Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha
Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha | Referensi terbaru di 2017 via web Kelapa Sawit. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kelapa Sawit. Artikel ini di beri judul Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kelapasawit7.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kelapa Sawit dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kelapa Sawit di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha di bawah ini dari situs web Kelapa Sawit.A. Prospek Bisnis Bertanam Buncis
Bisnis Bertanam Buncis. Siapa tidak kenal buncis? Sayuran yng menyerupai kacang panjang ini salah satunya satu dari sekian banyaknya sayuran terfavorit. Tatacara konsumsi buncis yng bervariasi, semisal rebus-rebusan, sayur bening, sampai-sampai berkuah santan. Tanaman yng berasal dari Amerika ini mempunyai kandungan gizi yng cukup baik. Buncis menjadi sumber protein nabati dan memiliki kandungan vitamin A, B, serta C. Buncis berguna mencegah konstipasi, menstimulasi system kekebalan tubuh secara alami, menetralkan kadar gula darah, mengatasi tukak lambung, sampai-sampai mencegah kanker usus besar.Aneka macam manfaat buncis bagi kebugaran atau kesehatan diperoleh dari buncis yng mempunyai kualitas. Tak cuma bergantung pada faktor penyimpanan, buncis mempunyai kualitas diperoleh dari proses budi daya yng baik serta intensif. Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat perkotaan tatkala ini tak akan ragu membeli sayuran yang dengannya harga lebih tidak murah, asalkan mempunyai kualitas baik.
B. Persiapan Benih, Pupuk, serta Perlengkapan Bertanam Buncis
- Siapkan benih buncis yng baik serta bersertifikat. Ciriciri benih buncis yng baik di antaranya berasal dari pohon induk yng baik, daya tumbuh minimum 80%, berbentuk biji utuh, bernas, warna mengilat, bentuknya seragam, tak bernoda cokelat, bebas hama penyakit, serta bersih dari kotoran.
- Siapkan pupuk kompos ataupun pupuk sangkar sebanyk 2.000—5.000 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah, aerasi, serta drainase menjadi lebih baik.
- Siapkan pupuk urea, SP-36, serta KCl masing-masing yang dengannya dosis 100 kg.
- Siapkan alat pertanian semisal cangkul, garu, kored, ember, serta gembor.
- Siapkan alat panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, serta tali rafia.
C. Persiapan Lahan yng Tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk Menanam Buncis
- Pilih lahan yng mempunyai drainase baik, beriklim tengah, curah hujan di atas 2.500 mm/tahun, bertipe gembur yang dengannya pH 5,5—6. Lahan berada di ketinggian 1.000—1.500 meter dpl. Suhu ideal lahan penanaman buncis sekitar 20—25° C yang dengannya kelembapan udara sekitar 55%.
- Sebelum disiapkan menjadi lahan penanaman buncis, bersihkan lahan dari rumput serta gulma yng mengganggu supaya tak berlangsung kompetisi unsur hara. Pembersihan bisa di lakukan mempergunakan cangkul ataupun traktor andaikan lahannya luas.
- Lakukan pencangkulan lahan sedalam 20—30 cm. Tanah yng berat butuh dicangkul dua kali yang dengannya jangka waktu 2—3 minggu. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah yng mempunyai struktur ringan, cukup sekali melakukan pencangkulan.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah yng terlalu asam (pH tidak lebih dari 5,5), taburkan dolomit menjadi upaya pengapuran sebanyk 500 ke lahan secara merata. Pengapuran di lakukan 2—3 minggu sebelum penanaman.
- Seusai pengapuran, sebarkan pupuk kompos ataupun pupuk sangkar yang dengannya dosis 500—1.000 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah.
- Buat bedengan yang dengannya panjang 5 meter, lebar 1 meter, serta tinggi 20 cm. Jarak antar-bedengan 40—50 cm.
D. Penanaman serta Pemeliharaan Buncis
- Buat lubang tanam sedalam 3—4 cm yang dengannya tugal. Jarak tanam menyesuaikan yang dengannya tipe buncis. Buatkan jarak tanam 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, ataupun 30 x 40 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk buncis tipe merambat. Sementara itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk buncis tipe tegak, jarak tanamnya 20 x 40 cm ataupun 30 x 60 cm.
- Lakukan pemupukan mempergunakan urea, SP-36, serta KCl yang dengannya dosis masing-masing 50, 75, serta 25 kg.
