Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha

- Agustus 08, 2017

Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha

 

A. Prospek Bisnis Bertanam Buncis

bisnis bertanam buncisBisnis Bertanam Buncis. Siapa tidak kenal buncis? Sayuran yng menyerupai kacang panjang ini salah satunya satu dari sekian banyaknya sayuran terfavorit. Tatacara konsumsi buncis yng bervariasi, semisal rebus-rebusan, sayur bening, sampai-sampai berkuah santan. Tanaman yng berasal dari Amerika ini mempunyai kandungan gizi yng cukup baik. Buncis menjadi sumber protein nabati dan memiliki kandungan vitamin A, B, serta C. Buncis berguna mencegah konstipasi, menstimulasi system kekebalan tubuh secara alami, menetralkan kadar gula darah, mengatasi tukak lambung, sampai-sampai mencegah kanker usus besar.
Aneka macam manfaat buncis bagi kebugaran atau kesehatan diperoleh dari buncis yng mempunyai kualitas. Tak cuma bergantung pada faktor penyimpanan, buncis mempunyai kualitas diperoleh dari proses budi daya yng baik serta intensif. Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat perkotaan tatkala ini tak akan ragu membeli sayuran yang dengannya harga lebih tidak murah, asalkan mempunyai kualitas baik.

B. Persiapan Benih, Pupuk, serta Perlengkapan Bertanam Buncis

  1. Siapkan benih buncis yng baik serta bersertifikat. Ciriciri benih buncis yng baik di antaranya berasal dari pohon induk yng baik, daya tumbuh minimum 80%, berbentuk biji utuh, bernas, warna mengilat, bentuknya seragam, tak bernoda cokelat, bebas hama penyakit, serta bersih dari kotoran.
  2. Siapkan pupuk kompos ataupun pupuk sangkar sebanyk 2.000—5.000 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah, aerasi, serta drainase menjadi lebih baik.
  3. Siapkan pupuk urea, SP-36, serta KCl masing-masing yang dengannya dosis 100 kg.
  4. Siapkan alat pertanian semisal cangkul, garu, kored, ember, serta gembor.
  5. Siapkan alat panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, serta tali rafia.

C. Persiapan Lahan yng Tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk Menanam Buncis

cara menanam buncis
  1. Pilih lahan yng mempunyai drainase baik, beriklim tengah, curah hujan di atas 2.500 mm/tahun, bertipe gembur yang dengannya pH 5,5—6. Lahan berada di ketinggian 1.000—1.500 meter dpl. Suhu ideal lahan penanaman buncis sekitar 20—25° C yang dengannya kelembapan udara sekitar 55%.
  2. Sebelum disiapkan menjadi lahan penanaman buncis, bersihkan lahan dari rumput serta gulma yng mengganggu supaya tak berlangsung kompetisi unsur hara. Pembersihan bisa di lakukan mempergunakan cangkul ataupun traktor andaikan lahannya luas.
  3. Lakukan pencangkulan lahan sedalam 20—30 cm. Tanah yng berat butuh dicangkul dua kali yang dengannya jangka waktu 2—3 minggu. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah yng mempunyai struktur ringan, cukup sekali melakukan pencangkulan.
  4. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah yng terlalu asam (pH tidak lebih dari 5,5), taburkan dolomit menjadi upaya pengapuran sebanyk 500 ke lahan secara merata. Pengapuran di lakukan 2—3 minggu sebelum penanaman.
  5. Seusai pengapuran, sebarkan pupuk kompos ataupun pupuk sangkar yang dengannya dosis 500—1.000 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah.
  6. Buat bedengan yang dengannya panjang 5 meter, lebar 1 meter, serta tinggi 20 cm. Jarak antar-bedengan 40—50 cm.

