Asing Tak Ingin Indonesia Menguasai Cpo

- Agustus 20, 2017

Asing Tak Ingin Indonesia Menguasai Cpo

 
BALIKPAPAN - Satu dari sekian banyaknya hambatan perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia, salah satunya di Kaltim merupakan isu black campaign. Tudingannya merupakan “perusak lingkungan”. Walau usianya telah memasuki seabad, akan tetapi masih tidak sedikit hal yng berlangsung di lapangan yng Amat menyudutkan industri komoditas unggulan Indonesia ini.
Menanggapi hal yang telah di sebutkan, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kaltim Azmal Ridwan mengujarkan, pihak asing yang telah di sebutkan cuma ingin industri sawit Indonesia tidak maju-maju. Alasannya, orang-orang tidak ingin Indonesia menguasai pasar sumber energi terbarukan di dunia.
“Kita lihat saja, nyata saat ini mereka (pihak asing, Red) yang menyebar isu itu pasti masih menggunakan hasil olahan dari kelapa sawit. Seperti memakai lilin untuk acara candle light dinner, tiap hari mereka melakukan penggorengan, memakai mentega, dan oli mobil mereka menggunakan minyak CPO,” cetusnya.
Dia pula menambahkan, black campaign yng disebarluaskan oleh pihak asing ihwal industri kelapa sawit Indonesia Amat merugikan. Padahal diketahui kontribusi kelapa sawit terhadap devisa negara Amat tinggi serta adalah penyumbang terbesar seusai migas.
“Ini pasti hanya klaim pihak asing yang sebenarnya ingin menguasai industri kelapa sawit. Industri kelapa sawit memang maju di Asia, khususnya daerah Asia Tenggara,” tuturnya.
Dia memperjelas andai perusahaan telah mendapatkan izin secara legal dari pemerintah serta selama orang-orang mengikuti aturan yng dikeluarkan pemerintah maka telah terperinci tak mampu dikaitkan yang dengannya black campaign.
“Yang perlu diperhatikan itu adalah cara perusahaan tersebut bekerja, bukan masalah pada kelapa sawitnya. Saya tidak mengklaim perusahaan perkebunan khususnya kelapa sawit itu semua baik. Tapi perkebunan yang baik tersebut adalah yang mengikuti peraturan yang berlaku,” bebernya.
Tatkala ini, perkembangan kelapa sawit di Kaltim telah Amat maju. Tantangannya tatkala ini merupakan masalah tata ruang yng belum sinkron antara departemen yng terkait. Terkadang dari pihak pemerintah daerah serta Dinas Kehutanan mempunyai klaim yng berbeda.
“Dari pihak pemerintah daerah memberikan izin untuk kerja karena mereka mengklaim area tersebut non-kehutanan. Tapi pihak Dinas Kehutanan mengklaim area tersebut lahan hutan. Mereka sama-sama dari instansi pemerintahan. Kalau sudah begitu, sekarang yang salah siapa?” ujarnya.
Sejak zaman dulu tanaman kelapa sawit berkembang di Indonesia menjadi tanaman komersial yng Amat membantu peningkatan kesejahteraan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. "Kelapa sawit merupakan tanaman sawit. Bukan hanya menghasilkan minyak dan produk turunan lainnya, namun juga uang yang membawa kesejahteraan bagi rakyat. Pemerintah harusnya dapat berperan untuk melindungi dari isu yang beredar dari orang asing tersebut," pungkasnya. (*/aji/lhl/k8)

Sumber rujukan dan gambar : http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2015/02/asing-tak-ingin-ri-kuasai-cpo.html.

Seputar Asing Tak Ingin Indonesia Menguasai Cpo

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Asing Tak Ingin Indonesia Menguasai Cpo