- Masukkan benih ke dalam lubang tanam, lantas tutup yang dengannya tanah. Benih yng tak tumbuh ke permukaan tanah seusai 3—5 hari butuh di lakukan penyulaman ataupun mengganti benih yng baru. Perlakuan penyulaman cuma di lakukan sekitar 10—25% dari jumlah total benih. Andai telah mencapai 40—50%, rubah benih seluruhnya.
- Lakukan penyiangan lahan tatkala tanaman berumur 2—3 minggu yang dengannya tips mencabut rumput liar ataupun membersihkannya yang dengannya kored.
- Tinggikan bedengan ataupun guludan tatkala tanaman berumur 20—40 HST. Hal ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbanyak akar, memperkuat pertumbuhan tanaman, serta memelihara struktur tanah
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk buncis tipe merambat, pasang ajir pada hari ke-20. Ajir terbuat dari bambu berukuran dua meter yng ditancapkan di sekeliling tanaman. Ajir terdiri dari tiga batang yng ujungnya diikat membentuk segitiga.
- Pangkas tanaman seusai berumur 2—5 minggu. Pemangkasan bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kelembapan dan menghambat risiko serangan hama serta penyakit.
- Lakukan pemupukan tanaman pada umur 45 HST mempergunakan pupuk urea, SP-36, serta KCl yang dengannya dosis masing-masing 50, 25, serta 75 kg.
- Andai buncis ditanam pada musim kemarau, lakukan penyiraman dua kali sehari, yakni setiap pagi serta sore hari. Andai penanaman di lakukan pada musim hujan, buatkan saluran pembuangan berupa parit di antara bedengan.
- Lakukan penyiraman secara menyeluruh ataupun mengenai seluruh bagian tanaman. Genakan gembor bermulut halus bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng masih kecil.
E. Panen serta Pascapanen Buncis
- Buncis umumnya dipanen pada umur 60 HST. Berikut beberapa tanda fisik polong buncis yng siap panen.
- Warna polong hijau agak muda ataupun suram.
- Tekstur permukaan kulit polong relatif kasar.
- Biji dalam polong belum menonjol.
- Andai polong dipatahkan akan memicu bunyi semisal letupan.
- Polongnya belum berserat. - Panen buncis di lakukan yang dengannya tips memetik polong yang dengannya tangan. Hindari penggunaan pisau ataupun benda tajam lain-lainnya lantaran berisiko memicu luka pada polongnya serta kerusakan fisik lain-lainnya.
- Panen bisa di lakukan secara bertahap sebanyk 2—3 hari sekali supaya diperoleh polong yng mempunyai tingkat kematangan seragam. Panen sebaiknya dihentikan pada umur lebih dari 80 HST ataupun seusai tujuh kali panen.
- Polong yng telah dipanen butuh segera disortasi, yakni yang dengannya tips memisahkan didasari kualitas. Pisahkan polong buncis yng tak baik, semisal polong yng cacat akibat hama serta penyakit, polong tua, serta polong yng patah. Sortasi sebaiknya di lakukan di tempat yng ternaungi.
- Penyimpanan buncis sebaiknya di tempat yng mempunyai kondisi suhu serta kelembapan yng terjaga. Buncis bisa disimpan 2—4 minggu yang dengannya suhu 0—44° C serta kelembapan 85—90%.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengiriman jarak jauh, pengemasan umumnya mempergunakan peti kayu yng ukuran serta bentuknya seragam. Alat pengemasan Perlu dilengkapi yang dengannya lubang ventilasi udara.
F. Kendala serta Solusi Bertanam Buncis
Kendala | Solusi |
Serangan hama lalat kacang |
|
Serangan penyakit bercak daun |
|
G. Analisis Bisnis Bertanam Buncis
a. Asumsi
- Lahan yng dipakai seluas 5.000 m² yang dengannya system sewa Rp350.000/bulan.
- Periode perhitungan analisis bisnis di lakukan selama empat bulan.