D. Penanaman serta Pemeliharaan Buncis

  1. Buat lubang tanam sedalam 3—4 cm yang dengannya tugal. Jarak tanam menyesuaikan yang dengannya tipe buncis. Buatkan jarak tanam 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, ataupun 30 x 40 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk buncis tipe merambat. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk buncis tipe tegak, jarak tanamnya 20 x 40 cm ataupun 30 x 60 cm.
  2. Lakukan pemupukan mempergunakan urea, SP-36, serta KCl yang dengannya dosis masing-masing 50, 75, serta 25 kg.
  3. Masukkan benih ke dalam lubang tanam, lantas tutup yang dengannya tanah. Benih yng tak tumbuh ke permukaan tanah seusai 3—5 hari butuh di lakukan penyulaman ataupun mengganti benih yng baru. Perlakuan penyulaman cuma di lakukan sekitar 10—25% dari jumlah total benih. Andai telah mencapai 40—50%, rubah benih seluruhnya.
  4. Lakukan penyiangan lahan tatkala tanaman berumur 2—3 minggu yang dengannya tips mencabut rumput liar ataupun membersihkannya yang dengannya kored.
  5. Tinggikan bedengan ataupun guludan tatkala tanaman berumur 20—40 HST. Hal ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbanyak akar, memperkuat pertumbuhan tanaman, serta memelihara struktur tanah
  6. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk buncis tipe merambat, pasang ajir pada hari ke-20. Ajir terbuat dari bambu berukuran dua meter yng ditancapkan di sekeliling tanaman. Ajir terdiri dari tiga batang yng ujungnya diikat membentuk segitiga.
  7. Pangkas tanaman seusai berumur 2—5 minggu. Pemangkasan bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kelembapan dan menghambat risiko serangan hama serta penyakit.
  8. Lakukan pemupukan tanaman pada umur 45 HST mempergunakan pupuk urea, SP-36, serta KCl yang dengannya dosis masing-masing 50, 25, serta 75 kg.
  9. Andai buncis ditanam pada musim kemarau, lakukan penyiraman dua kali sehari, yakni setiap pagi serta sore hari. Andai penanaman di lakukan pada musim hujan, buatkan saluran pembuangan berupa parit di antara bedengan.
  10. Lakukan penyiraman secara menyeluruh ataupun mengenai seluruh bagian tanaman. Genakan gembor bermulut halus bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng masih kecil.

E. Panen serta Pascapanen Buncis

sayuran buncis
  1. Buncis umumnya dipanen pada umur 60 HST. Berikut beberapa tanda fisik polong buncis yng siap panen.
    - Warna polong hijau agak muda ataupun suram.
    - Tekstur permukaan kulit polong relatif kasar.
    - Biji dalam polong belum menonjol.
    - Andai polong dipatahkan akan memicu bunyi semisal letupan.
    - Polongnya belum berserat.
  2. Panen buncis di lakukan yang dengannya tips memetik polong yang dengannya tangan. Hindari penggunaan pisau ataupun benda tajam lain-lainnya lantaran berisiko memicu luka pada polongnya serta kerusakan fisik lain-lainnya.
  3. Panen bisa di lakukan secara bertahap sebanyk 2—3 hari sekali supaya diperoleh polong yng mempunyai tingkat kematangan seragam. Panen sebaiknya dihentikan pada umur lebih dari 80 HST ataupun seusai tujuh kali panen.
  4. Polong yng telah dipanen butuh segera disortasi, yakni yang dengannya tips memisahkan didasari kualitas. Pisahkan polong buncis yng tak baik, semisal polong yng cacat akibat hama serta penyakit, polong tua, serta polong yng patah. Sortasi sebaiknya di lakukan di tempat yng ternaungi.
  5. Penyimpanan buncis sebaiknya di tempat yng mempunyai kondisi suhu serta kelembapan yng terjaga. Buncis bisa disimpan 2—4 minggu yang dengannya suhu 0—44° C serta kelembapan 85—90%.
  6. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengiriman jarak jauh, pengemasan umumnya mempergunakan peti kayu yng ukuran serta bentuknya seragam. Alat pengemasan Perlu dilengkapi yang dengannya lubang ventilasi udara.

