaman - 3,83 – 7,25 6,55
BOD Biologycal Oxygen Demand ppm 170 – 23.574 2.559
COD Chemical Oxygen Demand ppm 2.213 – 107.492 14.345
O/G Oil and Grease %
0,11
TA Total Alkalinity ppm 704 – 3.421 2.763
VFA Volatile Fatty Acid ppm 49 – 5.452 579
TS Total Solid ppm 0,52 – 7,12 1,64
N Nitrogen ppm 120 - 996 454
P Phosphorus ppm 69 - 590 170
K Potassium ppm 965 – 2.500 1.641
Mg Magnesium ppm 195 - 530 334
Ca Calsium ppm 100 - 575 249
Dosis serta frekuensi :
  1. Dosis rekomendasi per ha per tahun merupakan 375 m3 ataupun 125 m3/ha/rotasi x 3 rotasi
  2. Dosis 750 m3 per ha per tahun ataupun 250 m3/ha/rotasi x 3 rotasi dipakai pada :
  • Areal LA lama yng tak ada lagi tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengembangan
  • Areal LA baru yng tak memungkinkan di lakukan App secara luas lantaran sebagian areal lain-lainnya merupakan tanah berpasir ataupun tanah yang dengannya porositas tinggi ataupun berlubang
  1. Seluruh dosis rekomendasi diaplikasikan 3 kali setahun ataupun 4 bulan sekali
Tips App :
  1. Limbah cair PKS diaplikasikan di tanah mineral non pasir yng bertopografi datar sampai-sampai agak bergelombang. Tanah pasir dan gambut tak direkomendasikan
  2. Areal App Perlu mempunyai kedalaman air tanah > 75 cm dari permukaan tanah
  3. Blok-blok yng tidak sedikit dilalui oleh parit serta sungai dan rendahan tak rekomendasikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk diaplikasi limbah cair
  4. Limbah cair PKS dialirkan melalui pipa utama serta pipa distribusi kedalam blok-blok yng telah ditentukan
  5. Seorang mandor bertugas mengelola App limbah cair serta mengkomunikasikan waktu App yang dengannya operator mesin pompa di PKS
  6. Software limbah cair PKS di lakukan secara jalur perjalur didalam blok dibawah pengawasan seorang pekerja. Andaikan mempergunakan system gravitasi maka Perlu dipastikan bahwasanya flatbad terjauh sudah teraplikasi
  7. Pada tatkala barsamaan bisa di lakukan App beberapa jalur bergantung kepada jarak serta tekanan air yng keluar dari pipa distribusi. Tekanan yng terlalu besar Perlu dikurangi yang dengannya tatacara membuka jalur App lain-lainnya supaya pipa distribusi tak pecah, sebaliknya andaikan tekanan terlalu kecil maka App cuma dikerjakan pada jalur-jalur yng berdekatan saja bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan prestasi App yng diperoleh
  8. Lamanya jam operasi bergantung kepada debitnya yng keluar dari pipa distribusi yng ditentukan oleh jarak kapasitas pompa
  9. Software pada flatbad yng berdekatan yang dengannya badan air semisal parit serta sungai Perlu di lakukan secara hati-hati. Beberapa hal yng Perlu diperhatikan :
  • Menaikkan tanggul pembatas pada flatbad yng berdekatan yang dengannya badan air Memastikan bahwasanya masih ada jarak ataupun sisa tempat didalam flatbad yng tak terisi yang dengannya limbah cair menjadi cadangan andaikan turun hujan yang dengannya intensitas yng tinggi
  1. Seusai App seluruh perlengkapan pedukung putaran kran air Perlu dilepas serta disimpan di tempat yng aman.
Waktu Aplkasi :
Limbah cair diaplikasikan sesuai yang dengannya jadwal rekomendasi yang dengannya memperhatikan batas ketinggian maksimum di dalam flatbad sekitar 10 cm dibawah permukaan tanah
Jenis – jenis Pupuk
Pupuk yng umum dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan kelapa sawit :
1. Pupuk N : - Urea : 46 % N
- ZA : 21 % N
2. Pupuk P : - SP 36 : 36 % P2O5
- Rock Phospate (RP) : 30 % P2O5
- TSP : 45 % P2O5
3. Pupuk K : - KCL (MOP) : 60 % K2O
- ZK : 50 % K2O
- Abu janjang : 35-40 % K2O
4. Pupuk Mg : - Kiesrite : 26-27 % MgO
- Dolomite : 18 % MgO
5. Pupuk B : - HGF Borate : : 46 % B2O5
6. Pupuk majemuk/compound/Rustica N-P-K-MG :
  • Rustika 15-15-6-4
  • Rustika 12-12-17-2
Konsentrat Pupuk serta kandungan nya bisa di download di sini
  1. http://www.ziddu.com/download/10581025/Kandunganunsurppk.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/10581297/KonsentratPupuk.pdf.html
Sumber: http://membangunkebunkelapasawit.webs.com

Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/pemupukan-kelapa-sawit.html.

Seputar Pemupukan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pemupukan Kelapa Sawit | Komoditas Kelapa Sawit