- Buncis dibedakan menjadi dua kriteria, yakni buncis berpolong tidak jelek alias bagus serta buncis berpolong cacat. Buncis berpolong tidak jelek alias bagus diperoleh sebanyk 5.000 kg serta dijual yang dengannya harga Rp3.500/kg. Sementara itu, buncis yng cacat diperoleh sebanyk 1.250 kg yang dengannya harga jual Rp1.000/kg.
b. Perhitungan Biaya Bertanam Buncis
— Biaya Investasi
Komponen | Satuan | Harga (Rp) | Jumlah (Rp) |
Alat pertanian | 2 set | 200.000 | 400.000 |
Ember plastik | 5 buah | 20.000 | 100.000 |
Timbangan | 2 buah | 80.000 | 160.000 |
Boks panen | 5 buah | 100.000 | 500.000 |
Gembor | 5 buah | 75.000 | 375.000 |
Sprayer | 1 buah | 350.000 | 350.000 |
Total Biaya Investasi | 1.885.000 |
Uraian | Masa Pakai | Harga (Rp) | Penyusutan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 5.000 m² | 4 bulan | 350.000 | 1.400.000 | |
Penyusutan alat pertanian | 36 bulan | 400.000 | 4/36 x 400.000 | 44.444 |
Penyusutan ember plastik | 24 bulan | 100.000 | 4/24 x 100.000 | 16.667 |
Penyusutan timbangan | 36 bulan | 160.000 | 4/36 x 160.000 | 17.778 |
Penyusutan boks panen | 36 bulan | 500.000 | 4/36 x 500.000 | 55.556 |
Penyusutan gembor | 24 bulan | 375.000 | 4/24 x 375.000 | 62.500 |
Penyusutan sprayer | 60 bulan | 350.000 | 4/60 x 350.000 | 23.333 |
Total Biaya Tetap | 1.620.278 |
Uraian | Satuan | Harga (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Benih | 9 kg | 44.000 | 396.000 |
Pupuk sangkar | 2.500 kg | 300 | 750.000 |
Pupuk urea | 100 kg | 1.400 | 140.000 |
Pupuk SP-36 | 100 kg | 1.900 | 190.000 |
PupukKCl | 100 kg | 1.800 | 180.000 |
Pupuk susulan NPK mutiara | 80 kg | 8.000 | 640.000 |
Kapur pertanian | 1.000 kg | 300 | 300.000 |
Insektisida | 3 liter | 150.000 | 450.000 |
Fungisida | 4 kg | 70.000 | 280.000 |
Tali rafia | 5 rol | 5.000 | 25.000 |
Ajir | 12.500 batang | 150 | 1.875.000 |
Tenaga kerja pengolahan lahan | 50 HKP | 20.000 | 1.000.000 |
Tenaga kerja penanaman | 10 HKW | 15.000 | 150.000 |
Tenaga kerja pemeliharaan | 50 HKP | 20.000 | 1.000.000 |
Tenaga kerja pemeliharaan | 50 HKW | 15.000 | 750.000 |
Tenaga kerja panen serta pascapanen | 40 HKW | 15.000 | 600.000 |
Total Biaya Tak Tetap | 8.726.000 |
HKP = Hari Kerja Lelaki (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp1.620.278+ Rp8.726.000
= Rp10.346.278
c. Pendapatan serta Keuntungan Bertanam Buncis
— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah buncis terjual x harga buncis
Pendapatan dari polong tidak jelek alias bagus = 5.000 kg x Rp3.500/kg = Rp 17.500.000
Pendapatan dari polong cacat = 1.250 kg x Rp1.000/kg = Rp 1.250.000
Total Pendapatan = Rp 18.750.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp18.750.000 – Rp10.346.278
= Rp8.403.722
d. Kelayakan Bisnis Bertanam Buncis
— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp18.750.000 : Rp10.346.278
= 1,81
R/C lebih dari satu pengertiannya bisnis budi daya buncis layak dijalankan. R/C 1,81 pengertiannya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,81.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp8.403.722) x 1 bulan
= 0,22 bulan
Pengertiannya, titik balik modal bisnis budi daya buncis bisa dicapai tidak lebih dari satu bulan (0,22 bulan).
Sumber rujukan dan gambar : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-buncis.html.
Seputar Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha
Terima kasih telah membaca Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha. Semoga pos dari situs web Kelapa Sawit berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Kelapa Sawit. Silakan berbagi ulasan Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Kelapa Sawit melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Kelapa Sawit untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Kelapa Sawit di bawah. Demikan dan sekian tentang Bisnis Bertanam Buncis | Peluang Usaha. Dan Assalamualaikum pembaca Kelapa Sawit.
Advertisement