F. Kendala serta Solusi Bertanam Buncis

Kendala Solusi
Serangan hama lalat kacang
  1. Lakukan penanaman serentak.
  2. Pemusnahan tanaman terserang yang dengannya dicabut, dibakar, ataupun dipendam dalam tanah.
  3. Genakan pestisida organik, semisal bawang putih, cabai rawit, daun mimba, merica, serta sambiloto.
Serangan penyakit bercak daun
  1. Langkan preventif yang dengannya tips merendam benih dalam air Anget (suhu 48° C) selama 30 menit.
  2. Lakukan rotasi tanaman.
  3. Pemusnahan bagian tanaman terserang secara manual.
  4. Genakan pestisida organik.

G. Analisis Bisnis Bertanam Buncis
a. Asumsi

  1. Lahan yng dipakai seluas 5.000 m² yang dengannya system sewa Rp350.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan selama empat bulan.
  3. Buncis dibedakan menjadi dua kriteria, yakni buncis berpolong tidak jelek alias bagus serta buncis berpolong cacat. Buncis berpolong tidak jelek alias bagus diperoleh sebanyk 5.000 kg serta dijual yang dengannya harga Rp3.500/kg. Sementara itu, buncis yng cacat diperoleh sebanyk 1.250 kg yang dengannya harga jual Rp1.000/kg.

b. Perhitungan Biaya Bertanam Buncis
— Biaya Investasi

Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 2 set 200.000 400.000
Ember plastik 5 buah 20.000 100.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 5 buah 100.000 500.000
Gembor 5 buah 75.000 375.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 1.885.000
— Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 4 bulan 350.000 1.400.000
Penyusutan alat pertanian 36 bulan 400.000 4/36 x 400.000 44.444
Penyusutan ember plastik 24 bulan 100.000 4/24 x 100.000 16.667
Penyusutan timbangan 36 bulan 160.000 4/36 x 160.000 17.778
Penyusutan boks panen 36 bulan 500.000 4/36 x 500.000 55.556
Penyusutan gembor 24 bulan 375.000 4/24 x 375.000 62.500
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000 4/60 x 350.000 23.333
Total Biaya Tetap 1.620.278
— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Benih 9 kg 44.000 396.000
Pupuk sangkar 2.500 kg 300 750.000
Pupuk urea 100 kg 1.400 140.000
Pupuk SP-36 100 kg 1.900 190.000
PupukKCl 100 kg 1.800 180.000
Pupuk susulan NPK mutiara 80 kg 8.000 640.000
Kapur pertanian 1.000 kg 300 300.000
Insektisida 3 liter 150.000 450.000
Fungisida 4 kg 70.000 280.000
Tali rafia 5 rol 5.000 25.000
Ajir 12.500 batang 150 1.875.000
Tenaga kerja pengolahan lahan 50 HKP 20.000 1.000.000
Tenaga kerja penanaman 10 HKW 15.000 150.000
Tenaga kerja pemeliharaan 50 HKP 20.000 1.000.000
Tenaga kerja pemeliharaan 50 HKW 15.000 750.000
Tenaga kerja panen serta pascapanen 40 HKW 15.000 600.000
Total Biaya Tak Tetap 8.726.000
Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp1.620.278+ Rp8.726.000
= Rp10.346.278
c. Pendapatan serta Keuntungan Bertanam Buncis
— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah buncis terjual x harga buncis
Pendapatan dari polong tidak jelek alias bagus = 5.000 kg x Rp3.500/kg = Rp 17.500.000
Pendapatan dari polong cacat = 1.250 kg x Rp1.000/kg = Rp 1.250.000
Total Pendapatan = Rp 18.750.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp18.750.000 – Rp10.346.278
= Rp8.403.722
d. Kelayakan Bisnis Bertanam Buncis
— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp18.750.000 : Rp10.346.278
= 1,81
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya buncis layak dijalankan. R/C 1,81 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,81.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp8.403.722) x 1 bulan
= 0,22 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya buncis bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,22 bulan).

Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-buncis.html.

Seputar Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha